Alfian Rusdy
Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Beberapa Insektisida Nabati Terhadap Perkembangan dan Mortalitas Larva Crocodolomia pavonana Fabricius di Laboratorium Mutia Aidia Nabilla; Alfian Rusdy; Hasnah Hasnah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 6, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.125 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v6i1.16694

Abstract

Abstrak. Crocidolomia pavonana Fabricius merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman dari famili Brassicaceae.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jenis ekstrak yang efektif dalam mengendalikan hama C. pavonana. Tumbuhan yang bersifat sebagai insektisida nabati antara lain Anacardium occidentale L, Persea americana Mill, Blumea balsamifera L, Morinda citrifolia L dan Lantana camara L. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) nonfaktorial yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi beberapa insektisida nabati berpengaruh terhadap mortalitas dan penghambat makan larva C. pavonana. Pada pengamatan 7 HSA aplikasi ekstrak daun tembelekan dengan konsentrasi 10% mortalitas larva C. pavonana mencapai 67,50% , selanjutnya diikuti ekstrak daun sembung 62,50%.  Pada pengamatan 7 HSA aplikasi ekstrak daun tembelekan dengan konsentrasi 10% persentase penghamabat makan mencapai  84,58%, selanjutnya diikuti ekstrak daun sembung 79,73%.  Persentase pupa yang muncul pada ekstrak tembelekan yaitu 32,50%. Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak daun tembelekan dan sembung lebih efektif dibandingkan aplikasi ekstrak daun jambu mede, alpukat dan mengkudu.The Effect of Some Botanical Insecticides on Development and Mortality of Larvae Crocidolomia pavonana Fabricius in the Laboratory Abstract. Crocidolomia pavonana Fabricius is one of the major pests which attack plants from family Brassicaceae. The aims of this research were to obtain the type of extract that is effective in controlling C. pavonana pests. Plants that act as botanical insecticides among others Anacardium occidentale L, Persea americana Mill, Blumea balsamifera L, Morinda citrifolia L and Lantana camara L. The experiment was conducted using a non-factorial Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 4 replications. The results showed that the application of several botanical insecticides had an effect on mortality and inhibited feeding of C. pavonana larvae. In the observation of 7 HSA application of tembelekan leaf extract with a concentration of 10%, the mortality of C. pavonana larvae reached 67.50%, followed by 62.50% sembung leaf extract. In the observation of 7 HSA, the application of tembelekan leaf extract with a concentration of 10%, the percentage of food contaminants reached 84.58%, followed by 79.73% of sembung. The percentage of pupae that appeared in the tembelekan extract was 32.50%. Thus, the results showed that the application of tembelekan and sembung leaf extracts was more effective than the application of cashew, avocado and noni leaf extracts.
Efikasi Beberapa Serbuk Nabati Sebagai Insektisida Terhadap Sitophilus zeamais Motsch Pada Jagung di Penyimpanan dinda arina putri; Muhammad Sayuthi; Alfian Rusdy
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.373 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v3i4.9560

Abstract

Abstrak. Insektisida nabati adalah insektisida yang berasal dari tumbuhan dan insektisida itu sendiri adalahbahan yang dapat digunakan untuk mengendalikan populasi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) terutamapada masalah penanganan pasca panen tanaman jagung. Hama Sitophilus zeamais M merupakan hama yangmenyerang biji jagung sejak di lapangan dan di penyimpanan serta tingkat serangan S. zeaimais bersifatmerugikan. Beberapa tumbuhan berpotensi sebagai insektisida nabati terhadap hama S. zeamais adalah daunbabadotan (Ageratum conyzioides L), bunga cengkeh (Eugenia aromatica), daun mimba (Azadirachta indica)dan daun sirsak (Annona muricata L.). Penelitian ini menggunakan Ranangan Acak Lengkap (RAL) faktortunggal dengan 5 pasang imago diinfestasikan pada 10g masing-masing serbuk nabati dan 100g biji jagung.Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk bunga cengkeh efektif pada pengamatan persentase daya repelensitertinggi yaitu 98,33% 2 jam setelah aplikasi, mortalitas tertinggi yaitu 85% 8 hari setelah aplikasi, lama imagomuncul 9,17 (hari ke-55), jumlah imago muncul paling sedikit yaitu 0,33% dan kerusakan biji terendah yaitu0,46%. efficacy of several types of vegetable powder as an insecticide against Sitophilus zeamais motsch pests in corn stored Abstract. Biopesticide are insecticides derived from plants and insecticides themselves are materials that can beused to control the population of Plant Pest Organisms (OPT), especially on the problem of handling afterharvesting corn crops. Sitophilus zeamais M pest is a pest that attacks corn seeds since in the field and is storedand the level of attack of S. zeaimais is detrimental. Some plants that have the potential as vegetable insecticidesagainst S. zeamais pests are babadotan leaves (Ageratum conyzioides L), clove flowers (Eugenia aromatica),neem leaves (Azadirachta indica A. Juss) and soursop leaves (Annona muricata L.). This study uses acompletely randomized single design (RAL) single factor with 5 pairs of imago infested in 10 g of eachvegetable powder and 100 g of corn seeds. The result showed that the clove flower powder was effective inobserving the highest percentage of repelency power which was 98.33% 2 hours after application, the highestmortality was 85% 8 days after application, imago duration appeared 9.17 (day 55), the number of imagoappeared the least is 0.33% and the lowest seed damage is 0.46%.
Preferensi Arthropoda terhadap Warna Perangkap pada Pertanaman Kopi Arabika di Desa Atang Jungket Kabupaten Aceh Tengah Ulyani Ulyani; Alfian Rusdy; Hasnah Hasnah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.556 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i2.7456

Abstract

Abstrak. Arthropoda merupakan filum yang paling dominan di antara filum hewan lainnya jika ditinjau dari keanekaragaman, penyebaran, dan jumlah spesiesnya. Pada pertanaman kopi arabika terdapat arthropoda yang berperan sebagai herbivor, musuh alami, serangga penyerbuk, serangga netral, dan dekomposer. Secara umum, tindakan pengelolaan yang dilakukan oleh petani pada pertanaman kopi di Desa Atang Jungket Kabupaten Aceh Tengah adalah dengan menggunakan pestisida sintetik tanpa mempedulikan kondisi agroekosistemnya. Supaya agroekosistem kopi tetap stabil dan berkelanjutan, maka perlu dilakukan tindakan pengelolaan yang ramah lingkungan yaitu dengan menggunakan perangkap warna dimana proses penemuan inang serangga didasari oleh faktor visual yang bertujuan untuk mengetahui warna perangkap yang disukai oleh arthropoda pada areal pertanaman kopi arabika. Pada penelitian ini digunakan metode purposive sampling (ditetapkan) dengan luas lahan 5.000 yang berjumlah 138 tanaman, kemudian dibagi menjadi empat petak secara berjajar. Setiap petak diambil 20 tanaman sampel dengan menggunakan perangkap warna merah, kuning, hijau, dan putih. Peubah yang diamati meliputi komposisi dan kelimpahan arthropoda berdasarkan warna perangkap, indeks similaritas famili antar warna perangkap, serta kepadatan relatif Famili Scolytidae. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa arthropoda yang ditemukan berjumlah 2.062 individu yang terdiri dari 2 kelas, 12 ordo, dan 72 famili. Ordo Hymenoptera merupakan ordo dengan jumlah individu paling banyak. Perangkap warna kuning merupakan paling banyak memerangkap arthropoda yaitu 552 individu dibandingkan perangkap warna merah, hijau, dan putih yang masing-masingnya hanya 547 individu, 527 individu, dan 436 individu. Nilai indeks similaritas famili arthropoda antar warna perangkap tergolong rendah berarti keragaman famili yang menyusun komunitas tersebut tinggi. Kepadatan Famili Scolytidae berjumlah 0,02 individu/m2 dan kepadatan relatif 0,04%. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan tanah dan tanamannya secara ekologis masih menguntungkan, tidak mengancam keberlangsungan budi daya tanaman.Preference of Arthropod to Color of Trap on Arabica Coffee Plantation in Atang Jungket Village Aceh Tengah DistrictAbstract. Arthropods are the most dominant phylum among other animal phyla when viewed from the diversity, distribution, and number of species. In arabica coffee plantation there arthropods that act as herbivor, natural enemies, pollinating insects, neutral insects, and decomposers. In general, the management actions carried out by farmers on coffee plantations in Atang Jungket Village, Central Aceh District is to use synthetic pesticides regardless of agro-ecosystem condition. For coffee agro-ecosystem to remain stable and sustainable, it is necessary to do an environmentally friendly management action that is by using color trap where the process of invention of insect host is based on visual factor which aim to know color of trap were liked by arthropod  in arabica coffee plantation area. This research uses purposive sampling method with 5,000  land area of 138 plants, then divided into four plots in a row. Each plot was taken 20 sample plants using red, yellow, green, and white traps. The observed variables include the composition and abundance of arthropods based on the trap color, the family similarity index between the trap colors, and the relative density of the Scolytidae Family. The results showed that the arthropods were 2,062 individuals consisting of 2 classes, 12 orders, and 72 families. The Hymenoptera Order is the order of the largest number of individuals. The yellow trap is the most arthropod trap of 552 individuals compared to the red, green, and white traps of 547 individuals, 527 individuals and 436 individuals each. The value of the arthropod family similarity index between the trap colors is low, meaning that the diversity of families that make up the community is high. The Scolytidae Family density was 0.02 individuals/m2 and the relative density was 0.04%. This indicates that the management of land and plants are ecologically still profitable, not threatening the sustainability of cultivation of crops.