Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

THE RELATIONSHIP BETWEEN NEEDS FOR DOMINANCE WITH INTENSITY ORGANIZING STUDENT IN FACULTY DA’WAH INSTITUTION (LDF) ALMUDARRIS FKIP AT SYIAH KUALA UNIVERSITY Wahyuni Wahyuni; Dahliana Abdullah; Abu Bakar
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 1, No 2 (2016): Wisuda Periode November 2016
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (927.936 KB)

Abstract

The study entitled "The Relationship Between Needs For Dominance with intensity Organizing student in faculty da’wah institution (LDF) Almudarris FKIP At Syiah Kuala University" aimed to describe about  the needs for dominance with the intensity of association and relationship needs for dominance with the intensity of the association. The populations in this study were 154 people. The researcher used total population sampling technique. This study was a quantitative study with descriptive and correlational. The data collection that was used by researcher using distributing instrument in the form of scale. Those items were favorable and unfavorable, they were responded by study participants in five large-scale response. The results of the analysis of research data showed that the needs for dominance in more than half the students at the high category (58%), a small portion in middle category (32%), and a few was in the category of very high (10%). While the intensity of the association for more than half were in the high category (51%), a small portion was in the category of very high (30%), and a few are in the medium category (18%). The results of data analysis using product moment correlation test showed that the correlation between the needs for dominance with the intensity of a student association with r (xy) = 0.355 with a significant level of p 0.05 (0.210 0.05). Thus the alternative hypothesis was accepted, it meant there was a significant correlation between the needs for dominance with the intensity of the student organization, the positive correlation value indicated the higher and better the student needs for dominance tended to be higher and better organize student intensity. It could be concluded that there was a relationship between the needs for dominance with the intensity of the student organization at the faculty da’wah institution (LDF) Almudarris FKIP at Syiah Kuala University. Keywords: needs for dominance, intensity Organizing
DINAMIKA MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA MANDIRI DI SMPN 10 BANDA ACEH Nurhayati Nurhayati; Nurhasanah Nurhasanah; Dahliana Abdullah
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 1, No 2 (2016): Wisuda Periode November 2016
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.353 KB)

Abstract

ABSTRAKKata Kunci : Dinamika, Motivasi belajar, Siswa Mandiri SMPN 10 Banda AcehDinamika merupakan beragam cara dalam memotivasi siswa. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang dapat menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar. Motivasi seseorang akan meningkat apabila terlihat adanya hubungan antara kegiatan yang dilakukan dengan tujuan yang ingin dicapai. Mandiri adalah dimana seseorang mau dan mampu mewujudkan kehendak/keinginan dirinya yang terlihat dalam tindakan/perbuatan nyata guna menghasilkan sesuatu. Gambaran dinamika motivasi belajar pada siswa kelas inti SMPN 10 Banda Aceh memilki perbedaan dimana siswa kelas inti lebih aktif dibandingkan siswa kelas lainnya. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui gambaran dinamika motivasi belajar pada siswa kelas inti SMPN 10 Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan metode deskriptif yang bersifat kualitatif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas inti. Sampel penelitian adalah 5 orang siswa pada masing-masing kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat gamabaran motivasi belajar yang baik pada SMPN 10 Banda Aceh khususnya di kelas inti, yang mana gambarannya  adalah tekun menghadapi tugas, ulet , dapat mempertahankan pendapatnya, cepat bosan pada tugas rutin, dan lebih senang bekerja sendiri. Akan tetapi yang lebih menonjol dari semua gambaran motivasi belajar tersebut pada SMPN 10 Banda Aceh adalah tekun menghadapi tugas dan ulet menghadapi kesulitan.
Profil Guru BK Tersertifikasi dalam Penyusunan dan Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri Banda Aceh rina mauliza; Dahliana abdullah; Martunis Yahya
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pelaksanaan bimbingan digunakan guru bimbingan dan konseling dalam membantu siswa untuk dapat menyelesaikan masalah siswa di sekolah, serta perlu adanya penyusunan program bimbingan dan konseling yang disusun oleh guru, yaitu menganalisis kebutuhan konseling, menyusun program bimbingan dan konseling yang berkelanjutan berdasarkan kebutuhan peserta didik secara komprehensif dengan pendekatan perkembangan, menyusun rencana pelaksanaan program bimbingan dan konseling, dan merencanakan sarana dan biaya penyelenggaraan program bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan dan konseling diarahkan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyusunan dan prosedur pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang dilakukan guru BK tersertifikasi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru bimbingan dan konseling di SMA Negeri Kota Banda Aceh sebanyak 34 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu guru bimbingan dan konseling yang telah lulus sertifikasi sebanyak 21 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket.Simpulan dalam penelitian bahwa penyusunan program pada guru BK tersertifikasi diperoleh nilai rata-rata sebesar 123,04 termasuk ke dalam kategori sedang sedangkan pada pelaksanaan program pada guru BK tersertifikasi diperoleh nilai rata-rata sebesar 20,52 termasuk ke dalam kategori baik. Kata kunci : guru BK, tersertifikasi, penyusunan dan pelaksanaan program
UPAYA GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MENANGANI KEJENUHAN BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI BANDA ACEH Mailita Mailita; M. Nazir Basyir; Dahliana Abdullah
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 1, No 2 (2016): Wisuda Periode November 2016
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.943 KB)

Abstract

The study, entitled ‘Efforts of Counseling Teacher to Address Learning Overload of Student at SMP Negeri (State Junior High School) in Banda Aceh’ aimed to determine the learning overload level faced by students and measure counseling teachers took in dealing with them. The subjects were 6 counseling teachers and 130 students drawn randomly from three state junior high school in Banda Aceh. This study employed mixed methods combining both qualitative and quantitative methods. The data were collected through questionaires and interviews. The results indicated the students’ learning overload was in the medium category. This can be observed from frequinces of their answers in which 68 students, equivalent to 52,3%, were in the medium category. Teacher’ effort in handling the students has been very well through preventive, curative and development measure. The teachers have given group counseling for preventive effort, and individual counseling, direct and close communication with students for curative efforts. Development measure, on the other hand, was handled through psychological and mental development, personality development and intensive learning assistance.Keywords : Efforts of Counseling teachers, student learning overload
Hubungan Keharmonisan Keluarga Dengan Perilaku Penyesuaian Diri Siswa di SMP Negeri 10 Banda Aceh Darma Sena; Dahliana abdullah; martunis martunis
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.101 KB)

Abstract

   ABSTRAK  Darma Sena. 2017. Hubungan Keharmonisan Keluarga dengan Perilaku Penyesuaian Diri Siswa di SMP Negeri 10 Banda Aceh. Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing:(1)   Dra. Dahliana Abd, M.Pd,Kons.  (2) Drs. Martunis, M.Si Kata Kunci: Keharmonisan Keluarga , Perilaku Penyesuaian DiriKeharmonisan keluarga akan memberi warna (baik/buruk) pada perilaku penyesuaian diri anak, dapat dilihat dari berbagai aktifitas siswa diluar maupun didalam kelas. Siswa yang mempunyai perilaku peyesuaian diri yang baik dengan lingkungan adalah siswa yang mampu mentaati dan mengikuti norma-norma yang  berlaku di sekolah juga dalam proses pembelajaran. Sebaliknya siswa yang tidak mampu mentaati dan mengikuti norma-norma yang berlaku disekolah adalah siswa yang mempunyai perilaku penyesuaian diri yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan gambaran dan hubungan keharmonisan keluarga dengan perilaku penyesuaian diri siswa di SMP Negeri 10 Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Jumlah populasi 260 siswa yang diambil dari  kelas VII dan VIII, Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling  dengan menggunakan rumus slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 158 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan angket dalam bentuk skala likert. Hasil penelitian diolah dengan menganalisis data angket menggunakan program SPSS. Hasil  penelitian: bahwa gambaran keharmonisan keluarga siswa di sekolah tersebut, pada umumnya berada pada  kategori sedang. Hasil analisis koefisien korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keharmonisan keluarga  dengan perilaku penyesuaian diri siswa yaitu r = 0.661  dan  sig = 0.000. artinya hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan kuat antara keharmonisan keluarga dengan perilaku penyesuaian diri siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin bahagia dan harmonis keluarga maka perilaku penyesuaian diri siswa juga akan lebih baik.  
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERKARAKTER PADA MATA KULIAH KIMIA DASAR Pertiwi indah lestari; Dahliana Abdullah
Binomial Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Binomial
Publisher : Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Development research) yang bertujuan untuk mengembangkan Perangkat Pembelajaran berkarakter pada mata kuliah kimia. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Thiagarajan atau Model 4-D yang terdiri atas empat tahap yaitu tahap pembatasan (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berkarakter bersifat valid, praktis dan efektif. Perangkat pembelajaran dikatakan telah memenuhi kriteria kevalidan meliputi RPS/SAP, Bahan Ajara, LKM, dan THB masing-masing berada pada kategori "Valid". Perangkat pembelajaran dikatakan praktis karena keterlaksanaan perangkat pembelajaran berada pada kategori terlaksana seluruhnya. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif karena telah memenuhi kriteria keefektifan, dengan hasil: (1) Keseluruhan tahap kegiatan pembelajaran yang dikelola oleh Dosen dengan nilai rata-rata pengamatan 3,91 berada pada kategori tinggi dengan nilai reliabilitas 0,90 (2) Rata-rata persentase waktu yang digunakan oleh mahasiswa dalam aktivitas pembelajaran berada dalam rentang waktu ideal yang ditoleransi. (3) rata-rata nilai total yang diperoleh mahasiswa, yaitu sebesar 78,89 maka karakter yang ditanamkan pada mahasiswa berada pada kategori membudaya (MY). (4) respon positif mahasiswa terhadap kegiatan pembelajaran 96,33% Bahan Ajar 96,33%, LKM 86,33% (5) sebesar 86,67% dan dengan nilai tersebut berarti bahwa hasil belajar siswa mencapai ketuntasan secara klasikal.
BIMBINGAN BELAJAR BAGI SISWA BERKESULITAN MEMBACA Dahliana Abdullah
Jurnal Suloh Vol 1, No 1 (2016): SULOH Desember 2016
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/suloh.v1i1.8258

Abstract

ABSTRAKDalam proses pembelajaran di sekolah dasar selalu dijumpai siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar, baik dalam membaca, menulis, dan berhitung. Tingkat kesulitan yang ditemui beragam, ada yang ringan, sedang, dan ada pula yang kesulitannya cukup berat. Adanya kesulitan dalam membaca akan menghambat dalam menangkap pesan-pesan tulisan. Padahal semua mata pelajaran idenya disampaikan melalui tulisan.Dengan adanya kesulitan membaca tersebut, maka akan berdampak pada penggunaan mata pelajaran yang diberikan di sekolah, salah satunya berwujud prestasi belajar rendah, dan kemungkinan tinggal kelas yang cukup besar. Keadaan seperti ini perlu difikirkan alternatif penyelesaiannya melalui kegiatan penelitian bimbingan belajar membaca bagi siswa yang berprestasi rendah. Untuk dapat melaksanakan bimbingan belajar membaca maka permasalahan diarahkan pada: (1) faktor-faktor apa yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar membaca, (2) bagaimana karakteristik siswa yang berkesulitan membaca, (3) dan bagaimana jenis, tingkat serta bentuk kesulitan membacanya. Berdasarkan kenyataan; (1) perlunya tenaga bimbingan di sekolah dasar yang professional. Permasalahan siswa tidak hanya masalah belajar, tetapi juga masalah psikologis, (2) penanganan siswa berkesulitan belajar belum memperoleh layanan yang optimal. Hal ini disebabkan guru-guru belum memahami tentang siswa berkesulitan belajar secara benar. Kata Kunci: Bimbingan Belajar, Kesulitan Membaca