Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Identifikasi Tingkat Stres Akademik Siswa SMP Negeri di Kota Banda Aceh Rahmah Wardah; Nurbaity Bustamam; Jamilah Aini Nasution
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 5, No 3 (2020): September 2020
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres akademik ialah stres yang bersumber dari kegiatan akademik siswa, di mana tuntutan akademik yang dihadapi siswa melebihi batas kemampuannya untuk menghadapinya sehingga terjadinya stres akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat stres akademik siswa SMP Negeri di Kota Banda Aceh. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas IX di 8 SMP Negeri di Kota Banda Aceh. Metode pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jumlah sampel yang dijadikan responden penelitian sebanyak 375 siswa. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket tingkat stres akademik dalam bentuk skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres akademik siswa SMP Negeri di Kota Banda Aceh hampir setenganya berada dalam kategori rendah dengan persentase 47,2%, selanjutnya terdapat sebagian kecil siswa yang mengalami stres pada tingkat yang sangat tinggi sebesar 0,8%, dan pada tingkat yang tinggi sebesar 6,9%. Pada tingkat sedang sebesar 25,9% dan sangat rendah sebesar 19,2%. Artinya, tingkat stres siswa SMP Negeri di Kota Banda Aceh rata-rata berada pada kategori sedang.
Peranan guru kelas sebagai pembimbing pada siswa SD Nurhasanah Nurhasanah; Jamilah Aini Nasution; Zahra Nelissa; Fitriani Fitriani
Jurnal Suloh Vol 6, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/suloh.v6i1.23042

Abstract

One of the roles of the homeroom teacher is as a guide. At elementary school, the teacher has complex responsibilities in addition to teaching as well as guiding students so that they can achieve developmental tasks optimally. This research destination is to know the role of homeroom teacher as a guide for elementary students in Banda Aceh by using a quantitative descriptive approach. The subject of the research total was 101 homeroom teachers in 9 elementary schools Banda Aceh. The data collection tool used was a questionnaire. The results of the descriptive data analysis show that the role of homeroom teacher as a guide in elementary schools Banda Aceh is were 95 homeroom teachers on very high category (94%), in the high category 5 homeroom teacher (5%), then in the moderate category 1 homeroom teacher (1%). The condusion that the homeroom teachers in elementry school at Banda Aceh have been as a guide on students which doing guidance there are (1) identification the needed of students, (2) the formulate of destinations in study and steer students about the destinations of study, (3) ) giving the notice to students in according with the needed and the trouble and responsible in their life, (4) giving briefing or orientation which efective in study, (5) guide relationship beetwen individu and their social, (6) make a students as an individu how have self esteem, opennes, responsible and freedom, (7) cooperate with counselors and the other teachers in giving aid which the students needed. The implication of this research is that homeroom teachers can upgrade their performance as a guide to students in elementary school at banda aceh, so the students can grow and developing in optimal.   Keywords: Roles; Homeroom Teacher; Guide; Elementary School Student ABSTRAK Salah satu peranan Guru Kelas adalah sebagai pembimbing. Pada tingkat SD Guru memiliki tanggung jawab kompleks selain mengajar juga membimbing agar siswa dapat mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Guru Kelas sebagai pembimbing pada siswa SD Kota Banda Aceh dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian berjumlah 101 orang Guru Kelas dari 9 SD di Kota Banda Aceh. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa Angket. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan bahwa Guru Kelas yang berperan sebagai pembimbing di SD Kota Banda Aceh ialah 95 orang Guru Kelas berada pada kategori sangat tinggi (94%), pada kategori tinggi 5 orang Guru Kelas (5%), kemudian pada kategori sedang 1 orang Guru Kelas (1%). Dapat disimpulkan bahwa Guru Kelas di SD Kota Banda Aceh sudah bertanggung jawab penuh dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing pada siswa dengan melakukan kegiatan bimbingan yaitu: (1) mengidentifikasi kebutuhan peserta didik, (2) merumuskan tujuan pembelajaran dan mengarahkan siswa sesuai tujuan pembelajaran, (3) memberikan nasihat kepada siswa sesuai kebutuhan dan kesulitan yang dialaminya serta bertangung jawab dalam kehidupan, (4) memberikan pengarahan atau orientasi dalam rangka belajar yang efektif, (5) membina hubungan yang baik antar pribadi dan sosialnya, (6) memperlakukan siswa sebagai individu yang mempunyai harga diri, keterbukaan, tanggap dan kebebasan, (7) bekerja sama dengan konselor dan tenaga pendidik lainnya dalam memberikan bantuan yang dibutuhkan siswa. Implikasi penelitian ini Guru Kelas senantiasa dapat meningkatkan kinerja sebagai pembimbing pada siswa SD Kota Banda Aceh, sehingga siswa dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Differences of Local Students and Non-Local Students Independence Rahmawati, Putri; Martunis; Jamilah Aini Nasution
International Journal of Pedagogy Vol. 1 No. 02 (2023): International Journal of Pedagogy
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/ijp.v1i02.16178

Abstract

Independent students are inherently capable of self-management, not relying on emotional support from others, especially parents, able to make independent decisions, and possess a strong set of principles. Furthermore, the objectives of this research are as follows: 1) to determine the level of independence among local students at FKIP USK, 2) to determine the level of independence among non-local students at FKIP USK, 3) to identify the differences in independence between local and non- local students at FKIP USK. This research employs a quantitative approach with a comparative research design. The population of this study consists of active S1 FKIP USK students from the 2022 cohort, who come from outside the Aceh province and do not live with family members or relatives (for local students), as well as those who reside in and originate from Banda Aceh or live with their parents (for non-local students), totaling 425 students. The research sample comprises 133 FKIP USK students, with 60 local students and 73 non-local students, selected using a simple random sampling technique. Based on the research findings, it was known that the level of independence among local students predominantly falls into the high category (60%), while independence among non-local students predominantly falls into the moderate category (49%). The research results show an Asymp. Sig. (2-tailed) value of 0.026 ˂ 0.05, indicating that there was a difference in independence between local and non- local students at FKIP USK, as evidenced by the detailed mean rank values, with local students (75.18) having a higher mean rank than non-local students (60.27). Therefore, it can be concluded that the hypothesis in this research is accepted.
KECEMASAN SOSIAL PENGGUNA INSTAGRAM PADA SISWA SMA NEGERI 3 BANDA ACEH Fitrya Faradhila; Nurbaity Bustamam; Jamilah Aini Nasution
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 10 No. 1 (2025): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v10i1.10476

Abstract

Social anxiety experienced by Instagram users is increasingly becoming a concern, especially among adolescents, because this platform often causes social pressure for its users, such as pressure to present themselves perfectly to get recognition from the surrounding environment and judgment from others. So that this pressure can affect students' mental health, one of which results in social anxiety. The purpose of this study is to describe the level of social anxiety of Instagram users of SMA Negeri 3 Banda Aceh students. The approach in this study uses a quantitative approach with descriptive quantitative methods. The population in this study were all students of SMA Negeri 3 Banda Aceh consisting of classes X, XI, and XII with a total sample of 291 out of 1066 population. The sampling procedure in this study used probability sampling with cluster random sampling technique. The data collection technique uses an Instagram user social anxiety scale with a Likert scale type that is distributed directly to students. The results of data analysis show that most students (38%) have social anxiety as Instagram users in the moderate category, while 26% of students have social anxiety in the high category, 21% of students have social anxiety in the low category, 8% of students have social anxiety in the very high category and 7% very low. Indicating that students feel quite anxious in using Instagram. This study also found that the higher the age of students, the level of social anxiety tends to decrease, which indicates that age development affects students' ability to manage social anxiety. Kecemasan sosial yang dialami pengguna instagram semakin menjadi perhatian khususnya dikalangan remaja, karena platform ini sering menimbulkan tekanan sosial bagi penggunanya, seperti tertekan untuk menampilkan diri secara sempurna mendapatkan pengakuan dari lingkungan sekitar dan penilaian dari orang lain. Sehingga tekanan tersebut dapat mempengaruhi kesehatan mental siswa salah satunya mengakibatkan terjadinya kecemasan sosial. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tingkat kecemasan sosial pengguna instagram siswa SMA Negeri 3 Banda Aceh. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa SMA Negeri 3 Banda Aceh yang terdiri dari kelas X, XI, dan XII dengan jumlah sampel 291 dari 1066 populasi. Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan probability sampling dengan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan skala kecemasan sosial pengguna Instagram dengan jenis skala likert yang disebarkan secara langsung kepada peserta didik. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sebagian besar siswa (38%) memiliki kecemasan sosial sebagai pengguna Instagram pada kategori sedang, sementara 26% siswa memiliki kecemasan sosial pada kategori tinggi, 21% siswa memiliki kecemasan sosial pada kategori rendah, 8% siswa memiliki kecemasan sosial pada kategori sangat tinggi dan 7% sangat rendah. Menunjukan bahwa siswa merasa cukup cemas dalam menggunakan Instagram. Penelitian ini juga menemukan bahwa semakin tinggi usia siswa, tingkat kecemasan sosial cenderung menurun, yang mengindikasikan bahwa perkembangan usia berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam mengelola kecemasan sosial.