Rajab Bahry
Jurusan PBI FKIP Unsyiah

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PRESUPOSISI DALAM FILM RUDY HABIBIE (HABIBIE DAN AINUN 2) Asmaul Husna; Rajab Bahry; Azwardi Azwardi
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 3 (2018): JIM PBSI Vol. 3 No. 3 Juli 2018
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.443 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul Presuposisi dalam Film Rudy Habibie (Habibie dan Ainun 2). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan presuposisi eksistensial, presuposisi struktural, presuposisi leksikal, presuposisi faktif, presuposisi nonfaktif, dan presuposisi konterfaktual yang terdapat dalam film Rudy Habibie(Habiie dan Ainun 2). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah film Rudy Habibie (Habibie dan Ainun 2) dengan data penelitian berupa percakapan antartokoh dalam film Rudy Habibie (Habibie dan Ainun 2). Data penelitian ini menggunakan teknik analisis dokumentasi. Langkah-langkah analisis data penelitian ini meliputi mendeskripsikan dan menganalisis jenis-jenis presuposisi berdasarkan klasifikasi yang telah dibuat, memaknai jenis-jenis presuposisi berdasarkan klasifikasi yang telah dibuat, dan menyimpulkan hasil analisis jenis-jenis presuposisi yang tedapat di dalam film Rudy Habibie. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) presuposisi eksistensial yang ditemukan berupa presuposisi yang ditandai oleh nomina, frasa nomina, keterangan tempat, dan keterangan waktu, (2) presuposisi struktural yang ditemukan berupa presuposisi yang ditandai oleh kata tanya, (3) presuposisi leksikal yang ditemukan berupa presuposisi yang ditandai oleh ungkapan leksikal khusus yang menimbulkan presuposisi dengan pernyataan lain yang secara konsep tidak dinyatakan langsung di dalam tuturan, (4) presuposisi faktif yang ditemukan berupa berupa presuposisi yang ditandai dengan verbal dan frasa verbal, (5) presuposisi nonfaktif yang ditemukan berupa presuposisi yang ditandai oleh verbal, yaitu bermimpi dan rencananya, adverbia, yaitu seharusnya, kira, dan seperti, (6) presuposisi konterfaktual yang ditemukan berupa presuposisi yang ditandai oleh kata konjungsi yang menyatakan pengandaian.Kata Kunci: presuposisi, tuturan, film ABSTRACT The research is titled Presuposisi in the Film Rudy Habibie (Habibie and Ainun 2). The purpose of this study is to describe existential presuppositions, structural presuppositions, lexical presuppositions, factive presuppositions, non-active presuppositions, and counterfactual presuppositions contained in the film Rudy Habibie (Habiie and Ainun 2). The research method used is descriptive method with qualitative approach. The data sources of this research are Rudy Habibie (Habibie and Ainun 2) films with research data in the form of conversations between films Rudy Habibie (Habibie and Ainun 2). This research data using documentation analysis technique. The steps of analyzing the data of this study include describing and analyzing the types of presuppositions based on the classifications that have been made, interpreting the types of presuppositions based on the classifications that have been made, and summarizing the results of the analysis of types of presupposition found in the film Rudy Habibie. The result of the research shows that (1) existential presuppositions are found in the form of presuppositions marked by nouns, noun phrases, place descriptions, and time statements, (2) structural presuppositions found in the presuppositions marked by queries, (3) lexical presuppositions found in the form of presuppositions characterized by special lexical expressions that give rise to presuppositions with other statements not conceptually expressed directly in speech, (4) factive presuppositions found in the form of presuppositions characterized by verbal and verbal phrases, (5) nonfunctional presuppositions found in the form the presuppositions marked by verbal, dreaming and plan, adverbs, that are supposed to be, say, and such, (6) the counterfactual presuppositions are found in the form of presuppositions marked by conjunctions which express suppositions.Keywords: presupposition, speech, film
ANALISIS METAFORA DALAM SYAIR LAGU GAYO ALBUM NUMEJUDU KARYA SANIMAN RIOTANOGA Relawati Relawati; Rajab Bahry; Herman R Herman R
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 4 (2018): JIM PBSI Oktober 2018
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.443 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Analisis Metafora dalam Syair Lagu Gayo Album Nume Judu”. Penelitian ini mengkaji masalah bentuk dan jenis metafora yang terdapat dalam syair lagu album Nume Judu. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Sumber data penelitian iniadalah syair lagu gayo dalam album Nume Juduyang terdiri atas 10 lagu. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ialah teknik analisis dokumenter dan studi pustaka, yakni (1) membaca dan memahami terlebih dahulu lirik lagu Gayo Album Nume Judu dengan teliti dan seksama, (2) mengubah syair  lagu Gayo ke dalam bahasa Indonesia, (3) mencatat dan menandai bagian-bagian syair lagu Gayo album Nume Judu yang berkaitan dengan jenis dan bentuk metafora, (4) memilih data, dan (5) mengklasifikasikan data yang telah diseleksi tersebut ke dalam bentuk korpus data sesuai dengan jenis dan bentuk metafora. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu dengan melakukan beberapa langkah, antara lain (1) memilih teks syair lagu berbahasa Gayo, (2) menyajikan seluruh hasil penelitian yang diperoleh ke dalam korpus data, (3) menganalisis jenis dan bentuk metafora dalam teks syair lagu berbahasa Gayo, (3) mendekripsikan jenis dan bentuk bahasa yang merupakan wujud metafora dalam teks syair lagu berbahasa Gayo, (4) menyimpulkan hasil analisis jenis dan bentuk metafora dalam teks syair lagu berbahasa Gayo. Hasil penelitian menunjukkan bahawa bentuk metafora yang terdapat pada syair lagu Gayo album Nume Judu adalah 8 poin bentuk metafora dan 7 poin jenis metafora. Bentuk metafora yang terdapat pada syair lagu Gayo album Nume Judu adalah bentuk metafora metafora nominatif subjektif, metafora nominatif objektif, metafora predikatif, dan metafora kalimat. Jenis metafora tersebut antara lain metafora bercitra antropomorfik, metafora bercitra abstrak ke konkret. Selain itu, syair lagu Gayo album Nume Judu memiliki metafora yang indah, sopan, estetika yang tercermin pada diksi, penekanan, kosakatanya juga rata-rata masih menggunakan kotakata bahasa Gayo yang asli digunakan setiap kata-katanya.Kata kunci:  metafora dalam syair lagu Gayo, albumnume judu. ABSTRACT The research is titled "Metaphor Analysis on GayoNumeJudu Song Album". This study examines the form and type of metaphor contained in the poem NumeJudu album. This study aims to describe the types and forms of metaphor contained in the poem NumeJudu album. The method used is descriptive analysis method. The source of this research data is lyric gayo song on NumeJudu album consisting of 10 songs. The techniques used in data collection are the techniques of documentary analysis and literature study, namely (1) reading and understanding the first Gayo Album NumeJudu lyrics carefully and (2) changing the poem of Gayo song into Indonesian, (3) and marking the section of Gayo's verses of NumeJudu's album relating to the type and form of metaphor, (4) data selection, and (5) classifying selected data into corpus data according to the type and form of metaphor. The technique used to analyze the data is by performing several steps, among others (1) selecting the lyrics of the Gayo song, (2) presenting all the research results obtained into the corpus data, (3) analyzing the types and forms of metaphors in the text of the song lyrics (3) decrypt the type and form of language which is a metaphorical form in the Gayo song text, (4) summarizes the results of the type and form of metaphorical analysis in Gayo song texts. The results show that the metaphorical forms found in GayoNumeJudu's lyric album are 8 point form metaphors and 7 point type metaphors. The metaphorical forms found in the GayoNumeJudu poetry album are a metaphor of subjective nominative metaphors, objective nominative metaphors, predicative metaphors, and sentence metaphors. These metaphorical types include metaphorical anthropomorphic metaphors, anthropomorphic with abstract images to concrete. In addition, GayoNumeJudu's lyrics have a beautiful and polite aesthetic metaphor reflected in diction, emphasis, the average vocabulary still using the original Gayo word box used every word.Keywords: metaphorical analysis in poetry Gayo song, album numejudu.
ANALISIS GAYA BAHASA SINDIRAN DALAM SYAIR DIDONG JALU ARITA MUDE DAN BIAK CACAK Rahmad Selisih Mara; Rajab Bahry
Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 13, No 1 (2019): Jurnal Bahasa dan Sastra, Januari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.253 KB)

Abstract

ABSTRAK  Penelitian ini mengkaji mengenai gaya bahasa sindiran yang terdapat dalam syair didong jalu Arita Mude dan Biak Cacak. Ruang lingkup penelitian  ini adalah menentukan bagaiman gaya bahasa sindiran yang terdapat dalam syair didong jalu Arita Mude dan Biak Cacak serta menemukan gaya bahasa sindiran yang dominan didalam syair didong jalu  Arita Mude dan Baiak Cacak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Teknik analisis data penelitian ini mengunakan teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa syair dalam didong jalu Ariita Mude dan Biak Cacak merupakan kritik terhadap latar blakang sosial klub dan cara bermasyrakat kedua klub. Gaya bahasa sindiran dalam sayair didong jalu Arita Mude dan Biak Cacak adalah ironi, sinisme, sarkasme, dan satire. Jumlah gaya bahasa sindiran yang ditemukan dalam syair didong jalu Arita Mude dan Biak Cacak adalah 43 data. Gaya bahasa sindiran yang dominan adalah sarkasme dengan kemunculan 14 kali kemunculanKata kunci: Gaya bahasa sindiran, syair didong, arita mude, biak cacak ABSTRAK This study examines the stylistic allusions contained in the poem Didong jalu Arita Mude and Biak Cacak. The scope of this study is to determine how the stylistic allusions contained in the poem Didong jalu Arita Mude and Biak Cacak and find the dominant language style satire in verse Didong jalu Arita Mude and baiak Cacak.The method used in this research is descriptive method. The technique used in this study is literature study. The data analysis technique of this research uses content analysis techniques. The results of the study show that the poetry in the past, Ariita Mude and Biak Cacak, is a criticism of the club's social background and the way of promoting the two clubs. The satirical language style in Sayair didong jalu Arita Mude and Biak Cacak is irony, cynicism, sarcasm, and satire. The number of allusive language styles found in the poems in the middle of Arita Mude and Biak Cacak is 43 data. The dominant satire is sarcasm with the appearance of 14 occurrencesKeywords: Satire, poem didong, arita mude, biak cacak
MAKNA SYAIR-SYAIR GAYO DALAM ANTOLOGI SYAIR GAYO Fitriani Fitriani; Rajab Bahry; Herman R
Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 14, No 1 (2020): Jurnal Bahasa dan sastra, Januari 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.717 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna yang terdapat pada syair-syair Gayo dalam Antologi Syair Gayo. Rumusan masalah penelitian ini adalah makna apa sajakah yang terdapat pada syair-syair Gayo dalam Antologi Syair Gayo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan kualitatif.Sumber data penelitian ini adalah buku Antologi SyairGayo.Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk dokumentasi.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil berupa makna syair-syair Gayo dalam Antologi Syair Gayo, yaitu (1) makna kognitif, (2) makna konotatif, (3) makna emotif, (4) makna idiomatik, dan (5) makna referensial. Makna yang dominan dalam Antologi Syair Gayo adalah makna kognitif dan makna konotatif.Kata kunci: syair gayo, antologi syair gayo.ABSTRACKThis study aims to describe the meaning contained in Gayo poems in the anthology of the Gayo. The research problem formulation is what are the meanings of the Gayo poems in the Anthology of the Gayo Poetry. The method used in this study is a qualitative descriptive method with a qualitative approach. The source of this research data is the book Anthology Gayo Poetry.Data collection in this study was carried out in the form of documentation. Analysis of the data used in this study is qualitative. Based on the results of data analysis, the results obtained in the form of the meanings of Gayo verses in the anthology of Gayo poetry, namely (1) cognitive meaning, (2) connotative meaning, (3) emotive meaning, (4) idiomatic meaning, and (5) referential meaning. The dominant meaning in the Gayo Poetry Anthology is cognitive meaning and connotative meaning.Keywords: gayo poetry, anthology of gayo poetry.
PENGGUNAAN SAPAAN KEKERABATAN DALAM TUTURAN MASYARAKAT KABUPATEN BATU BARA PROVINSI SUMATERA UTARA Miftahul Jannah; rajab Bahry; Saifuddin Mahmud
Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 13, No 2 (2019): Jurnal Bahasa dan Sastra, Juli 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.233 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Penggunaan Sapaan Kekerabatan dalam Tuturan Masyarakat Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara”. Rumusan masalahnya adalah (1) Bentuk sapaan hubungan kekerabatan apakah yang digunakan dalam tuturan masyarakat di Kabupten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara, dan (2) Bagaimanakah penggunaan sapaan hubungan kekerabatan dalam tuturan masyarakat di Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak (pengamatan), wawancara, dan kuesioner. Selanjutnya, sumber data penelitian ini adalah masyarakat penutur asli bahasa Melayu, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sapaan kekerabatan dalam tuturan masyarakat Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara berdasarkan pada urutan kelahiran, dan berdasarkan pada generasi. Dalam tuturan masyarakat Kabupaten Batu Bara dikenal sepuluh macam sapaan berdasarkan urutan kelahiran, yaitu ulung, iyung, ayung, bulung, dan uyung (anak pertama), ongah, angah, ingah, inyah, dan anyah (anak kedua), alang/ayang (anak ketiga), udo (anak keempat), uteh/ateh (anak kelima), andak (anak keenam), anjang (anak ketujuh), antek/acik (anak kedelapan), ombung (anak kesembilan), ucu (anak kesepuluh). Sapaan berdasarkan pada generasi ditemukan sampai enam tingkatan di atas ego (ayah, ayah dari ayah, ayah dari ayah ayah, ayah dari onyang, ayah dari uyut, dan ayah dari oneng) dan enam tingkatan di bawah ego (anak, cucu, cicit, anak dari cicit, anak dari piyut, dan anak dari oneng). Enam tingkatan di Selanjutnya, sapaan-sapaan dalam tuturan masyaraka Kabupaten Batu Bara dipengaruhi oleh hubungan kekerabatan karena keturunan, perkawinan, dan hubungan peran, baik secara horizontal maupun secara vertikal.Kata kunci: Kata sapaan, hubungan kekerabatan, Kabupaten Batu Bara ABSTRACT This study is entitled "The Use of Family Greetings in the Community Speech of the District of Coal in North Sumatra Province". The formulation of the problem is (1) What are the forms of greetings of kinship that are used in public speech in the District of Batu Bara, North Sumatra Province, and (2) How is the use of greetings of kinship relations in community speech in Batu Bara District, North Sumatra Province. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Data collection techniques used were listening (observation), interviews, and questionnaires. Furthermore, the source of this research data is the native Malay speaking community, Batu Bara Regency, North Sumatra Province. The results showed that the use of greeting kinship in community speech in Batu Bara District, North Sumatra Province was based on birth order, and based on generation. In the speech of the people of Batu Bara District, there are ten kinds of greetings based on birth order, namely, ulung, iyung, ayung, bulung, and uyung (first child), ongah, angah, ingah, inyah, and anyah (second child), alang / ayang (child third), udo (fourth child), uteh / ateh (fifth child), andak (sixth child), anjang (seventh child), henchman / acik (eighth child), ombung (ninth child), grandchild (tenth child). Greetings based on generation are found up to six levels above the ego (father, father from father, father from father, father from onyang, father from uyut, and father from oneng) and six levels below ego (children, grandchildren, grandchildren, children from great-grandchildren, children from piyut, and children from oneng). Six levels further, the greetings in the speech of the people of Batu Bara Regency are influenced by kinship relations due to heredity, marriage, and role relationships, both horizontally and vertically.Keywords: Greetings, kinship relations, Batu Bara Regency
ANALISIS KOHESI DAN KOHERENSI DALAM PROPOSAL MAHASISWA PBSI TANGGAL 23 DESEMBER 2014 Nurfitriani Nurfitriani; Rajab Bahry; Azwardi Azwardi
Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 12, No 1 (2018): Jurnal Bahasa dan Sastra, Januari 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.687 KB)

Abstract