Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

THE PHYSICOCHEMICAL PROPERTIES OF SEVERAL INDONESIAN RICE VARIETIES Susiyanti Susiyanti; Rusmana Rusmana; Yeyen Maryani; Sjaifuddin Sjaifuddin; Nanang Krisdianto; Mohamad Ana Syabana
BIOTROPIA - The Southeast Asian Journal of Tropical Biology Vol. 27 No. 1 (2020)
Publisher : SEAMEO BIOTROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11598/btb.2020.27.1.1030

Abstract

Rice has different varieties, with each variety possessing diverse physical and chemical characteristics. The objective of this study was to analyze the physicochemical properties of several Indonesian local rice varieties. The experiment was conducted from March to April 2017 at the Agriculture Applied Technology Laboratory of Agriculture Faculty, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa and at the Laboratory of Food Analysis Services in the Food and Technology Department of IPB University. Nine local rice varieties from several areas in Indonesia were used as samples, namely; Jalahawara, Ciherang, Pandan Wangi, Rojolele, Sokan, Bendang Pulau, Batang Piaman, Cisantana, and Sidrap. Their physicochemical characteristics were analyzed based on some criteria such as: physical quality (weight, length, width, form, and percentage of chalkiness), and chemical content, water content, ash content, fat content, protein content, carbohydrate content, crude fiber content, starch, amylose, and amylopectin content. Data obtained were analyzed by one-way ANOVA using a Randomized Block Design. Jalahawara has the highest percentage of chalkiness.  Based on the ratio of length and width, Sidrap and Ciherang were categorized as medium type and the others were oval/round. The heaviest and lightest based on  the 1000-grain weight of rice were Ciherang and Bendang Pulau, respectively. The water content was about 2-4% for all samples. The highest and lowest amount of ash and fat content were found in Sidrap and Sokan, respectively.  The highest and lowest amount of protein content were found in Batang Piaman and Sokan, respectively. The highest and lowest  starch content were observed in Pandan Wangi and Ciherang. The content of amylose and amylopectin were highest in Batang Piaman. The rice samples were categorized into two groups of low and medium levels of amylose. The low level of amylose were observed in Cisantana, Ciherang, Pandan Wangi and Sidrap, and the medium level of amylose were observed in Jalahawara, Sokan, Bendang Pulau, Batang Piaman, and Rojolele.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI BERBASIS WORDWALL PADA TEMA SIAGA BENCANA UNTUK SISWA KELAS VIII SMP Nurfauziyah Nurfauziyah; Sjaifuddin Sjaifuddin; Annisa Novianti Taufik
Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA Vol 8, No 1 (2023): Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, UM-Tapsel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/eksakta.v8i1.15-23

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis validasi instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi berbasis wordwall tema siaga bencana kepada siswa kelas VIII SMP. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Langkah-langkah R&D yang dilakukan meliputi analisis potensi dan masalah, pengumpulan informasi, desain produk, validasi desain, dan revisi desain. Subjek penelitian ini adalah ahli assessment, ahli media, dan ahli praktisi. Hasil penelitian yang didapat berupa prototype instrumen tes sebanyak 30 butir soal pilihan ganda bertipe HOTS yang dikembangkan menggunakan wordwall. Hasil validasi menunjukkan bahwa 98,35% butir tes termasuk dalam kategori sangat valid menurut ahli assessment; 91,15% butir tes termasuk kategori sangat valid menurut ahli media; dan 95,07% butir tes termasuk kategori sangat valid menurut ahli praktisi. Secara keseluruhan diperoleh kesimpulan bahwa instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi berbasis wordwall pada tema siaga bencana untuk siswa kelas VIII SMP dinilai sangat valid (94,87%).
Pengembangan E-Katalog Interaktif Berbasis Treffinger untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Tema Awan Panas pada Letusan Gunung Berapi Nia Suprihatin; Sjaifuddin Sjaifuddin; Annisa Novianti Taufik
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 14 No 4 (2024): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v14i4.2003

Abstract

Penelitian ini berasaskan pada permasalahan rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa dan kurangnya bahan ajar yang bisa dimanfaatkan pendidik pada prosesi pembelajaran. Berasaskan analisis masalah maka dikembangkanlah e-katalog interaktif berbasis Treffinger tema awan panas pada letusan gunung berapi. Penelitian ini dimaksudkan guna menemukan validitas produk serta respon siswa akan e-katalog interaktif basis Treffinger tema awan panas pada letusan gunung berapi berguna melatuhan kemahiran pelajar akan kreativitas nya. Metode penelitian yangman dimanfaatkan yakni metode penelitian Research & Development (R&D). Melalui pemanfaatan permodelan atas pengembangan 4D atas Thiagarajan hanya dijalankan hingga tahap ketiga yakni pengidentifikasian (define), perancangan perencanaan (design), serta ekspansi pengembangan (develop). Pada uji kevalidan instrumen yang dimanfaatkan yakni lembaran angket validitas paa ahli serta praktisi. Sedangkan pada tahapan uji coba terbatas skala kecil memanfaatkan lembaran angket respon siswa. Analisis data deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menegaskan bahwasanya nilai seluruh temuan validasi berasaskan pada persentase rata-rata dari ahli materi, ahli media, serta praktisi yakni sejumlah 90,0% dengan klasifikasi “Sangat Valid”. Sedangkan nilai keseluruhan hasil dari respon siswa sejumlah 85,5% dengan klasifikasi “sangat baik”. Hal tersebut menegaskan e-katalog interaktif berbasis Treffinger ini dapat digunakan dalam pembelajaran, karena telah disesuaikan dengan sintaks Treffinger dan indikator kemampuan berpikir kreatif, sehingga e-katalog interaktif ini dapat diujicobakan lebih lanjut pada tahap disseminate.
Pengembangan E-LKPD Berbasis Guided Discovery Learning dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains pada Tema Zat yang Terkandung pada Makananku Widhi Yunisah Nurfitriani; Sjaifuddin Sjaifuddin; Mudmainah Vitasari
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 15 No 1 (2025): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v15i1.2258

Abstract

Penelitian ini dilakukan berdasarkan temuan bahwa Keterampilan Proses Sains siswa yang masih belum maksimal. Hal ini disebabkan karena banyaknya pembelajaran yang monoton dan hanya mengembangkan beberapa keterampilan sehingga lebih mengutamakan hasil akhir dibandingkan dengan proses. Selain itu, penggunaan Bahan Ajar juga belum dimaksimalkan dengan baik dalam pembelajaran. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk Bahan Ajar berupa E-LKPD berbasis Guided Discovery Learning dengan memuat pendekatan Keterampilan Proses Sains pada pokok bahasan Zat Aditif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan tingkat validitas produk dan memberikan penjelasan tentang tingkat keterbacaan produk E-LKPD berbasis Guided Discovery Learning kepada siswa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Research & Development dan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, dan Disseminate) dikembangkan oleh Thiagarajan dan dibatasi pada tahap ke tiga, yaitu Develop. Lembar kuesioner validasi dan lembar kuesioner keterbacaan digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Temuan penelitian menunjukkan bahwa produk E-LKPD berbasis Guided Discovery Learning yang dikembangkan dinyatakan sangat valid dengan persentase kevalidan sebesar 88,64%. Selain itu, berdasarkan persentase keterbacaan produk memperoleh persentase rata-rata sebesar 79,52% berdasarkan aspek tampilan, kepraktisan dan keefektifan. Berdasarkan hal tersebut, produk yang telah dikembangkan dapat dilanjutkan menuju tahap disseminate.