Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA SYARIAH BERBASIS BUDAYA DI KOTA CIREBON Anggara Disuma
INKLUSIF (JURNAL PENGKAJIAN PENELITIAN EKONOMI DAN HUKUM ISLAM) Vol 3, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.277 KB) | DOI: 10.24235/inklusif.v3i1.2872

Abstract

ABSTRACTIn line with the world tourism trend that leads to the comfort of worship for Muslim tourists as an important element in the tour. The transformation of tourism development in Cirebon city is expected to be aligned and take a significant role as the center of the development of sharia tourism located in West Java. From the in-depth study using SWOT analysis (Strenght, Weaknesses, opportunities, threats) Cirebon city has the advantage of tourism, especially in the field of history, art, culture and culinary that sucked the interest of tourists visiting, therefore there are some recommendations that can be done by the parties to be used as a reference strategy in developing the existing cultural based tourism in the city of Cirebon: (1) Hopefully the realization of cooperation between parties involved in developing Islamic tourism in the city of Cirebon. (2) Increasing the capacity of managers and human resources in the vicinity of sharia tourism by holding seminars, training, guidance, comparative study, socialization and movement of conscious Islamic tourism community. (3) The management and the surrounding community must have changed the mindset that syariah tourism is built and offered based on the satisfaction and comfort of tourists, especially Muslim tourists who want comfortable travel that includes the fulfillment of the activities of worship according to Islamic Shari'a.Keywords:  Development of Sharia Tourism, Art Tourism, Cultural Tourism, Historical Tourism, Culinary Tourism, Swot Analysis ABSTRAKSejalan dengan tren pariwisata dunia yang mengarah kepada kenyamanan beribadah bagi wisatawan muslim sebagai unsur penting dalam berwisata. Trasformasi perkembangan pariwisata di kota Cirebon pun diharapkan selaras dan mengambil peran signifikan sebagai pusat perkembangan wisata syariah yang berada di kawasan Jawa Barat. Dari kajian mendalam menggunakan analisis SWOT (Strenght, Weaknesses, opportunities, threats) kota Cirebon memiliki keunggulan wisata terutama dalam bidang sejarah, seni, budaya dan kuliner yang banyak menyedot animo wisatawan berkunjung,  karenanya ada beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan pihak terkait guna dijadikan acuan strategi dalam  mengembangankan wisata syariah berbasis budaya yang ada di Kota Cirebon : (1) Diharapkan terwujudnya kerjasama antar pihak terkait dalam mengembangkan wisata syariah di Kota Cirebon. (2)  Meningkatan kapasitas pengelola dan sumber daya manusia di sekitar daerah wisata syariah dengan mengadakan seminar, pelatihan, pembinaan, studi banding, sosialisasi dan gerakan masyarakan sadar wisata syariah. (3) Pihak pengelola dan masyarakat sekitar harus sudah merubah mindset bahwa pariwisata syariah dibangun dan ditawarkan  berdasarkan kepuasan dan kenyamanan wisatawan terutama wisatawan muslim yang menginginkan kenyaman berwisata yang mencakup pemenuhan aktifitas ibadah menurut syariat Islam.Kata Kunci : Pengembangan Wisata Syariah, Wisata Seni, Wisata Budaya, Wisata Sejarah, Wisata Kuliner, Analisis Swot 
The Role of KBIHU as a Multicultural Educational Institution in Society Bachroni; Anggara Disuma; Slamet Firdaus; Jamali; Didin Nurul Rosidin
Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik (JIPH) Vol. 2 No. 3 (2023): August 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jiph.v2i3.5865

Abstract

Multicultural-based education is very important to be implemented in all educational units. This study aims to analyze the principles of Multicultural Education that are applied in the Hajj management guidance process at KBIHU Wadi Fatimah. This study uses qualitative methods with observation, documentation and in-depth interviews. The results of the study show that as an Islamic educational institution and the guidance of pilgrims it is important to adopt the principles of multicultural Islamic Education in terms of: Equality of the rights of pilgrims without exception for all pilgrims in service, Management of development that is integral and integrated with supporting facilities; Holistic curriculum for physical and spiritual aspects; The principle of respecting differences in understanding and belief in the implementation of the pilgrimage. This finding is important because Islamic coaching institutions are quite popular in the community and have been able to succeed in government programs.
Kontribusi Kelompok Bimbingan Haji dalam Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Islam Multikultural di Masyarakat Slamet Firdaus; Bachroni Bachroni; Anggara Disuma
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 2 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i2.711

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan proses bimbingan manasik haji yang dilaksanakan oleh Kelompok Bimbingan Haji Wadi Fatimah, yang berdomisili di Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengambilan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara yang mendalam. Narasumber meliputi calon jamaah haji sebagai peserta didik, pembimbing manasik sebagai guru, dan pengurus yayasan sebagai pengelola lembaga.  Temuan dari peneliti menunjukan bahwa proses bimbingan manasik merupakan proses pendidikan yang wajaib diikututi oleh semua calon jamaah haji yang hendak berangkat ibadah Haji ke tanah suci. Bimbingan manasik haji adalah gambaran dari proses pendidikan Islam multikutural yang  diselenggarakan oleh masyarakat secara mandiri. Ciri dari pendidikan Islam multikultural berbasis kemasyarakan dapat dijelaskan dengan menganut prinsip-prinsip sebagai berikut: mengajarkan sifat egaliter antar sesama; Menajemen pengelolaan lembaga yang terintegrasi dengan fasilitas pendukung pembelajaran; Kurikulum holistik yang memadukan iman, akal, budi, dan teknologi; tidak antipati terhadap perbedaan di masyarakat.