Cholesterol is an essential structural of component that makes up the cell membrane and external layer of plasma lipoproteins. This research was conducted to find out the influence of Methanolic Extract of Scurrula atropurpurea (Bl) Dans (MESA) against female wistar rats cholesterol levels (Rattus norvegicus) for 28 days (exposure to subchronic). This research is experiment that is True Experimental Design with Complete Random Design. MESA presented in rats 5 times in 1 week for 28 days, the animals try to mice used is rat females totalled 20 rats and divided into 4 groups. First, control group and second a treatment group with 3 different doses of 250 mg/KgBW, 500 mg/KgBW, and 1000 mg/KgBW. The inspection is carried out at regular intervals and at the end of the treatment period, all rats were sacrificed to do an examination of total cholesterol in serum of rats. Data analysis using SPSS 17.0 Statistics examination and results of average is significant differences with one-way analysis of variance. MESA does not have an effect on cholesterol levels of female rats through Clinical Biochemistry test of total cholesterol (p > 0.05). Comparison between treatment groups and groups who were denied treatment (not being MESA) is not real so that different stated MESA with a dose of 250 mg/KgBW, 500 mg/KgBW, and 1000 mg/KgBW no effect on cholesterol levels. Keywords : Cholesterol, Sub-Chronic, Loranthus tea ABSTRAK Kolesterol merupakan komponen struktural yang esensial dan membentuk membran sel serta lapisan eksternal lipoprotein plasma. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Ekstrak Metanolik Scurrula atropurpurea (Bl) Dans (EMSA) terhadap kadar kolesterol tikus wistar betina (Rattus norvegicus) selama 28 hari (paparan subkronik). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yaitu True Experimental Design dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). EMSA dipaparkan pada tikus 5 kali dalam 1 minggu selama 28 hari, Hewan coba tikus yang digunakan adalah tikus betina yang berjumlah 20 ekor dan dibagi menjadi 4 kelompok, 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan dengan dosis yang berbeda yaitu 250 mg/KgBB; 500 mg/KgBB; 1000 mg/KgBB. Pemeriksaan dilakukan secara berkala dan pada akhir periode perlakuan, semua tikus dikorbankan untuk dilakukan pemeriksaan total kolesterol pada serum tikus. Analisis Data menggunakan SPSS Statistic 17.0, dan hasil pemeriksaan menunjukkan perbedaan signifikan rata-rata dengan analisis anava satu arah. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa EMSA tidak berpengaruh terhadap kadar kolesterol tikus betina melalui uji biokimia klinis total kolesterol (p>0,05). Jika dibandingkan antara kelompok perlakuan dan kelompok yang tidak diberi perlakuan (tidak dipapar EMSA) tidak berbeda nyata sehingga dinyatakan EMSA dengan dosis 250 mg/KgBB, 500 mg/KgBB, dan 1000 mg/KgBB tidak berpengaruh terhadap kadar kolesterol. Kata kunci : Kolesterol, Subkronik, Benalu Teh