Mutrikah Mutrikah
Jurusan Biologi FMIPA Unisma

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Profil Bioaktif pada Tanaman Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) dan Beluntas (Pluchea indica Less) Mutrikah Mutrikah; Hari Santoso; Ahmad Syauqi
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 4 No 1 (2018): Sehat Lingkungan
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.976 KB)

Abstract

“Temulawak” (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) is one of the raw materials to makes traditional medicine that many spreads in Indonesia and many had been cultivated by society. Utilization of “temulawak” empirically that is one of them as an appetite enhancer. “Beluntas” (Pluchea indica Less) is one of plants in Indonesia that is able to used as herbal medicine from generation to generation used as drug relief body odor. Bioactive contained in the plants is the active compounds are utilized in the field of health, particularly Pharmacology. The research aim to know the active compound that is in the combination of” temulawak” and” beluntas”, and to know the correlation between the compounds in the correlation test. The research method in this research study is experimental laboratory by complete random design by scale of the value of the ring Newton upside down. The data analyzed by Pearson correlation testing. The qualitative result for the active compound test by variety combinations between “temulawak” (Curcuma xanthorriza Roxb) and “Beluntas” (Pluchea indica Less) was positive and contain alkaloid, flavonoid, and kuinon. Tannin and saponin were undetected. The results of the correlation test showed a positive relationship in alkaloid Mayer 1:1; dragondroff 2:1 alkaloid and alkaloid Meyer 2:1; alkaloid meyer 1:2. The alkaloids 2:1 and dragondroff 1:1 flavonoids; dragendroff 1:2 alkaloids and flavonoids 1:2; Quinones and 1:2 and alkaloids dragendroff 1:2 shows a negative relationship. Keywords: Temulawak, Beluntas, bioactive ABSTRAK Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan salah satu bahan baku obat tradisional yang banyak tersebar di Indonesia dan telah banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Pemanfaatan temulawak secara empiris yaitu salah satunya sebagai penambah nafsu makan. Beluntas (Pluchea indica Less) merupakan salah satu tanaman Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal yang secara turun temurun dimanfaatkan sebagai obat penghilang bau badan. Bioaktif yang terkandung dalam tanaman tersebut merupakan senyawa aktif yang dimanfaatkan dalam bidang kesehatan, khususnya farmakologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan atau bioaktif yang terkandung dalam kombinasi temulawak dan beluntas serta mengetahui hubungan antar senyawa dalam uji korelasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimental laboratorik dengan Rancangan Acak Lengkap (RAK) dengan menggunakan skala nilai cincin newton terbalik. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil analisis fitokimia pada kombinasi antara Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) dan Beluntas (Pluchea indica Less) menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan positif mengandung alkaloid, flavonoid dan kuinon. Sedangkan tanin dan saponin tidak terdeteksi. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan positif yaitu pada alkaloid mayer 1:1 ; alkaloid dragondroff 2:1 dan alkaloid meyer 2:1 ; alkaloid meyer 1:2. Alkaloid dragondroff 2:1 dan flavonoid 1:1; alkaloid dragendroff 1:2 dan flavonoid 1:2; dan Kuinon 1:2 dan alkaloid dragendroff 1:2 menunjukkan hubungan yang negatif. Kata Kunci : Temulawak, Beluntas, bioaktif