Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) MELALUI PENYULUHAN SEKS BEBAS PADA REMAJA Tatirah Tatirah
JOMUSE : Journal of Health Community Services Vol 1 No 3 (2023): JUNI
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Stikes Brebes

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku seks yang beresiko yang dilakukan remaja di antaranya adalah melakukan hubungan seks dengan banyak pasangan, serta seks anal. Remaja yang melakukan seks bebas beresiko tinggi terhadap penyakit seks menular seperti penyakit sifilis, herpes, gonore, klamidia, dan AIDS. Prilaku seks bebas memiliki konsekkuensi psikologis yaitu kodrat untuk hamil dan melahirkan. Hal ini menyebabkan remaja perempuan akan berada pada posis yang terpojok dan dilematis. Pengetahuan remaja tentang seks bebas dan PMS yang masih kurang, sehingga remaja kurang mampu melindungi dirinya dari perilaku seksual berisiko, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, dan banyaknya remaja yang menganggap HIV/AIDS tak berbahaya serta banyak kesalahpahaman terkait penyakit ini menjadi permasalahan yang serius. Upaya Pencegahan PMS pada remaja dilakukan dengan pemberian pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan evaluasi pre dan post-test. Setelah kegiatan pendidikan kesehatan selesai, diperoleh hasil peningkatan pengetahuan pada remaja putri tentang pencegahan penyakit menular seksual.
PENTINGNYA PERAN KADER DALAM PENYIAPAN PMT UNTUK PENCEGAHAN STUNTING DI DESA KARANGLO: PENTINGNYA PERAN KADER Tatirah Tatirah
JOMUSE : Journal of Health Community Services Vol 1 No 2 (2023): MARET
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Stikes Brebes

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran kader dalam penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena selain sebagai pemberi informasi kesehatan kepada masyarakat juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke Posyandu dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satu tugas kader adalah menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan (PMT). Kader sebagai bagian dari tim penggerak Posyandu mempunyai peranan yang sangat penting dalam menyampaikan informasi yang tepat kepada para ibu tentang PMT. PMT merupakan salah satu strategi dalam mengatasi masalah gizi. PMT yang tepat dapat mempengaruhi status gizi pada balita. Pengetahuan Ibu-ibu kader tentang pentingnya peran kader dalam masyarakat yang masih kurang, sehingga para kader kurang mampu menangani masalah yang ada di masyarakat. Upaya Peningkatan Pengetahuan tentang peran kader dilakukan dengan pemberian pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan evaluasi pre dan post-test. Setelah kegiatan pendidikan kesehatan selesai, diperoleh hasil peningkatan pengetahuan Ibu-ibu kader tentang perannya di masyarakat.
PENDIDIKAN KESEHATAN DISMENORHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMK BHAKTI HUSADA BREBES Tatirah Tatirah
JOMUSE : Journal of Health Community Services Vol 1 No 1 (2022): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Stikes Brebes

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dismenorhea adalah nyeri saat menstruasi atau kram menstruasi. Penyebab dismenorhea adalah ketika zat kimia yang disebut prostaglandin membuat rahim berkontraksi (mengencang) terlalu kuat, hal ini dapat menekan pembuluh darah di dekatnya, memotong suplai oksigen ke jaringan otot. Banyak perempuan yang menganggap nyeri haid sebagai hal yang biasa, padahal nyeri haid hebat bisa menjadi tanda gejala suatu penyakit seperti Endometriosis yang bisa mengakibatkan sulitnya punya keturunan. Pengetahuan remaja tentang dismenorhea yang masih kurang, sehingga remaja kurang mampu menangani masalah dismenorhe yang dialaminya. Upaya Peningkatan Pengetahuan tentang dismenorhea dilakukan dengan pemberian pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan evaluasi pre dan post-test. Setelah kegiatan pendidikan kesehatan selesai, diperoleh hasil peningkatan pengetahuan pada remaja putri tentang Dismenorhea.
UPAYA PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI MELALUI PEMBERIAN TABLET FE Tatirah Tatirah
JOMUSE : Journal of Health Community Services Vol 1 No 4 (2023): SEPTEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Stikes Brebes

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia adalah kondisi ketika tubuh mengalami penurunan atau jumlah sel darah merah berada di bawah kisaran normal. Anemia banyak terjadi pada remaja putri karena di masa puber ia merasakan permulaan siklus menstruasi. Kebutuhan zat besi di masa remaja sekitar 8 mg - 15 mg setiap harinya. Anemia dapat memperbesar resiko kematian saat melahirkan, bayi lahir prematur, dan berat badan bayi yang cenderung rendah. diharapkan para remaja untuk dapat meningkatkan kesadaran dan mulai menerapkan berbagai macam pencegahan anemia, terapkan perilaku hidup sehat dan bersegera dalam melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala penyakit akibat anemia, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin. Upaya Pencegahan Anemia pada remaja putri dilakukan dengan pemberian pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan evaluasi pre dan post-test. Setelah kegiatan pendidikan kesehatan selesai, diperoleh hasil peningkatan pengetahuan pada remaja putri tentang pencegahan Anemia.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORHEA DENGAN MOTIVASI UNTUK PERIKSA KE PELAYANAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 3 WANASARI BREBES TAHUN 2022 Tatirah, Tatirah; F, Laeli Fitrokhatun
JOURNAL OF MIDWIFERY SCIENCE Vol 2 No 1 (2022): JOURNAL OF MIDWIFERY SCIENCE
Publisher : Universitas Kader Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54816/jms.v2i1.673

Abstract

Dismenorhea adalah nyeri saat menstruasi atau kram menstruasi. Penyebab Dismenorhea atau kram menstruasi adalah ketika zat kimia yang disebut prostaglandin membuat rahim berkontraksi (mengencang) terlalu kuat, hal ini dapat menekan pembuluh darah di dekatnya, memotong suplai oksigen ke jaringan otot. Hal itulah yang menyebabkan rasa sakit yang hebat. Masih banyak perempuan yang menganggap nyeri haid sebagai hal yang biasa, mereka beranggapan 1-2 hari sakitnya akan hilang. Padahal nyeri haid hebat bisa menjadi tanda gejala suatu penyakit misalnya Endometriosis yang bisa mengakibatkan sulitnya punya keturunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang Dismenorhea dengan motivasi untuk Periksa ke Pelayanan Kesehatan di SMP Negeri 3 Wanasari Brebes. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik dan rancangan penelitiannya dengan cross sectional, adapun populasinya yaitu siswi kelas VII, VIII, IX yang sudah mengalami menstruasi di SMP Negeri 3 Wanasari Brebes yang berjumlah 30 siswi. Pengambilan sampel secara random sampling, adapun variabel penelitian variabel bebas adalah pengetahuan remaja putri tentang Dismenorhea dan variabel terikatnya adalah motivasi untuk periksa ke pelayanan kesehatan. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Data dalam penelitian ini menggunakan data primer. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan siswi tentang Dismenorhea yang memiliki motivasi terdapat 17 siswi, dari 17 siswi tersebut yang memiliki motivasi baik ada 82%, dan yang tidak ada motivasi hanya 18%. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh x2 hitung = 10,706 sedangkan x2 tabel = 6,635 hal ini menunjukkan bahwa x2 hitung lebih besar dari x2 tabel yaitu 10,706 > 6,635 yang artinya signifikan atau ada hubungan antara pengetahuan remaja puteri tentang Dismenorhea dengan motivasi untuk periksa ke pelayanan kesehatan di SMP N 3 Wanasari kabupaten Brebes, yang berarti semakin baik tingkat pengetahuan remaja puteri tentang Dismenorhea di SMP N 3 Wanasari kabupaten Brebes, maka akan semakin memiliki motivasi untuk periksa ke pelayanan kesehatan. Simpulan: bahwa ada hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang Dismenorhea dengan motivasi untuk periksa ke pelayanan kesehatan di SMP N 3 Wanasari kabupaten Brebes. Saran bagi sekolah diharapkan pihak sekolah dapat mendorong siswi yang mengalami Dismenorhea untuk periksa ke pelayanan kesehatan sebagai deteksi dini.