Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH JENIS BASIS CMC NA TERHADAP KUALITAS FISIK GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) Tiara Indah Galeri; Dwi Sari Astuti; Akhmad Aniq Barlian
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 1 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v4i1.290

Abstract

Lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan salah satu tanaman obat yang dapat digunakan sebagaiantiseptik untuk penyakit kulit seperti luka bakar, bisul dan jerawat. Lidah buaya mengandung saponinsenyawa antibakteri yang berperan sebagai senyawa aktif luka bakar, anti jerawat dan bisul. Ekstrak maserasilidah buaya diformulasikan menjadi sediaan gel. Basis merupakan komponen terbesar dalam semi padat yangsangat menentukan baik atau buruknya sediaan tersebut. Maserasi merupakan proses yang digunakan untukmenghasilkan ekstrak dengan menggunakan pelarut etanol 70%.Penelitian dilakukan terhadap gel ekstrak maserasi lidah buaya dengan perlakuan perbedaankosnentrasi basis CMC Na yang dilihat dari sifat fisik gel. Gel ekstrak maserasi lidah buaya dibuat tigaformula dengan variasi konsentrasi basis lanolin yang berbeda yaitu formula I 4%, Formula II 5% danFormula III 6%. Gel diuji sifat fisiknya meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pengukuran pH, ujidaya sebar, uji kejernihan, uji daya lekat, uji proteksi. Data yang diperoleh dibandingkan dengan persyaratandan Farmakope Indonesia dan parameter pustaka lainnya serta dianalisa dengan menggunakan statistik anovavarian satu jalan (anova).Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh perbedaan konsentrasi basis CMC Na terhadapsifat fisik gel ekstrak lidah buaya (Aloe vera L.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang mempunyai pengaruhsifat fisik paling baik yaitu pada konsentrasi 5% karena dilihat dari hasil evaluasi fisik gel.Kata kunci : Lidah buaya (Aloe vera L.), maserasi, gel, CMC Na
TANAMAN OBAT KELUARGA UNTUK MASYARAKAT KELURAHAN PESURUNGAN KIDUL KOTA TEGAL Dwi Sari Astuti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 2 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v4i2.296

Abstract

Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiatsebagai obat. Lingkungan perkotaan dengan lahan yang sempit menjadi kendala utama dalam budidayatanaman obat keluarga (TOGA). Lahan yang terbatas ini menajdikan suatu permasalahan untukpengembangan budidaya tanaman obat keluarga (TOGA). Untuk itu dalam rangka budidaya tanaman obatkeluarga perlu adanya solusi yang tentu saja mengatasi media tanam yang sempit dan tentu murah. Solusiyang ditawarkan adalah dengan metode tanam pot dengan menggunakan media tanam kompos darilimbah rumah tangga. Luas wilayah Kelurahan Pesurungan Kidul secara keseluruhan yaitu 69,00 ha (menurut Kota Tegal Dalam Angka 2010 / Tegal In FigureSe), Kelurahan Pesurungan Kidul ditahun 2014ini mempunyai program untuk menjadi kelurahan herbal dimana program tersebut bersinergi denganprodi D3 Farmasi PoliTeknik Harapan Bersama Tegal sehingga menjadikan dasar pelaksanaan kegiatanPengabdian Kepada Masyarakat.Kata Kunci : IbM, TOGA, Pesurungan kidul
Kemampuan Jerami Padi Sebagai Alternatif Surfaktan Alami Dalam Pembuatan Sabun Padat Berbasis Minyak Goreng Bekas Dwi Ayuningtyas; Dwi Sari Astuti; Aldi Budi Riyanta
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v10i1.2143

Abstract

Surfactants in soap preparations serve as active ingredients that can reduce surface tension between oil and water. So far, surfactant for soap preparations widely used is either chemical or synthetic surfactants. Therefore, in order to protect the environmental safety need to find surfactants from natural materials. One of the surfactants that can be made from natural ingredients is a lignin-based surfactant, namely sodium lignosulfonate.The lignosulfonate surfactant from rice straw was prepared by several stages of extractive free straw powder release, delignification process with NaOH and sulfonation process with sodium metabisulfite. The sodium lignosulfonates prepared thereafter were applied to a  solid soap preparation by using waste  cooking oil adsorbed. A solid soap formulation was made into 2 soaps with the addition of 0,11% sodium lignosulfonate and soap without the addition of sodium lignosulfonate.Based on the results of the descriptive analysis, the observations of water content, foam stability, the amount of fatty acids, and the free alkali in formula 1 are 27,25%, 93,75%, 54,10%, 0,06 %. In the formula 2 is obtained 45,5%, 94,28%, 6,60%, and 0,08%. Statistical test was using One Way Anova with 95% validity and 5% significance. It can be seen that the use of the surfactant sodium lignosulfonate from rice straw gives effect on the physical properties of the waste cooking oils adsorbed solid soap.Surfaktan dalam sediaan sabun berfungsi sebagai bahan aktif yang mampu menurunkan tegangan permukaan antara minyak dengan air. Selama ini surfaktan yang banyak digunakan untuk sediaan sabun adalah surfaktan kimia ataupun sintetis. Maka dari itu dalam upaya melindungi keamanan lingkungan perlu ditemukan surfaktan dari bahan alam. Salah satu surfaktan yang dapat dibuat dari bahan alam adalah surfaktan berbasis lignin, yaitu sodium lignosulfonat.Surfaktan lignosulfonat dari jerami padi dibuat dengan beberapa tahapan yaitu pembebasan serbuk jerami bebas bahan ekstraktif, proses delignifikasi dengan NaOH dan proses sulfonasi dengan Natrium metabisulfit. Sodium lignosulfonat yang dibuat selanjutnya diaplikasikan ke dalam sediaan sabun padat yang menggunakan minyak goreng bekas teradsorpsi. Formulasi sabun padat yang dibuat ada 2 yaitu sabun dengan penambahan sodium lignosulfonat 0,11 % dan sabun tanpa penambahan sodium lignosulfonat.Berdasarkan hasil penelitian yang di analisis secara deskriptif, pengamatan terhadap kadar air, stabilitas busa, jumlah asam lemak, dan alkali bebas secara berturut-turut pada formula 1 adalah 27,25 %, 93,75 %, 54,10 %, 0,06 %. Pada formula 2 diperoleh 45,5 %, 94,28 %, 6,60 %, dan 0,08%. Uji statistika menggunakan One Way Anova dengan taraf kepercayaan 95% dan signifikansi 5%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan surfaktan sodium lignosulfonat jerami padi berpengaruh terhadap sifat fisik sabun padat  minyak goreng bekas teradsorpsi.
SOSIALISASI PEMBUATAN KOMPOS DI DESABATUR SARI KECAMATAN SIRAMPOG Aldi Budi Riyanta; Dwi Sari Astuti; Ibnu Taruna Pratama
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 1 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v5i1.320

Abstract

Sampah merupakan permasalahan utama di daerah-daerah pegunungan dalam pengolahannya.Masyarakat desa Batursari kecamatan Sirampog belum terbiasa membuang sampah pada tempatnya.Sehingga perlu adanya sosialisasi mengenai bagaimana membuang sampah pada tempatnya danbagaimana mengolah sampah menjadi kompos.Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yangdapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yanghangat, lembab, dan aerobik atau anaerobic. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuanbagi masyarakat desa Cawitali dalam rangka mengembangkan potensi hasil pertanian khususnya nutrisiuntuk tanah dengan mengolah sampah rumah tangga dan memberikan pengetahuan mengenai caramembuat tong sampah modifikasi sebagai dekomposer sampah organik. Kompos yang dibuat dari sampahrumah tangga yang ada disekitar desa Batursari, seperti daun, sisa makanan, dan sampah organik lainnya.Sampah organik dipilih karena sifatnya yang mudah terurai dan sederhana. Hasil pelatihan ini yaitupeningkatan pemahaman mengenai sampah rumah tangga yang dapat dijadikan bahan untuk pupukkompos yang berguna untuk mengembalikan nutrisi tanahyang ada di desa cawitali dan tentunya akanmeningkatkan produksi hasil pertanian sekitar.Kata kunci : Kompos, sampah rumah tangga, nutrisi tanah
PENGARUH PENGGUNAAN UMBI PATI GARUT (MARANTA ARUNDINACEAE,L) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP KEKERASAN TABLET ANTALGIN Dwi Sari Astuti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 2 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v3i2.215

Abstract

Pati garut merupakan pati yang berasal dari tanaman umbi garut (Maranta arundinaceae, L) yangmempunyai daya jendal jika ditambah air dan dapat digunakan sebagai bahan pengikat tablet. Tujuan penelitianini untuk mengetahui kemampuan pati Garut sebagai bahan pengikat tablet Antalgin.Dalam penelitian ini dibuattiga formula tablet antalgin dengan pati garut sebagai bahan pengikat yang dibedakan konsentrasinya yaitu10%b/b, 15% b/b dan 20% b/b. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah, granul diuji kadar air, sifat alir,sudut diam dan pengetapannya sedangkan tablet diuji sifat fisiknya yaitu keseragaman bobot,kekerasan,kerapuhan dan waktu hancur.Hasil penelitian menunjukkan bahwa patigarut pada konsentrasi 10% – 20% dapat digunakan sebagaibahan pengikat tablet antalgin. Semakin besar konsentrasi bahan pengikat pati garut yang digunakan, semakinbesar juga kekerasannya.Kata kunci : Pati Garut (Maranta arundinaceae, L), bahan pengikat, dan tablet antalgin.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK MASERASI DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli. Dwi Sari Astuti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 1 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v3i1.182

Abstract

Daun jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Daun daun jambu biji yang biasanya digunakan sebagai obat tradisional salah satunya dapat berfungsi sebagai antibakteri. Kandungan yang bersifat sebagai antibakteri adalah sinensetin.Penelitianini dibuat 3 media yaitu media NA, media BHI dan media MHA.Pengujian daya hambat ini dilakukan dengan menggunakan metode difusi cetak lubang dimana ekstrak hasil maserasi diencerkan dan diberikan dengan berbagai volume yaitu 0,25 ml; 0,5 ml; 0,75 ml kemudian diisikan pada setiap lubang di setiap media lalu bakteri uji diinokulasi. Hasilnya dapat diamati 24 jam setelah diberi perlakuan maka akan tampak daerah bening disekitar lubang / sumuran tempat pemberian ekstrak.Hasil uji daya hambat ini diukur dengan menggunakan jangkasorong, sehingga diperoleh luas daerah hambat. Dan dari data yang diperoleh diuji dengan statistic analisis of variansi (ANOVA) satu arah hasilnya signifikansi menunjukan nilai 0,000 yang lebih kecil dari nilai tingkat kesalahan diajukan yaitu 5 % (0,05). Hal ini memberikan informasi bahwa daun kumis kucing dengan volume 0,25 ml; 0,5 ml; 0,75 ml mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli.Kata kunci : Ekstrak, Maserasi,Difusi,Daun Jambu Biji, Bakteri Escherichia coli.