Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN FOOT SANITIZER SPRAY YANG MENGANDUNG EKSTRAK BIJI KOPI DAN JAHE Joko Santoso; Aldi Budi Riyanta
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v8i1.1300

Abstract

The smell of feet is one of the problems of some people caused by sweat mixed with bacteria and moist conditions. S.epidermis bacteria are bacteria that grow in these conditions. Coffee and ginger have synergistic benefits with strong aroma and antibacterial activity so it is preferred. This study is focused to determine the antibacterial inhibition of footsanitizer formula from a combination of coffee and ginger, and produce good physical properties. Maseration with 70% ethanol solvent was used in this study and then formulated. The formulation was evaluated for physical properties such as organoleptic test, pH test, clarity, specific gravity, viscosity. Antibacterial activity test using the well method on S.epidermis. The results showed that foot sanitizer formula had physical properties of clear liquid, distinctive smell of extract, cold taste and pH in accordance with the requirements of topical formulations. Formula III has the highest specific gravity, viscosity  and with 0.954 g / ml and 2.3013 Cp. The highest antibacterial activity with 0.348 cm2Keywords: foot sanitizer spray, Coffee, Ginger, Antibacterial, S.epidermis
ANALISIS HAK DAN TINGKAT KEPUASAN TENAGA KEFARMASIAN YANG TERGABUNG DALAM PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA CABANG KOTA TEGAL Akhmad Aniq Barlian; Joko Santoso; Ahmad Sunardi
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i2.5157

Abstract

Penelitian ini membahas isu tentang permasalahan ketenagakerjaan bagi Tenaga Kefarmasian terkait dengan hak dan kepuasan. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui hak yang diberikan oleh pemilik usaha kefarmasian kepada pegawai farmasi serta korelasinya terhadap tingkat kepuasan. Metode penelitian ini menggunakan deskripif kuantitatif, Observasi yang dilakukan dengan kuesioner. Dengan melalui teknik pengambilan data purposive sampling  yaitu kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih sampel. Hasil penelitian menunjukan Gambaran hak yang di dapatkan responden dalam penelitian ini adalah : 45% masih di bawah UMK Kota Tegal, 26% tidak melakukan perjanjian kerja secara tertulis, 19% tidak mendapatkan jaminan kesehatan, kesejahteraan (16% tidak mendapatkan libur/cuti, 33% tidak mendapatkan THR dan 59% tidak mendapatkan tunjangan profesi) dan Hasil analisis menyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hak dan tingkat kepuasan pada hak atas upah/gaji, hak perlindungan hukum, hak jaminan kesehatan, hak kesejahteraan (Hak THR dan hak libur/cuti) namun terdapat hubungan yang yang signifikan antara hak tunjangan profesi dan tingkat kepuasan.
FORMULASI GUMMY CANDY DARI EKSTRAK ETANOL KULIT NANAS MADU(Ananas comosus l. merr) SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN Joko Santoso; Muladi Putra Mahardika
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i2.5119

Abstract

Antioksidan sangat diperlukan oleh tubuh untuk mengatasi dan mencegah stres oksidatif. Antioksidan yang dihasilkan tidak cukup untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh yang berlebih, untuk itu diperlukan tambahan antioksidan dari luar tubuh berupa zat gizi yang memiliki peran sebagai antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, mineral dan zink. Beberapa penelitian permen jelly dari sari buah yaitu, permen jelly dengan penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr. Limbah dari nanas seperti kulit batang, dan bonggol kurang dimanfaatkan. Kulit buah nanas adalah salah satu bahan yang dibuang begitu saja, padahal bagian tanaman ini mengandung vitamin C, karotenoid, dan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Pada penelitian kali ini, ekstrak kulit nanas madu akan digunakan sebagai zat aktif yang memiliki efek antioksidan yang diformulasikan dalam sediaan permen jelli. Permen Jelli ekstrak kulit nanas selanjutnya di uji karakteristik fisik dan uji aktivitas antioksidan.Konsentrasi yang digunakan adalah 5%, 7.5% dan 10%. Berdasarkan hasil penelitian pembuatan permen jelly kulit buah nanas (Ananas comosus   L.Merr)  dengan variasi konsentrasi didapatkan hasil untuk sifat kimia pada uji kadar air untuk semua perlakuan dengan nilai diatas SNI 3547-2-1008 untuk permen jelly yang maksimal 20%. Pada uji kadar abu memiliki nilai diatas SNI 3547-2-1008 untuk permen jelly yang maksimal 3% untuk kadar abu. Sementara untuk uji organoleptik yang dihasilkan, perbedaan konsentrasi ekstrak berpengaruh terhadap warna permen jelly kulit buah nanas. Uji sukrosa memenuhi syarat SNI yaitu min 27%. Uji aktivitas antioksidan permen jelly kulit nanas paling tinggi pada F3 masuk dalam kategori kuat. 
PENGARUH SUHU TERHADAP DAYA SIMPAN BISKUIT COKLAT FERMENTASI BEKATUL Dewi Rachmawati; Aldi Budi Riyanta; Joko Santoso
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i2.5145

Abstract

Produksi padi di Indonesia adalah sekitar 47 juta ton per tahun akan menghasilkan bekatul sekitar 2,5 juta ton. Kandungan nutrisi yang terdapat di bekatul yang berkualitas baik antara lain protein, pati, lemak, dan serat kasar berpotensi dijadikan pangan olahan. Nutrisi didalam bekatul perlu dilakukan peningkatan dengan fermentasi untuk kemudian diolah menjadi biskuit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh suhu terhadap daya simpan biskuit fermentasi coklat bekatul. Metode penelitian daya simpan pada biskuit coklat bekatul menggunakan tiga suhu yang berbeda yaitu pada suhu dingin (-5oC-5oC), suhu ruang (25-35oC) dan suhu hangat (40-50oC) dan  diamati berdasarkan sifat organoleptiknya selama 90 hari. Daya simpan biscuit F20, F21, F22 dan F23 pada suhu dingin dan ruang bertahan hingga 90 hari dengan tidak ditemukannya jamur yang tumbuh pada biskuit selama pengujian berlangsung. Sedangkan daya simpan biskuit pada suhu hangat hanya bertahan selama 42 hari dengan ditemukannya jamur yang tumbuh pada biskuit. Analisa sifat fisik biskuit yaitu kadar abu dan kadar air menggunakan metode gravimetri. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa daya simpan biskuit pada penyimpanan suhu dingin dan ruang berpengaruh lebih lama dibandingkan pada suhu hangat.