Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KELUARGA BERENCANA DAN PERSEPSI TERHADAP ALAT KONTRASEPSI DENGAN POLA PENGGANTIAN METODE KONTRASEPSI DI NUSA TENGGARA BARAT Yuli Amran; Rita Damayanti
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 9 No 1 (2018): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOL 9 NO.1 TAHUN 2018
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.897 KB)

Abstract

Latar belakang: Penggantian metode kontrasepsi merupakan hal yang wajar dan sering terjadi dalam siklus penggunaan kontrasepsi. Pemakaian kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien perlu dipertimbangkan saat mengganti metode. Namun, saat penggantian metode kontrasepsi, hanya sebesar 22,87 persen peserta lama memilih Metode Jangka Panjang. Tujuan: Mengetahui sejauh mana keterkaitan antara persepsi terhadap alat kontrasepsi, dan perubahan motivasi Keluarga Berencana dengan pola penggantian metode kontrasepsi. Metode: Studi ini menggunakan data Improving Contraceptive Method Mix (ICMM) 2013. Desain studi yang digunakan potong lintang dan subjek penelitian adalah 5197 Wanita Usia Subur (WUS) yang bertempat tinggal di Nusa Tenggara Barat, menikah dan menggunakan alat kontrasepsi. Tahapan analisis data adalah univariat dan bivariat (kai kuadrat) dan multivariat (Regresi Logistik Multinomial). Hasil: Sebagian besar (77,2%) WUS, mengganti metode kontrasepsi mereka, masih dalam lingkup non MKJP. Sementara, WUS yang beralih dari non MKJP menjadi MKJP tidak mencapai 10%. Diketahui, faktor perubahan motivasi Keluarga Berencana (KB), persepsi terhadap efek samping, ketidaknyamanan, dan kesulitan menggunakan alat kontrasepsi terbukti signifikan berhubungan dengan pola penggantian metode kontrasepsi. Kesimpulan: Penggunaan non MKJP masih tinggi dan diminati pada pemakaian saat ini atau di masa yang akan datang. Disarankan melakukan peningkatan promosi dan konseling agar dapat memilih metode kontrasepsi yang rasional, efisien dan efektif.
Peningkatan Peran Wanita Dalam Pengembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat Yuli Amran
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 13(1), 2017
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.186 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v13i1.7716

Abstract

Kegiatan pengembangkan keilmuan kesehatan masyarakat memerlukan partisipasi kaum wanita disebabkan lingkup keilmuannya meliputi segala tingkat usia dan jenis kelamin. Pemikiran-pemikiran yang dimiliki wanita dapat melengkapi pemikiranpemikiran kaum laki-laki dalam merancang konsep keilmuan kesehatan masyarakat. Dengan demikian, ilmu yang diaplikasikan nanti dapat diaplikasi untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan masyarakat yang bebas dari bias gender. Namun, masih terdapat permasalahan keterlibatan wanita dalam pengembangan keilmuan yang lebih dominan dipengaruhi peran ganda yang dimiliki wanita yaitu sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir. Oleh kerena itu, perlu kebijakan khusus yang berpihak pada wanita dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif serta waktu kerja yang fleksibel.
Intervensi Promosi Kesehatan Melalui Edukasi Gizi Oleh Kader Desa Dalam Pencegahan Stunting Raihana Alkaff; Yuli Amran; Milza Nasrul Rosad; Nurmeilis Nurmeilis
Shihatuna : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2022) : Juni
Publisher : FKM UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/shihatuna.v2i1.11652

Abstract

The Indonesian government makes stunting one of the priority health problems that must be addressed seriously and in 2017 set 100 priority districts for stunting prevention. From October to December 2019, Syarif Hidayatullah State Islamic University (UIN) Jakarta held a health promotion intervention program through nutrition education for pregnant women, breastfeeding mothers and mothers of toddlers in Gianyar Regency, Bali. The results of the evaluation of the intervention program by the UIN Syarif Hidayatullah Jakarta team showed a significant increase in the knowledge of 65.8% of pregnant women, breastfeeding mothers and mothers of toddlers in 6 villages in Gianyar Regency. However, the increase in knowledge scores was still around 12.33 points from the initial score of 62.28. This shows that there is still a need for special attention to efforts to increase public knowledge about stunting prevention through effective behavior change communication.Optimizing the role of “Leadership” in stunting prevention management programs at the village/sub-district level is very necessary in ensuring the suitability of stunting prevention programs such as the transfer of information (relay) related to stunting prevention programs that have been carried out at the time of the change of leadership. In addition, communication skills to change behavior and use of health promotion media tools in stunting prevention are needed as basic materials to support optimizing the role of cadres in providing counseling in supporting the role of midwives/health centers in the community
Factors related to controlled blood sugar levels in diabetes mellitus patients at Hospital Tien Gartinah; Ita Yuanita; Yuli Amran
International Journal of Nursing and Midwifery Research Vol. 1 No. 1 (2022): November: Nursing and Midwifery Research
Publisher : Institute of Accounting Research and Novation (IARN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.57 KB)

Abstract

Chronic disease is a disease condition or health problem related to symptoms or disabilities who need long-term management. The results showed that there were 75 people from 54 (72.0%) patients with diabetes who controlled their blood sugar levels, while 21 (28.0%) patients with diabetes who were not their blood sugar levels under control. Thus, the proportion of patients with uncontrolled blood sugar levels is more than in patients who do not have blood sugar levels under control. In addition, based on data analysis using chi square analysis, correlation and logistic regression obtained results indicate that there is no relationship between knowledge, education, proximity and exposure to sources of information, food intake, physical activity of the patient, the patient's drug intake, as well as other complications of disease (P value = 0.622; 0.612; 0.743; 0.903; 0.564; 0.503; 0.649) with control of blood sugar levels. Based on these research results suggest the author's family to better provide support to members who have diabetes in the family to perform control of blood sugar levels. For health workers in order to further enhance socialization, counseling and services in the management of diabetes mellitus to patients' blood sugar levels can be controlled, so as to improve health status.
Analisis Tingkat Pengetahuan Pekerja KAnalisis Tingkat Pengetahuan Pekerja Konveksi Tentang Postur Kerja Ergonomis onveksi Tentang Postur Kerja Ergonomis Yuli Amran; Ignace Adibatina
Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) Vol 9 No 1 (2023): Volume 9 No 1 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Kerja Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar Bekerjasama dengan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Work in the field of garment demdans that workers carry out activities with a certain position to obtain good results. Low knowledge of ergonomic work postures causes many awkward positions when working, which has an impact on musculoskeletal disorders (MSDs). Preliminary studies conducted at the Small-scale Garment in Cipadu showed that most workers experienced complaints, especially in the neck dan back (70%). Therefore, it is necessary to analyze the level of knowledge of workers about ergonomic work posture in the field of small-scale garments as the basis for their countermeasures. The research with the Cross-Sectional study design made all workers in the small-scale garment Cipadu a population. A sample of 125 workers was taken using a simple rdanom sampling technique. Data were collected by the interview method using structured interview guidelines. Descriptive Statistical analysis is applied to describe the knowledge of workers. The Chi-Square test was chosen to look at the difference in the knowledge level of workers based on their individual characteristics. The results showed that only 66.4% of workers had a good knowledge of ergonomic work postures. Knowledge of ergonomic sitting work postures is least understood by workers. It can be concluded that knowledge of ergonomic work posture in workers still needs attention. Business owners are advised to partner with local authorities to socialize about ergonomic work postures to avoid the emergence of complaints of MSDs due to improper work posture. The process of providing education should be supported by the media for promoting occupational health dan safety to be more effective.
DETERMINAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA IBU HAMIL DI PROVINSI JAWA BARAT (ANALISIS RISKESDAS 2018) Dian Nurfitriyani; Yuli Amran
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 13 No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 13 NOMOR 1 TAHUN 2022
Publisher : IAKMI South Tangerang Branch

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58185/jkr.v13i1.33

Abstract

Abstract Latar belakang: Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang banyak diderita selama fase kehamilan. Diketahui bahwa kejadian hipertensi pada ibu hamil di Provinsi Jawa Barat masih tinggi (10.57%) dibandingkan dengan rata-rata kasus di Indonesia (6.18%). Seiring dengan hal tersebut Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah kematian ibu tertinggi yang disebabkan oleh hipertensi yaitu sebanyak 214 jiwa. Hal ini menjadi dasar dilakukan penelitian ini. Tujuan: Teridentifikasi determinan kejadian hipertensi pada ibu hamil di provinsi Jawa Barat. Metode: Penelitian ini menggunakan data riskesdas 2018 dengan desain studi Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah Ibu hamil usia 15-44 tahun yang berada di Jawa Barat. Sampel penelitian yang dianalisis berjumlah 644 orang. Tahapan analisis data yang dilakukan adalah analisis statistik deskriptif untuk menggambarkan variabel-variabel yang diteliti, dan Regresi Logistik Berganda untuk menganalisis variabel determinan hipertensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 11,5% ibu hamil mengalami hipertensi. Diketahui bahwa status gizi merupakan faktor yang terbukti signifikan berhubungan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di Jawa Barat. Ibu hamil yang memiliki status gizi berisiko memiliki peluang sebesar 3.42 kali (CI 95%: 1.90-6.17) untuk mengalami hipertensi dibandingkan ibu hamil yang memiliki status gizi tidak berisiko. Kesimpulan: : Dalam upaya deteksi dini hipertensi pada ibu hamil, disarankan agar ibu rutin memeriksakan kondisi tekanan darahnya sejak sebelum dan saat kehamilan. Selain itu, juga dianjurkan menjaga berat badan ideal baik sebelum, sesaat, maupun setelah hamil.