Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

DESCRIPTION OF PATIENT SATISFACTION LEVEL OF HEALTH SERVICES IN PUSKESMAS CIBAREGBEG Ela Mulyana Arofah; Rita Damayanti; Sabarinah Sabarinah
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 21, No 1 (2022): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/visikes.v21i1Supp.4886

Abstract

Background: Patient satisfaction can be interpreted as the patient's response to the discrepancy between the level of expectations and the actual performance they feel after using the service. Satisfactory and quality service will shape patient loyalty. Purpose: The purpose of this study is to analyze the level of satisfaction and conformity between expectations and reality received by patients with outpatient services in Puskesmas Cibaregbeg based on aspects of service quality dimensions. Methods: The method in this study is quantitative with measurements using a Likert Scale. The sample size in this survey was 380 who received types of services at the Puskesmas Cibaregbeg. Sampling in this survey used cluster random sampling technique. Result: The value of the customer Satisfaction Index is 76.79 % in the interval 76.61–88.30. So that the qualit of service unit performance is "Good". Respondents who have received Puskesmas Cibaregbeg services with a percentage of 70% are female respondents and 30% male respondents. Respondents based on Education who filled out the questionnaire were 68.15% with the last education in elementary school. Based on occupation as many as 59.47% of the Housewives. Conclusion: The value of the assessment element of puskesmas that have deficiencies is tagged U3 (Service time), U9 (Handling of Complaints of Service Users) with the category of poor service, which then becomes a weakness / deficiency of Puskesmas Cibaregbeg in providing health services to the community.
GAMBARAN PERESEPSI TERHADAP RAGAM ALAT KONTRASEPSI MKJP DAN NON MKJP WANITA USIA SUBUR (WUS) DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Dwika Aldila; Rita Damayanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 11, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v11i2.74

Abstract

Alat kontrasepsi merupakan produk yang digunakan oleh akseptor KB untuk memenuhi kebutuhan fertilitasnya. Dengan pilihan alat kontrasepsi yang beragam, akseptor KB memiliki peluang memilih jenis alat kontrasepsi yang digunakan. Berdasarkan tingkat efektifitas alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan, jenis kontrasepsi yang paling efektif adalah Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Persepsi akseptor terhadap alat kontraepsi berpengaruh terhadap metode kontrasepsi yang dipilih. Persepsi akseptor yang tidak benar mengenai MKJP menyebabkan ketidaksesuain akseptor memilih alat kontrasepsi. Penelitian ini menggunakan data sekunder ICMM 2016. Penilitian ini menggunakan distribusi  frekuensi dan mean  untuk mengetahui gambaran persepsi terhadap ragam alat kontrasepsi MKJP dan Non MKJP. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia subur (WUS) usia 15 –  49 Tahun yang menggunakan alat kontrasepsi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berjumlah 9100 responden. Penelitian ini menunjukan gambaran persepsi preferensi terhadap alat kontrasepsi, persepsi perbandingan kesamaan alat kontrasepsi MKJP dan Non MKJP, persepsi karakteristik alat kontrasepsi yang diinginkan responden terkait kemudahan dan efektivitas, dan persepsi perbandingan kesamaan karakteristik antara alat kontrasepsi MKJP dan Non MKJP.  Dalam upaya peningkatan cakupan penggunaan MKJP diperlukkan strategi komunikasi dalam pembuatan program promosi dengan melihat gambaran persepsi akseptor terhadap ragam alat kontrasepsi yang akan mereka pilih atau mereka gunakan.   Kata Kunci: Keluarga Berencana, Alat Kontrasepsi Jangka Panjang, Persepsi Alat Kontrasepsi
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KELUARGA BERENCANA DAN PERSEPSI TERHADAP ALAT KONTRASEPSI DENGAN POLA PENGGANTIAN METODE KONTRASEPSI DI NUSA TENGGARA BARAT Yuli Amran; Rita Damayanti
Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 9 No 1 (2018): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOL 9 NO.1 TAHUN 2018
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.897 KB)

Abstract

Latar belakang: Penggantian metode kontrasepsi merupakan hal yang wajar dan sering terjadi dalam siklus penggunaan kontrasepsi. Pemakaian kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien perlu dipertimbangkan saat mengganti metode. Namun, saat penggantian metode kontrasepsi, hanya sebesar 22,87 persen peserta lama memilih Metode Jangka Panjang. Tujuan: Mengetahui sejauh mana keterkaitan antara persepsi terhadap alat kontrasepsi, dan perubahan motivasi Keluarga Berencana dengan pola penggantian metode kontrasepsi. Metode: Studi ini menggunakan data Improving Contraceptive Method Mix (ICMM) 2013. Desain studi yang digunakan potong lintang dan subjek penelitian adalah 5197 Wanita Usia Subur (WUS) yang bertempat tinggal di Nusa Tenggara Barat, menikah dan menggunakan alat kontrasepsi. Tahapan analisis data adalah univariat dan bivariat (kai kuadrat) dan multivariat (Regresi Logistik Multinomial). Hasil: Sebagian besar (77,2%) WUS, mengganti metode kontrasepsi mereka, masih dalam lingkup non MKJP. Sementara, WUS yang beralih dari non MKJP menjadi MKJP tidak mencapai 10%. Diketahui, faktor perubahan motivasi Keluarga Berencana (KB), persepsi terhadap efek samping, ketidaknyamanan, dan kesulitan menggunakan alat kontrasepsi terbukti signifikan berhubungan dengan pola penggantian metode kontrasepsi. Kesimpulan: Penggunaan non MKJP masih tinggi dan diminati pada pemakaian saat ini atau di masa yang akan datang. Disarankan melakukan peningkatan promosi dan konseling agar dapat memilih metode kontrasepsi yang rasional, efisien dan efektif.
Kecemasan Tenaga Kesehatan Saat Gelombang Kedua Pandemi COVID-19: Literature Review: Anxiety of Health Workers in the Second Wave of the Covid-19 Pandemic: Literature Review Riska Kurniawati; Rita Damayanti
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 8: AUGUST 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i8.2484

Abstract

Latar belakang: Kecemasan adalah kondisi emosi dengan timbulnya rasa tidak nyaman pada diri seseorang, dan merupakan pengalaman yang samar-samar disertai dengan perasaan yang tidak berdaya serta tidak menentu yang disebabkan oleh suatu hal yang belum jelas. Hasil penelitian Huang et al menunjukkan bahwa kesehatan mental dari 1.257 petugas kesehatan yang merawat pasien Covid-19 di 34 rumah sakit di Tiongkok dengan hasil gejala depresi 50 % Kecemasan 45 % Insomnia 34 % Tekanan psikologis 71,5 %. Tentuhal ini menjadi perhatian serius setiap negara seluruh dunia terkait tingkat kecemasan tenaga kesehatan pada masa pandemi yang terjadi hingga dua gelombang bahkan terdapat berbagai varian baru. Tujuan: Adapun tujuan dari penulisan artikel ini yaitu untuk melakukan studi literatur review tentang tingkat kecemasan tenaga kesehatan dari berbagai negara pada saat pandemi COVID-19. Metode: Studi ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan narative review. Artikel didapatkan dari pencarian database seperti Google Scholar, Elsevier, Perpustakaan Nasional, Pubmed dan Biomed Central. Kriteria artikel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria inklusi yang sudah dibuat oleh peneliti yakni jurnal berbahasa indonesia dan inggris dari berbagai negara. Hasil: Berdasarkan kajian beberapa penelitian dalam kajian ini, analisis untuk pengukuran skala kecemasan tenaga kesehatan selama masa pandemi/outbreak pandemi gelombang kedua disetiap negara memiliki alat ukur kuesioner yang beragam. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan bahwa untuk ke 3 negara tersebut kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur tingkat kecemasan adalah SAS yang terbagi menjadi 3 kategori yaitu kecemasan ringan, kecemasan sedang, dan kecemasan berat. Penekanan pada hasil penelitian bahwa yang tertinggi adalah tenaga kesehatan yang berprofesi sebagai perawat (63,64%) diikuti oleh apoteker (60%). Kecemasan memiliki presentase yang tertinggi dibandingkan dengan Depresi dan Stres. Kesimpulan: Persentase kecemasan tenaga kesehatan yang di dominasi oleh tenaga perawat terutama yang berjenis kelamin perempuan sebagai garda terdepan lebih tinggi dari pada tenaga kesehatan yang tidak merawat pasien positif COVID-19. Kecemasan tenaga kesehatan berdampak pada gangguan psikologi lanjutan, peningkatan risiko penularan bahkan kematian merupakan berita yang sepanjang pandemi disiarkan pada berbagai saluran media, hasil review juga menunjukkan bahwa seperti yang diamati dalam ulasan tersebut, beban kesehatan mental untuk petugas kesehatan selama pandemi sangat tinggi baik selama dan setelah wabah.
Hubungan Usia Pertama Menikah dengan Keluaran Kesehatan Reproduksi pada Wanita Usia Subur di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Analisis Data ICMM Tahun 2016): Relationships of Age at First Marriage with Reproductive Health Outcomes in Women of Childbearing Age in West Nusa Tenggara (Analysis of 2016 ICMM Data) Rika Fianti; Danang Wahansa Sugiarto; Rita Damayanti; Iwan Ariawan
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 10: OCTOBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i10.2655

Abstract

Latar Belakang: Perempuan yang kawin pertama kali pada usia muda mempunyai risiko terhadap kehamilan yang lebih tinggi daripada perempuan yang kawin pertamanya di usia yang lebih tua. Pernikahan usia dini secara umum memberikan dampak yang kurang baik terhadap keluaran kesehatan reproduksi wanita. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan usia pertama kali menikah dengan keluaran kesehatan reproduksi (jumlah anak yang dilahirkan, anak lahir mati dan meninggal, jumlah anak yang dimiliki saat ini, kejadian keguguran/digugurkan, serta penggunaan KB di tahun pertama pernikahan) pada wanita usia subur (WUS) di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan menggunakan data sekunder dari Improving Contraceptive Method Mix (ICMM) di Nusa Tenggara Barat tahun 2016. Jumlah sampel sebanyak 14.498 responden. Pemilihan sampel menggunakan cluster sampling. Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan chi-square dan uji T independen, serta multivariat dengan regresi logistik dengan model faktor risiko. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 50,9% WUS menikah di usia muda atau usia dini. Berdasarkan hasil analisis multivariat, didapatkan bahwa usia pertama menikah (terutama usia muda) berhubungan dengan keluaran kesehatan reproduksi yang buruk, yaitu jumlah anak yang dilahirkan, anak lahir mati dan meninggal, jumlah anak yang dimiliki saat ini, dan penggunaan KB di tahun pertama pernikahan, setelah dikontrol oleh variabel usia saat ini, pendidikan, pekerjaan, wilayah tinggal, dan status sosial ekonomi. Kesimpulan: Proporsi WUS di NTB yang menikah di usia muda masih sangat tinggi dan keluaran kesehatan reproduksi WUS masih tergolong kurang baik.
ANALISIS SOSIAL BUDAYA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Siti Sarah Nurhaqqi; Rita Damayanti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.29448

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) menjadi pilihan terbaik untuk bayi karena memberikan nutrisi dan energi penting selama bulan-bulan pertama kehidupan. Menurut WHO, hanya 44% bayi yang tidak menerima ASI selama usia 0-6 bulan. Di Indonesia, persentase ASI eksklusif mencapai 69,7%. Hasil ini melewati target pada tahun 2021 yaitu sebesar 45%. Meskipun hasil ini melebihi target, terdapat beberapa faktor yang menjadi hambatan ASI eksklusif. Salah satu hambatan ASI eksklusif yaitu faktor sosial budaya. Tujuan literature review ini yaitu untuk mengetahui hubungan sosial budaya dengan pemberian ASI eksklusif. Metode penelitian ini menggunakan literature review. Pencarian data menggunakan Google Scholar mulai tahun 2018-2023. Penulis menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi untuk mengidentifikasi studi yang akan direview. Ditemukan 6 studi yang memenuhi kriteria inklusi. Studi menunjukkan bahwa faktor sosial budaya yang mempengaruhi ASI eksklusif yaitu tradisi keluarga, kepercayaan, pengetahuan, dukungan keluarga serta dukungan tenaga medis. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa sosial budaya berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif.
Telehealth terhadap Pencegahan Readmisi Rawat Inap Pasien : Tinjauan Sistematis: Telehealth On Preventing Patient Readmissions From Hospitalization : Systematic Review Nia Istianah; Rita Damayanti
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 11: NOVEMBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i11.4034

Abstract

Latar belakang: Readmission merupakan suatu penanda kualitas perawatan pasien di rumah sakit yang diidentifikasi oleh rencana kesehatan yang telah dibuat sebagai kunci dari komponen sebuah pelayanan yang diberikan. Intervensi telehealth menawarkan pendekatan berbasis bukti untuk memberikan perawatan yang hemat biaya, pendidikan, dan komunikasi jarak jauh tepat waktu. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh telehealth terhadap pencegahan readmisi rawat inap pasien. Metode: Menggunakan pendekatan meta-analysis dengan pencarian artikel dibeberapa database seperti Google Scholar, ProQuest, dan other sources (websites) Centers for Medicare and Medicaid Services (CMS) berdasarkan kriteria inklusi menggunakan PICO tool terdiri dari pasien rawat inap di Rumah Sakit (RS), follow-up, dan rawat jalan, yang mendapatkan intervensi telehealth dibandingkan dengan mendapatkan perawatan biasa, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap readmission rate, dari semua desain studi. Artikel yang digunakan berbahasa Inggris, dipublikasi dalam waktu lima tahun (2018-2023) serta fullpaper dengan memasukkan kata kunci “Telehealth Readmission”, kemudian diseleksi menggunakan diagram alur PRISMA 2020, berdasarkan judul, abstrak, dan hasil. Tahap pemilihan dilakukan dengan sintesis hasil-hasil penelitian melalui pendekatan systematic review. Hasil: Penelusuran artikel dibeberapa database menghasilkan 24.687 artikel dan setelah dilakukan skrining diperoleh 10 artikel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kesimpulan: 10 artikel menyatakan bahwa dengan intervensi telehealth angka readmisi dapat diturunkan secara signifikan.
Implementasi Model Pembelajaran Calistung dalam Mengukur Literasi dan Numerasi Melalui Tes AKM untuk Siswa Kelas V di SD Negeri 3 Pengadegan Damayanti, Rita; Purwati, Panca Dewi
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 2 (2024): May
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.11285032

Abstract

This research is motivated by the low level of literacy and numeracy among students in class V. Based on observations made in class V, most students have not mastered literacy and numeracy skills well. Therefore, the calistung learning model was chosen which has the advantage of overcoming the difficulties of students who have difficulty reading, writing and arithmetic. The aim of this research is to describe the implementation of the Calistung learning model in measuring literacy and numeracy through the AKM test for fifth grade students at SD Negeri 3 Pengadean. The method in this research is descriptive qualitative with data collection techniques, namely tests, observation and documentation. The research was conducted at SD Negeri 3 Pengadean with 30 class V students as the subject. The research results show that the implementation of the calistung learning model can improve the results of the AKM literacy and numeracy tests. This is evidenced by an increase in the percentage of completion of AKM literacy scores by 46.7% and numeracy by 70% after implementing the calistung learning model. Thus, the implementation of the calistung learning model can improve the AKM literacy and numeracy test results for class V students at SD Negeri 3 Pangadean.
Penerapan Model Problem Based Learning dengan Bantuan Media “Cube AR” Kubus Satuan Bermuatan Augmented Reality dalam Peningkatan Pemahaman Siswa pada Materi Volume Kelas V Damayanti, Rita; Purwati, Panca Dewi
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 5 (2024): Madani, Vol. 2, No. 5 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.11284860

Abstract

This research aims to describe the application of the Problem Based Learning model with the help of the "Cube AR" learning media, a unit cube containing Augmented Reality (AR) in improving class V students' understanding of volume material. Apart from that, this research is also to describe the advantages of implementing the Problem Based Learning model with the help of the "Cube AR" learning media in increasing students' understanding of volume material. The population in this study was class V students at SD Negeri 02 Gisikdrono, totaling 20 students. The research design used is descriptive qualitative. The data collection techniques are observation, documentation and tests. The results of the research show that there is a significant difference between the results of students' conceptual understanding tests before and after learning with the "Cube AR" media. The average pretest score increased from only 63.5 to 77 during the posttest. This shows that the implementation of the "Cube AR" media is effective in increasing students' understanding of volume material.
Implementasi Pengenalan Budaya dan Bahasa Jepang Melalui Penggunaan Media Teknologi Pendidikan Pada Anak Usia 10 Sampai 11 Tahun Damayanti, Rita; Yuliyanti, Lili Nur Puji
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 8 (2024): Vol. 2, No. 8, 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13270546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pengenalan budaya dan Bahasa Jepang melalui penggunaan media teknologi  pendidikan pada anak usia 10 sampai 11 tahun. Selain itu, penelitian ini juga untuk mendeskripsikan kelebihan dari implementasi penggunaan teknologi  pendidikan dalam pengenalan budaya dan bahasa Jepang. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 10 sampai 11 tahun yang berjumlah 26 siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, dokumentasi, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes pemahaman konsep siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan media berbasis teknologi. Peningkatan nilai rata-rata pretest yang semula hanya 33,8 menjadi 77,6 saat posttest. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi media berbasis teknologi pendidikan dapat membantu mengenalkan pengenalan budaya dan bahasa Jepang pada anak usia 10 sampai 11 tahun.