Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aktivitas enzim monooksigenase pada populasi nyamuk Aedes aegypti di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang Dyah Widiastuti; Sunaryo Sunaryo; Nova Pramestuti; Martini Martini
ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies Vol 7 No 1 (2015): Jurnal Aspirator Volume 7 Nomor 1 2015
Publisher : Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.483 KB)

Abstract

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is a major health problem in Tembalang sub district, Semarang City. Fogging with insecticide applications was done frequently as an effort to control Dengue vectors. The use of insecticides from the same class in a long time can lead to resistance in mosquitos’ population. The research aimed to observe the activity of monooxygenases in Aedes aegypti populations in Tembalang Subdistrict, Semarang. The study was conducted during February-November 2014 with a cross-sectional design in 10 villages in Tembalang Subdistirict, Semarang City. Field strains of Ae. aegypti eggs were collected using ovitraps. The collected eggs were grown under standard condition to adult mosquitoes. Mosquitos’ homogenate were stored at -85°C and used for biochemical assays. The results showed there was increased monooxygenases activity in Ae. aegypti populations. Resistance to synthetic pyrethroid insecticide in Ae. aegypti mosquitoes population in Tembalang Subdistrict might be caused by the mechanism of detoxification enzymes in particular monooxygenases
Potensi Penularan Malaria di Desa Sigeblog, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara Nova Pramestuti; Adil Ustiawan; Ulfah Farida Trisnawati
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 11 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.173 KB) | DOI: 10.22435/blb.v11i2.1340

Abstract

Kecamatan Banjarmangu merupakan salah satu daerah endemis malaria dengan jumlah kasus tertinggi di Kabupaten Banjarnegara. Pada Mei 2014 terjadi peningkatan kasus malaria di Desa Sigeblog. Oleh sebab itu, segera dilakukan investigasi pada waktu tersebut untuk mengetahui potensi penularan vektor malaria dan tempat perkembangbiakannya, serta aktivitas penderita di luar rumah pada malam hari. Penangkapan nyamuk dilakukan dengan umpan manusia dan penangkapan nyamuk hinggap. Sedangkan tempat perkembangbiakan dilakukan dengan cidukan larva. Data aktivitas penderita didapat dengan wawancara terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan kepadatan rata-rata Anopheles aconitus dan An. maculatus relatif lebih tinggi di kandang dengan aktivitas menggigit pukul 18.00-19.00 WIB. Tempat perkembangbiakan Anopheles yang ditemukan adalah genangan air di kebun salak, mata air dan parit kecil. Penularan malaria terjadi di Desa Sigeblog oleh Anopheles aconitus dan An. maculatus, serta aktivitas penderita berkunjung ke rumah tetangga pada malam hari.
PENINGKATAN KASUS MALARIA DI WILAYAH PUSKESMAS PUNGGELAN 2 KABUPATEN BANJARNEGARA Agung Puja Kesuma; Nova Pramestuti; Tri Wijayanti
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 2 No 1 (2016): Edisi September
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.45 KB)

Abstract

Malaria merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, beberapa provinsi masih menjadi daerah endemis malaria baik rendah, sedang maupun tinggi. Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan Annual Parasite Incidence (API) rendah yaitu 0,04/1000 penduduk (tahun 2013). Salah satu Kabupeten endemis di Jawa Tengah adalah Banjarnegara. Pada Januari 2015 di Puskesmas Punggelan 2 Kabupaten Banjarnegara terjadi peningkatan kasus malaria yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan kasus malaria di wilayah Puskesmas Punggelan 2 Kabupaten Banjarnegara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei. Survei yang dilakukan adalah survei entomologi yaitu penangkapan nyamuk pada pukul 18.00-06.00, dan survei perkembangbiakan pada pukul 07-12.00. Mass Fever Survey (MFS) dilakukan pada penduduk yang menunjukkan gejala klinis malaria serta wawancara mendalam dilakukan kepada penderita malaria. Hasil MFS mendapatkan 5 orang positif malaria (SPR 3,5%) dengan stadium Plasmodium falsiparum ring, Plasmodium falsiparum gamet dan Plamodium vivax ring. Tersangka vektor yang ditemukan adalah Anopheles balabacencis, An. maculatus dan An. aconitus. Aktivitas malam di luar rumah yang berisiko adalah mengambil nira, ronda, mencari rumput dan mengunjungi tetangga. Kesimpulan penelitian ini adalah terjadi penularan setempat baik di luar maupun dalam rumah, dan nyamuk Anopheles tersangka vektor ditemukan.