This Author published in this journals
All Journal ASPIRATOR
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gambaran Penggunaan Rapid Diagnostic Test Parasit Malaria Di Desa Pasirmukti Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya Hubullah Fuadzy; Marliah Santi
ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies Vol 5 No 2 (2013): Jurnal Aspirator Volume 5 Nomor 2 2013
Publisher : Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.063 KB)

Abstract

High mobility amongst mining workers, demanding officer of Cineam Public Health Center can perform rapid diagnosis to the workers. Nowadays, many techniques are developed to detect the early transmission of malaria, begins from the clinical to the molecular, one of that techniques are Rapid Diagnostic Tests (RDTs). This research has been conducted in the village of Pasirmukti district Cineam, Tasikmalaya in 2012. Objective of this paper is description RDT utilities as rapid diagnosing efforts on families who have family members as mine worker malaria endemic areas. Inclusion criteria for this study were family who have and do not have family members were working as workers in malaria-endemic areas at 2011 or 2012. Respondents were willing to participate in this study would be taken for examination RDT. Respondents were willing to participate in this study amounted to 256 people, and 5 of them positive Plasmodium malaria based on RDTs screening. Respondents who positive for malaria on RDTs test were 4 women with lower education background and work as a housewife, then a men with a background of secondary school education and are currently still as student. RDT is one of the malaria parasite tools which suitable for use in the Pasirmukti Village district Cineam - Tasikmalaya. However, keep in mind on how to storage and use in order to avoid errors both false-positive and false negatives test results.
POTENSI DAUN DEWA (GYNURA PSEUDOCHINA [L.] DC.) SEBAGAI LARVASIDA AEDES AEGYPTI (LINN.) Hubullah Fuadzy; Rina Marina
ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies Vol 4 No 1 (2012): Jurnal Aspirator Volume 4 Nomor 1 2012
Publisher : Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.679 KB)

Abstract

Abstrak. Aedes aegypti merupakan vektor utama terjadinya penularan penyakit demam dengue.Pengendalian efektif untuk menurunkan kasus demam dengue adalah dengan menggunakan insektisidabiologi seperti Gynura pseudochina pada stadium larva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensiekstrak daun Gy. pseudochina sebagai larvasida Ae. aegypti. Jenis penelitian ini adalah eksperimentaldengan rancangan acak lengkap dan menggunakan tujuh konsentrasi yang berbeda (0%, 5%, 6%, 7%, 8%,9%, 10%).Terdapat perbedaan rata-rata kematian larva Ae. aegypti pada kelompok konsentrasi Gy. pseudochina,kecuali pada konsentrasi 5% terhadap 6% dan 9% terhadap 10%. Pengujian setelah 24 jam, nilai LC50adalah 6,271% dengan batas atas dan batas bawah adalah 5,322% dan 7,005%. Dengan demikian, ekstrakdaun Gy. pseudochina memiliki potensi sebagai larvasida Ae. aegypti.
Distribusi Kasus Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Simpenan Kabupaten Sukabumi Tahun 2011 Hubullah Fuadzy; Marliah Santi
ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies Vol 4 No 2 (2012): Jurnal Aspirator Volume 4 Nomor 2 2012
Publisher : Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.188 KB)

Abstract

Abstrak. Banyaknya penderita malaria di wilayah kerja Puskesmas Simpenan membutuhkan langkahcepat dalam penemuan penderita oleh petugas mikroskopis malaria, baik secara Active Case Detection(ACD) maupun Passive Case Detection (PCD). Tujuan penulisan artikel untuk menggambarkan distribusimalaria di wilayah kerja Puskesmas Simpenan Kabupaten Sukabumi selama tahun 2011. Pengumpulandata dilakukan oleh Juru Malaria Desa (JMD) Puskesmas Simpenan dengan mengidentifikasi parasitmalaria secara mikroskopis pada setiap pekerja tambang emas yang baru sampai di rumahnya serta sedangmengalami demam tinggi. Kasus malaria tahun 2011 mengalami kecenderungan peningkatan (R2 = 0,0175)dari bulan Januari (8,86%) hingga Desember (15,18), ditemukan 79 kasus malaria dan kasus paling tinggiterjadi pada bulan Desember. Malaria tidak ditemukan pada kelompok usia 0–14 tahun, tetapi ditemukankasus malaria pada kelompok usia produktif (15–44 tahun = 83%, 45–59 tahun = 14%, ≥ 60 tahun =3%), kemudian seluruh penderita bekerja sebagai pekerja tambang emas di daerah endemis malaria (Aceh,Bangka, Jambi, Kalimantan, Medan, Papua, Riau, dan Sumbawa). Hal ini mengindikasikan bahwa didugamalaria di Simpenan merupakan kasus impor.