Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS MOTIVASI BERPRESTASI MAHASISWA DAN SKALA PENILAIAN DI PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN UKI ANGKATAN 2018 DAN 2019 Desi Sianipar; A Dan Kia
Jurnal Dinamika Pendidikan Vol. 14 No. 1 (2021): April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51212/jdp.v14i1.2500

Abstract

Motivasi berprestasi dan skala penilaian mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa. Semakin tinggi motivasi berprestasi seseorang, maka semakin tinggi prestasi akademiknya, dan semakin tepat skala penilaian ditetapkan dan digunakan untuk mengukur prestasi akademik mahasiswa, semakin tinggi motivasi berprestasi mahasiswa. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis motivasi berprestasi mahasiswa dan skala penilaian yang digunakan oleh program studi MPAK UKI angkatan 2018 dan 2019. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed method) atau kombinasi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan kuesioner dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan kualitatif deskriptif. Hasilnya adalah motivasi berprestasi mahasiswa di Program Studi MPAK UKI angkatan 2018 dan 2019 adalah sangat tinggi, yang dipengaruhi oleh cita-cita, iman pada Tuhan, kesadaran diri, dukungan lingkungan, fasilitas belajar, dan profesionalisme dosen. Dengan mengetahui hal ini, Prodi dapat terus meningkatkan layanan akademis dengan berfokus pada pencapaian pembelajaran sesuai dengan profil yang ditetapkan. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap skala penilaian yang digunakan Prodi MPAK UKI adalah sangat tinggi. Hal ini sangat penting diketahui agar motivasi berprestasi dan prestasi akademik mahasiswa dapat ditingkatkan. Kata Kunci: analisis; motivasi berprestasi; skala penilaian
KAJIAN TEOLOGIS-PEDAGOGIS KETELADANAN RASUL PAULUS DALAM PENGINJILAN DAN RELEVANSINYA BAGI PENDIDIK KRISTEN MASA KINI A Dan Kia
Jurnal Shanan Vol. 1 No. 2 (2017): Oktober
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.751 KB) | DOI: 10.33541/shanan.v1i2.1493

Abstract

Peran guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) dalam dunia pendidikan bukan saja hanya untuk mengajar bagi peserta didik, namun terlebih dari itu, guru PAK diharapkan dapat menjadi teladan bagi peserta didik. Untuk menjadi seperti yang dikehendaki Tuhan, maka seorang guru PAK harus memiliki figur yang dapat menginspirasi dirinya agar tetap semnagat dalam mengajar dan bertanggung selaku orang yang sudah diselamatkan. Dalam sejarah Perjanjian Baru para rasul begitu giat dalam mengabarkan Injil, tetapi yang paling terkenal dan sangat berpengaruh sepanjang sejarah hingga sekarang ialah rasul Paulus.Rasul Paulus bukanlah satu-satunya orang Farisi yang menjadi Kristen (Kis. 15:15), tetapi ia yang paling terkenal. Untuk bisa mengerti panggilan, maka adalah baik untuk melihat kehidupannya. Perjalanan dan pelayanan Paulus memberikan suatu inspirasi bagi setiap pendidik kristen. hal dapat dilihat melalui pekerjaan dilingkungan pendidikan dalam konteks belajar mengajar. Proses belajar mengaajar bukan saja menjadi konten penting untuk mencapai tujuan pembelajaran, tetapi membaw misi Tuhan melalui kepribadian seorang pendidik agar menjadi surat Kristus/saksi yang hidup. Kesemunaya ini tercermin melalui pola hidupnya, komitmen, maupun misinya.Dengan meneladani rasul Paulus, maka selayaknya pendidik kristen tetap setia dalam melaksanakan misiNya Tuhan dalam pelayanan, dan diharapkan untuk para pendidik pada akhirnya dapat mengemukakan pernyatan yang sama dengan yang dikemukakan rasul Paulus dalam salah satu suratnya “aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapia garis akhir dan aku tela memelihara iman” (2 Tim. 4:7). Keteladan yang ditunjukkan oleh rasul Paulus dalam tangung jawabnya sebagai rasul, menunjukkan integritas diri sebagai seorang hambah Tuhan dalam melaksankan tangung jawab yang dipercayakan oleh Tuhan kepadanya. Contoh atau model yang ditujunkan oleh rasul Paulus tidak mudah untuk dilaksanakan, tetapi penyerahan total kepada Tuhan, memiliki komitmen yang jelas, menyadari diri sebagai hamba, nenghargai anugerah Tuhan, dan memiliki kasih,akan sangat memolong dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai pekerja Tuhan yang berintegritas.Kata kunci: Keteladanan, Rasul Paulus, Penginjilan, Pendidikan agama Kristen.
KAJIANTEOLOGIS-PEDAGOGIS MENYANGKUT KEYAKINAN GURU PAK MEMAHAMI OTORITAS ALKITAB DALAM PENGAJARANNYA A Dan Kia
Jurnal Shanan Vol. 2 No. 1 (2018): Maret
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.691 KB) | DOI: 10.33541/shanan.v2i1.1500

Abstract

Penulisan ini merupakan kajian teologis-pedagogis menyangkut keyakinan guru PAK memahami otoritas Alkitab dalam pengajarannya. Iman yang disertai perbuatan baik, menghasilkan keyakinan yang tidak perlu diragukan dalam kepribadian seorang guru, menyangkut keyakinan dalam melaksanakan tugas pengajaran. Melalui aktifitasnya seorang guru memahami bagaimana menempatkan Alkitab sebagai otoritas tertinggi dalam setiap pengajarannya, agar memiliki kualifikasi yang terbaik. Hal ini dapat dicapai hanya dengan mengikuti aturan yang dikehendaki Tuhan bagi setiap orang yang mengandalkan-Nya sebagai Guru Agung. Dengan demikian, maka peserta didik akan menjadi semakin bertumbuh, karena guru yang mengajar adalah guru yang memahami benar tentang kebenaran Allah melalui firman Tuhan sebagai otoritas tertinggi dan sebagai dasar dari sumber ilmu pengetahuan.Perkembangan jaman yang demikian pesat, mengharuskan setiap orangtua dan guru PAK agar selalu mengandalkan Tuhan dalam tindakannya sebagai seorang pendidik. Pada setiap kegiatan mengajar dan persiapan seorang guru PAK tidak terlepas dari pengharapannya kepada Tuhan melalui kebenaran yang hakiki tersebut. Semua hal ini sangat berpengaruh dalam proses pengajaran bagaimana mendidik dan mengarahkan perserta didik dengan benar. Perkembangan ini dapat dilihat dari tumbuh kembangnya setiap peserta didik sesuai sesuai dengan proses yang ada. Guru PAK memahami benar tentang kehendak Allah melalui kebenaran yang sejati. Peserta didik akan dibawa kepada kebenaran yang baik, dan kekuasaan Tuhan akan berpengaruh terhadap pribadi mereka, dikarenakan guru PAK selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap kegiatan pengajarannya. Perlu ada pemahaman yang jelas tentang bagaimana mendisain hidup, kepada siapa disain itu dipercaya jika tidak dimulai dari guru sebagai orangtua kedua di sekolah. Hal ini akan terjadi suatu perubahan jika guru tersebut selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap tindakan hidupnya, dan tindakan itu akan berpengaruh bagi peserta didik yang dididiknya.Melalui penulisan ini, maka penulis berpikir untuk suatu kemajuan dalam proses belajar mengajar apabila guru PAK selalu memiliki relasi yang baik antar dirinya dengan Sang Guru Agung, maka guru PAK dapat memahami Alkitab menjawab kenyataan setiap permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan Kristen, karena Alkitab adalah jawaban terbaik pada masa kini dan masa akan datang, sebab di dalamnya memberikan suatu perubahan bagi setiap manusia, dan bagi guru PAK sebagai pelaku kebenaran dan contoh bagi peserta didik, Yesaya 43:7 ; Efesus 2:10.Penulisan ini dilakukan melalui penelitian kepustakaan (library reseach). Penelitian ini menyangkut keyakinan guru PAK dalam tindakan pengajarannya yang harus berorientasi pada Alkitab sebagai otoritas tertinggi, dapat terjawab apabila guru PAK mampu melihat setiap permasalahan dalam pengajaran menurut prespektif iman Kristen.Kata kunci: Keyakinan Guru, Pendidikan Agama Kristen, Kajian Teologis-Pedagogis.
ANALISIS IMPLEMENTASI PAK KELUARGA DI GEREJA SIDANG JEMAAT ALLAH (GSJA) KABUPATEN BARITO TIMUR KALIMANTAN TENGAH Desi Sianipar; A Dan Kia
Jurnal Shanan Vol. 2 No. 2 (2018): Oktober
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.515 KB) | DOI: 10.33541/shanan.v2i2.1535

Abstract

Pendidikan agama Kristen keluarga atau yang biasa disingkat PAK Keluarga adalah pendidikan agama yang diadakan di dalam keluarga di mana orang tua berfungsi sebagai pendidik dan pengajar dalam keluarga. Sebagai upaya pendidikan, maka upaya tersebut haruslah dijalankan secara terprogram dengan baik. Untuk itu, gereja harus berperan besar dalam membimbing dan mengarahkan para orang tua melalui berbagai program pembinaan sehingga para orang tua dapat mengimplementasikannya dengan baik dalam keluarga.Penulis telah mengadakan penelitian mengenai implementasi PAK Keluarga di lingkungan Gereja-gereja Sidang Jemaat Allah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah dan hasilnya adalah gereja memahami bahwa PAK Keluarga telah dijalankan melalui berbagai program gereja, seperti: ibadah umum, ibadah kategorial, ibadah keluarga, dan himbauan kepada para orang tua supaya mengadakan “Saat Teduh” setiap hari di rumah masing-masing dengan mengajak anak-anak untuk berdoa, menyanyi dan membaca Alkitab bersama-sama pada pagi hari atau pada malam hari. Hampir semua gereja menganggap bahwa semua program gereja sudah bertujuan menguatkan keluarga. Sementara itu, para orang tua memahami bahwa mereka telah melaksanakan PAK keluarga melalui kegiatan Saat Teduh dan mengajak serta mendorong anak-anak mereka untuk berperilaku baik dan rajin mengikuti program-program gereja. Penulis juga belum menemukan adanya kurikulum PAK Keluarga dan buku-buku ajar yang khusus dirancang untuk PAK Keluarga.Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Para informan terdiri dari para pendeta, para pengurus gereja, para orangtua, dan anak-anak yang berasal dari 13 gereja lokal di lingkungan GSJA kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Hasil analisis terhadap hasil penelitian menunjukkan bahwa GSJA Kabupaten Barito Timur belum melakukan PAK keluarga yang terencana dan terprogram dengan baik. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman mengenai PAK Keluarga, kurangnya keterampilan dalam menyusun kurikulum dan bahan ajar PAK Keluarga, dan kurangnya dana untuk penyelenggaraan seminar dan pelatihan yang terkait dengan PAK Keluarga. Para orang tua juga kurang memahami PAK Keluarga dan bagaimana melaksanakannya dengan baik karena kurangnya pembinaan dari gereja, secara khusus mengenai PAK Keluarga.Kata Kunci: Analisis, Implementasi, Pendidikan Agama Kristen, Keluarga, Gereja
KAJIAN PEDAGOGIS TENTANG TANGGUNG JAWAB GURU PAK SECARA PROFESIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK A Dan Kia
Jurnal Shanan Vol. 3 No. 2 (2019): Oktober
Publisher : UKI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.458 KB) | DOI: 10.33541/shanan.v3i2.1580

Abstract

Artikel ini adalah suatu kajian pedagogis secara teoritis mengenai Profesionalisme guru pendidikan agama Kristen sebagai pendidik dengan komposisi tugasnya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik agar mencapai tujuan pembelajaran serta menghasilkan prestasi belajar sesuai yang diharapkan. Yesus sebagai teladan bagi guru pendidikan agama Kristen, harus menjadi ukuran bagi setiap pendidik Kristen. Dengan meneladani-Nya, maka akan berdampak dalam pekerjaan selama proses pembelajaran berlangsung dan akan menghasilkan prestasi bagi peserta didik. Prestasi belajar yang diharapkan merupakan suatu keberhasilan selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini merupakan tanggungjawab seorang guru pendidikan agama Kristen yang secara profesional memberikan waktu dan kemampuan dirinya dalam mendidik, dan memberikan motivasi belajar agar mencapai suatu prestasi dalam bagi setiap peserta didik.Dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, guru pendidikan agama Kristen harus dapat meningkatkan kompetensi serta berkewajiban untuk merencanakan pembelajaran secara baik, mengembangkan kualifikasi dan kompetensinya secara berkesinambungan. Guru yang menjalankan tugasnya dengan baik disebut guru yang profesional, yakni guru yang memiliki beberapa keahlian atau kompetensi meliputi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional yang terjalin satu dengan lainnya. Untuk mencapai apa yang menjadi tujuan dari penulisan ini, maka penulis menggunakan metode kualitatif sebagai studi pustaka dan didukung oleh beberapa refensi secara online untuk kelengkapan dan penyempurnaan tulisan ini.Penelitian ini mengasilkan suatu kesimpulan bahwa kinerja secara profesional seorang guru sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi bagi setiap peserta didik dalam dunia pendidikan. Secara khusunya bagi guru pendidikan agama Kristen sebagai pembawa kebenaran dan motivator yang disertai dengan kekuatan spiritual, dapat membangkitkan semangat belajar sebagai wujud dari iman yang berkaitan dengan tindakan, sehingga menghasilkan prestasi yang berdampak positif bagi guru yang profesional dalam hal mengajar, mendidik dan memberi motivasi terhadap peserta didik.Kata kunci: Tanggungjawab dan Profesional Guru
Peran Guru Dalam Pengajaran dan Model Kinerja dalam Alkitab A Dan Kia
Jurnal Apokalupsis Vol 12 No 1 (2021): Jurnal Apokalupsis
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Internasional Harvest Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.694 KB) | DOI: 10.52849/apokalupsis.v12i1.15

Abstract

Kegiatan pendidikan membutuhkan pendidik yang memiliki kinerja yag baik, hal ini dikarenakan Kinerja merupakan kegiatan yang dijalankan oleh tiap-tiap individu dalam kaitannya untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka harus dilihat dari prespektif Alkitab sehubungan dengan peran guru dalam pengajaran dan juga sebagai model yang patut diteladani. Kinerja merupakan suatu konsep yang bersifat universal dan merupakan efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tetapi secara khusus dalam lingkup pendidikan Kristen, semuanya ini harus memiliki dasar yang sesuai kehendak Allah agar memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan serta dapat membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.Dunia pendidikan memberikan suatu gambaran yang positif dalam setiap peran yang ada melalui pendidik sebagai pelaku utama dalam proses belajar mengajar, namun bila dicermati, maka akan terlihat rendahnya kinerja guru dalam profesinya dewasa ini dan hal ini merupakan kenyataan yang perlu diakui dalam dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan, kebutuhan agar menghasilkan guru-guru yang berdedikasi, kokoh, dan terpercaya oleh masyarakat, merupakan hal penting dan mendesak demi peningkatan mutu pendidikan. Alkitab, memberikan beberapa gambaran peran dan kinerja yang dapat menjadi contoh dari tokoh-tokoh dalam Perjanjian Lama sebagai bukti acuan yang harus diteladani bagi pendidik Kristen masa kini. Gambaran dari tokoh-tokoh dalam Alkitab jika dipelajari dengan baik, maka akan bermanfaat dan berdampak bagi kinerja seorang pendidik Kristen. Pengaruh positif dari tokoh-tokoh tersebut akan memberikan suatu kemampuan yang bisa ditranformasikan melalui tindakan dalam proses belajar menagajar.
EDUCATION TRANSFORMATION IN THE DIGITALIZATION AGE AS THE FUTURE OF THE NATION Edward Sitepu; Milisi Sembiring; A Dan Kia; Sostenis Nggebu
Journal of Applied Linguistics Vol. 2 No. 1 (2022): July, 2022
Publisher : English Lecturers and Teachers Association (ELTA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52622/joal.v2i2.72

Abstract

Technology-based education is expected to be able to improve the quality of education and also in the long term improve the welfare of a nation. The case study approach in several countries and using the results of existing studies in those countries shows a significant influence on digital technology-based learning and teaching. This was emphasized by UNDP regarding the importance of using technology in learning. Studies in England, Turkey and in Asean countries and specifically in Indonesia show that improving the welfare of the nation is possible because more advanced education and the use of learning technology are able to shape students' thinking, learning attitudes and of course their independence in the future. This is certainly encouraging in the midst of the Government's spirit to promote education with an independent learning corps as a complementary to education for all. Keywords: education, technology, welfare, nation, learning and teaching.