Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KABUPATEN MIMIKA Nurhadi, Nurhadi; Notosoedarmo, Soenarto; Martosupono, Martanto
Prosiding Seminar Biologi Vol 8, No 1 (2011): Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.099 KB)

Abstract

ABSTRAK   Malaria merupakan penyakit endemis dan sampai sekarang masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat Mimika. Penyakit malaria disebabkan  oleh parasit Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp. Peningkatan kejadian malaria disebabkan adanya kontak manusia dengan nyamuk malaria dan didukung oleh kondisi lingkungan yang kurang baik. Terdapat tiga faktor yang berperan dalam penyebaran malaria, yaitu parasit, inang, dan lingkungan. Di Kabupaten Mimika tingkat kejadian malaria cukup tinggi, pada tahun 2010 jumlah malaria mencapai 80.000 kasus dan hampir mencapai sepertiga dari jumlah penduduk Mimika. Kampung Limau Asri Distrik Mimika Baru Kabupaten Mimika sebagai tempat penelitian merupakan daerah endemis malaria dengan jumlah kejadian mencapai 700 kasus. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan kasus kontrol yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan terhadap kejadian malaria di Kampung Limau Asri Distrik Mimika Baru Kabupaten Mimika. Sebagai kasus adalah pasien yang berkunjung ke Puskesmas dengan gejala klinis dan hasil pemeriksaan darah malaria positif, sedangkan kontrol adalah pasien yang berkunjung tanpa gejala malaria klinis  dan hasil pemeriksaan darah negatif. Jumlah kasus dan kontrol masing-masing sebanyak 50 responden. Faktor-faktor yang diteliti adalah keberadaan genangan air, keberadaan semak, dan keberadaan kandang hewan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan terhadap kejadian malaria adalah: keberadaan genangan air dengan p=0,003 dan OR=0, 011, keberadaan semak  dengan p=0,026 dan OR=0,65, dan keberadaan kandang hewan dengan p=0,002 dan OR=256, 272. Usaha pencegahan yaitu perlu dilakukan pembuatan saluran air dan pengeringan genangan air, pembersihan semak di sekitar rumah, dan menjauhkan kandang hewan dengan rumah. Pihak terkait hendaknya melakukan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan, dan tata cara penanggulangan malaria.   Kata kunci : Pengaruh lingkungan, masyarakat Mimika, penyakit malaria
ANTIOKSIDAN DAN IMUNOMODULATOR PADA SEREALIA Mambrasar, Rinto Herry; Prasetyo, Budhi; Martosupono, Martanto
Prosiding Seminar Biologi Vol 7, No 1 (2010): Seminar Nasional VII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.595 KB)

Abstract

ABSTRAK Umumnya orang Indonesia menjadikan beras sebagai sumber utama kalori, ini diprediksi pola makan kurang ideal yang akan menimbulkan resiko pada kesehatan dan ketahanan pangan. Pengolahan serealia merupakan salah satu langkah strategis dalam menyediakan bahan pangan pendukung program diversifikasi pangan. Serealia seperti sorghum, jewawut dan ketan hitam merupakan komoditi potensial, bukan saja sebagai sumber karbohidrat tetapi juga sebagai sumber antioksidan, senyawa bioaktif dan serat yang penting bagi kesehatan. Pengaruh penyosohan pada komoditi serealia sorghum, jewawut dan ketan hitam memperoleh produk yang disukai masyarakat Indonesia. Selain itu diharapkan akan didapatkan data dan informasi ilmiah mengenai khasiat serealia sumber karbohidrat berupa antioksidan dan imunomodulatornya.Serealia sebelum disosoh menunjukkan bahwa ketan hitam memiliki kadar air tertinggi, jewawut memiliki kadar abu, protein dan lemak tertinggi sedangkan karbohidrat tertinggi didapat pada sorghum. Kadar total fenolik dan antioksidan tertinggi juga ditunjukkan oleh ketan hitam dengan waktu sosoh 5 detik sebesar 20,46 mg TAE/gr biji dan 35,96 mg vitamin C eq/gr biji. Hasil uji fenolik total dan aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa sorghum, jewawut dan ketan hitam memiliki senyawa fenolik yang dapat berperan sebagai antioksidan. Semakin lama waktu penyosohan, semakin rendah kandungan fenolik total serealia. Senyawa fenolik serealia berkorelasi positif dengan aktivitas antioksidan. Waktu sosoh terpilih berdasarkan kandungan fenolik total dan aktivitas antioksidan pada sorghum adalah 20 dan 100 detik, jewawut 100 dan 300 detik, serta ketan hitam 5 dan 15 detik waktu sosoh. Sorghum, jewawut dan ketan hitam adalah komoditi serealia yang potensial karena memiliki nilai nutrisi dan berbagai manfaat kesehatan dengan adanya senyawa fenolik yang dapat berperan sebagai antioksidan serta memiliki aktivitas immunomodulator sebagai penunjang sistem imunitas tubuh. Kata kunci : antioksidan, imunomodulator, serealia, bukan beras
Effect of Vitamin E Tocotrienol and Its Combination with Ascorbic Acid to Types of Leukocytes White Rat (Rattus norvegicus L.) Lestariningrum, Nur Auliani; Karwur, Ferry Fredy; Martosupono, Martanto
Sains Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 4, No 1 (2012): Januari-Juni 2012
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.87 KB) | DOI: 10.30659/sainsmed.v4i1.384

Abstract

Background: Immunity is not separated from the role of leukocytes with various types and functions. Tocotrienol is one of the vitamin E group of compounds with antioxidant properties which to play an important role in cell repair. The aims to determine how much of the effect of vitamin E tocotrienols and its combination with ascorbic acid on the types of leukocytes.Design and Method: Preparation of blood lear dosage edge is a technique used to determine the effect of treatment between types of leukocytes. The design of experiment was conducted with three treatment that feed intake vitamin E tocotrienols and ascorbic acid and their combination with the control and 3 repetitions. Quantitative data leukocyte counts obtained by calculating the percentage of each type of leukocytes in each treatment group and the mean of the data obtained compared with normal leukocyte counts. In addition, the data is processed by the leukocyte counts of variance test using a completely randomized design (CRD) and BNT level of 5% to determine the differences between treatments.Result: The administration of vitamin E tocotrienols and its combination with ascorbic acid influenced significantly (P> 0.05) to increase the neutrophil are 31.66% and 33.66%, 24.33% and 22.33% respectively, when compared with controls. On the other hand, there is a decrease in the percentage of lymphocytes are 26.66% and 29.16%, 19.50% and 17.00% respectively, when compared with controls. Vitamin E tocotrienols and combined with ascorbic acid did not give significant effect (P <0.05) the percentage of eosinophils, basophils and monocytes.Conclusion: The administration of vitamin E tocotrienols and its combination with ascorbic acid to give effect to the increase in neutrophils (Sains Medika, 4(1):46-56).
The Polyphenolics and Health Effects of Pomegranate Nge, Sonya Titin; Martosupono, Martanto; Karwur, Ferry Fredy
Sains Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 1 (2015): January-June 2015
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1505.69 KB) | DOI: 10.30659/sainsmed.v6i1.342

Abstract

Pomegranate (Punica granatum L.) is a useful fruit which mostly consumed as fresh fruit and can also be used as a various of processed products. Reports proved pomegranate were beneficial to health. Polyphenolic compounds in pomegranate especially ellagitannin (hydrolyzed), anthocyanins, gallotannin,and ellagic acid can maintain oral hygiene, healthy skin from the effects of free radicals caused by UV radiation, has the ability to synthesize cholesterol, destroying free radicals in the human vascular system and can prevent prostate cancer. In vitro and in vivo test has shown the fruit is acting as anti diabetic drug, and hypolipidemic, anticarcinogenic, antibacterial, anti inflamation, and antiviral. This review presenting an overview about the bioactive compound contents, physiological and health function of the fruit.
Effect of beta-Carotene from Yellow Ambon Banana Peel on Rat Serum Retinol Level Suparmi, Suparmi; Prasetya, Harka; Martosupono, Martanto; Sunaryanto, Lasmono Tri
The Journal of Pure and Applied Chemistry Research Vol. 3 No. 2 (2014)
Publisher : Chemistry Department, The University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.377 KB) | DOI: 10.21776/ub.jpacr.%y.03.02.174

Abstract

Vitamin A Deficiency (VAD) is associated with significant morbidity and mortality from common childhood infections and is the world’s leading preventable cause of childhood blindness. Studies showed that carotenoid is one of the promissed vitamin A source. However the studies  on  carotenoid from yellow  banana peel and its potential as a natural source of vitamin A has not been widely reported. This study was conducted to measure the blood serum retinol levels of rats after administration of β-carotene from yellow ambon banana peel. This was an experimental study with post test only control group design, with sample size of 18 rats with age 1 month, devided into 3 groups. β-carotene dose administered based on the dose of red capsules vitamin A are (200,000 doses SI) for toddlers aged 12-59 months. Serum retinol levels were measured using a spectrophotometer according metide. This present study showed that the blood serum  level in group treated with  of β - carotene from yellow ambon banana peel (28.35 ± 1.61 mg/ dL ), was significantly different (p < 0.05) from that of   control group ( 22.08 ± 1.35 mg /dL ). β-carotene from yellow ambon banana peel are potential as provitamin A.
Review: Bioaktifitas Senyawa 1,8-Sineol pada Minyak Atsiri Efruan, Gian Kirana; Martosupono, Martanto; Rondonuwu, Ferdy Samuel
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.84 KB)

Abstract

Banyak persenyawaan yang terkandung dalam minyak atsiri, senyawa 1,8-sineol merupakan salah satu senyawa yang biasanya terkandung dalam minyak atsiri, bahkan ada beberapa tumbuhan yang memiliki kandungan utamanya adalah senyawa 1,8-sineol. 1,8-sineol merupakan eter siklik dengan rumus empiris C10H18O dan nama sistematik 1,3,3-trimethyl-2-oxabicyclo[2.2.2]octane yang termasuk ke dalam kelompok komponen hidrokarbon teroksigenasi monoterpen. Kandungan senyawa 1,8-sineol dalam minyak atsiridihasilkan dari berbagai familia tumbuhan. Familia Lamiaceae merupakan familia dengan genus terbanyak yang menghasilkan 1,8-sineol, yang kandungan senyawanya di atas 50% adalah Rosmarinus officinalis dan Thymus capitellatus, Familia Myrtaceae: Eucalyptus globulus, Myrcianthes cisplatensis, dan Melaleuca leucadendra. Familia Asteraceae: Artemisia kermanensis, Familia Burseraceae: Protium heptaphyllum, dan kandungan persentase senyawa 1,8-sineol tertinggi dimiliki oleh spesies Eucalyptus globulus. Senyawa 1,8-sineol memiliki karakteristik segar dan aroma camphor dan rasa pedas yang memiliki bioaktifitas yang banyak manfaatnya, yaitupenurunan aktivitas lokomotor (antikejang), anti-kanker dan anti-tumor, antibakteri baik untuk beberapa bakteri gram-positif dan beberapa bakteri gram-negatif, antifungi, antiinflamasi, antioksidan, sebagai insektisida atau repelan, dan dapat mengurangi resiko penyakit kardiovaskular.