Allya Natasya Aurora
S1 Ilmu Pemerintahan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Komparasi Kebijakan Penanggulangan Banjir di Wilayah DKI Jakarta pada Era Kepemimpinan Basuki Tjahja Purnama dan Anies Baswedan Allya Natasya Aurora; Rina - Martini; Wijayanto - -
Journal of Politic and Government Studies Vol 10, No 3: Periode Wisuda Agustus 2021
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DKI Jakarta sebagai ibukota Negara Republik Indonesia tentu memiliki peranan yang sangat penting baik itu sebagai pusat pemerintahan maupun dalam perputaran perekonomian negara. Walaupun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwasannya Jakarta memiliki cukup banyak memiliki pekerjaan rumah yang masih belum terselesaikan, salah satunya iyalah banjir. Secara historis Jakarta memang sudah mengenal rentetan banjir besar yang terjadi sejak masih bernama Batavia. Penelitian ini difokuskan bagaimana upaya penanggulangan banjir yang dilakukan oleh dua gubernur terakhir yaitu Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan dengan menggunakan pendekatan komparasi kebijakan. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi ke lokasi yang berkaitan langsung dengan upaya penanggulangan banjir Jakarta serta deep interview dengan narasumber yang memiliki kredibilitas atau terlibat langsung dalam proses kebijakan penanggulangan banjir di Jakarta. Hingga dapat disimpulkan bahwasannya kebijakan penanggulangan banjir yang dilakukan oleh kedua Gubernur antara Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan memiliki dua fokus utama yang berbeda dimana pada era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama membangun sebuah sistem pengendalian air atau sistem drainase yang dapat berfungsi untuk mengalirkan air secepat mungkin ke laut sehingga genangan atau banjir dapat di hindarkan sedangkan pada era kepemimpinan Anies Baswedan memiliki fokus agar air yang datang baik dari hujan yang turun maupun air kiriman dari hulu dapat terlebih dahulu di resapkan oleh tanah di wilayah DKI Jakarta hal ini memiliki tujuan agar air tanah di Jakarta dapat terisi kembali.