Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Ekologi Tradisional Dayak Tamambaloh Efriani Efriani; Jagad Aditya Dewantara; Dewi Utami; Indah Listyaningrum
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 18, No 3 (2020): November 2020
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.18.3.503-514

Abstract

Penduduk lokal khususnya yang tersebar di Nusantara memiliki beragam ekologi tradisional yang memiliki nilai-nilai konservatif. Di Kalimantan Barat, pada etnis Dayak Tamambaloh, terdapat fenomena pengelolaan lingkungan alam yang menjunjung nilai-nilai kelestarian. Mengkaji lebih dalam praktek ekologi tradisional Dayak Tamambaloh, menjadi tujuan utama penelitian ini. Data terkait praktek ekologi tradisional ini dikumpulan dengan wawancara mendalam, pengamatan lapangan dan studi dokumen. Tamanggung Tamambaloh, para petani, kelompok pengambil kebijakan dan pemangku adat Tamambaloh, ditentukan menjadi sumber informasi. Tindakan dalam pemanfaatan hutan dan isinya menjadi objek pengamatan. Beberapa buku terkait dengan profil ketamanggungan Tamambaloh, menjadi sumber informasi tertulis pada penelitian ini. Dari sejumlah data yang diperoleh di lapangan, ekologi tradisional Dayak Tamambaloh dapat dibagi dalam 4 kategori, yakni 1) pembagian kawasan adat berdasarkan peruntukannya, dan berdasarkan akses sumber daya, 2) Aturan akses sumber daya alam, 3) Proses pengambilan keputusan Pemanfaatan Sumber daya Alam, 4) Pengetahuan Gentika, dan 5) Kalender Musim. Kelima ekologi tradisional ini dapat direduksi ke dalam 4 model konservasi, yakni 1)Model Environmental Norms, 2) Model Proenvironmental Behavior  dan Environmental Concern, 3)Model Community Involvemen, dan 4) Model enviromental Dicision ABSTRACTThe Indigenous people, especially those scattered in the archipelago, has a variety of traditional ecologies that have conservative values. In West Kalimantan, the Dayak Tamambaloh ethnicity, there is a phenomenon of natural environmental management that upholds the importance of sustainability. Examining deeper into the traditional ecological practice of Dayak Tamambaloh is the main objective of this research. Data related to traditional ecological practices were collected through in-depth interviews, field observations and document studies. Tamanggung Tamambaloh, peasants, policy-making groups and Tamambaloh customary stakeholders were determined to be sources of information. Actions in forest utilization and their contents are objects of observation. Several books related to the Tamambaloh profile are the source of written information on this research. From a number of data obtained in the field, the traditional ecology of Dayak Tamambaloh can be divided into four categories, namely 1) division of common areas based on their designation and based on access to resources, 2) rules of access to natural resources, 3) Decision-making processes for the Use of Natural Resources, 4) scientific knowledge, and 5) seasonal calendars. These five traditional ecologies can be reduced to 4 conservation models, namely 1) Environmental Norms Model, 2) Proenvironmental Behavior and Environmental Concern Model, 3) Community Involvement Mode, and 4) Environmental Dicision Model.
SOSIALIASI SUSTAINABLE PALM OIL PADA PETANI SAWIT MANDIRI Efriani Efriani; Dewi Utami; Jagad Aditya Dewantara
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 3, No 2 (2020): JULI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.564 KB) | DOI: 10.31764/jces.v3i2.2309

Abstract

Abstrak: Berdasarkan data, hingga tahun 2017, pelaku perkebunan sawit secara mandiri meningkat secara signifikan. Namun signifikansi ini belum disertai dengan pemahaman serta teknologi perkebunan secara berkelanjutan (Sustainable Palm Oil). Oleh karena itu, diperlukan pendampingan, penyuluhan dan sosialisasi tetang standar kelapa sawit berkelanjutan Indonesia (ISPO) dan perundingan minyak sawit berkelanjutan (RSPO). Oleh karena itu, pengabdian ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan Sustainable Palm Oil kepada petani sawit mandiri di Kabupaten Melawi. Sosialisasi ini dilakukan mengunakan metode focus group discussions (FGD). Materi FGD disusun mengacu pada standar ISPO dan RSPO serta untuk menggali keterlibatan masyarakat dalam mengatasi deforestasi. Temuan pada proses pengabdian ini ialah, 3 kelompok petani sawit mandiri di Desa Semadin Lekong, Desa Kebebu dan Dusun Sebaju, belum melaksanakan perkebunan sawit secara berkelanjutan, oleh karena itu sangat diperlukan pendampingan dari pemerintah maupun LSM terkait. Sosialisasi ini menjadi referensi dan informasi bagi pemerintah dan lembagai terkait untuk mengambil kebijakan dalam upaya sawit berkelanjutan.Abstract: Based on the data, until 2017, the number of oil palm plantations independently increased significantly. However, this significance has not been accompanied by an understanding and technology of sustainable Palm Oil. Therefore, it is needed accompaniment, counseling, and socialization on standards of Indonesia Sustainable Palm Oil  (ISPO) and  Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Therefore, this service is intended to socialize Sustainable Palm Oil to independent oil palm farmers in Melawi Regency. This socialization was conducted using the Focus group discussions  (FGD) method. The FGD material was compiled based on ISPO and RSPO standards and to explore community involvement in tackling deforestation. The findings in this dedication process are that three groups of independent oil palm farmers in Semadin Lekong village, Kebebu village, and Sebaju hamlet, have not implemented palm oil plantations in a sustainable manner. Therefore it is very much needed assistance from the government and related NGOs. This socialization is a reference and information for the government and related institutions to take policies in the efforts of sustainable palm oil.
IMPLIKASI LITERASI MEDIA DALAM MENGUBAH PERILAKU MASYARAKAT KOTA PONTIANAK TERHADAP KABAR BOHONG Dewi Utami
Commed : Jurnal Komunikasi dan Media Vol. 3 No. 2 (2019): Commed : Jurnal Komunikasi dan Media
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Putera Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.017 KB) | DOI: 10.33884/commed.v3i2.921

Abstract

Whether consciously or not, social media users are active spreaders of fake/false news. Those who have an understanding of media literacy should be able to overcome the spread of fake/false news. This study intended to examine how media literacy values acquired beforehand by individuals can compete with stimulus in the form of potentially fake/false news before it is finally decided to be disseminated or not. This research rests on the principles of social judgment theory and uses in-depth interviews to collect data. The result shows that there is an attitude of restraint when the characteristics of fake/false news on a message are successfully marked. In addition, the mismatch of value references possessed by individuals with ideas offered by fake/false news lead to 3 types of behavior: muting, compromising, or actively rejecting.
DISONANSI KOGNITIF MASYARAKAT KALIMANTAN BARAT AKIBAT BANJIR INFORMASI COVID-19 Aliyah Nur'aini Hanum; Dewi Utami; Widha Anistya Suwarso
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 5, No 1 (2022): Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/jep.v5i1.3454

Abstract

Sumber informasi yang terlalu banyak mengakibatkan arus informasi yang beredar tidak lagi dapat dikontrol, sehingga banjir informasi pun tidak dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana disonansi kognitif yang dialami masyarakat Kalimantan Barat akibat banjir informasi Pandemi COVID-19. Proses disonansi yang diawali persepsi masyarakat yang berkelanjutan hingga perubahan sikap bahkan perilaku menjadi perhatian dalam penelitian ini. Fenomena tersebut akan dikaji dari perspektif proses persepsi dan teori pertimbangan sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Adapun subjek penelitian ini terdiri dari masyarakat di beberapa Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat, unsur pemerintah daerah, pihak media, psikolog, pakar sosiologi, dan pakar komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat yang mempersepsikan informasi mengenai pandemi COVID-19 sebagai hal yang bertentangan dengan kepercayaannya berada dalam rentang penolakan informasi, dan mengalami disonansi kognitif yang bervariasi tingkatannya sesuai dengan latar belakang dirinya dan nilai-nilai yang dia anut. Adanya disonansi kognitif mengenai pandemi COVID-19 didorong oleh kemampuan adaptasi nilai ke dalam sikap dan perilaku yang berbeda pada setiap orang. Kebingungan akibat banjir informasi dan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki membuat kelompok-kelompok dalam masyarakat melakukan rasionalisasi informasi pandemi COVID-19 yang dianggap sesuai dengan kepercayaan pribadinya.disonansi kognitif, banjir informasi, proses persepsi, teori pertimbangan sosial