Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KONTRIBUSI RETRIBUSI SUB SEKTOR PETERNAKAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN JEPARA (Contribution of Retribution for Animal Agriculture Sub Sector to Original Earnings at Jepara Regency) Marzuki, Sudiyono; Ekowati, Titik; Ratri, Ken
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN Vol 3, No 1 (2007): 3 (1) January, 2007
Publisher : JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan retribusi sub sektor peternakan setiap tahun, mengetahui kontribusi retribusi sub sektor peternakan terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Jepara dan meramalkan penerimaan retribusi yang dapat diperoleh pada tahun-tahun mendatang. Penelitian dilaksanakan bulan September-Oktober 2004 pada RPH, pasar hewan dan pasar yang ada di Kabupaten Jepara. Metode penelitian adalah sensus dan pengambilan data dilakukan dengan wawancara. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana menggunakan bantuan komputer program SPSS dan analisis trend. Analisis regresi didapatkan koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan penerimaan retribusi RPH, retribusi pasar hewan, retribusi timbangan ternak, penjualan unggas, dan subsektor peternakan dari tahun 1999-2003 masing-masing sebesar Rp 6.485.730; Rp 3.064.200; Rp 2.160.775; Rp 6.690.220 dan Rp18.400.925. Kontribusi retribusi RPH terhadap PAD menunjukkan penurunan sebesar 0,12%; kontribusi retribusi pasar hewan menunjukkan penurunan sebesar 0,003%; kontribusi retribusi timbangan ternak menunjukkan penurunan sebesar 0,031%; kontribusi retribusi penjualan unggas menunjukkan penurunan sebesar 0,024%; kontribusi retribusi subsektor peternakan menunjukkan penurunan sebesar 0,249%.Kata Kunci : retribusi, sub sektor peternakan, pendapatan asli daerahABSTRACTThis research aim is to know a mount acceptance the retribution of animal agricultyre sub sector in every years, to identify the contribution of retribution for animal agriculture sub sector to original earnings at Jepara Regency and to approximate the retribution earnings. This research will be executed at September to October 2004 at abatoir, animal market, and other market at Jepara Regency. Sensus and interview are the method we to use. Those data will be analysed with a simple linier regression analyse using SPSS and trend analysis as a computer program aid. From regression analysis we can find the coefficient regression have shown the retribution of abatoir, retribution animal market, retribution of livestock, bird, and sub sector of animal agriculture since years at 1999 to 2003, each‟s has Rp 6.485.730; Rp 3.064.200; Rp 2.160.775; Rp 6.690.220 and Rp18.400.925 have been increasing. The abatoir contribution for original earnings have shown the decreasing equal to 0,12%; the contribution from animal market have shown the decreasing equal to 0,003%; the contribution from livestock have shown the decreasing equal to 0,031%; the contribution from “bird” selling have shown the decreasing equal to 0,024%; the contribution from animal agriculture sub sector have shown the decreasing equal to 0,249%.Key Word : retribution, animal agriculture sub sector, original earnings
KOMPARASI BIAYA DAN PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH RAKYAT ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA (KUD) DAN NON ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA DI KABUPATEN BANYUMAS Saefullah, Rizky; Marzuki, Sudiyono; Handayani, Migie
Animal Agriculture Journal Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.24 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung biaya dan pendapatan peternak sapi perah rakyat antara anggota koperasi dan non anggota koperasi di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2009 - Februari 2010 di Kabupaten Banyumas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Metode penentuan lokasi sampel penelitian yang digunakan purpossive sampling yaitu penentuan lokasi dengan pengambilan sampel menurut kriteria di 3 kecamatan yang mempunyai peternak sapi perah terbanyak. Kecamatan terpilih yaitu Baturaden, Pekuncen, dan Sumbang dengan Desa terpilih yaitu Kemutug Lor, Tumiyang, Limpakuwus sedangkan non anggota koperasi dipilih secara menyeluruh di Kabupaten Banyumas. Sampel yang diperoleh sebanyak 40 responden untuk anggota koperasi dan 14 non anggota koperasi. Data yang didapat diolah secara deskriptif dan statistik yaitu mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis dengan menggunakan uji beda. Uji beda yang digunakan adalah Independent sample t test. Independent sample t test untuk menguji perbedan rata-rata biaya dan pendapatan peternak di kabupaten banyumas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya yang dikeluarkan peternak anggota Koperasi dan non anggota masing-masing adalah Rp. 1.653.626,3 dan Rp.845.549,71. Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan biaya secara nyata (P<0,05). Rata-rata pendapatan usaha peternak sapi perah rakyat anggota koperasi dan non anggota adalah Rp. 121.218,75 dan Rp. 10.271,71 (P>0,05). Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan pendapatan. Dapat disimpulkan bahwa biaya yang dikeluarkan peternak antara anggota koperasi dan non anggota koperasi di Kabupaten Banyumas berbeda, sedangkan pendapatan tidak terdapat perbedaan
ANALISIS POLA SALURAN PEMASARAN DAN MARJIN PEMASARAN USAHA TERNAK AYAM BROILER POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL (Analysis of The Pattern Marketing Channels And Marketing Margins Broiler Chicken Farming Partnership In Limbangan Distr Rahmawati, Yeni; Sarengat, Warsono; Marzuki, Sudiyono
Animal Agriculture Journal Vol 3, No 3 (2014): Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.684 KB)

Abstract

ABSTRAK              Tujuan penelitian adalah mengetahui pola saluran pemasaran pada usaha ternak ayam broiler pola kemitraan di Kecamatan Limbangan dan mengetahui nilai marjin pemasaran ayam broiler pada tiap pola saluran pemasaran.Penelitian dilaksanakanbulan Juni sampai bulan Juli 2014 di Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan pola saluran pemasaran dibahas secara deskriptif dan pengujian marjin pemasaran tiap pola saluran pemasaran di uji dengan independent sample t test. Hasil penelitian adalah terdapat 3 pola saluran pemasaran yaitu pola 1: produsen - inti - pedagang besar - pedagang pasar - pedagang eceran - konsumen; pola 2: produsen - inti - pedagang besar - pedagang pasar - konsumen; dan pola 3: produsen - inti - pedagang besar - konsumen. Rata-rata marjin pemasaran adalah pola 1 (panjang) Rp 13.032 sebesar 35,52%, pola 2 (sedang) Rp 12.244 sebesar 33,40 % dan pola 3 (pendek) Rp 11.408 sebesar 31,09%. Marjin pemasaran pola (1 dan 2) dan pola (1 dan 3) terdapat perbedaan antara tiap pola. Sedangkan pola (2 dan 3) tidak terdapat perbedaan antara tiap pola.Kata Kunci: Pola saluran pemasaran dan marjin ABSTRACT             The purpose of this study was determine the pattern of marketing channels in broiler chicken farmingin the district Limbangan partnership and know the value of marketing margin broiler sin each marketing channel pattern. The research was conducted from June to July 2014 Limbangan District Kendal Regency. Data collected included primary data and secondary data. Analysis of the data used marketing channel pattern discussed in the descriptive and marketing margin testing each marketing channel pattern is tested with independent sample t test. The results showed that there are three patterns of marketing channels that pattern 1: manufacturer-core-wholesalers-markettraders-retailers-consumers; pattern2: manufacturer-core-wholesalers-markettraders-consumers and pattern 3: manufacturer-core-wholesalers-consumers. The average marketing marginis the pattern1 (length) Rp13.032 at 35.52%, the pattern2 (moderate) Rp12.244 at 33.40% and 3 patterns (short) Rp11.408 at 31.09%. Marketing marginisthe pattern (1 and 2) and patterns (1 and 3) that there are differences between each pattern. While the pattern (2 and 3) that there is no difference between each them.Keywords: Pattern marketing channels and margin
ANALISIS POLA SALURAN PEMASARAN DAN MARJIN SERTA EFISIENSI PEMASARAN AYAM BROILER PADA SISTEM KEMITRAAN DI KABUPATEN GROBOGAN (Analysis of The Pattern Marketing Channels And Marketing Margins With Efficiency Of Marketing Broiler Chicken Farming In Grobo Annisa, Rarastianevi; Marzuki, Sudiyono; Roessali, Wiludjeng
Animal Agriculture Journal Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2015
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.205 KB)

Abstract

ABSTRAK                 Tujuanpenelitian adalahmengetahui beberapa pola saluran pemasaran dan  marjin serta efisiensi pemasaran ayam broiler di Kabupaten Grobogan. Penelitian dilaksanakanbulan Oktober sampai bulan November 2014di Kabupaten Grobogan.Metode yang digunakanadalah survei.Data yang dikumpulkan meliputi data primerdan data sekunder. Analisis data pola saluran pemasaran dibahas secara deskriptif dan pengujian marjin pemasaran tiap pola saluran pemasaran di uji dengan independent sample t test. Hasil penelitian adalah terdapat 3 pola saluran pemasaran yaitu: pola 1, produsen - inti - pedagang besar - pedagang pasar - pedagang eceran - konsumen; pola 2, produsen - inti - pedagang besar - pedagang pasar - konsumen; dan pola 3, produsen - inti - pedagang besar - konsumen.Rata-rata marjin pemasaran adalah pola 1 (panjang) Rp 13.951 sebesar 37,57%, pola 2 (sedang) Rp 11.262 sebesar 30,33 % dan pola 3 (pendek) Rp 11.918 sebesar 33,00%.Marjin pemasaran pola (1 dan 2) dan pola (1 dan 3) terdapat perbedaan antara tiap pola, sedangkan pola (2 dan 3) tidak terdapat perbedaan antara tiap pola. Kata Kunci: Pola saluran pemasaran; marjin pemasaran; efisiensi pemasaran ABSTRACT The aims of this study is to know about various patterns of marketing channel, margin and efficiency of marketing boiler chicken at Grobogan Regency. This study was carried out in October until November 2014 at Grobogan Regency. Collected data were includes the premiere data and secondary data. Data analysis of marketing channel pattern discussed in the descriptive and marketing margin testing each test pattern in the marketing channel with independent sample t test. Study result is 3 patterns of marketing channels this is pattern 1: producer-core-wholesalers-market traders-retailer-costumers. Pattern 2: producer-core-wholesalers-market traders-costumers.Pattern 3: producer-core-wholesalers- costumers. The average marketing margin is  pattern 1 (long) Rp 13.951 amount 37,57%, pattern 2 (medium) Rp 11.262 amount 30,33 % dan pola 3 (short) Rp 11.918 amount 33,00%. Marketing margin of pattern  (1 and 2) and pattern (1 and3). There is difference between each pattern. While the pattern (2 and 3) there is no difference between each pattern. Level marketing on each pattern is a pattern of 1 (long) marketing efficiency 53,50%, pattern 2 (medium) amount 58,51% and pattern 3 (short) amount 57,43% the result of relatively efficient because the efficiency of marketing said to be efficient because more than 40% the price level of costumers.Keywords: Pattern marketing; channels; margin
ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI BUDIDAYA SAPI POTONG DI KABUPATEN SEMARANG Mulyo, Irwan Tri; Marzuki, Sudiyono; Santoso, Siswanto Imam
Animal Agriculture Journal Vol 1, No 2 (2012): Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.625 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi peternakan sapi potong di Kabupaten Semarang dengan menganalisis keseluruhan variable yang telah diidentifikasi. Manfaatnya dari penelitian ini sebagai bahan rekomendasi sekaligus acuan bagi pemerintah dalam pengambilan keputusan atau kebijakan pengembangan peternakan sapi potong di Kabupaten Semarang. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan dilapangan. Data sekunder diperoleh dari buku-buku dari dinas Peternakan dan dari berbagai sumber pustaka. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan kebijakan pemerintah belum berjalan sesuai dengan harapan pemerintah dalam meningkatkan jumlah populasi ternak sapi potong. Dari hasil survey dilapangan peternak sebagian besar masih mengunakan teknologi yang tradisional. Dari hasil perhitungan di Kabupaten Semarang Carrying Capacity Ratio nilainya 1,022 yang berarti masih memiliki kemampuan untuk mendukung aktifitas peternakan sapi potong. Hasil dari perhitungan ketersediaan hijauan di Kabupaten Semarang masih mencukupi untuk 565.005 ekor sapi potong. Analisis SWOT menghasilkan total skor pembobotan faktor internal 3,327 dan total skor faktor eksternal sebesar 3,442 yang masuk pada kolom 1 (satu), yang artinya strategi pertumbuhan melalui konsentrasi yang dicapai secara integrasi vertikal dengan mengambil alih fungsi supplier/distributor, agar mampu meningkatkan kekuatan dengan upaya meminimalkan biaya produksi dan operasi yang tidak efisien untuk mengontrol kualitas serta distribusi produk.Kata Kunci : sapi potong; daya dukung lahan; SWOTABSTRACTThis study aims to determine the condition of breeding beef cattle in Semarang district by analyzing the entire variable that has been identified. The benefit of this research as well as reference material recommendations for the government in decision-making or policy development of beef cattle in the district of Semarang. Primary data were obtained from field observations. Secondary data were obtained from the books of the department of Animal Husbandry and from various literature sources. Analysis of the data used is the analysis of quantitative and qualitative analysis. The results showed the government's policy has not been run in accordance with the government in hopes of increasing the number of cattle population. From the results of the field survey farmers still largely use traditional technologies. From the calculation in Semarang district Carrying Capacity Ratio value is 1.022 which means it still has the ability to support the activities of breeding beef cattle. The results of the calculation of the availability of forage in Semarang district is sufficient for 565,005 head of beef cattle. SWOT analysis resulted in a total score weighting factor of 3.327 and a total score internal external factors of 3.442 were entered in column 1 (one), which means that the concentration of a growth strategy through vertical integration achieved by taking over the function of a supplier / distributor, in order to continue its efforts minimize production costs and inefficient operations to control the quality and distribution of the product.Keywords: beef cattle; carrying capacity; SWOT