Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS EFISIENSI EKONOMI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI KABUPATEN KARANGANYAR (ECONOMIC EFFICIENCY ANALYSIS OF RICE FARMING PRODUCTION FACTORS IN KARANGANYAR REGENCY) Respikasari, -; Ekowati, Titik; Setiadi, Agus
VALUE ADDED | MAJALAH EKONOMI DAN BISNIS Vol 11, No 1 (2015): Vallue Added - Manajemen Unimus
Publisher : VALUE ADDED | MAJALAH EKONOMI DAN BISNIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.114 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap usahatani padi sawah, menganalisis alokasi penggunaan faktor produksi dalam memenuhi syarat efisiensi ekonomi dan menganalisis skala usahatani padi sawah di Kabupaten Karanganyar. Penelitian dilakukan menggunakan metode survey. Lokasi penelitian pada tingkat kecamatan dilakukan dengan memilih 3 (tiga) kecamatan yang merupakan sentra produksi padi dengan luas lahan panen terbesar secara sengaja (purposive) dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar. Dari tiga kecamatan terpilih, dipilih 3 (tiga) desa dengan luas lahan terbesar secara sengaja (purposive). Selanjutnya pengambilan responden dilakukan dengan metode quota sampling per kecamatan dengan jumlah responden 240 petani. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi padi sawah di Kabupaten Karanganyar adalah luas lahan, tenaga kerja, benih dan pupuk urea. Petani padi sawah dalam mengkombinasikan faktor produksi luas lahan belum mencapai efisiensi ekonomi, penggunaan faktor produksi tenaga kerja dan benih tidak efisien, sedangkan faktor produksi  pupuk urea sudah mencapai efisiensi ekonomi tertinggi. Nilai elastisitas produksi (RTS) adalah 1,055. Ini berarti bahwa secara umum usahatani padi sawah di Kabupaten Karanganyar masih bisa beroperasi dengan skala usaha yang meningkat (Increasing Return to Scale).Kata Kunci : efisiensi, produksi padi, faktor produksi
PRICE SENSITIVITY ANALYSIS ON PURCHASING DECISION PROCESS OF DURIAN IN JEPARA REGENCY AND SEMARANG CITY CENTRAL JAVA Nida, Khofiatun; Ekowati, Titik; Santoso, Siswanto Imam
AGROLAND: The Agricultural Sciences Journal Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.373 KB) | DOI: 10.22487/j24077593.2018.v5.i1.10327

Abstract

Uncertainty of harvested area and the amount of durian production each year makes the price of the durian tend to fluctuate. Price changes can trigger price sensitivity at the consumer level. This study aimed to analyze the level of durian price sensitivity in Jepara Regency and Semarang City and analyze the factors that make the process of buying durian in Jepara Regency and Semarang City. The analysis used in this research was descriptive analysis and logistic regression analysis. The price suggests that the price of Jepara Regency and Semarang City is IDR 45,000.00 – 50,000.00. Overall price levels received durian consumers in the Semarang City was higher than Jepara Regency. Based on the results of logistic regression analysis, it is known that simultaneously the price factor, income, occupation, age, taste, shape, size, aroma, color. and size.
KONTRIBUSI RETRIBUSI SUB SEKTOR PETERNAKAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN JEPARA (Contribution of Retribution for Animal Agriculture Sub Sector to Original Earnings at Jepara Regency) Marzuki, Sudiyono; Ekowati, Titik; Ratri, Ken
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN Vol 3, No 1 (2007): 3 (1) January, 2007
Publisher : JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan retribusi sub sektor peternakan setiap tahun, mengetahui kontribusi retribusi sub sektor peternakan terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Jepara dan meramalkan penerimaan retribusi yang dapat diperoleh pada tahun-tahun mendatang. Penelitian dilaksanakan bulan September-Oktober 2004 pada RPH, pasar hewan dan pasar yang ada di Kabupaten Jepara. Metode penelitian adalah sensus dan pengambilan data dilakukan dengan wawancara. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana menggunakan bantuan komputer program SPSS dan analisis trend. Analisis regresi didapatkan koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan penerimaan retribusi RPH, retribusi pasar hewan, retribusi timbangan ternak, penjualan unggas, dan subsektor peternakan dari tahun 1999-2003 masing-masing sebesar Rp 6.485.730; Rp 3.064.200; Rp 2.160.775; Rp 6.690.220 dan Rp18.400.925. Kontribusi retribusi RPH terhadap PAD menunjukkan penurunan sebesar 0,12%; kontribusi retribusi pasar hewan menunjukkan penurunan sebesar 0,003%; kontribusi retribusi timbangan ternak menunjukkan penurunan sebesar 0,031%; kontribusi retribusi penjualan unggas menunjukkan penurunan sebesar 0,024%; kontribusi retribusi subsektor peternakan menunjukkan penurunan sebesar 0,249%.Kata Kunci : retribusi, sub sektor peternakan, pendapatan asli daerahABSTRACTThis research aim is to know a mount acceptance the retribution of animal agricultyre sub sector in every years, to identify the contribution of retribution for animal agriculture sub sector to original earnings at Jepara Regency and to approximate the retribution earnings. This research will be executed at September to October 2004 at abatoir, animal market, and other market at Jepara Regency. Sensus and interview are the method we to use. Those data will be analysed with a simple linier regression analyse using SPSS and trend analysis as a computer program aid. From regression analysis we can find the coefficient regression have shown the retribution of abatoir, retribution animal market, retribution of livestock, bird, and sub sector of animal agriculture since years at 1999 to 2003, each‟s has Rp 6.485.730; Rp 3.064.200; Rp 2.160.775; Rp 6.690.220 and Rp18.400.925 have been increasing. The abatoir contribution for original earnings have shown the decreasing equal to 0,12%; the contribution from animal market have shown the decreasing equal to 0,003%; the contribution from livestock have shown the decreasing equal to 0,031%; the contribution from “bird” selling have shown the decreasing equal to 0,024%; the contribution from animal agriculture sub sector have shown the decreasing equal to 0,249%.Key Word : retribution, animal agriculture sub sector, original earnings
ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN USAHA DAN PROFITABILITAS PETERNAKAN AYAM BROILER POLA KEMITRAAN PADA BERBAGAI PERUSAHAAN INTI DI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Kusuma, Alvian Prabandy; Setiawan, Hery; Ekowati, Titik
Animal Agriculture Journal Vol 3, No 1 (2014): Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1337.587 KB)

Abstract

ABSTRAKPerbedaan harga kontrak setiap perusahaan inti diduga mempengaruhi pendapatan dan profitabilitas para peternak plasma ayam broiler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis 1) Biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan usaha peternakan ayam broiler; 2) Profitabilitas, feed conversion ratio (FCR), dan feed cost per gain (FC/G); serta 3) Perbandingan nilai pendapatan, profitabilitas, feed conversion ratio, dan feed cost per gain. Metode penelitian ini adalah metode studi kasus. Penentuan sampel dilakukan menggunakan metode sensus. Pengumpulan data terdiri dari data primer dan sekunder. Data dianalisis dengan uji F (serentak) dan One Way Anova menggunakan SPSS 16 for windows. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1). Pendapatan dinyatakan berbeda dikarenakan adanya perbedaan dari harga bibit, pakan, vitamin, obat, dan kimia (VOK), bonus prestasi, dan bonus harga pasar; 2). Profitabilitas dinyatakan menguntungkan kecuali PT. Mustika (4,50%) karena persentase profitabilitas di atas persentase suku bunga deposito Bank BRI sebesar 6,25%; 3). Para peternak plasma dari perusahaan inti PT. Mustika memiliki FCR tertinggi, yaitu 1,79, PT. Malindo memiliki FC/G tertinggi, yaitu 11.747,41, dan PT. Ganesa memiliki FCR dan FC/G yang terendah, 1,76 dan 11.431,94; dan 4). Hasil uji hipotesis menyatakan ada perbedaan antara pendapatan, profitabilitas, FCR, dan FC/G pada tingkat signifikansi α = 0,05 dan para peternak plasma dari PT. CIS mempunyai pendapatan yang paling baik serta PT. Ganesa mempunyai profitabilitas, FCR, dan FC/G yang paling baik.Kata kunci : ayam broiler; biaya produksi; penerimaan; pendapatan; profitabilitas ABSTRACTThe price difference of each company's core contract is expected to affect revenues and profitability of broiler breeders plasma. This study aims to identify and analyze 1) Production costs, revenues, and operating revenues broiler farm partnership; 2) Profitability, feed conversion ratio (FCR), and feed cost per gain (FC/G); and 3) Comparison of revenues, profitability, feed conversion ratio, and feed cost per gain. This research method was the case study method. Determination of the sample was performed using census method. The data collection consists of primary and secondary data. Data were analyzed with the test F (simultaneous) and One Way ANOVA using SPSS 16 for windows. The results showed that 1). Income expressed differently because of differences in the price of seed, feed, vitamins, drugs, and chemicals (VOK), performance bonuses, and bonus market price; 2) The profitability expressed profitable except PT. Mustika (4.50%) because percentage of profitability over the percentage of BRI deposit rate of 6.25 %; 3) Plasma farmers of the core companies of PT. Mustika has the highest FCR, PT. Malindo has FC/G high, and PT. Ganesha has the FCR and FC/G the lowest; and 4). The results of testing the hypothesis stating no difference between revenue, profitability, FCR, and FC/G at a significance level α = 0.05 and plasma farmers of PT. CIS has the most revenue as well as PT. Ganesha has profitability, FCR, and FC/G is best.Key words : broiler’s; production costs; revenue; income; profitability
ANALISIS SWOT USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KABUPATEN WONOGIRI Hernowo, Nonot; Ekowati, Titik; Mardiningsih, Dyah
Animal Agriculture Journal Vol 1, No 2 (2012): Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.643 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 di Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini dilaksanakan pada peternak rakyat di Kabupaten Wonogiri dan bertujuan untuk mengetahui manajemen usaha peternak sapi potong dan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman usaha sapi potong di Kabupaten Wonogiri. Diharapkan dengan penelitian ini dapat dihasilkan sebuah rekomendasi untuk pengembangan usaha sapi potong di Kabupaten Wonogiri, sebagai sentra sapi potong yang siap bersaing dengan Kabupaten lain di Jawa Tengah, dan sebagai salah satu pendukung untuk merealisasikan program ”Swasembada Daging” yang selalu mengalami penundaan. Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu dari 5 daerah selain Kabupaten Boyolali, Grobogan, Blora, Rembang, yang berpotensi untuk pengembangan sapi potong rakyat di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode survei dan model analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54% peternak penggemukan sapi potong menggunakan teknologi tradisonal, 44% menggunakan semi intensif dan 2% menerapkan teknologi intensif. Tatalaksana pemeliharaan ternak sapi potong meliputi bakalan yang banyak dipengaruhi oleh pejantan unggul, pakan dari sisa hasil industri, pertanian, perkebunan yang melimpah. Perkandangan sebanyak 54% peternak telah menerapkan kandang permanen, 32% semi permanen dan 14% kandang tradisional. Vaksinasi jarang dilakukan para peternak, dan hanya memanggil mantri ternak apabila ternak mengalami sakit. Penjualan ternak sebanyak 16% memilih menjual sendiri ke pasar dan 84% menjual sapi kepada belantik. Penerimaan yang diterima rata-rata Rp. 46.790.000,00/6 bulan, pendapatan rata-rata dalam usaha penggemukan sapi potong Rp.4.602.721,90/6 bulan. Analisis SWOT nilai kekuatan dan peluang lebih besar dari nilai kelemahan dan ancaman. Nilai kekuatan dan peluang berturut-turut yaitu 1,92 dan 1,91. Nilai kelemahan dan amcaman berturut-turut yaitu 0,64 dan 0,70, dengan menempatkan strategi pertumbuhan stabilitas sebagai strategi yang mendukung pengembangan usaha sapi potong di Kabupaten Wonogiri.Kata kunci : Peternakan rakyat; pengembangan; sapi potong; SWOTABSTACTThis research was carried out in February 2011 in Wonogiri Regency. This research was carried out on people's breeder in Wonogiri Regency and aims to know the management efforts of ranchers beef cattle and analyze strengths, weaknesses, opportunities and threats attempt to beef cattle in Wonogiri Regency. This research is expected to be produced with a recommendation for the development of beef cattle in Wonogiri Regency, as the center of beef cattle who are ready to compete with other districts in Central Java, and as one of the supporters for the realization of program self-supporting meat which is always delayed. Wonogiri Regency is one of the five regions in addition to Boyolali, Grobogan, Rembang,and Blora Regency, potentially for the development of beef cattle in the province of Central Java. This research uses the methods of survey and analysis model used is descriptive qualitative analysis using SWOT analysis. The results showed that 54% of the fattening beef cattle ranchers use traditional technology, 44% use intensive spring and 2% applying intensive technology. Corporate governance include beef cattle livestock keeping going that much influenced by the superior Stud, the feed from the rest of the industry, agriculture, plantations are abundant. cage as much as 54% of breeders have implemented permanent enclosure semi permanent, 32% and 14% traditional enclosures. Farmers rarely performed vaccinations, and only call the mantri cattle when animals experience pain. Livestock sales by as much as 16% of the vote to sell themselves to the market and 84% sell cows to Orion. Acceptance is received an average of Rp. 46.790.000 per person/6 months, average income in fattening beef cattle Rp. 4.602.721,90/6 months. SWOT analysis strengths and values the opportunity is greater than the value of weaknesses and threats. The value of the strengths and opportunities in a row i.e. 1.92 lbs and 1.91. The value of weaknesses and threats a row i.e. 0.64 0.70 and, by putting stability growth strategy as a strategy in support of development of beef cattle in Wonogiri Regency.Keywords: farming people; development; beef cattle; SWOT
The Stability of Supply and Rice Price in Sukoharjo Regency Ekowati, Titik; Prasetyo, Edy; Mukson, Mukson
AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research Vol 6, No 1: January-June 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.602 KB) | DOI: 10.18196/agr.6190

Abstract

The economic conditions of rice, whether aspect of supply, demand, or rice price is continue to fluctuate due to changes of the phenomena. Therefore, this commodity needs to be examined in regarding its supply, demand and price aspects. This study aims to analyze the supply and price stability of rice. The study used a secondary data method. The study was conducted in Tawangsari and Mojolaban Districts of Sukoharjo Regency. Data were analyzed by Co variance analysis. The study results showed that supply and rice consumption were surplus and stable. The stability of prices and supply for paddy and rice is occurred in Tawangsari and Mojolaban Districts and Sukoharjo regency as well.
Kontribusi Usahatani Bawang Merah terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani di Desa Kandangrejo Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan Oktafiani, Vika Tri; Ekowati, Titik; Roessali, Wiludjeng
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.01.13

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi usahatani bawang merah terhadap pendapatan rumah tangga tani dan menganalisis pengaruh faktor-faktor harga bibit, harga pupuk urea, harga pupuk Phonska, harga pupuk ZA, harga pupuk SP-36, harga pupuk KCl, harga pestisida serta upah tenaga kerja terhadap pendapatan usahatani bawang merah. Penelitian dilasanakan pada bulan Maret dan Juli 2020 di Desa Kandangrejo Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan mengambil sampel 82 petani bawang merah dari 445 jumlah populasi. Metode analisis data menggunakan uji one sample t-test untuk menguji kontribusi usahatani bawang merah dan uji regresi linear berganda yang ditransformasikan ke persamaan fungsi keuntungan Cobb-Douglas Unit Output Price (UOP) untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usahatani bawang merah sebesar Rp 59.646.928,- per 0,52 ha per musim tanam. Kontribusi usahatani bawang merah 60,33% dan termasuk kontribusi tinggi (> 50%). Faktor-faktor harga bibit, harga pupuk urea, harga pupuk Phonska, harga pupuk ZA, harga pupuk SP-36, harga pupuk KCl, harga pestisida dan upah tenaga kerja secara serempak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usahatani bawang merah. Secara parsial variabel harga bibit, harga pupuk urea, harga pupuk Phonska, harga pupuk ZA dan upah tenaga kerja berpengaruh signfikan terhadap pendapatan usahatani bawang merah, sedangkan variabel harga pupuk SP-36, harga pupuk KCl dan harga pestisida tidak berpengaruh.
Development Strategy of Maroon Mangrove Edupark in Semarang City, Central Java: STRATEGI PENGEMBANGAN MAROON MANGROVE EDUPARK DI KOTA SEMARANG, JAWA TENGAH Janne Hillary; Titik Ekowati; Bambang Mulyanto Setiawan
Media Konservasi Vol 24 No 3 (2019): Media Konservasi Vol. 24 No. 3 Desember 2019
Publisher : Department of Forest Resources Conservation and Ecotourism - IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.741 KB) | DOI: 10.29244/medkon.24.3.269-277

Abstract

Maroon Mangrove Edupark (MMEP) is one of the most visited mangrove forests in Semarang. It is located close to Maroon beach and Ahmad Yani International Airport. MMEP was classified as a new tourism site that expected to provide an economic value for local community. Economic benefits that was obtained by visitors and manager can be known through economic valuation. Development strategy is needed to maintain its existence and bring a great economic benefit in the future. The primary aim of this study was to analyze MMEP’s sustainable preserve strategies. Economic valuation as well as internal and external factors evaluation can be used as a reference in managing and developing MMEP. Components of economic valuation were total economic value and price of tourist entrance ticket. Individual Travel Cost Method (ITCM) was used to analyze the economic value of MMEP. Total economic value of MMEP was IDR 421.169.436. The tourism potential that has been utilized was only 36.83% of the total economic value. The value can be increased by increasing MMEP's received costs directly from the travel cost incurred by respondents. Willingness To Pay (WTP) value that can be used as a reference in determining a tourist entrance fee at MMEP was IDR 9.000. The condition of MMEP management was in quadrant III. The step should be taken to develop MMEP is the Weakness-Opportunity (WO) conservative strategy, which is strategy to minimize the weaknesses and to maximize the opportunities. Keywords: economic valuation, individual travel cost method, SWOT analysis, conservatif strategy, mangrove
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI KABUPATEN KARANGANYAR (ECONOMIC EFFICIENCY ANALYSIS OF RICE FARMING PRODUCTION FACTORS IN KARANGANYAR REGENCY) - Respikasari; Titik Ekowati; Agus Setiadi
Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis Vol 11, No 1 (2015): Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.114 KB) | DOI: 10.26714/vameb.v11i1.1667

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap usahatani padi sawah, menganalisis alokasi penggunaan faktor produksi dalam memenuhi syarat efisiensi ekonomi dan menganalisis skala usahatani padi sawah di Kabupaten Karanganyar. Penelitian dilakukan menggunakan metode survey. Lokasi penelitian pada tingkat kecamatan dilakukan dengan memilih 3 (tiga) kecamatan yang merupakan sentra produksi padi dengan luas lahan panen terbesar secara sengaja (purposive) dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar. Dari tiga kecamatan terpilih, dipilih 3 (tiga) desa dengan luas lahan terbesar secara sengaja (purposive). Selanjutnya pengambilan responden dilakukan dengan metode quota sampling per kecamatan dengan jumlah responden 240 petani. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi padi sawah di Kabupaten Karanganyar adalah luas lahan, tenaga kerja, benih dan pupuk urea. Petani padi sawah dalam mengkombinasikan faktor produksi luas lahan belum mencapai efisiensi ekonomi, penggunaan faktor produksi tenaga kerja dan benih tidak efisien, sedangkan faktor produksi  pupuk urea sudah mencapai efisiensi ekonomi tertinggi. Nilai elastisitas produksi (RTS) adalah 1,055. Ini berarti bahwa secara umum usahatani padi sawah di Kabupaten Karanganyar masih bisa beroperasi dengan skala usaha yang meningkat (Increasing Return to Scale).Kata Kunci : efisiensi, produksi padi, faktor produksi
ANALISIS PROFITABILITAS USAHATANI PEMBIBITAN HORTIKULTURA DI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG Noki Rachmat Fadli; Titik Ekowati; Bambang Mulyanto S.
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian (J-SEP) Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jsep.v12i1.9151

Abstract

The study aims to analyze the income and profitability of horticultural nursery farmers in Bandungan District, Semarang Regency. The study was conducted in March to April 2018 in Bandungan District, Semarang Regency. The research method used was a survey method. The data taken in this study were primary data and secondary data. Data were collected by direct interviews with farmers based on questionnaires. The sampling technique used snowball sampling with a sample of 30 farmers. The data obtained were then tabulated and analyzed by one sample t test. The results showed that the average income in horticultural nursery farming was IDR 61,019,233/year. The average income per respondent of horticultural plant nurseries in Bandungan District was IDR 5,084,936/month. The income of horticulture nursery farming was greater than the UMK of Semarang Regency. The average farm profitability per respondent of horticultural plant nurseries in Bandungan District was 48.81%. The average profitability of farming per plant was 64.26%. The profitability value of farming in Chili Rawit, Chili Curly, Tomato, Eggplant, Cauliflower in Bandungan District is profitable because the profit rate was greater than Bank BRI's deposit interest rate and loan interest rates.