Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGARUH SOSIALISASI GERAKAN MAHASISWA SPID TERHADAP PERKEMBANGAN KESETARAAN GENDER DI SURABAYA TAHUN 1997-2003 NAJIBAH, UMI; MASTUTI PURWANINGSIH, SRI
Avatara Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekuatan otoritarian Orde Baru terhadap setiap kebijakan yang diterapkan kepada masyarakat terutama pada eksistensi perempuan dan peranannya, ternyata telah mengakibatkan semakin terkungkungnya ruang gerak perempuan yang juga mendorong terjadinya praktik diskriminasi dan ketidakadilan hingga kekerasan terhadap perempuan kerap terjadi baik dari lingkup keluarga maupun masyarakat. Melalui Solidaritas Perempuan Indonesia pro Demokrasi (SPID) yang dibentuk oleh mahasiswa Indonesia khususnya di Surabaya ternyata telah membawa pengaruh besar dalam mengatasi permasalahan dalam masyarakat, terutama yang berkaitan tentang perempuan dan gender.Penelitian ini membahas mengenai (1) Bagaimana sosialisasi yang dilakukan oleh SPID terhadap isu perempuan di Surabaya; (2) Bagaimana pengaruh sosialisasi SPID terhadap perkembangan kesetaraan gender di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yakni proses heuristik yakni pengumpulan sumber yang didapatkan dari Perpustakaan Medayu Agung Surabaya, Perpustakaan Rumah Sejarah, Perpustakaan Stikosa, dan masih banyak lagi. Tahap kedua yaitu kritik sumber yakni melakukan pengujian dan verifikasi sumber yang didapat. Tahap ketiga adalah interpretasi, yaitu menafsirkan data yang sudah diperoleh dan telah melewati proses verifikasi. Tahap keempat adalah historiografi, yaitu penulisan hasil penelitian sejarah secara kronologis dan analitis sesuai tema penelitian.Kata Kunci : Perempuan, Gender, Gerakan Mahasiswa, SPID, Orde Baru.
ANGGUNA DI SURABAYA TAHUN 1988-2003 RIYAN FIRDAUS, MOHAMMAD; MASTUTI PURWANINGSIH, SRI
Avatara Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang Angguna di Surabaya pada tahun 1988-2003. Pokok permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mengenai kesejahteraan masyarakat atau mobilitas sosial yang dialami oleh sopir Angguna dalam perkembangan angkutan umum di Surabaya. Peralihan dari sopir helicak ke sopir angguna mengalami mobilitas sosial ke arah yang lebih baik, dimana para sopir angguna merasakan penambahan penghasilan sejak menjadi sopir angguna. Dari penambahan pendapatan tersebut sampai bisa merubah kualitas hidup mereka mulai dari kebutuhan sehari-hari yang tercukupi sampai kebutuhan yang lainnya seperti pendidikan, memperbaiki rumah hingga mampu membeli sepeda ontel bahkan sepeda motor.Dalam penelitian ini terdapat dua rumusan masalah yakni pertama mengapa pemerintah Surabaya memunculkan angkuatan umum baru (angguna). Kedua, bagaimana moilitas sosial para sopir yang telah mengoperasikan angguna. Penilisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui alasan pemerintah Surabaya memunculkan angkutan umum baru (Angguna) di Surabaya dan untuk mengetahui mobilitas para sopir setelah mendapatkan jenis angkutan umum baru (Angguna). Jenis penelitian yang digunakan yakni penelitian deskriptif. Peneliti akan berusaha mengungkapkan permasalahan yang akan diteliti dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Dalam metode tersebut terdapat empat tahapan, yakni : Heuristik (mencari dan menemukan sumber), Kritik (pengujian terhadap sumber), Interpretasi (penafsiran) dan Historiografi (penulisan sejarah).Kata Kunci : angkutan umum, angguna, Surabaya
ANGGUNA DI SURABAYA TAHUN 1988-2003 RIYAN FIRDAUS, MOHAMMAD; MASTUTI PURWANINGSIH, SRI
Avatara Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang Angguna di Surabaya pada tahun 1988-2003. Pokok permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mengenai kesejahteraan masyarakat atau mobilitas sosial yang dialami oleh sopir Angguna dalam perkembangan angkutan umum di Surabaya. Peralihan dari sopir helicak ke sopir angguna mengalami mobilitas sosial ke arah yang lebih baik, dimana para sopir angguna merasakan penambahan penghasilan sejak menjadi sopir angguna. Dari penambahan pendapatan tersebut sampai bisa merubah kualitas hidup mereka mulai dari kebutuhan sehari-hari yang tercukupi sampai kebutuhan yang lainnya seperti pendidikan, memperbaiki rumah hingga mampu membeli sepeda ontel bahkan sepeda motor.Dalam penelitian ini terdapat dua rumusan masalah yakni pertama mengapa pemerintah Surabaya memunculkan angkuatan umum baru (angguna). Kedua, bagaimana moilitas sosial para sopir yang telah mengoperasikan angguna. Penilisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui alasan pemerintah Surabaya memunculkan angkutan umum baru (Angguna) di Surabaya dan untuk mengetahui mobilitas para sopir setelah mendapatkan jenis angkutan umum baru (Angguna). Jenis penelitian yang digunakan yakni penelitian deskriptif. Peneliti akan berusaha mengungkapkan permasalahan yang akan diteliti dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Dalam metode tersebut terdapat empat tahapan, yakni : Heuristik (mencari dan menemukan sumber), Kritik (pengujian terhadap sumber), Interpretasi (penafsiran) dan Historiografi (penulisan sejarah).Kata Kunci : angkutan umum, angguna, Surabaya
PENCEMARAN KALI SURABAYA TAHUN 1982-1994 GHONIYYAH, QONITAH; MASTUTI PURWANINGSIH, SRI
Avatara Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Interaksi manusia dengan lingkungannya dianggap menjadi penyebab munculnya berbagai masalah lingkungan, Kali Surabaya mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan, sungai tersebut mengalami degradasi cukup parah sejak tahun 1982 hingga 1994, pencemaran yang terjadi pada Kali Surabaya sebagian besar dipengaruhi oleh perilaku masyarakat bantaran Kali Surabaya dalam mengelola dan memanfaatkan Kali Surabaya itu sendiri, hal tersebut kemudian berdampak buruk tidak hanya bagi lingkungan itu sendiri tetapi juga manusia yang tinggal disekitar Kali Surabaya tersebut, hal tersebut kemudian mendorong pemerintah melakukan berbagai kebijakan dan program, salah satunya yang dianggap berhasil adalah Program Kali Bersih (PROKASIH)Penelitian ini membahas mengenai (1) Bagaimana perilaku masyarakat bantaran Kali Surabaya pada tahun 1982-1994; (2) Bagaimana kebijakan pemerintah dan masyarakat berkaitan dengan pencemaran Kali Surabaya pada tahun 1982-1994. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yakni proses heuristik yakni pengumpulan sumber yang didapatkan dari Perpustakaan Universitas Airlangga, Perpustakaan Stikosa, dan lain-lain. Tahap kedua yaitu kritik sumber yakni melakukan pengujian dan verifikasi sumber yang didapat. Tahap ketiga adalah interpretasi, yaitu menafsirkan data yang sudah diperoleh dan telah melewati proses verifikasi. Tahap keempat adalah historiografi, yaitu penulisan hasil penelitian sejarah secara kronologis dan analitis sesuai tema penelitian.Kata Kunci : Perilaku Masyarakat Bantaran Kali Surabaya, Pemanfaatan dan Pengelolaan Kali Surabaya, Pencemaran Kali Surabaya.
FAKTOR KETERLIBATAN PARTISIPAN PADA KERUSUHAN DERMODJOJO DI AFDEELING BERBEK 1907: TINJAUAN PERILAKU KOLEKTIF PRAYOGI, DODIK; MASTUTI PURWANINGSIH, SRI
Avatara Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku kolektif dipergunakan sebagai suatu pendekatan dalam melihat fenomena gerakan sosial lama. Masyarakat lokal-tradisional merupakan subjek yang selalu terlibat dalam gerakan sosial tersebut. Gerakan sosial yang sifatnya sementara, spontan, serta mengabaikan aspek rasional, telah memberikan dugaan baru mengenai mengapa masyarakat lokal-tradisional selalu terlibat. Akan tetapi, apabila dicermati lebih jauh, tidak keseluruhan peristiwa gerakan sosial sosial selama periode kolonial termasuk sebagai upaya ?pemberontakan?. Tidak jarang gerakan tersebut hanya bersifat kerusuhan, bukan merupakan pemberontakan yang benar-benar ditujukan untuk menolak kesewenang-wenangan pemerintah kolonial. Gerakan sosial memiliki berbagai motif yang perlu didalami, terlebih dalam hal keterlibatan masyarakat tradisional, sebagai sekumpulan individu yang selalu dilibatkan di dalamnya. Daerah-daerah pedesaan yang sarat akan tradisionalitas serta solidaritas yang kuat, seolah menjadi basis perlawanan. Basis-basis tersebut menjadi titik perlawanan, sekali lagi ditunjang dengan keberadaan tokoh agama sebagai inisiator. Darmodjojo sebagai seorang guru agama turut menjadi sosok yang memicu meledaknya perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda. Tidak dapat dipungkiri peranan seorang tokoh agama yang dianggap panutan dan teladan hidup umat beragama, telah membawa corak khusus dalam fenomena pergolakan sosial. Semangat religius dalam perlawanan tersebut tercerminkan lewat simbol-simbol kepercayaan dan kedekatan dengan tokoh agama. Pendekatan perilaku kolektif dalam menganalisis suatu gerakan sosial, dimuali dengan memahami latar belakang masyarakat. Kedudukan sosial, adat maupun tradisi, keyakinan, ekonomi, hingga pendidikan adalah beberapa faktor yang penting untuk dikorelasikan. Selain itu, bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh pemimpin gerakan turut membantu bagaimana mulanya suatu masa dapat terkonsentrasi. Mobilisasi menjelang gerakan, berjalannya gerakan, hingga hasil akhir sebagai tahapan-tahapan selanjutnya, melengkapi penelitian guna mencari sebab-sebab unik keterlibatan kelompok masyarakat tradisional.Kata Kunci: Kerusuhan Darmodjojo, perilaku kolektif
PENGARUH KETERTARIKAN SISWA TERHADAP FILM ANIMASI SEJARAH DENGAN KETERTARIKAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN SEJARAH ANUGRAH HADI, NISKI; MASTUTI PURWANINGSIH, SRI
Avatara Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebab utama dari rendahnya minat siswa dalam mengikuti pembelejaran sejarah yaitu kurangnya kreatifitas guru dalam memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan oleh yaitu menggunakan film sebagai media pembelajaran. Penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu pengaruh ketertarikan siswa terhadap film animasi sejarah dengan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran sejarah pada siswa kelas XII IS1 SMA Negeri 1 PATIANROWO. Penelitian ini berdesain ?One-Shot Case Study? dengan desain yang dimana terdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara ketertarikan siswa terhadap film animasi sejarah dengan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran sejarah walaupun dalam skala lemah. Hasil perhitungan kuantitatif diperkuat oleh hasil wawancara, para siswa menunjukan bahwa mereka tertarik dengan pembelajaran sejarah dengan menggunakan film animasi. Hasil penelitian sangat penting karena berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan dapat dijadikan referensi pengembangan pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh guru dalam pemilihan media pembelajaran khususnya film saat mengajar mata pelajaran Sejarah. Karena berdasarkan penelitian, siswa lebih tertarik mengikuti pembelajaran sejarah dengan menggunakan film animasi dibandingkan pembelajaran sejarah yang hanya bercerita atau menggunakan metode ceramah.Kata Kunci: Film Animasi Sejarah, Pelajaran Sejarah, Perilaku Siswa
RAMPOGAN MACAN DI KEDIRI TAHUN 1890-1925 ROSYID AMMAR MURTADHI, MUHAMMAD; MASTUTI PURWANINGSIH, SRI
Avatara Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rampogan Macan adalah tradisi mempertarungkan hewan (harimau) dengan manusia atau dengan hewan lain seperti kerbau dan banteng. Pada awalnya berkembang sejak abad ke-17 di wilayah kekuasaan Mataram, pada pemerintahan raja Amangkurat II. Tradisi ini memiliki persamaan konsep dengan pertarungan hewan buas yang ada di negara-negara lain. Di Asia Tenggara harimau biasa dipertarungkan dengan gajah, sedangkan di Eropa harimau dipertarungkan dalam arena gladiator. Di wilayah Kediri, rampogan macan berkembang menjadi sebuah acara untuk perayaan hari besar agama. Hipotesis sementara yang didapatkan adalah bahwasanya rampogan macan adalah salah satu fenomena perusakan tatanan alam di Jawa, sehingga termasuk dalam tradisi yang merupakan wujud penggambaran sifat antroposentris manusia Jawa melalui budayanya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi dan Historiografi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui (1) Bagaimana proses berkembangnya Rampogan Macan di wilayah Kediri selama tahun 1890 hingga tahun 1925; (2) Bagaimana latar belakang dan peran para penguasa di wilayah Kediri dalam melaksanakan Rampogan Macan; serta (3) Bagaimana pengaruh Rampogan Macan terhadap masyarakat dan keberlangsungan alam di wilayah Kediri.
KREATIVITAS PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS (GURU SEJARAH ALUMNI PENDIDIKAN PROFESI GURU) UMAMI, NAZAROTUL; MASTUTI PURWANINGSIH, SRI
Avatara Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru sebagai ujung tombak pembangunan pendidikan dan memegang peran utama dalam proses pendidikan khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah. Selain itu guru juga merupakan komponen paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Untuk menghasilkan peserta didik yang siap berkompetisi dalam dunia modern, mereka harus dididik oleh para guru yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dengan kebutuhan masa depan. Guru yang kreatif merupakan guru yang mampu mengaktualisasikan dan mengekspresikan segala kemampuan yang dimiliki secara optimal untuk membina dan mendidik anak didik dengan baik sehingga kegiatan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui kreativitas pembelajaran sejarah di kelas yang dilakukan oleh guru sejarah yang telah mengikuti Pendidikan Profesi Guru. Selain itu juga untuk mengetahui pendapat siswa terhadap guru sejarah ketika mengajar di kelas. Dengan demikian, untuk mendapatkan data yang dibutuhkan maka metode yang digunakan adalalah dengan melakukan wawancara secara mendalam, observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru, angket, dokumentasi, serta dokumen dari guru. Subyek penelitian ini terdiri dari empat guru sejarah alumni program studi S1 Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Surabaya yang telah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang telah mengajar di di SMA 9 Surabaya, SMA 10 Surabaya, dan SMA 18 Surabaya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas pembelajaran guru sejarah di kelas yakni ; 1) Merumuskan tujuan pembelajaran yang kreatif sesuai dengan kompetensi dasar dan tingkat kemampuan berfikir siswa, 2) Menggunakan sumber belajar yang beragam dengan mengikuti tren perkembangan zaman di era digital serta memanfaatkan tempat-tempat bersejarah, 3) Memodifikasi dan mengkombinasi metode pembelajaran secara kreatif yang disesuaikan dengan tujuan kurikulum dan potensi siswa, 4) Menggunakan media pembelajaran kreatif yang dapat dijangkau dan ditemui di sekitar lingkungan siswa, 5) Pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan pendekatan saintifik dengan menggunakan model dan metode pembelajaran kreatif dan 6) Melakukan evaluasi pembelajaran dengan memberikan macam-macam tugas yang unik untuk siswa seperti membuat scrapbook, puzzle, vlog, time line, dan TTS. Sedangkan pendapat siswa terhadap guru sejarah yaitu pembelajaran sejarah dilakukan oleh guru yang kreatif yaitu guru yang dapat mengoptimalkan potensi siswa dengan menggunakan metode yang berbeda dalam setiap pertemuan, memberikan tugas yang memicu timbulnya kreativitas siswa, serta memfasilitasi siswa untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran.
PERSEPSI SISWA IPA KELAS XI TERHADAP MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 SRENGAT YATIM NURHAQI, BETANATA; MASTUTI PURWANINGSIH, SRI
Avatara Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persepsi merupakan suatu proses dimana manusia melakukan penafsiran terhadap apa yang mereka alami saat itu. Seperti halnya pembelajaran sejarah yang membutuhkan suatu persepsi untuk keberlangsungan pembelajaran sejarah. Keterkaitan persepsi dengan pembelajaran sejarah sangat perlu tanpa adanya suatu persepsi dalam proses pembelajaran, setiap penafsiran yang dilakukan timbul karena adanya suatu persepsi.Penelitian ini membahas mengenai bagaimana persepsi siswa IPA kelas XI di SMA Negeri 1 Srengat dalam mata pelajaran sejarah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan sumber data menggunakan sumber data primer dan sumber data skunder dalam teknik pengumpulan data ini menggunakan observasi secara langsung, wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik triagulasi digunakan untuk menguji keabsahan data yang di peroleh. Dilakukan analisis dengan cara penggunaan reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah persepsi siswa yang negatif dan positif jika dilihat dari persepsi yang negatif bisa dikatakan dipengaruhi oleh guru yang kurang tegas dalam pemberian materi sejarah. Guru merupakan hal terpenting dalam pembelajaran sejarah karena apa yang dilihat oleh siswa secara langsung yang akan menimbulkan suatu persepsi. Pemilihan media yang kurang tepat juga merupakan suatu hal yang memicu persepsi negatif Media pembelajaran merupakan strategi pembelajaran yang harus lebih ditingkatkan kreatifitasnya, sudah saatnya sejarah diajarkan menggunakan cara yang lebih menarik lagi. Sedangkan dari persepsi siswa yang positif dipengaruhui oleh adanya faktor sarana prasarana dan faktor lingkungan sekolah. Dari hasil tersebut bisa dikatakan bahwa persepsi memiliki sifat yang dinamis, berubah-ubah, serta memiliki sifat relatif atau tidak absolut.Kata Kunci : Persepsi, Sejarah, SMA
PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X PROGRAM IPA DI SMA NEGERI 1 CERME GRESIK PUTRI SARI, EKA; MASTUTI PURWANINGSIH, SRI
Avatara Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat dalam membentuk sumber daya manusiayang berkualitas untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional. Yang mana tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia seutuhnya. Siswa sebagai agen penentu keberhasilan dalam sebuah lembaga pendidikan tentu diharapkan berprestasi dengan baik, baik didalam belajarnya maupun dalam kegiatan lainnya.Dalam proses pembelajaran, rasa percaya diri merupakan salah satu factor intern pendukung keberhasilan siswa akan potensi yang dimilikinya, rasa percaya diri sangat penting untuk ditanamkan kepada setiap siswa. Seseorang yang selalu beranggapan bahwa dirinya tidak mempunyai kemampuan, merasa dirinya tidak berharga. Hal ini merupakan bahwa seseorang tersebut mempunyai rasa percaya diri rendah. Setiap insividu siswa memiliki lingkungan yang berbeda-beda, sehingga hal itu mempengaruhi kepribadian dan pembentukan rasa percaya dirinya dan tentu berpengaruh terhadap prestasi belajar disekolahnya. Dari latar belakang tersebut penulis ingin mengetahui bagaimana rasa percaya diri dan prestasi belajar serta pengaruhnya rasa percaya diri terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Cerme Gresik.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tingkat rasa percaya diri dan prestasi belajar siswa serta pengaruh rasa percaya diri terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang berusaha untuk mengetahui bagaimana pengaruh rasa percaya diri terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah dengan pengambilan sampel sebanyak 44 responden. Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode angket dan melakukan test. Untuk pengujian instrument menggunakan uji Validitas dan Reliabilitas. Sedangkan untuk teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan teknik analisis dari rumus korelasi product moment dengan uji t.Hasil penelitian menunjukkan bahwaada pengaruh yang signifikan antara rasa percaya diri terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah yang ditunjukkan dengan t hitung= 9,48 dan t tabel= 0,30 maka t hitung > t tabel. Sedangkan dari hasil perhitungan menggunakan rumus koefisien korelasi (r) memperoleh prosentase 67,2 % dan sisanya 32,8 % yang dipengaruhi oleh factor lain.Kata Kunci: Kepercayaan Diri, Prestasi Belajar.