Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Wujud Benda Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Masyita
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol 1, No 4 (2013): Jurnal Kreatif Tadulako Online
Publisher : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.961 KB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 21 Ampana pada materi perubahan wujud benda  melalui penerapan metode pembagian tugas. Rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart yang dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri 1 pertemuan yang dilaksanakan dalam 4 tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 21 Ampana, tahun pelajaran 2012/2013. Subyek penelitian adalah siswa yang memperoleh nilai di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal pada pelaksanaan tes awal. Data Penelitian data kuantitatif dengan memberikan tes akhir, dan data kualitatif dengan melakukan observasi Hasil penelitian dengan menggunakan metode pembagian tugas menunjukkan bahwa siklus 1 diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 77,27% dengan 17 orang siswa yang tuntas, dan 5 orang siswa yang tidak tuntas, dari keseluruhan jumlah siswa sebanyak 22 orang. Hasil tes tindakan siklus 1 mengalami peningkatan dari tes awal, namun belum memenuhi standar ketuntasan klasikal yaitu 80%. Sedangkan pada siklus 2 diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 86,36% dengan 19 orang siswa yang tuntas, dan 3 orang siswa yang tidak tuntas dari keseluruhan jumlah siswa sebanyak 22 orang.  Perolehan persentase ketuntasan klasikal pada siklus 2 ini meningkat sebesar 9,09% dari perolehan persentase ketuntasan klasikal pada siklus 1. Kata Kunci: Penugasan, Hasil Belajar IPA, Perubahan Wujud Benda
Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Wujud Benda Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Masyita
Jurnal Kreatif Online Vol 1, No 4 (2013): Jurnal Kreatif Online
Publisher : Jurnal Kreatif Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.961 KB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 21 Ampana pada materi perubahan wujud benda  melalui penerapan metode pembagian tugas. Rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart yang dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri 1 pertemuan yang dilaksanakan dalam 4 tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 21 Ampana, tahun pelajaran 2012/2013. Subyek penelitian adalah siswa yang memperoleh nilai di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal pada pelaksanaan tes awal. Data Penelitian data kuantitatif dengan memberikan tes akhir, dan data kualitatif dengan melakukan observasi Hasil penelitian dengan menggunakan metode pembagian tugas menunjukkan bahwa siklus 1 diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 77,27% dengan 17 orang siswa yang tuntas, dan 5 orang siswa yang tidak tuntas, dari keseluruhan jumlah siswa sebanyak 22 orang. Hasil tes tindakan siklus 1 mengalami peningkatan dari tes awal, namun belum memenuhi standar ketuntasan klasikal yaitu 80%. Sedangkan pada siklus 2 diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 86,36% dengan 19 orang siswa yang tuntas, dan 3 orang siswa yang tidak tuntas dari keseluruhan jumlah siswa sebanyak 22 orang.  Perolehan persentase ketuntasan klasikal pada siklus 2 ini meningkat sebesar 9,09% dari perolehan persentase ketuntasan klasikal pada siklus 1. Kata Kunci: Penugasan, Hasil Belajar IPA, Perubahan Wujud Benda
Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Masyita; Rede, Amram; Jamhari, Mohammad
Jurnal Kreatif Online Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Kreatif Online
Publisher : Jurnal Kreatif Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.543 KB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 21 Ampana pada materi perubahan wujud benda  melalui penerapan metode pembagian tugas. Rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart yang dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri 1 pertemuan yang dilaksanakan dalam 4 tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 21 Ampana, tahun pelajaran 2012/2013. Subyek penelitian adalah siswa yang memperoleh nilai di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal pada pelaksanaan tes awal. Data Penelitian data kuantitatif dengan memberikan tes akhir, dan data kualitatif dengan melakukan observasi Hasil penelitian dengan menggunakan metode pembagian tugas menunjukkan bahwa siklus 1 diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 77,27% dengan 17 orang siswa yang tuntas, dan 5 orang siswa yang tidak tuntas, dari keseluruhan jumlah siswa sebanyak 22 orang. Hasil tes tindakan siklus 1 mengalami peningkatan dari tes awal, namun belum memenuhi standar ketuntasan klasikal yaitu 80%. Sedangkan pada siklus 2 diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 86,36% dengan 19 orang siswa yang tuntas, dan 3 orang siswa yang tidak tuntas dari keseluruhan jumlah siswa sebanyak 22 orang.  Perolehan persentase ketuntasan klasikal pada siklus 2 ini meningkat sebesar 9,09% dari perolehan persentase ketuntasan klasikal pada siklus 1. Kata Kunci: Penugasan, Hasil Belajar IPA, Perubahan Wujud Benda
AFIKS PEMBENTUK VERBA BAHASA BUGIS DIALEK SIDRAP Masyita, Masyita
BAHASA DAN SASTRA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.053 KB)

Abstract

Fokus permasalahan penelitian ini adalah (1) afiks apa saja yang berfungsi sebagai pembentuk verba bahasa Bugis dialek Sidrap?, (2) apa fungsi dan makna afiks pembentuk verba bahasa Bugis dialek Sidrap?. Tujuan penelitian ini yakni: (1) Mendeskripsikan afiks pembentuk verba bahasa Bugis dialek Sidrap, (2) Mendeskripsikan fungsi dan makna afiks pembentuk verba bahasa Bugis dialek Sidrap. Penelitian ini menggunakan metode simak dan metode cakap, dengan teknik sadap, teknik libat cakap, dan teknik simak bebas libat cakap, teknik pancing, teknik cakap semuka, teknik rekam dan catat. Selanjutnya dianalisis dan disajikan dengan metode formal dan metode informal. Dalam analisis data digunakan metode padan dan metode distribusional. Adapun afiks pembentuk verba bahasa Bugis dialek Sidrap meliputi: prefiks: {ma-}, {na-}, {ta-}, {mapa-}, {napa-} dan {mag-}. Sufiks: {-i}, {mi-} dan {ni-}. Imbuhan gabungan: {pa- . –ki}, {pa-,-i} dan {pa- . –seng}. Kemudian fungsi dan makna afiks pembentuk verba bahasa Bugis dialek Sidrap terdiri dari: prefiks {ma-} berfungsi sebagai pembentuk verba dan mempunyai makna sedang melakukan perbuatan atau tindakan, periks {na-} berfungsi sebagai pembentuk verba pasif dan maknanya adalah menyatakan perbuatan atau tindakan yang telah dilakukan, prefiks {ta-} berfungsi sebagai verba pasif dan maknanya adalah pekerjaan yang telah dilakukan, prefiks {mapa-} berfungsi sebagai pembentuk verba adapula maknanya adalah makna kausatif yakni membuat jadi, prefiks {napa-} berfungsi  untuk membentuk verba transitif dan maknanya ialah menyatakan ‘telah’, prefiks {mag-} berfungsi sebagai pembentuk verba pasif dan maknanya adalah menyatakan makna tindakan. Berbeda dengan sufiks {i-} yang berfungsi sebagai pembentuk verba pasif dan bermakna menyatakan perintah melakukan, sufiks {mi-} berfungsi membentuk verba pasif dan bermakna penunjuk arah, sufiks {ni-} berfungsi sebagai pembentuk verba yang berdistribusi dengan bentuk dasar adverbia dan maknanya menyatakan penunjuk arah. Adapun imbuhan gabungan {pa-,-ki} berfungsi sebagai pembentuk verba berdistribusi dan maknanya yakni menyatakan melakukan, {pa-,-i} berfungsi sebagai pembentuk verba bentuk pasif dan maknanya dijadikan seperti, {pa-,-seng} berfungsi pembentuk verba bentuk pasif dan maknanya menyatakan perbuatan.    
Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Presentasi Mahasiswa Prodi Keperawatan AKPER YAPENAS 21 Maros Masyita, Masyita
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 5, No 2 (2025): Jurnal pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v5i2.1468

Abstract

This study aims to analyze the misuse of the Indonesian language during student presentations in the Nursing Study Program at AKPER YAPENAS 21 Maros. The primary issue addressed concerns linguistic errors, particularly in spelling, word choice, and sentence structure that deviate from standard Indonesian language rules. A descriptive qualitative method was employed, utilizing discourse analysis on data collected from recordings of students’ online classroom presentations. The findings reveal that the most frequent errors include the use of non-standard vocabulary, code-switching with foreign terms, and morphological and syntactic inaccuracies. These results indicate a lack of linguistic awareness and insufficient mastery of formal language norms among students. The implications of this research underscore the importance of enhancing students’ proficiency in using standard Indonesian for academic communication. Recommendations are provided to improve language instruction in higher education, ensuring students are better equipped to deliver clear, structured, and effective presentations in formal academic settings.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam presentasi mahasiswa Program Studi Keperawatan AKPER YAPENAS 21 Maros. Permasalahan utama yang diangkat adalah ketidaktepatan penggunaan bahasa, terutama dalam aspek ejaan, pemilihan kata, dan struktur kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis wacana terhadap data yang diperoleh melalui rekaman presentasi daring mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan yang dominan meliputi penggunaan kata tidak baku, pencampuran bahasa asing, serta kesalahan morfologis dan sintaksis. Temuan ini mengindikasikan rendahnya kesadaran linguistik dan penguasaan kaidah bahasa formal oleh mahasiswa. Implikasi dari penelitian ini menekankan pentingnya pelatihan keterampilan berbahasa baku dalam konteks akademik, agar mahasiswa mampu menyampaikan ide secara jelas dan efektif dalam forum ilmiah. Rekomendasi disusun untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia di pendidikan tinggi.
PROGRAM BANTUAN MODAL BERBASIS DUSUN DAN RUKUN WARGA PERSPEKTIF SIYASAH SYAR’IYYAH Masyita, Masyita; Talli, Abdul Halim
Siyasatuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Siyasah Syar'iyyah Vol 3 No 2 (2022): SIYASATUNA
Publisher : Prodi Hukum Tata Negara (Siyasah Syariyyah) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to examine the provision of Hamlet-Based Capital Assistance and Community Associations in Bantaeng Regency. The writing method used is qualitative writing with a juridical and normative syar'i approach. The results showed that the Hamlet-Based Capital Assistance program and Community Pillars are regulated in Regent Regulation Number 20 of 2019, and the process starts from the stage of exploring dominant businesses in each hamlet /community harmony, deliberation at the hamlet / community harmony level, factual verification by the village / kelurahan government, deliberation at the village / kelurahan level, entrepreneurship training held by the Village Community Empowerment Office, and the last process is the distribution of funds carried out by the Cooperative Service. In the perspective of siyasah syar'iyyah, the program is a noble effort and Islam obliges the government to strive to alleviate poverty and unemployment, so that the program is very relevant and in line with the principle of benefit.
Vegetasi Riparian Wisata Air Bionga Sebagai Daya Tarik Unggulan Desa Kaleke Dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat: Pengabdian Idrus M. Said; Masyita, Masyita; Anggraini, Anggraini; Nurfaizah, Nurfaizah; Ananda, Ananda; Hamdini, Hamdini; Anisa, Anisa; Febriana, Febriana; Cici, Cici; Rosniar, Rosniar; Asri, Asri; Saprianto, Saprianto
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.4273

Abstract

Vegetasi riparian atau tutupan di bantaran sungai wisata air bionga, bertujuan mencegah terjadinya erosi, polutan dan mencegah banjir serta memperkuat kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga ekosistem sungai. Selain itu, pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui persepsi, tingkat pengetahuan, dan sikap masyarakat terhadap kegiatan penghijauan melalui proses dialog interaktif, diskusi partisipatif dan demonstrasi dengan penggalian data langsung di lapangan. Metode pendekatan kualitatif deskriptif dan ethnografi, digunakan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik ini dipilih untuk memperoleh informasi faktual terkait kondisi bantaran sungai, tingkat partisipasi masyarakat, serta kendala yang dihadapi dalam kegiatan penghijauan. Pelaksanaan penanaman dilakukan pada 11 Oktober 2025 di bantaran Sungai Bionga Desa Kaleke dengan target penanaman 15 pohon. Hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kesadaran yang cukup baik mengenai pentingnya penghijauan, meskipun masih diperlukan edukasi lanjutan terkait pemeliharaan tanaman dalam jangka panjang. Secara keseluruhan, kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak ekologis, tetapi juga memperkuat sinergi antara tim pelaksana dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju pengelolaan wisata sungai lebih berkelanjutan.