Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

NILAI DAN EKSISTENSI PERMAINAN TRADISIONAL DI TERNATE Farida Maricar; Rudi S. Tawari
ETNOHISTORI: Jurnal Ilmiah Kebudayaan dan Kesejarahan Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.696 KB) | DOI: 10.33387/jeh.v5i2.1138

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan nilai dan makna yang terdapat pada permainan tradisional di Ternate. Bagaimana nilai itu berperan terhadap pemertahanan permainan tradisional dan berbagai faktor yang ditengarai sebagai penyebab melemahnya permainan tradsional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Ternate, terdapat puluhan permainan tradisional. Dari puluhan itu, penelitian ini menemukan bahwa permainan yang masih dipraktikkan kurang lebih hanya tujuh permainan tradisional dan sudah jarang dimainkan. Dilihat dari aspek nilai, permainan-permainan tradisional di Ternate mengandung berbagai nilai, di antaranya adalah nilai kerja sama, kejujuran, sportivitas, dan tanggung jawab. Dalam kaitannya dengan pemertahanan, ternyata nilai-nilai ini tidak terlalu berperan. Faktanya, dari puluhan permainan itu, yang tersisa kurang lebih tujuh permainan tradisional. Pola pewarisan yang berlangsung saat ini adalah pewarisan aktif. Proses ini berjalan dengan mengandalkan lingkunga sebagai tumpuan eksistensi. Dengan demikian, ketika lingkungan bermain berubah maka permainan juga ikut berubah. Permainan tradisional tidak lagi digandrungi karena permainan modern hadir dalam beragam pilihan. Atas dasar itu, maka pewarisan alamiah tidak bisa lagi diandalkan. Jika ini dibiarkan maka permainan  tradisional yang tersisa dimungkinkan dapat mengalami hal yang sama seperti permainan tradisonal lainnya yang lebih dulu punah. Kata kunci: Ternate, Permainan Tradisional, Nilai, Pewarisan  
Kajian Ekokritik terhadap Sepilihan Puisi Ibrahim Gibra Rudi S. Tawari; Fachmi Alhadar
Humanitatis : Journal of Language and Literature Vol 9 No 1 (2022): Humanitatis: Journal of Language and Literature
Publisher : LPPM Universitas Bumigora Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/humanitatis.v9i1.2495

Abstract

This paper aims to study the poetry of Ibrahim Gibra. Through the medium of poetry, Ibrahim Gibra conveyed his anxiety about the environment. The data in this study were sourced from the book Karang Menghimpun Bayi Kerapu (2019). The method used is descriptive qualitative. While the approach used is ecocriticism. Through this method and approach, this research succeeded in describing poetry as a medium for Gibra to express his anxiety about environmental damage. Gibra's childhood and career opportunities in the capital city of Jakarta even seem to give legitimacy to his anxiety. Childhood experiences and work that gave him enough space to travel to various cities in Indonesia gave the poet an opportunity to portray the reality. As a portraitist, Gibra has chosen a broad perspective to capture not only beauty, but also the inherent value as a result of the creation of beauty or the threat that is ready to rob it and replace it with disaster. For example, Jakarta is a magnet for many people and is considered the pinnacle of progress in the civilization of the Indonesian nation, seen by the poet with one eye. As someone who was born and grew up in a humble village, the poet, in his poems, has a longing to return home. The dictions used in his poems, especially the word “dew” which appears most often, seem to represent the longing for freshness, purity, and simplicity.
Literasi Pembiasaan Menjaga Kebersihan Lingkungan Melalui Storytelling pada Anak Usia SD di Ternate Nurfani Nurfani; Fachmi Alhadar; Rudi S. Tawari
Madaniya Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.624

Abstract

Mangga Dua adalah salah satu kelurahan di Kota Ternate yang sering menjadi lokasi banjir. Sebabnya adalah terjadi penyumbatan selokan oleh sampah sehingga air meluap dan membanjiri rumah-rumah warga yang posisinya lebih rendah dari jalan utama. Perilaku membuang sampah sembarangan ini sudah tampak seperti hal biasa. Pangkalnya adalah tidak ada pembiasaan tentang pentingnya menjaga kebersihan. Untuk itu, pengabdian ini melakukan literasi pembiasaan menjaga kebersihan kepada anak-anak di SD Islamiyah 2 Kota Ternate yang berlokasi di Mangga Dua, lokasi tempat mereka bersekolah yang sering menjadi langganan banjir. Teknik atau metode pembiasaan yang dilakukan melalui kegiatan pengabdian ini adalah storytelling. Pilihan teknik ini didasarkan pada pertimbangan bahwa anak-anak tidak suka sesuatu yang formal. Untuk itu, dengan dongeng anak-anak akan dengan mudah menangkap isi pesan cerita yang bertemakan kebersihan lingkungan. Melalui cerita atau dongeng, anak-anak akan mengidentifikasikan dirinya sudah berperilaku bersih atau menjaga kebersihan lingkungan atau belum. Dongeng lebih efektif mengantarkan pesan kepada anak karena mereka tidak merasa diperintah untuk menjaga kebersihan tetapi mereka mengidentifikasi dirinya untuk meneladani tokoh yang menjaga kebersihan dan menghindari resiko mengabaikan kebersihan atau membuang sampah semebarangan. Kegiatan ini disambut baik oleh kepala sekolah, guru-guru, dan siswa-siswi. Anak-anak mengikuti pengabdian ini dengan riang gembira sejak tim pengabdi mendongeng di hadapan mereka hingga keaktifan mereka menceritakan kembali dongeng dan isi atau pesan cerita tersebut.
PENGELOLAAN TAMAN BACA FOLILA KELURAHAN KALAODI, KOTA TIDORE KEPULAUAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA Fachmi Alhadar; Rudi S. Tawari; Nurfani Nurfani
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.31443

Abstract

Pengabdian ini dilakukan di Kelurahan Kalaodi, Kecamatan Tidore Timur, Kota Tidore Kepulauan. Objek pengabdian adalah Taman Baca Masyarakat (TBM) Kelurahan Kalaodi. Pengabdian ini dilakukan karena berdasarkan pengamatan, taman baca tersebut belum terlalu diminati oleh masyarakat terutama generasi muda. Tim pengabdian menduga, sebab kurang gemarnya masyarakat datang di taman baca untuk melakukan berbagai aktivitas literasi disebabkan manajemen pengelolaan taman baca yang belum maksimal dan kurang kreatif. Padahal taman baca dibuat untuk menjadi lumbung pengatahuan dan pengembangan gemar membaca masyarakat. Atas dasar masalah tersebut maka pengabdian ini dilakukan dengan tujuan memberi sosialisasi atau penyuluhan kepada pengelola dan sukarelawan taman baca Folila di Keluraha Kalaodi agar lebih memahami pentinngnya pengelolaan taman baca. Pemahaman ini penting untuk penguatan taman baca. Ada beberapa komponen yang menjadi topik penguatan dalam pengabdian tersebut, yakni pengelolaan koleksi buku atau bahan bacaan, pengelolaan minat baca melalui kegiatan-kegiatan kreatif, pengelolaan taman baca melalui distribusi kerja di dalam anggota pengelola taman baca, dan pengelolaan tempat atau fasilitas taman baca yang bisa menarik calon pembaca.
UPAYA MENGGIATKAN DAN MEMPERKENALKAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK-ANAK DI DESA LAROMABATI, KABUPATEN HALMAHERA SELATAN Nurfani Nurfani; Fachmi Alhadar; Rudi S. Tawari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.38189

Abstract

Pengabdian ini dilakukan dengan tujuan menggiatkan dan menginternalisasi nilai kearifan lokal pada permainan tradisional kepada anak-anak. Lokasi pengabdian ini digelar di Desa Laromabati, Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan. Pengabdian ini dilakukan sebagai respons atas pengamatan tentang kondisi permainan tradisional yang kian hari melemah dan aspek kemanfaatan permainan tradisional terhadap pertumbuhan anak-anak. Salah satu sumber kelemahan itu ada pada pemilik permainan tradisional itu. Untuk itu, satu-satunya cara harus dikembalikan kepada anak-anak. Pengabdian ini dilakukan dengan cara bermain bersama anak-anak di desa tersebut dan pada momentum bermain itu, tim pelaksana pengabdian secara informal menyampaikan nilai-nilai yang dikandung pada permainan-permainan tradisional yang dimainkan. Sebanyak 11 permainan tradisional yang dimainkan anak-anak di desa tersebut dengan penuh keriangan. Ada beberapa permainan yang oleh anak-anak diakui sudah tidak pernah dimainkan dan kembali dimainkan ketika pengabdian ini digelar. Untuk itu, mereka menyambut dengan baik pengabdian ini. Sementara nilai-nilai permainan tradisional yang dikenalkan kepada anak-anak terdapat beberapa, yakni nilai kerja sama, kejujuran, tanggung jawab, sportivitas, dan demokratis.