Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Rancang Bangun Smart Box Penerima Paket Berbasis IoT Menggunakan Raspberry Pi Uzwahnul Azrin; Ibnu Ziad; S Suroso
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 1, No 1: Maret 2001
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v1i1.19396

Abstract

Today's internet is one of the indicators of technological advancement since it allows people to communicate across large distances and easily obtain information, serving as a complement to meeting their everyday needs. People can engage in purchasing activities to suit their requirements. People can now shop online without having to meet the seller in person due to the rapid expansion of the internet. The home delivery option makes online buying activities more convenient and also the number of e-commerce site users (online shopping sites) grows year after year. However, there is an issue with the delivery process, particularly with the recipients. Sometimes, the recipients are not at home when the package is delivered causing they could not receive the package directly. As a result, the courier put the package wherever he can put it which has the potential to destroy it and cause it to be lost when it is outside the house. In this digital era, Internet of Things (IoT) technology is being used to solve this problem by developing a smart box-shaped device (referred to as the Smart Box) to receive packages. The major IoT component in this box is a Raspberry Pi, which can be used to monitor items around the box and control the box when it receives packages. Not only can this box receive packages, but it can also store them safely because it has an automatic lock that is linked to Arduino, a microcontroller that also has a weight sensor. The camera photographs the object in front of the box, which is then communicated by the Raspberry Pi via the Telegram automatic chat application so that the recipient (buyer) of the package may see who is coming and provide directions to the box to open the door. Buyers can also know the physical weight of the item if it is equipped with a weight sensor, which is a sign that the package has been stored safely. The study's findings reveal that the commands issued via Telegram were effective because Telegram included a chatbot capability for communicating with the Raspberry Pi that transmitted images, unlocked, and provided sensor data in response to the commands given. Additionally, this smart box may handle packages with a weight limit of fewer than 20 kilograms.Internet saat ini merupakan salah satu indikator pertanda akan kemajuan zaman karena masyarakat dapat berkomunikasi dari jarak yang jauh serta dapat mencari informasi dengan cepat sehingga menjadikannya sebagai pelengkap dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Dalam memenuhi kebutuhan, masyarakat dapat melakukan kegiatan berbelanja. Mengikuti perkembangan internet yang sangat pesat, masyarakat dapat berbelanja online tanpa bertemu penjual secara langsung. Dengan fitur pengiriman sampai ke rumah menjadikan kegiatan belanja online jadi semakin mudah menjadikan pengguna situs e-commerce (situs belanja online) meningkat setiap tahunnya. namun, terdapat masalah dalam proses pengiriman terutama pada pihak penerima, yaitu penerima tidak ada di lokasi pengiriman sehingga mereka tidak dapat menerima paket tersebut secara langsung. alhasil kurir meletakkan paket tidak pada tempatnya yang berpotensi merusak paket tersebut dan berpotensi hilang pada saat diluar rumah. Pada era digital ini, terknologi Internet of Things (IoT) dapat dijadikan solusi akan permasalahan tersebut dengan diciptakannya sistem pintar berbentuk kotak (dinamakan Smart Box pada penelitian ini) untuk menerima paket. Kotak ini di lengkapi Raspberry Pi sebagai komponen utama IoT yang dapat digunakan untuk memonitor objek sekitar kotak dan mengkontrol kotak saat akan menerima paket. Tak hanya menerima, kotak ini dapat menyimpan paket dengan aman karena dilengkapi kunci otomatis yang dihubungkan dengan Arduino sebagai Microkontroler yang juga mengusung sensor berat. kamera menangkap objek di depan kotak yang nantinya foto dari objek tersebut dikirimkan oleh raspberry Pi menggunaakan via aplikasi chat otomatis Telegram sehingga penerima (pembeli) paket dapat melihat siapa yang datang sekaligus memberikan perintah kepada kotak untuk membuka pintunya. dengan dilengkapi sensor berat, pembeli juga dapat mengethui berat fisik paket tersebut dan menjadi pertanda paket sudah disimpan dengan aman. hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perintah yang diberikan melalui telegram berjalan dengan sebagai mestinya karena Telegram meiliki fitur chatBot untuk komunikasi ke Rasperry Pi yang mengirim foto, membuka kunci, dan mengirim data sensor sesuai perintah yang diberikan. selain itu kotak pintar ini dapat menerima paket sampai dengan kapasitas dibawah 20 Kilogram.
Rancang Bangun Smart Box Penerima Paket Berbasis IoT Menggunakan Raspberry Pi Uzwahnul Azrin; Ibnu Ziad; Suroso Suroso
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 22, No 2: September 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v22i2.19405

Abstract

Today's internet is one of the indicators of technological advancement since it allows people to communicate across large distances and easily obtain information, serving as a complement to meeting their everyday needs. People can engage in purchasing activities to suit their requirements. People can now shop online without having to meet the seller in person due to the rapid expansion of the internet. The home delivery option makes online buying activities more convenient and also the number of e-commerce site users (online shopping sites) grows year after year. However, there is an issue with the delivery process, particularly with the recipients. Sometimes, the recipients are not at home when the package is delivered causing they could not receive the package directly. As a result, the courier put the package wherever he can put it which has the potential to destroy it and cause it to be lost when it is outside the house. In this digital era, Internet of Things (IoT) technology is being used to solve this problem by developing a smart box-shaped device (referred to as the Smart Box) to receive packages. The major IoT component in this box is a Raspberry Pi, which can be used to monitor items around the box and control the box when it receives packages. Not only can this box receive packages, but it can also store them safely because it has an automatic lock that is linked to Arduino, a microcontroller that also has a weight sensor. The camera photographs the object in front of the box, which is then communicated by the Raspberry Pi via the Telegram automatic chat application so that the recipient (buyer) of the package may see who is coming and provide directions to the box to open the door. Buyers can also know the physical weight of the item if it is equipped with a weight sensor, which is a sign that the package has been stored safely. The study's findings reveal that the commands issued via Telegram were effective because Telegram included a chatbot capability for communicating with the Raspberry Pi that transmitted images, unlocked, and provided sensor data in response to the commands given. Additionally, this smart box may handle packages with a weight limit of fewer than 20 kilograms. Internet saat ini merupakan salah satu indikator pertanda akan kemajuan zaman karena masyarakat dapat berkomunikasi dari jarak yang jauh serta dapat mencari informasi dengan cepat sehingga menjadikannya sebagai pelengkap dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Dalam memenuhi kebutuhan, masyarakat dapat melakukan kegiatan berbelanja. Mengikuti perkembangan internet yang sangat pesat, masyarakat dapat berbelanja online tanpa bertemu penjual secara langsung. Dengan fitur pengiriman sampai ke rumah menjadikan kegiatan belanja online jadi semakin mudah menjadikan pengguna situs e-commerce (situs belanja online) meningkat setiap tahunnya. namun, terdapat masalah dalam proses pengiriman terutama pada pihak penerima, yaitu penerima tidak ada di lokasi pengiriman sehingga mereka tidak dapat menerima paket tersebut secara langsung. alhasil kurir meletakkan paket tidak pada tempatnya yang berpotensi merusak paket tersebut dan berpotensi hilang pada saat diluar rumah. Pada era digital ini, terknologi Internet of Things (IoT) dapat dijadikan solusi akan permasalahan tersebut dengan diciptakannya sistem pintar berbentuk kotak (dinamakan Smart Box pada penelitian ini) untuk menerima paket. Kotak ini di lengkapi Raspberry Pi sebagai komponen utama IoT yang dapat digunakan untuk memonitor objek sekitar kotak dan mengkontrol kotak saat akan menerima paket. Tak hanya menerima, kotak ini dapat menyimpan paket dengan aman karena dilengkapi kunci otomatis yang dihubungkan dengan Arduino sebagai Microkontroler yang juga mengusung sensor berat. kamera menangkap objek di depan kotak yang nantinya foto dari objek tersebut dikirimkan oleh raspberry Pi menggunaakan via aplikasi chat otomatis Telegram sehingga penerima (pembeli) paket dapat melihat siapa yang datang sekaligus memberikan perintah kepada kotak untuk membuka pintunya. dengan dilengkapi sensor berat, pembeli juga dapat mengethui berat fisik paket tersebut dan menjadi pertanda paket sudah disimpan dengan aman. hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perintah yang diberikan melalui telegram berjalan dengan sebagai mestinya karena Telegram meiliki fitur chatBot untuk komunikasi ke Rasperry Pi yang mengirim foto, membuka kunci, dan mengirim data sensor sesuai perintah yang diberikan. selain itu kotak pintar ini dapat menerima paket sampai dengan kapasitas dibawah 20 Kilogram.
Design of Android and IoS Applications for Mobile Health Monitoring Devices Ade Silvia Handayani; Anisah Fadhilah; Ibnu Ziad; Nyayu Latifah Husni; Sri Chodidjah; Mega Hasanul Huda; Nur Agustini; Mieska Despitasari; Riswal Hanafi Siregar
Advance Sustainable Science Engineering and Technology Vol 5, No 2 (2023): May-July
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/asset.v5i2.16508

Abstract

This research proposes a multifunctional wireless health monitoring tool with a display for Android and iOS devices. This research aims to develop a realistic solution for real-time and conveniently accessible health monitoring via mobile devices. The device allows users to test and track health factors such as heart rate, blood pressure, blood oxygen levels, body temperature, and blood glucose. It collects data properly by using wireless technology and sensors. The data is subsequently supplied to the appropriate apps on Android and iOS devices. The data is presented visually in the program, making it instructive and user-friendly. The device's development technique involved extensive testing and validation against established comparators to assure accuracy. The results of this study show that this digital, multi-purpose health monitoring device works well and reliably to give real-time health information. This innovation promotes health monitoring and digital health information access.
Implementasi Compatibility Layer Pada Jaringan Server Diskless Berbasis Lubuntu 18.04 LTS Farid Jatri Abiyyu; Ibnu Ziad; Ade Silvia Handayani
Elkom : Jurnal Elektronika dan Komputer Vol 13 No 2 (2020): Desember: Jurnal Elektronika dan Komputer
Publisher : STEKOM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/elkom.v13i2.207

Abstract

Diskless server is a cluster computer network which uses SSH (Secure Shell) protocol to grant the client an access to the host's directory and modify it's content so that the client don't need a hardisk (Thin Client). One way to design a diskless server is by utilizing "Linux Terminal Server Project", an open source-based script for Linux. However, using Linux has it own drawback, such as it can't cross platform for running an aplication based on Windows system which are commonly used. This drawback can be overcomed by using a compatibility layer that converts a windows-based application's source code. The data which will be monitored is the compatibility layer implementation's result, and the throughput, packet loss, delay, and jitter. The result of measurement from those four parameters resulting in "Excellent" for throughput, "Perfect" for packet loss and delay, and "Good" for jitter.
PERANCANGAN DRYWASH SANITIZER BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT) UNTUK MENDUKUNG PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 Ziad, Ibnu
Jurnal Teknik Elektro Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/jte.v13i1.895

Abstract

Sejak awal pendemi COVID-19, disarankan untuk mencuci tangan beberapa kali sehari sebagai bentuk pencegahan penyebaran pandemi. Kemudian masalah muncul dengan ditemukan data di lapangan bahwa proses cuci tangan menggunakan air yang baik ternyata berdampak pada pemborosan air yang dapat terjadi. Proses cuci tangan yang benar selama 15 sampai 20 detik memiliki resiko air terbuang sebanyak 70% yang berarti hanya 30% air yang benar-benar terpakai sedangkan sisanya terbuang. Maka berdasarkan data diatas, diperlukan sebuah teknologi dengan fokus terhadap penghematan pemakaian air. Teknologi ini akan memanfaatkan embun untuk menjalankan sistem drywash pada perangkat cuci tangan portable. Dimana terdapat komponen utama antara lain Ultrasonic Mist Maker, NodeMCU ESP8266, LM2596 DC to DC Conveter, Buzzer, Water Sensor dan ultrasonik Sensor. Mesin cuci tangan digerakkan oleh sistem pengontrol berbasis atmega yang memungkinkan pengaturan manual. Dimana, mikrokontroler sebagai tempat pemprosesan data dari pembaca sensor tegangan yang selanjutnya data dikirimkan ke NodeMCU. Pada pengukuran parameter, pemicu ketinggian penyimpanan sumber air adalah sensor ultrasonik. Perangkat ini juga akan diimplementasikan bersamaan dengan Teknologi Internet of Things (IoT) dengan tujuan untuk monitoring jarak jauh.
Pengelolaan Keuangan Efektif melalui Pencatatan Transaksi Bisnis pada Usaha Kerajinan Manik-Manik Hallo Kenday Purnamasari, Keti; Windarti, Gusti Ayu Oka; Detmuliati, Alditia; Ziad, Ibnu; Putri, Atia Adelia Putri; Malini, Irda; Apriani, Dinda; Nababan, Rosalina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 6 (2024): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i6.1196

Abstract

Usaha pembuatan kerajinan manik manik “Hallo Kenday” terletak di Jalan Jalan AKBP H. Umar Gang Damai RT. 01 RW. 01 No. 11 Kec. Kemuning Kel. Ario Kemuning Palembang, 30128. Produk dari usaha ini adalah kalung, cincin, gelang, anting, dan berbagai jenis aksesoris wanita. Pemilik  usaha ini merupakan mahasiswa yang mengerjakan sendiri proses pembuatan produk tersebut. Proses pembuatan produk dikerjakan secara sederhana namun telah memiliki pangsa pasar yang cukup luas. Meskipun telah memiliki pengelolaan pemasaran yang baik namun usaha ini belum memiliki pengelolaan keuangan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama, yaitu melakukan survei terhadap kendala dan permasalahan mitra dalam penyusunan dokumen transaksi bisnis. Setelah dilakukan survei, didapatkan hasil bahwa mitra belum pernah mencatat transaksi bisnis dikarenakan tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam pencatatan transaksi bisnis. Tahap kedua, yaitu melakukan persiapan materi pelatihan. Tahap ketiga adalah pemaparan materi mengenai transaksi bisnis. Pemberian materi ini dilakukan sampai dengan dua kali pertemuan. Pemberian materi ini dimulai dari pengenalan jenis-jenis akun bisnis sampai dengan membuatkan template laporan keuangan secara sederhana.  Tahap keempat adalah persiapan praktik yang dimulai dengan pengumpulan bukti-bukti transaksi bisnis (pemasukan dan pengeluaran usaha). Setelah bukti dikumpulkan, selanjutnya dilakukan pengelompokkan bukti tersebut ke dalam jenis-jenis akun. Tahap kelima dilakukan praktik pencatatan transaksi bisnis manual. Tahap akhir adalah penyusunan laporan keuangan sederhana seperti laporan arus kas, neraca dan laporan laba rugi.
PENYULUHAN ALAT PEMANGGANG LEMANG BAMBU PAGAR ALAM BERBASIS IOT UMKM PALEMBANG Emilia Hesti; M.Zakuan Agung; Ibnu Ziad
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 7 No 4 (2024): Aptekmas Volume 7 Nomor 4 2024
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pemanggangan berperan penting untuk membuat makanan lebih tahan lama dan awet. Pada pembuatan lemang, tahap pemanggangan membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga jam, yang durasinya dipengaruhi oleh besar atau kecilnya bara api yang digunakan. Berdasarkan hasil survei lapangan oleh tim peneliti, ditemukan sejumlah kendala dalam proses pemasakan lemang, mulai dari lamanya waktu pemanggangan hingga risiko kesehatan akibat asap yang dihasilkan dari pembakaran bambu, yang dapat menimbulkan iritasi, kekurangan oksigen, dan sesak napas. Alat pemanggang lemang dirancang dengan menempatkan bahan bakar di bagian dasar agar panas dapat merata dan lemang matang sempurna. Proses pemanggangan memanfaatkan kayu sebagai bahan bakar untuk menghasilkan panas yang optimal. Alat ini mampu memanggang 7–10 lemang sekaligus dalam satu siklus. Dengan penerapan teknologi berbasis Internet of Things, pengaturan durasi pemanggangan dapat dilakukan lebih cepat dan efisien, sehingga meningkatkan produktivitas dan hasil produksi lemang bagi pelaku usaha.
Rancang Bangun Emergency Button Berbasis LORA Febriyan, Muhammad Fadhiil; Ziad, Ibnu; Suroso, Suroso
PROtek : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 7, No 2 (2020): Protek : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/protk.v7i2.2028

Abstract

There is no denying that wireless communication technology is a very important component of modern society. One aspect of modern society where the application of wireless communication technology has tremendous potential is in an emergency. This is especially true in weak places and cannot be reached at all by cellular signals. A good example would be the application of wireless communication technology to transmit data about the emergency button is mountained. Nowadays in the mountain all those things can happen when the moment, the champion can experience, hurt, or sick in the middle. Therefore, our goal in this study is to develop and test an affordable wireless communication system for the swimming state center when performing applications. The system uses microcontrollers and communication systems that use Arduino and LoRa as Transceivers and Receivers. The system was successfully tested in the field and obtained data with a distance of 1.2 Km.