Kusjuniati Kusjuniati
STAI Denpasar Bali

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Religious Tolerance of Angan Sari Residents in Kutuh Village, Kintamani-Bangli Rusmayani Rusmayani; Kusjuniati Kusjuniati; Novena Ade, F.S
Syifa al-Qulub Vol 2, No 2 (2018): Januari, Syifa Al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v2i2.13626

Abstract

The purpose of this study is to reveal the religious tolerance that occurs between Hindus and Muslims in Banjar Angansari, Kutuh-Bangli and the challenges encountered in maintaining this tolerance. This type of research is descriptive qualitative, data obtained through interviews with community leaders of Hindus and Muslims in Kutuh. The results of the study show that: 1) the origin of Muslims in Kutuh Village due to muallaf who convert of Hindus to Islam in 1980, relationship base on filiation is the main factor in the growth of tolerance, and this is reflected in their daily lives. This tolerance has been maintained until now, 2) the challenge of religious tolerance through strengthening faith and religious practices that have been carried out by Muslim residents of Banjar Angansari Kutuh Village so that harmonious relations are established
Penanganan Wanprestasi Nasabah Pembiayaan Perbankan Syariah Perspektif Fiqh Muamalah Kusjuniati Kusjuniati
Widya Balina Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : widya balina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.958 KB)

Abstract

Penanganan wanprestasi nasabah perbankan syariah dapat dilakukan dengan cara menghindari wanprestasi nasabah pembiayaan melalui prudential banking dengan penerapan character, collateral, capacity, capital dan condition serta penerapan asas akad dalam Islam yaitu asas ilahiyah , asas al-hurriyah, asas al-musawah, asas al-‘adalah, al-ridha, ash-shidq dan al-kitabah. Sedangkan cara mengatasi wanprestasi nasabah pembiayaan adalah dengan cara melakukan restrukturisasi melalui rescheduling, reconditioning dan restructuring serta fatwa Dewan Syariah Nasional- Majelis Ulama Indonesia.
Analisis Rasio Kinerja Keuangan KPMM, NPF, ROA, ROE, BOPO dan FDR Perbankan Syariah di Indonesia Kusjuniati Kusjuniati
Widya Balina Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : widya balina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.866 KB)

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan perbankan syariah di Indonesia memberikan pilihan kepada masyarakat terutama masyarakat muslim untuk memilih alternatif perbankan dalammenjalankan transaksinya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan untuk meningkatkan kinerja keuangan perbankan syariah melalui berbagaiaturan dan surat edaran agar perbankan syariah dapat bersaing dengan perbankan konvensional. Fokus penelitian ini adalah Bagaimana Kinerja keuangan ditinjau dari KewajibanPemenuhan Modal Minimum (KPMM), Net Performance Financing (NPF), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Operating Margin (NOM), Biaya OperasionalTerhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Financing To Debt Ratio (FDR),perbankan syariah di Indonesia? Metodologi penelitian dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari websiteBank Indonesia melalui laporan publikasi perbankan syariah, Pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling, 4 bank syariah yaitu BNI Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat dan Ban Syariah Mandiri. Pendekatan penelitian adalah diskriptif kualitatif. Analisis data menggunakan reduksi data, display data dan verivikasi data. Hasil dari peneltian ini adalah bahwa rasio kinerja keuangan ditinjau dari PemenuhanModal Minimum (KPMM), Net Performance Financing (NPF), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Operating Margin (NOM), Biaya Operasional TerhadapPendapatan Operasional (BOPO) dan Financing To Debt Ratio (FDR),rata-rata cukup baik sesuai dengan ketentuan dari Bank Indonesia.
PENDAMPINGAN PASCA PENGGUSURAN KOMUNITAS MUSLIM DI PENAMPUNGAN PENGUNGSIAN WARGA KAMPUNG BUGIS DI KELURAHAN SERANGAN DENPASAR SELATAN Novena Ade Frednyarini Soedjiwo; Kusjuniati Kusjuniati; Muhammad Taufiq Maulana
Widya Balina Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : widya balina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.544 KB)

Abstract

Abstrak Lahan yang ditempati Warga Kampung Bugis merupakan tanah yang telahdihibahkan oleh Raja Pemecutan pada warga Desa Serangan, dan mereka menempatisudah generasi keempat. Sebelum eksekusi, telah dilakukan dialog dan negosiasi,tetapi warga Kampung Bugis tetap bertahan. Keadaan tersebut mengakibatkanterjadinya penggusuran. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya bantuanpendampingan dalam mengatasi anak-anak yang mengalami trauma pascapenggusuran; meminimalkan kondisi kesehatan pasca penggusuran; memulihkankondisi kesejahteraan pasca penggusuran. Prioritas dampingan bertujuan untukmengurangi dari keterpurukan; membantu menumbuhkan dampak sosial yang hilang,sebelum dan setelah penggusuran, khususnya dalam kohesi sosial.Strategi yang digunakan dalam pendampingan ini adalah strategi komunitasmarginal/ mustadh’afin. Pendampingan bagi masyarakat dalam kategori komunitasyang lemah ekonomi, tergantung pada orang lain, dan tidak memiliki tempat tinggalpermanen. Sedangkan pendekatan dengan partisipatoris, melibatkan partisipasimasyarakat secara penuh dan aktif dalam keseluruhan proses riset.Pendampingan ini dapat membantu warga yang tergusur dalam mengatasipermasalahan yang dihadapi. Warga tergusur saling membantu dalam mengatasitrauma anak, meningkatkan kesehatan, dan mendapatkan tempat tinggal layak.Kelayakan tempat tinggal sudah mendapatkan respon dari pihak pemerintah, tinggalmenunggu surat resmi tempat tinggal yang akan mereka dapatkan sesuai kesepakatanantar warga pengungsi, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan pemerintah. Abstract Kampung Bugis’s people have beenliving in Serangan Village. The landwasgranted by King of Pemecutan. They have living for fourth generation. Theyhave doing dialogue and negosiation before execution, but Kampung Bugis’s peoplewas keep stay in their land. Based on it, resultingchanges in the economy, patterns ofbehavior, and loss of residence.It is necessary to provide assistance in trauma healingwho experience post-eviction trauma; minimize post-eviction health conditions;restore post-eviction welfare conditions. The target priority is to reduce deterioration;helping to foster lost social impacts, before and after eviction, especially in socialcohesion.Marginal community strategy/mustadh'afin isthe strategy have use in thismentoring. Mentoring for the community in the category of economically weakcommunities, depends on others, and does not have a permanent residence. Whereasthe approach of this study is participatory, involving full and active communityparticipation in the entire research process.This mentoring can help displaced people in overcoming the problems faced.Evicted residents help each other in overcoming child trauma, improve health, andget a decent place to live. The feasibility of a place of residence has received aresponse from the government, just waiting for the official residence letter that theywill get as agreed between refugee residents, traditional leaders, community leaders,and the government.
DASAR PEMBENTUKAN OJK SELAKU PENGATUR DAN PENGAWAS JASA KEUANGAN DI INDONESIA Kusjuniati Kusjuniati
Widya Balina Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : widya balina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.123 KB)

Abstract

Abstrak Dasar pembentukan Otoritas Jasa Keuangan mempertimbangkan berbagaiaspek terutama aspek teknologi dimana pertumbuhan dan pengembangan sertasistem layanan jasa keuangan semakin dibutuhkan oleh masyarakat secara cepat dantepat. Dengan lahirnya Otoritas Jasa Keuangan maka pengaturan dan pengawasanlembaga jasa keuangan dapat dengan mudah dilakukan melalui satu pintumengingat bahwa lembaga jasa keuangan tidak hanya perbankan saja tetapi juga adalembaga jasa keuangan non bank dan pasar modal. Dengan terbentuknya OJKdiharapkan dapat mendukung kepentingan sektor jasa keuangan secara menyeluruhdan meningkatkan daya saing lembaga jasa keuangan itu sendiri dalam memberikankontribusi dalam pembangunan nasional.