Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Perubahan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (P-SiLPA) terhadap pengeluaran bantuan sosial. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Seluruh provinsi di wilayah Pulau Sumatera dijadikan sebagai populasi penelitian. Melalui metode sampling jenuh, diperoleh sebanyak 50 sampel dengan total 200 observasi data tahunan. Data sekunder dikumpulkan melalui publikasi resmi dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Proses pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 30. Hasil penelitian menunjukkan serta membuktikan bahwa secara parsial, PAD dan Dana Perimbangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap belanja bantuan sosial, sementara variabel P-SiLPA tidak menunjukkan hasil pengaruh yang signifikan. Secara simultan, ketiga variabel independen ini tersebut terbukti berpengaruh terhadap pengeluaran bantuan sosial sebagai variabel dependen.