Andi Mappiare- AT
Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Adopsi Nilai Etika Pappaseng Bugis sebagai Konten Bibliokonseling dalam Langkah Konseling KIPAS M. Yunus Sudirman; Andi Mappiare- AT; Im Hambali
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 8: AGUSTUS 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i8.14950

Abstract

Abstract: Pappaseng Bugis (the message of Bugis parents) is used as a way of life and social control because it contains content full of good meaning that can shape student behavior for the better. The purpose of this study is to describe the ethical values of Bugis pappaseng. The value of the results of this study was adopted as bibliocounseling content in the KIPAS model counseling step to improve the social skills of high school students. Research and development (R&D) research method with analysis of expert test data and prospective users through interrater agreement model. Based on data analysis, the ethical values found: sipakatau, sipakalebbi', and sipakainge' cultures are used as bibliocounseling content in the KIPAS counseling step. The implementation process follows the KIPAS steps, namely Good News, Data Integration and Internalization, Action Planning, Action Actualization, and Celebration. Abstrak: Pappaseng Bugis (pesan orang tua Bugis) digunakan sebagai pedoman hidup dan kontrol sosial karena berisi konten penuh makna kebaikan yang dapat membentuk perilaku siswa menjadi lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai-nilai etika pappaseng Bugis. Nilai dari hasil penelitian ini diadopsi sebagai konten bibliokonseling dalam langkah konseling model KIPAS untuk meningkatkan kecakapan sosial siswa SMA. Metode penelitian research and development (R&D) dengan analisis data uji ahli dan calon pengguna melalui interrater agreement model. Berdasarkan analisis data, nilai etika yang ditemukan: budaya sipakatau, sipakalebbi’, dan sipakainge’ yang dijadikan sebagai konten bibliokonseling dalam Langkah konseling KIPAS. Proses pelaksanaannya mengikuti langkah KIPAS, yaitu Kabar gembira, Integrasi data dan internalisasi, Perencanaan tindakan, Aktualisasi tindakan, dan Selebrasi.
Pengembangan Permainan Domikado sebagai Teknik Konseling KIPAS untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Suci Nora Julina Putri; Andi Mappiare- AT; Carolina Ligya Radjah
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 8: AGUSTUS 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i8.14964

Abstract

Abstract: The social skills of elementary school students are currently experiencing problems. Information is obtained based on a need assessment, showing that students have difficulties in social relations in their relationships. Students who experience difficulties in their social life certainly need activities to improve them, one of which is playing. Because playing is an activity that can create social action between individuals, social skills that elementary school students must possess can be categorized into 3, namely interaction, cooperation, and adapting in the association. In this study, the game of domikado was developed as a technique of KIPAS counseling to improve students' social skills in elementary schools. KIPAS counseling is cultural-based counseling that also maps traditional games as a technique that can help overcome student problems. The results of the assessments of learning media experts, guidance counselors, and prospective users show that this game has high validity with a validator index of 1 or excellent acceptance.Abstrak: Keterampilan sosial siswa sekolah dasar pada saat ini  mengalami permasalahan. Informasi diperoleh berdasarkan need assessment yang menunjukkan bahwa siswa memiliki kesulitan dalam hubungan sosial dalam pergaulanya. Siswa yang mengalami kesulitan dalam hidup sosialnya tentunya membutuhkan adanya kegiatan sebagai penunjang dalam meningkatkannya, salah satunya yaitu dengan bermain. Karena bermain merupakan kegiatan yang mampu menciptakan tindakan sosial antar individu. Keterampilan sosial yang harus dimiliki siswa sekolah dasar dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu interaksi, bekerjasama, dan menyesuaikan diri dalam pergaulan.   Pada penelitian ini, dikembangkan permainan domikado sebagai teknik dari konseling KIPAS untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa di sekolah dasar. Konseling KIPAS merupakan suatu konseling yang berbasis budaya yang didalamnya juga memetakan permainan-permainan tradisional sebagai teknik yang dapat membantu dalam mengatasi permasalahan siswa. Hasil dari penilaian dari ahli media pembelajaran, ahli BK dan calon pengguna menunjukkan bahwa permainan ini memiliki validitas tinggi dengan indeks validator pertama atau keberterimaan sangat baik.
Identifikasi Social Power dalam Karakteristik Kiai sebagai Rujukan Kualitas Diri Konselor Maya Tsuroya Alfadla; Andi Mappiare- AT; Diniy Hidayatur Rahman
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 6: JUNI 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i6.14901

Abstract

Abstract: The figure of the Kiai has social power for both students and the community. The purpose of this research is to find the meaning of the students towards the Kiai’s social power which will be adopted into the quality of the counselor. This study uses a qualitative approach with symbolic interactionism. Researchers get the meanings that are built from interactions with individuals in human society. Data collection used through interviews, observations, and documents. The results of interpreting student to Kiai’s social power that can be adopted into the quality of the counselor are: (1) Strong spirituality oriented to happiness in the world and the hereafter; (2) Models means that the counselor's behavior becomes a medium of behavior; (3) Social Influence and devotion to society.Abstrak: Sosok Kiai memiliki social power bagi santri maupun kalangan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah menemukan pemaknaan santri terhadap social power yang dimiliki Kiai yang akan diadopsi menjadi kualitas diri konselor. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan interaksionisme simbolik yakni peneliti menggali makna-makna yang terbangun dari interaksi bersama individu dalam masyarakat manusia. Pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara, observasi, dan dokumen. Hasil pemaknaan social power santri yang dapat diadopsi menjadi kualitas diri konselor adalah (1) spiritualitas yang kuat berorientasi kebahagiaan dunia dan akhirat; (2) teladan artinya perilaku konselor menjadi media mengajarkan perilaku; (3) pengaruh sosial dan pengabdian diri pada masyarakat.