Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI BANJIR VIA GELOMBANG RADIO BERBASIS MIKROKONTROLER ATEMEGA 8535 Rina Megasari
Saintia Fisika Vol 1, No 1 (2013): Saintia Fisika
Publisher : Saintia Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.803 KB)

Abstract

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia dan merusak infrastruktur bangunan, sehingga membuat manusia harus berusaha mencegah kemungkinan bencana tersebut terjadi. Baik berupa memberikan pengarahan pada masyarakat untuk menanam pohon dan membuang sampah pada tempatnya. Salah satu altenatif untuk mengantisipasi permasalahan tersebut adalah dengan membuat alat pendeteksi ketinggian air yang perlu diawasi ketinggian airnya agar tidak terjadi bencana yang tidak diinginkan. Pada perancangan alat pendeteksi banjir via gelombang radio ini menggunakan mikrokontroller Atmega8535 dan juga sensor air yang digunakan untuk mendeteksi ketinggian air. Sensor ketinggian air akan membaca nilai resistansi pada saat sensor terkena air. Sensor akan selalu mengirim data melalui gelombang radio yang terpasang pada unit sensor. Ketika mikrokontroller membaca adanya air pada sensor maka mikrokontroller akan mengaktifkan pemancar (Transmitter) dan mengirimkan data berupa bit sesuai dengan tinggi keadaan air. Data-data yang dibaca akan dipancarkan dan diolah oleh mikrokontroller pada rangkaian penerima. Hasil pembacaan ketinggian air dari tegangan yang terukur, sehingga pada nilai tegangan tertentu alarm akan berbunyi dan dari keadaan sensor tersbut di tampilkan pada LCD dan PC sebagai monitoring ketinggian air.   KATA KUNCI: Mikrokontroller ATMEGA8535, Sensor Banjir,
Intercultural Peacebuilding Framework and Cultural Identity: Penelitian Deskriptif Megasari, Rina; Minanlarat, Kevin Vielden; Rombot, Gernaldo Aldrian
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i3.57830

Abstract

Penelitian ini membahas Kerangka Pembangunan Perdamaian Antarbudaya yang dipelopori oleh Benjamin Broome dan Mary Jane Collier. Kerangka ini bertujuan menyelesaikan konflik sosial melalui pendekatan budaya yang melibatkan trauma etnis, sistem ekonomi, dan ketimpangan distribusi sumber daya dalam struktur organisasi. Perdamaian dalam kerangka ini didefinisikan sebagai proses dinamis, sistematis, dan adaptif yang melibatkan individu, institusi, dan sistem sosial untuk menyelesaikan masalah kekerasan, kampanye kesetaraan, dan pendekatan konstruktif terhadap perbedaan. Elemen utama meliputi dimensi personal, relasional, dan struktural. Selain itu, Teori Identitas Budaya (CIT) melengkapi kerangka ini dengan menganalisis bagaimana komunikasi membentuk identitas kelompok dan hubungan. Penelitian ini menerapkan teori-teori tersebut untuk mengkaji transformasi budaya Bali di tengah pariwisata massal. Temuan menunjukkan dampak ganda globalisasi: adaptasi dan resistensi dalam masyarakat Bali. Meskipun pertumbuhan ekonomi terlihat, tantangan seperti stratifikasi sosial dan erosi budaya tetap ada. Studi ini menekankan pentingnya komunikasi strategis dan pelestarian budaya untuk pembangunan berkelanjutan dalam menghadapi modernisasi.
Penerapan Metode Modified Hungarian pada Permasalahan Penugasan Fuzzy Megasari, Rina; Prihandono, Bayu; Pasaribu, Meliana
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 15, No 1 (2024): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/aks.v15i1.17411

Abstract

Pengalokasian pekerjaan pada setiap pekerja merupakan salah satu masalah di Usaha rafa buket pontianak yang bergerak pada pembuatan berbagai jenis buket. Sulitnya pengalokasian disebabkan oleh beberapa kendala seperti kemampuan pekerja yang berbeda-beda dan pesanan tiap jenis buket sering kali lebih banyak dari pekerja yang ada. Masalah tersebut dapat dirumuskan dalam model penugasan tidak seimbang. Selain itu parameter yang digunakan seperti waktu produksi tidak selalu dapat ditentukan secara pasti. Dengan demikian diperlukan pendekatan dengan teori himpunan fuzzy pada masalah penugasan yang disebut masalah penugasan fuzzy. Pada penyelesaian masalah penugasan tidak seimbang dengan metode Hungarian terdapat pekerjaan yang diabaikan karena dipasangkan dengan variabel dummy. Kenyataannya mengabaikan pekerjaan tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan metode Modified Hungarian pada penyelesaian masalah penugasan tidak seimbang dengan meminimalkan waktu produksi berupa bilangan fuzzy trapezoidal. Bilangan fuzzy diubah menjadi bilangan tegas dengan peringkat Magnitude, kemudian masalah penugasan diselesaikan dengan metode modified Hungarian dengan membagi matriks biaya masalah penugasan tidak seimbang menjadi beberapa matriks biaya yang seimbang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh solusi optimal yaitu buket bunga 1 (A) dikerjakan oleh pekerja (V), buket bunga 2 (B) dan bunga 3 (C) dikerjakan oleh pekerja (I), buket makanan ringan 1 (D) dikerjakan oleh pekerja (IV), buket makanan ringan 2 (E) dan hijab (H) dikerjakan oleh pekerja (III), serta buket balon (F) dan uang (G) dikerjakan oleh pekerja (II). Total waktu pengerjaan buket adalah 6  jam 50 menit 40 detik.Kata kunci: masalah penugasan tidak seimbang, bilangan fuzzy trapezoidal, peringkat Magnitude
Hubungan Filsafat Eksistensial dengan Memaknai Diagnosa Gangguan Kecemasan (ICD-10 F41.1) Megasari, Rina
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i2.49557

Abstract

Gangguan kecemasan, yang dalam klasifikasi medis ICD-10 tercatat dengan kode F41.1, merupakan salah satu gangguan mental yang banyak dijumpai di era modern dan dapat memengaruhi kualitas hidup individu secara signifikan. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi keterkaitan antara filsafat eksistensialis dan cara individu memahami serta memaknai gangguan kecemasan. Metode yang digunakan adalah pendekatan filsafat eksistensial yang menyoroti kebebasan individu dalam mengambil keputusan dan menghadapi kehidupan, serta bagaimana hal tersebut berkontribusi terhadap pengalaman kecemasan. Filsafat eksistensialis menekankan pentingnya pengalaman subjektif, kebebasan, dan tanggung jawab individu, yang dapat memberikan perspektif lebih mendalam dalam memahami kecemasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang mampu merefleksikan pengalaman hidupnya secara eksistensial cenderung memiliki pemaknaan yang lebih luas terhadap kecemasannya, sehingga lebih mampu mengelola dan menghadapinya. Dengan mengintegrasikan sudut pandang medis dan filsafat, penelitian ini menyimpulkan bahwa refleksi eksistensial dapat menjadi pendekatan yang berharga dalam meningkatkan pemahaman terhadap gangguan kecemasan serta membantu individu dalam menemukan makna di balik pengalaman emosional yang dialami.