Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUASI KETAHANAN DAN ANALISIS QUANTITATIVE TRAIT LOCI YANG TERPAUT DENGAN KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT UTAMA PADA TANAMAN KARET Fetrina Oktavia; Alchemi Putri Juliantika Kusdiana
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 39, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v39i1.757

Abstract

Pengembangan metode seleksi ketahanan tanaman terhadap penyakit utama perlu dilakukan, salah satunya adalah seleksi dengan bantuan marka molekuler. Penelitian bertujuan mengindenfikasi evaluasi ketahanan tanaman karet terhadap penyakit utama yang menyerang tanaman karet yaitu penyakit gugur daun Corynespora, Colletotrichum, dan Oidium, serta penyakit jamur akar putih (JAP) dan identifikasi QTL yang terpaut dengan penyakit tersebut. Populasi yang digunakan adalah 201 progeni F1 hasil persilangan klon PB 260 x SP 217. Pengamatan gejala setiap penyakit dilakukan setiap tiga bulan sekali sampai TBM 2. Peta pautan genetik yang digunakan adalah peta yang dihasilkan dari penelitian sebelumnya dengan menggunakan 263 marka SSR terseleksi. Identifikasi QTL dilakukan dengan menggabungkan data pengamatan penyakit tanaman umur dua tahun dengan peta pautan genetik menggunakan program Map QTL. Pengamatan menunjukkan bahwa terdapat variasi tingkat ketahanan progeni F1 terhadap serangan setiap patogen. Ketahanan F1 terhadap penyakit gugur daun Corynespora dan Colletotrichum serta jamur akar putih menyebar secara normal dengan tingkat keparahan serangan berkisar 0-9%, 0-22,5%, dan 0-7% secara berturut-turut. Sebaliknya terhadap penyakit gugur daun Oidium, semua progeni F1 memiliki ketahanan yang tinggi dimana keparahan penyakit kurang dari 1,5%. Tiga QTL yang terpaut dengan ketahanan terhadap penyakit gugur daun Corynespora berhasil diidentifikasi pada LG 10, 14, dan 15 dengan LOD berkisar 3,1 - 5,19 dan pengaruh QTL tertinggi sebesar 17,7%. Empat QTL yang terpaut ketahanan terhadap penyakit gugur daun Colletotrichum ditemukan pada LG 1, 3, 10, dan 16 dengan LOD 3 – 4,44 serta pengaruh tertinggi terhadap ketahanan sebesar 11,2%. Pada LG 8 LOD 2,9 berhasil diidentifikasi putatif QTL yang terpaut ketahanan terhadap JAP, sedangkan QTL yang terpaut dengan ketahanan terhadap penyakit gugur daun Oidium belum berhasil diidentifikasi. QTL yang berhasil diidentifikasi dengan LOD di atas 3 diharapkan stabil dan akan dianalisis secara berkala sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu seleksi ketahanan.
PERBANDINGAN PERTUMBUHAN TANAMAN KARET BELUM MENGHASILKAN ASAL BIBIT TABELA DAN STUM POLIBEG Jamin Saputra; Andi Nur Cahyo; Alchemi Putri Juliantika Kusdiana
Warta Perkaretan Vol. 39 No. 2 (2020): Volume 39, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3390.544 KB) | DOI: 10.22302/ppk.wp.v39i2.697

Abstract

Kualitas bahan tanam karet juga menjadi faktor penentu produksi pohon karet. Kualitas bahan tanam karet yang rendah dapat menurunkan produksi sebesar 20 - 50% lebih rendah dari kualitas bahan tanam karet standar. Bibit yang digunakan untuk budidaya tanaman karet umumnya dalam bentuk bibit polibeg. Bibit polibeg terdapat dua jenis yaitu stum dalam polibeg dan tabela (tanam benih langsung) di polibeg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan selama tanaman belum menghasilkan (TBM) karet klon IRR 112 dan IRR 118 asal bibit tabela dan stum dalam polibeg. Penelitian dilakukan di kebun percobaan Pusat Penelitian Karet Sembawa dengan jenis tanah ultisol. Masingmasing klon ditanam pada areal 2 ha dengan populasi 550 pohon per ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan klon IRR 112 lebih jagur dibandingkan dengan klon IRR 118, pertumbuhan bibit asal tabela dan stum dalam polibeg tidak berbeda nyata baik pada klon IRR 112 maupun pada klon IRR 118. Kesimpulan yang dapat diambil adalah baik bibit tabela maupun stum dalam polibeg dapat digunakan sebagai bahan tanam untuk budidaya tanaman karet, namun bibit tabela memiliki beberapa keunggulan diantaranya lebih murah, proses pembibitannya lebih singkat dan membutuhkan areal yang lebih sedikit.
Eksplorasi Bakteri Endofit Terhadap Cendawan Pestalotiopsis microspora Penyebab Penyakit Gugur Daun Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Vazza Navtra Tylova; Syamsul Bahri; Boy Riza Juanda; Alchemi Putri Juliantika Kusdiana
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia Vol 25 No 1 (2023)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jipi.25.1.51-58

Abstract

[The Potential of Endophytic Bacteria as a Biological Controller of Leaf Fall Disease Caused by Pestalotiopsis sp. IN Rubber Plants (Hevea brasiliensis Muell. Arg.]. This study aims to explore endophytic bacteria and determine their effectiveness against the fungus Pestalotiopsis sp. which causes leaf fall on rubber plants. Pestalotiopsis sp. can attack all rubber clones resulting in decreased latex production. The presence of pathogen attacks can result in enormous economic losses. Therefore, it is very important to find an effective and efficient controlling method, one of which is through biological control of plant diseases, namely by using antagonistic microorganisms. The presence of endophytic bacteria as biological controllers has become an alternative method to reduce the practices of chemical control. This study used a Non-Factorial Completely Randomized Design (CRD) with 6 treatments and 4 replications, so that 24 experimental units were obtained, using Potato Dextrose Agar (PDA) media for the in vitro antagonist test using the dual culture method. Namely P₀ = Control, P₁ = Pestalotiopsis sp. 1 vs Bacteria P, P₂ = Pestalotiopsis sp. 2 vs Bacteria B, P₃ = Pestalotiopsis sp. 3 vs Bacteria C, P₄ = Pestalotiopsis sp. 4 vs Bacteria E, P₅ = Pestalotiopsis sp. 5 vs Bacteria F. The results indicated that antagonistic treatment of endophytic bacteria in vitro affected the percentage of inhibitory power of the mycelium of the fungus Pestalotiopsis sp. by endophytic bacteria at 1 - 6 Days After Incubation (DAI). The 3% KOH method and gram staining showed that samples P₁, P₂, P₅ did not produce mucus and were purple in colour (positive), but samples P₃, P₄, showed mucus and were pink in colour (negative). Hypersensitivity reactions to tobacco plants samples P₁, P₂, P₃, P₄, P₅ did not show negative characteristics or did not cause changes in coloration and symptoms on leaves of tobacco plant.