Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PRODUKSI KLON IRR 112 PADA SISTEM SADAP YANG BERBEDA Martini Aji; Supijatno Supijatno; Edi Santosa
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 39, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v39i1.766

Abstract

Saat ini klon-klon yang dibudidayakan umumnya memiliki potensi produksi yang tinggi. Perolehan lateks dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain teknis penyadapan, waktu menyadap, umur tanaman, jenis klon, kondisi lingkungan dan iklim yang diimbangi dengan teknis budidaya yang normatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alternatif sistem sadap dengan stimulasi terhadap produksi dan karakter fisiologi klon IRR 112. Percobaan dilaksanakan pada bulan Juli 2020 hingga Juni 2021 di Kebun Percobaan dan Laboratorium Pusat Penelitian Karet, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Indonesia, menggunakan klon IRR 112 dengan tahun tanam 2010. Rancangan yang digunakan yaitu petak tersarang (nested design) dengan dua faktor yaitu frekuensi penyadapan dan frekuensi aplikasi stimulan dengan 3 ulangan. Pengamatan yang dilakukan meliputi hasil produksi, konsumsi kulit, kandungan sukrosa, tiol, dan fosfat anorganik, total solid content (TSC) dan persentase kering alur sadap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klon IRR 112 yang disadap pada frekuensi d3 dengan pemberian stimulan 12-21 kali dalam 1 tahun menghasilkan produktivitas kumulatif rata-rata mencapai 1600 kg/ha/tahun. Penyadapan dengan frekuensi d7 diikuti aplikasi stimulan 18 kali dalam 1 tahun memberikan hasil produksi per sadap lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
POLA PRODUKSI DAN INDEKS LUAS DAUN PADA TANAMAN KARET YANG TERSERANG Pestalotiopsis Martini Aji; Alchemi Putri Juliantika Kusdiana
Warta Perkaretan Vol. 40 No. 2 (2021): Volume 40, Nomor 2, Tahun 2021
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.wp.v40i2.842

Abstract

Secaraalami,tanamankaretmenggugurkandaunsebagairesponskekeringan untuk mengantisipasi defisit air tanah pada proses transpirasi. Pengurangan jumlah daun pada tanaman karet tidak hanya terjadi akibat periode gugur daun saja, namun adanyakejadianpenyakitdaunsepertipenyakit gugur daun Pestalotiopsis juga dapat mengakibatkan tanaman melakukan gugur daun. Gugur daun dan pembentukan daun baru akan berpengaruh terhadap nilai indeks luas daun dan produksi lateks. Penelitian dilakukandiKebunPercobaanPusatPenelitian Karet Sembawa, Sumatra Selatan, pada klon PB 260 tahun tanam 2005 dan BPM 24 tahun tanam 2004 untuk mengetahui pola produksi dan nilai indeks luas daun yang terserang penyakit gugur daun Pestalotiopsis. Pengamatan yang dilakukan meliputi produksi lateks selama satu tahun, serta pengukuran indeks luas daun dan keparahan penyakit setiapbulanselamasatutahun.Hasilpenelitianmenunjukkanpenurunannilaiindeks luas daun tidak berpengaruh secara langsung terhadap penurunan produksi lateks, namunpadasaattanamanmelakukanpembentukandaunbaru(nilaiLAImeningkat),produksilateksmengalamipenurunanyangsignifikan.Selainitu,peningkatan keparahan penyakit gugur daun Pestalotiopsis memiliki hubungan yang cukup kuat dengan penurunan indeks luas daun tanaman. Pada saat keparahan penyakit tinggi dan terjadi gugur daun, indeks luas daun menurun hingga mencapai 0,5.