Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

OPTIMASI PRODUKSI SUMUR-SUMUR GAS LIFT DI LAPANGAN A Djoko Sulistyanto
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 5 No. 1 (2016): April
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.191 KB) | DOI: 10.25105/petro.v5i1.1981

Abstract

Analisa nodal adalah suatu metode untuk menganalisa suatu sistem produksi dengan tujuan untuk memprediksikan produksi yang optimum. Dengan menggunakan software PROSPER prinsip nodal diterapkan sebagai unit sistem dari aliran reservoir sampai kepala sumur, dengan titik nodal di bawah permukaan.Paper ini membahas optimasi sumur-sumur gas lift, yaitu Sumur A dan Sumur B di Lapangan A, dengan cara mengoptimasikan laju injeksi gas dan tekanan injeksi gas yang diberikan. Metode yang digunakan adalah prinsip analisa nodal yang pengerjaannya dibantu dengan software PROSPER. Dengan memperhitungkan performance dari kedua sumur gas lift tersebut seberapa besar tingkat pengoptimasian yang dapat dilakukan agar performance Gas Lift System dapat menjadi optimal.Hasil evaluasi dari kedua sumur, sumur A mengalami over injected pada laju injeksi gas yang diberikan, Sumur B pada tekanan casing atau tekanan injeksi yang diberikan mengalami tekanan yang tidak optimum. Hal ini akan mempengaruhi harga keekonomian yang cukup signifikan jika optimasi ini dapat dicermati sebelumnya, sehingga akan menambah pendapatan perusahaan.Kata Kunci : Analisa nodal, Optimisasi Laju dan Tekanan Injeksi Sumur Gas Lift.
PENGARUH PENAMBAHAN “BARITE”, “HEMATITE”, DAN “MECOMAX” TERHADAP THICKENING TIME, COMPRESSIVE STRENGTH, DAN RHEOLOGI BUBURR SEMEN PADA VARIASI TEMPERATUR (BHCT) DI LABORATORIUM PEMBORAN DAN PRODUKSI Afdhal Huda; abdul hamid; Djoko Sulistyanto
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 7 No. 2 (2018): Agustus
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.728 KB) | DOI: 10.25105/petro.v7i2.3676

Abstract

Problem yang sering terjadi pada perencanaan kegiatan penyemenan adalah penentuan campuran bubur semen yang tepat dan sesuai dengan kondisi sumur yang menjadi target penyemenan. Bubur semen terlebih dahulu dirancang sedemikian rupa dan juga diuji tingkat kelayakannya sebelum digunakan untuk penyemenan, sehingga sesuai dengan karakteristik sumur target penyemenan.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi tiga zat additive yang berperan sebagai weighting agent, yaitu Barite, Hematit, dan Mecomax, yang dilakukan pada variasi temperatur BHCT (30°C dan 50°C) terhadap thickening time, compressive strength, dan rheology bubur semen. Tes laboratorium dilakukan dengan bahan dasar semen bubuk kelas G API 10A, air mineral dan tiga zat additive tersebut.Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa penambahan zat additive wighting agent menurunkan nilai thickening time penurunan ini disebabkan oleh faktor perubahan temperature,karena temperatur 50°C memiliki nilai lebih kecil dari temperature 30°C, dan juga memiliki pengaruh terhadap nilai compressive strength yang cukup signifikan. Perubahan nilai compressive strength lebih disebabkan oleh faktor perubahan temperatur, pada temperatur 50°C, nilai compressive strength akan lebih tinggi daripada temperature 30°C. Terakhir, penambahan weighting agent juga berpengaruh terhadap penurunan nilai yield point, akan tetapi tidak mempengaruhi nilai plastic viscosity secara signifikan.
MENINGKATKAN LAJU ALIR MINYAK DENGAN MENGOPTIMASI INJEKSI GAS PADA SUMUR M LAPANGAN N Redha Iktibar; M G Sri Wahyuni; Djoko Sulistyanto
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 7 No. 2 (2018): Agustus
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.135 KB) | DOI: 10.25105/petro.v7i2.3680

Abstract

Gas lift adalah suatu metode pengangkatan buatan yang dilakukan dengan cara menginjeksikan gas dengan tekanan tinggi ke dalam sumur melalui annulus casing dan masuk ke dalam tubing. Dimana gas yang diinjeksikan tersebut akan tercampur dengan fluida yang berada di dalam tubing sehingga membuat berat kolom fluida menjadi ringan dan mudah untuk diproduksikan ke permukaan. Banyaknya gas yang diinjeksikan kedalam sumur, titik kedalaman injeksi gas lift, serta ketersediaan jumlah gas lift yang ada sangat mempengaruhi rate dari fluida yang terproduksikan ke permukaan. Akan tetapi kita tetap harus melihat apakah gas lift yang diinjeksikan tersebut sudah cukup optimum dibandingkan dengan rate produksi saat ini. Terlalu banyaknya gas lift yang diinjeksikan sedangkan peningkatan produksi yang tidak terlalu signifikan menyebabkan banyaknya gas lift yang terbuang sia-sia. Setelah dilakukan perhitungan pada sumur yang dianalisis, dibutuhkannya dilakukan optimasi injeksi gas.
ANALISA OPTIMASI GAS LIFT PADA SUMUR RS-1 DI LAPANGAN RS Rachmi Septiani; Muh Taufiq Fathaddin; Djoko Sulistyanto
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 7 No. 3 (2018): Desember
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.385 KB) | DOI: 10.25105/petro.v7i3.3819

Abstract

Sumur RS-1 adalah sumur yang tidak mampu lagi untuk memproduksikan fluidanya secara sembur alam, sehingga membutuhkan instalasi artificial lift. Untuk produksi harian, sumur tersebut dibantu oleh artificial lift jenis continuous gas lift. Dengan bantuan gas lift, Sumur RS-1 dapat berproduksi selama beberapa tahun. Produksi tertinggi untuk Sumur RS-1 adalah sebesar 273 BFPD. Sumur RS-1 memiliki 3 gas lift valve dengan titik kedalaman injeksi berada pada kedalaman 2.743 ft. Dalam studi ini dilakukan analisia optimasi penggunaan artificial lift yang sudah terpasang yaitu continuous gas lift. Sumur RS-1 memiliki watercut diatas 50%, oleh karena itu, pembuatan grafik IPR Sumur RS-1 menggunakan composite IPR. Maka didapat nilai productivity index Sumur RS-1 sebesar 0,71. Optimasi Sumur RS-1 ini dilakukan dengan meningkatan laju alir gas injeksinya dari 0,002 mmscfd menjadi 0,2 mmscfd karena menghasilkan net income yang paling tinggi yaitu 1.979 USD/d dengan pertambahan oil rate yang awalnya sebesar 33,9 STB/d menjadi sebesar 65,2 STB/d.
Optimization of MBR Field Integrated Production Model Rizky Rezha Fauzi; Djoko Sulistyanto; Ghanima Yasmaniar
PETRO: Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 9 No. 1 (2020): MARET
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.262 KB) | DOI: 10.25105/petro.v9i1.6514

Abstract

MBR Field is an onshore field located at East Kalimantan. In this field, there are five clusters with 2 main stations and 1 supporting station. With the current pipe flow conditions, this field has several constraints which are ESP maximum motor loads, ESP maximum frequencies, and current maximum water injection plant capacity. First, modeling is done with deviations of less than 10 percent to reach matching conditions in several parameters such as upstream pressure, downstream pressure, liquid rate, water rate, oil rate, and gas rate. Afterward, the first optimization is done by increasing the ESP frequency, increasing choke bean size, and shutting-in relatively low oil production wells with high water cut. But due to the water production is almost exceeding the water injection plant capacity, then the second optimization is done. The second optimization is done by increasing choke bean size and shutting-in relatively low oil production wells with high water cut. Each optimization is then followed by an analysis of pressure and flowrates alterations and the existence of backpressure in unoptimized wells.
EVALUASI KEBERHASILAN MATRIX ACIDIZING UNTUK MENGHILANGKAN KERUSAKAN FORMASI PADA SUMUR A-1 LAPANGAN PANAS BUMI WAYANG WINDU Mochammad Rizky Mahesa Pratama; Djoko Sulistyanto; Ghanima Yasmaniar
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 11 No. 2 (2022): JUNI
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.012 KB) | DOI: 10.25105/petro.v11i2.13393

Abstract

Sumur A-1 merupakan salah satu sumur pada lapangan panas bumi Wayang Windu yang telah berproduksi sejak tahun 2008 dengan laju produksi uap panas steam pada periode awal produksi sebesar 44 kg/s. Sumur A-1 menjadi kandidat sumur yang akan dilakukan stimulasi pengasaman, karena mengalami penurunan produksi yang cukup signifikan dibandingkan dengan sumur-sumur disekitarnya. Stimulasi pengasaman yang akan digunakan untuk meningkatkan produksi uap panas atau steam pada sumur A-1 adalah stimulasi matrix acidizing. Matrix acidizing digunakan pada sumur A-1 dikarenakan berdasarkan analisis laboratorium yang dilakukan pada sample yang diambil menggunakan sample catcher pada kedalaman 789m dan didapati adanya endapan calcite pada kedalaman tersebut. Serta dilaksanakan pressure build up test pada sumur A-1, didapati nilai skin berdasarkan PBU test adalah sebesar +1,7 yang berarti sumur A-1 mengalami kerusakan formasi. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi keberhasilan matrix acidizing dalam menghilangkan kerusakan formasi. Evaluasi berhasil atau tidaknya matrix acidizing yang dilakukan pada sumur A-1 adalah dengan melihat kenaikan nilai permeabilitas berdasarkan PBU test serta perubahan nilai skin pada sumur menjadi bernilai negatif (-).
Design of Flowline, Separator, and Slug Catcher in X Field I Gede Dian Aryana; Muhammad Taufiq Fathaddin; Djoko Sulistyanto
Journal of Earth Energy Science, Engineering, and Technology Vol. 1 No. 3 (2018): JEESET-VOL.1-NO.3-2018
Publisher : Penerbitan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1038.986 KB) | DOI: 10.25105/jeeset.v1i3.4680

Abstract

The use of the pipeline is the safest method in sending oil and gas from one area to another in oil and gas transportation system. The only challenge is to keep the pressure drop in the pipeline as small as possible to avoid high pressure differences. This pressure difference can result in reduced production flow rate and affect the flow pattern in the pipeline. The condition can lead to high possibility of a slug on pipelines that drain multiphase flow. Slug becomes one of the main concerns transport processes multiphase flow in pipelines. The emergence of slug in the pipeline could cause an unstable hydrodynamic conditions will continue to affect the liquid level in the inlet separator and cause flooding in the separator. Some of the conclusions mainly on the diameter of the pipeline, the size of the slug catcher and the size of the separator obtained from the calculation based on the study of literature and simulations with software HYSIS and OLGA. Design slug catcher to accommodate the number of processes that occur in the production transportation of X oil and gas field through a pipeline 10 inches along the 12 km with 20.68 m3 volume of slug using 3 (three) finger with diameter 28 inches and length of 10 meters each. For the separation process of oil and gas in the first five (5) years of X oil and gas field  which has a high production of oil and condensate will require separator with 30 inches diameter, seam to seam height of 8.1 ft or 2.5 meters, with retention time for 2 minutes and the 3.2 slenderness ratio of the vertical separator.