Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KAJIAN LABORATORIUM MENGENAI KETERBASAHAN BATUAN PADA RESERVOIR YANG MENGANDUNG MINYAK PARAFIN PADA PROSES IMBIBISI Siti Kartika; Sugiatmo Kasmungin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.180

Abstract

Setelah sumur produksi kehilangan tenaga dorong alamiah nya, dibutuhkan tenaga dorongbantuan agar tetap dapat memperoleh minyak. Salah satu metode yang dapat dilakukan padatahapan secondery recovery ini adalah menggunakan surfaktan. Surfaktan bertujuan untukmembantu meningkatkan produksi minyak dikarenakan dapat mengurtangi tengangan antarmukasehingga diharapkan mampu mendorong minyak kepermukaan. Pada penelitian ini, dilakukanpercobaan di laboratorium untuk mengetahui konsentrasi surfaktan terhadap peningkatanperolehan minyak ( recovery factor) pada proses imbibisi dengan salinitas tinggi.Diharapkan darihasil percobaan tersebut, dapat diketahui besar konsentrasi surfaktan dan nilai salinitas yang idealsehingga dapat meningkatkan perolehan minyak (recovery factor). Pada percobaan ini digunakanmasing-masing delapan konsentrasi NaCl dan empat salinitas. Larutan brine Nacl 0.25%, brineNacl 0.50%, brine Nacl 0.75%, brine Nacl 1%, brine Nacl 1.25%, brine Nacl 1.50%, brine Nacl1.75%, dan brine Nacl 2% (5000 ppm, 10000 ppm 15000 ppm, dan 20000 ppm) dihitung nilaidensitas, viskositas, dan tegangan permukaan. Tiap konsentrasi surfaktan dicampurkan denganempat salinitas yang berbeda antara lain 5000 ppm, 10000 ppm 15000 ppm, dan 20000 ppm laludihitung tegangan antarmuka tiap larutanya.Setelah itu masing-masing core dilihat perkembangandari hari ke hari untuk mengetahui hasil pendesakkan minyak untuk dihitung nilai recoveryfactornya. Pada salinitas 5000ppm diperoleh nilai recovery factor tertinggi yaitu sebesar 2.05%.
Morfem Terikat Bahasa Melayu Riau Dialek Tanjung Balai Karimun Siti Kartika
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v12i1.320

Abstract

This study discusses the types and grammatical meanings of the morpheme bound to the Riau Malay language, Tanjung Balai Karimun dialect. This study uses a qualitative approach and descriptive method which aims to describe the type of bound morpheme of the Riau Malay language in the Tanjung Balai Karimun dialect and to describe the grammatical meaning of the bound morpheme in the Riau Malay language in the Tanjung Balai Karimun dialect. The object of this research is the Riau Malay language utterance in the Tanjung Balai Karimun dialect used by the people of Tanjung Balai Karimun. Data obtained by fishing techniques, interview techniques, and recording techniques, identified into the form and meaning of the bound morpheme, classified data based on the form and meaning of the bound morpheme and analyzed based on the form and meaning of the bound morpheme in the Riau Malay language, Tanjung Balai Karimun dialect. Morpheme is tied to the Riau Malay language, the Tanjung Balai Karimun dialect, which is then formulated into a conclusion. Based on classifying and analyzing the data, it was concluded that there were five types of bound morphemes, namely: prefix, infix, suffix, confix, and symulfix. The total number of data on the morpheme bound to the Riau Malay language, Tanjung Balai Karimun dialect is one hundred and twenty four.
Pemeroleh Tataran Fonologi Anak Usia 3 Tahun Serta Kerancuan Bahasa Yang Dialami: Kajian Psikolinguistik Siti Kartika
Semantik : Jurnal Riset Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Budaya Vol. 2 No. 2 (2024): Mei: Jurnal Riset Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Budaya
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/semantik.v2i2.599

Abstract

This study aims to describe the acquisition of phonology in three-year-old children and the language confusion they experience. The method in this research is descriptive qualitative method. The data collection technique used was observing, involving, and taking notes. The object of this research is the acquisition of phonology in children aged 3 years where the data is in the form of words spoken by children, while the subjects in this study are children aged 3 years. The research instrument used was an observation guide. The results of this study are descriptions of phonological acquisition in three-year-old children and the language confusion they experience which is part of a psycholinguistic study. The results of this study can be used to find out how phonology is acquired in children and to anticipate language confusion that may arise.
Efektifitas Video Edukasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Seks Dan Sikap Remaja Tentang Perilaku Seksual Menyimpang Siti Kartika; Eka Fitri Amir; Septi Maisyaroh Ulina Panggabean
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.270

Abstract

Usia remaja rentan sekali terpengaruh oleh hal-hal negatif termasuk perilaku penyimpangan seksual sehingga menjadi penyumbang angka infeksi menular seksual, Salah satu penyebab penyimpangan seksual yang berdampak terhadap timbulnya penyakit menular seksual adalah kurangnya pengetahuan seksual di usia remaja. Penelitian ini menguji efektivitas media video edukasi terhadap peningkatan pengetahuan seksual dan sikap remaja tentang perilaku seksual menyimpang di SMA N 17 Batam. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental) yang melibatkan 20 responden siswa siswi yang menjalani pre-test pengetahuan dan sikap sebelum intervensi video edukasi serta post-test setelah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum intervensi, mayoritas responden memiliki pengetahuan yang kurang (55.0%) dan sikap negatif (55.0%) terkait perilaku seksual menyimpang. Setelah intervensi, mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik (85.0%) dan sikap positif (75.0%). Analisis data menunjukkan bahwa ada efektivitas video edukasi terhadap peningkatan pengetahuan seksual siswa siswi SMAN 17 Batam tentang perilaku seksual menyimpang dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0.001 lebih kecil dari 0.05, serta terhadap perubahan sikap siswa siswi SMAN 17 Batam tentang perilaku seksual menyimpang dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0.001 lebih kecil dari 0.05. Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada efektifitas video edukasi terhadap peningkatan pengetahuan seksual dan sikap remaja tentang perilaku seksual menyimpang.