Edison Hatogoan Manurung
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektifitas Diversi Berdasarkan Undang-undang No 11 Tahun 20112 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Terhadap Sistem Peradilan Pidana Anak Ina Helian; Edison Hatogoan Manurung
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3433

Abstract

Penyelesaian sengketa dalam aturan hukum sangatlah penting, mengingat Indonesia adalah negara hukum. Menurut Van Bemmelen hukum pidana itu merupakan Ultimum Remedium yaitu sebagai upaya terakhir.Artinya sebelum diterapkan pidana masih ada upaya lain.Begitu pula dalam menangani anak yang berkonflik dengan hukum, senantiasa harus memperhatikan kondisi anak yang berbeda dari orang dewasa, sehingga pemberian pidana harus merupakan upaya terakhir. Anak sebagai aset bangsa dan masih membutuhkan perlindungan, dapat dijadikandasar untuk mencari suatu solusi alternatif bagaimana menghindarkan anak dari suatu sistem peradilan pidana formal dan penempatan anak dalam penjara, serta stigmatisasi terhadap kedudukan anak sebagai narapidana. Dalam Undang-undang No 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dikenal dengan istilah Diversi. penggunaan mediasi penal sebagai alternatif penyelesaian peradilan anak yang berkonflik dengan hukum. Diversi dilakukan  dengan alasan untuk memberikan suatu kesempatankepada pelanggar hukum agar menjadi orang yang baik kembali melalui jalur non formal dengan melibatkan sumber daya masyarakat.Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahuiapakah diversi berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dapat berlaku efektif dalam peradilan pidana anak khususnya terhadap anak yang berkonflik dengan hukum, hal ini dilakukan demi kepentingan terbaik bagi anak. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan melalui Undang-undang No 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Hasil penelitian ditemukan bahwa diversi tidak berlaku efektif karena banyak hakim lebih menjatuhkan pidana badan terhadap anak, walaupun sebenarnya diversi merupakan sistem yang cocok untuk di gunakan terhadap pelaku anak.
Pertanggungjawaban Anak Yang Melakukan Tindak Pidana Kecelakaan Lalu Lintas Dan Mengakibatkan Hilangnya Nyawa Orang Lain Dalam Putusan Perkara Nomor 123/Pid.Sus/2014/PN.Jkt.Tim. Ina Heliany; Edison Hatogoan Manurung
Prosiding Seminar Nasional Pakar PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAKAR 2020 BUKU II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.6849

Abstract

Hingga saat ini Indonesia masih tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki keterlibatan anak-anak terbanyak dalam insiden kecelakaan lalu lintas. Banyak orangtua yang sudah berani memberikan kendaraan pribadi baik itu sepeda motor atau mobil kepada anak-anak yang belum cukup umur dan belum memiliki surat izin mengemudi khususnya bagi anak-anak yang masih berusia dini, hal ini merupakan pembentukan karakter yang salah terhadap anak, Salah satu contoh kasus kecelakaan anak dibawah umur adalah kecelakaan yang terjadi pada minggu dini hari 8 september 2013 di tol jagorawi KM 8 yang disebabkan oleh pengendara Mitsubishi lancer hitam dengan plat nomor B 80 SAL yang di kemudikan oleh AQJ (Abdul Qodir Jaelani) anak dari musisi Ahmad Dhani. Berdasarkan penjelasan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana pertanggungjawaban anak yang melakukan tindak pidana kecelakaan lalu lintas yang  mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain dalam Putusan Perkara Nomor 123/Pid.Sus/2014/PN.Jkt.Tim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif tersebut disebut juga dengan penelitian doktrinal (doctrinal research) yaitu suatu penelitian yang memusatkan pada analisis hukum baik hukum yang tertulis dalam buku (law in books) maupun hukum yang diputuskan oleh Hakim melalui putusan pengadilan (law is decided by the judge through the judicial process). Terkait dalam kasus kecelakaan yang melibatkan AQJ alias Dul (13), putra bungsu musisi Ahmad Dhani di Jalan Tol Jagorawi, bentuk pertanggungjawaban yang dapat dimintakan kepada orangtua menurut peneliti adalah vicarious liablity. Karena kasus ini diselesaikan melalui konsep restorative justice yang menggunakan pola diversi.