Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Interaksi sosial siswa reguler terhadap siswa dengan hambatan intelektual di SMP penyelenggaraan pendidikan inklusif Nabilla Shelomita; Dedi Mulya; Reza Febri Abadi
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.93 KB) | DOI: 10.30870/unik.v6i2.12960

Abstract

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, terdapat beberapa perilaku siswa reguler di SMP penyelenggaran inklusif terhadap interaksi sosial anak dengan hambatan intelektual. Lokasi penelitian ini di SMP Madani Islamic School. Subjek berjumlah 9 orang yang terdiiri, 2 orang siswa dengan hambatan intelektual, 4 orang siswa reguler, 2 orang guru kelas dan 1 orang kepala sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil reserch dan uji validasi data diketahui bahwa interaksi sosial antara siswa reguler dan siswa dengan hambatan intelektual tidak ada yang mendeskriminasi. Hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi menunjukkan bahwa hasil penelitian untuk interaksi sosial siswa reguler dan siswa hambatan intelektual cukup baik. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa siswa reguler dengan siswa dengan hambatan intelektual baik dalam hal sikap interaksi sosial siswa reguler dengansiswa dengan hambatan intelektual tidak ada yang mendeskriminasi ataupun menjahuinya. Abstract: Based on the results of observations and interviews, there are several behaviors of regular students in inclusive junior high schools towards social interactions with children with intellectual disabilities. This research took place at Madani Islamic School. The subjects were nine people consisting of 2 students with intellectual disabilities, four regular students, 2 class teachers, and one principal. This research uses a qualitative approach with a descriptive type. Data collection methods used observation, interviews, and documentation. Data analysis using descriptive qualitative. Based on the results of the research and data validation test, it is known that social interactions between regular students and students with intellectual disabilities do not discriminate. The results of the research obtained through interviews, observations, and documentation show that the results of research for social interactions of regular students and students with intellectual disabilities are quite good. The conclusion of the results of this study is that regular students with intellectual disabilities are good in terms of social interaction attitudes of regular students with intellectual disabilities; no one discriminates against or shadows them.
Penggunaan media board daily activity dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak dengan hambatan intelegensi Reza Febri Abadi; Ami Silvia; Dedi Mulya
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.336 KB) | DOI: 10.30870/unik.v6i2.12956

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui keefektivan penggunaan media board daily activity, dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak dengan hambatan intelegensi di Sekolah Khusus Al-Khairiyah kota Cilegon. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan single subject research dengan subjek yang terlibat dalam penelitian ini berjmlah satu anak yang memiliki hambatan intelegensi. Penelitian ini menggunakan desain A-B-A, pada fase baseline-1 (A1) nilai rata-rata yang didapatkan sebesar 33%, pada fase intevensi (B) nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 85%, dan pada fase baseline-2 (A2) nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 71%, memiliki presentase overlap sebesar 0%.  Hasil penelitian yang telah diperoleh dapat menjawab hipotesis bahwa dengan media board daily activity efektif digunakan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak dengan hambatan inetelegensi kelas III di Sekolah Khusus Al-Khairiyah Kota Cilegon. Abstract: This study aims to determine the effectiveness of using the daily activity media board in improving the fine motor skills of children with intellectual disabilities in the Al-Khairiyah Special School Cilegon City. This research uses an experimental research type with single-subject research, with the subject involved in this research being one child who has intelligence barriers. This study uses the ABA design; in the baseline-1 phase (A1), the average value obtained is 33%, in the intervention phase (B), the average value obtained is 85%, and in the baseline-2 phase (A2), the value the average obtained was 71% had an overlap percentage of 0%. The results of the research that have been obtained can answer the hypothesis that the daily activity board media is effectively used to improve the fine motor skills of children with class III interagency obstacles in the Al-Khairiyah Special School Cilegon City.
Community Attitude to the Social Life of Mentally Retarded Teenager in Paninggilan Village Alfiani Putri Awalia; Dedi Mulya; Yuni Tanjung Utami
Journal of ICSAR Vol 6, No 1 (2022): January
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um005v6i12022p093

Abstract

Attitude is a form of response that a person gives to something he sees. The purpose of this study was to find out how the community's attitude towards the social life of mentally retarded adolescents in Paninggilan Village. This research use qualitative descriptive approach. The respondents of this study were the community, which consisted of 10 people and 1 parent of a mentally retarded teenager. Data were collected through observations, interviews, documentation and field notes. The data analysis used was data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that the attitude of the community towards the social life of mentally retarded adolescents in Paninggilan Village could not be said to be completely good. When viewed based on the 3 components of the attitude acceptance aspect, the community already knows and understands a little what children with special needs are, the attitude given by the community to mentally retarded adolescents in Paninggilan Village is also good, but people still think that mentally retarded adolescents cannot be united with the community in general. Generally, when in an event because mental retardation can ruin an event, some of the community also still has an understanding that children with special needs (tunagrahita) are the same as ODGJ.
Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan keterampilan banana cheesecake pada anak dengan hambatan intelektual ringan kelas Reca Tri Handayani; Dedi Mulya; Sistriadini Alamsyah Sidik
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.551 KB) | DOI: 10.30870/unik.v6i1.11869

Abstract

Keterampilan vokasional dapat dijadikan sebagai media untuk intervensi pembelajaran membuat banana cheese cake, karena dapat memanfaatkan buah pisang sebagai salah satu olahan makanan serta kaya akan vitamin A, B6, C, kalium, magnesium, dan fosfor. Dalam penelitian ini, bereksperimen untuk menerapkan metode demonstrasi bagi anak dengan hambatan intelektual ringan kelas IX di SKh 01 Kota Serang, yang bertujuan untuk memperoleh data dan informasi tentang keterampilan vokasional membuat banana cheesecake. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan Single Subject Research, sedangkan desain yang digunakan adalah desain A1-B-A2. Target behavior dalam penelitian  ini yaitu siswa mampu membuat banana cheesecake. Data diolah melalui analisis deskriptif dan ditampilkan dalam grafik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan hasil meningkat pada keterampilan vokasional membuat banana cheesecake. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya mean level pada target behavior. Hasil pada fase baseline-1 (A1) mean level menunjukkan sebesar 37%, setelah dilakukan intervensi atau yang biasa disebut fase intervensi (B) mean level menunjukkan hasil 72,2%, dan pada fase baseline-2 (A2) mean level menunjukkan sebesar 56%. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan vokasional membuat banana cheesecake pada anak dengan hambatan intelektual ringan kelas IX SMPkh di SKh 01 Kota Serang menunjukkan perolehan hasil yang meningkat.  Abstract: Vocational skills can be used as a medium for learning interventions to make banana cheesecake because it can utilize bananas as one of the processed foods as well as rich in vitamins A, B6, C, potassium, magnesium, and phosphorus. This study experiments to apply the Demonstration method for children with mild intellectual impairment class IX SMPKh in SKh 01 Kota Serang, which aims to obtain data and information on vocational skills for making banana cheesecake. The method used in this research is the experimental method using the Single Subject Research approach, while the design used is the A1-B-A2 design. The target behavior in this study is that students are able to make a banana cheesecake. The data were processed through descriptive analysis and displayed in graphs. Based on the research that has been done in this study shows improved results in vocational skills in making banana cheesecake. This is indicated by increasing the mean level of the target behavior. Results in the baseline phase-1 (A1) mean level showed 37% after the intervention, or so-called intervention phase (B) mean level showed a yield of 72.2%, and at the baseline phase-2 (A2), the mean level showed 56%. Thus it can be concluded that vocational skills of making banana cheesecake in children with mild intellectual impairment class IX SMPkh in SKh 01 Kota Serang showed increased results.
Penggunaan media interaktif secil membaca dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak dengan hambatan majemuk Desty Ariesandy; Dedi Mulya; Toni Yudha
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/unik.v5i2.9826

Abstract

Penelitian ini berdasarkan adanya permasalahan mengenai minimnya kemampuan membaca permulaan, kemampuan dalam mengenal semua huruf abjad belum terkuasai, dan belum mampu menggabungkan huruf menjadi suku kata maupun kata pada anak dengan hambatan majemuk. Tujuan dalam penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak dengan hambatan majemuk dengan target behavior, yaitu kemampuan membaca suku kata dan kemampuan membaca kata. Subyek penelitian ini adalah anak dengan hambatan majemuk kelas III SDLB di SKh Negeri 01 Lebak. Metode yang digunakan adalah Single Subject Research dengan desain penelitian A-B-A. Data yang diolah disajikan dalam bentuk statistik deskriptif sederhana melalui grafik dan nilai persentase. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kemampuan subjek dengan menggunakan media interaktif SECIL membaca dengan dibuktikannya perolehan nilai perbandingan mean level pada target behavior kemampuan membaca suku kata, fase baseline- 1 (A1) mendapatkan nilai rata-rata sebesar 50%, fase intervensi (B) mendapatkan nilai rata-rata sebesar 86,8% dan fase baseline- 2 (A2) mendapatkan nilai rata-rata sebesar 78,5%. Kemudian perbandingan mean level pada target behavior kedua, yaitu kemampuan membaca kata antara fase baseline- 1 (A1) mendapatkan nilai rata-rata sebesar 33%, fase intervensi (B) mendapatkan nilai rata-rata sebesar 81,37% dan fase baseline- 2 (A2) mendapatkan nilai rata-rata sebesar 75%.
Kewirausahaan berbasis online shop berjualan pakaian di sekolah khusus Amaliyah Amaliyah; Dedi Mulya; Yuni Tanjung Utami
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.099 KB) | DOI: 10.30870/unik.v6i1.11866

Abstract

Permainan ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses kewirausahaan penjualan pakaian melalui online shop oleh peserta didik dengan hambatan pendengaran. anak dengan hambatan pendengaran  merupakan anak yang mengalami hambatan dalam segi pendengaran, di dalam hambatan pendengaran ini ada dua kategori yaitu tuli dan kurang dengar, hal ini dapat berdampak dalam kehidupan sehari-harinya. Kewirausahaan agar lebih mengikuti zaman maka haruslah ada pembaharuan seperti halnya kewirausahaan yang berbentuk online shop, selain mengikuti perkembangan zaman online shop dirasa  lebih mudah dijalankan oleh anak dengan hambatan pendengaran.  Teknik untuk pengumpulan data yang digunakan adalah observasi langsung dilapangan untuk melakukan wawancara dengan peserta didik dan orangtua (ibu) dan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.  Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam memasarkan produknya, peserta didik menggunakan media sosial facebook dan media komunikasi whatsapp. Adanya gangguan komunikasi dan pendengaran tidak menghambat proses penjualan. Bahkan peserta didik merasa senang karena memiliki teman baru.   Abstract: Children with hearing impairments are children who experience hearing impairments; in these hearing impairments, there are two categories, namely deafness and hearing loss, which can have an impact on their daily life. Entrepreneurship is more up to date with the times; there must be a renewal like entrepreneurship in the form of an online shop; in addition to following the development of the online shop, it is felt that it is easier for children with hearing impairments to run. This study looks at the entrepreneurial process of selling clothing through an online shop by a student with hearing impairments. Techniques for data collection used were observation, interviews and documentation. The research method used is descriptive qualitative. The results showed that the student used social media, Facebook and WhatsApp communication media to market their products. Communication and hearing disorders did not hinder the sales process. Event students feel happy because they have a new friend. 
Efektivitas perbandingan media video dan media konvesional untuk meningkatkan hasil pembelajaran ipa pada anak dengan hambatan intelektual sedang Farhan Al Zhabar; Dedi Mulya; Sistriadini Alamsyah Sidik
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.607 KB) | DOI: 10.30870/unik.v6i1.11867

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran IPA materi perubahan wujud benda pada anak dengan hambatan intelektual sedang kelas V SDLB di SKh Negeri 02 Lebak, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan mana yang lebih dominan mengenai peningkatan pembelajaran menggunakan media video atau menggunakan media konvensional untuk mendapatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA di SKh Negeri 02 lebak.Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi Experimental dengan bentuk Non Equivalent Control Group. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 10 orang siswa yang berada di kelas VA dan kelas VB yang dibagi menjadi 3 orang dari kelas eksperimen dan 3 orang dari kelas kontrol, sehingga sample yang diambil yaitu 6 orang siswa dengan hambatan intelektual sedang dikelas 5 SDLB. Metode Liliefors  digunakan untuk menguji normalitas data, Levene’s test  untuk uji homogenitas , dan Indepent Sample T Test untuk uji hipotesis, semua perhitungan tersebut diolah menggunakan program SPSS versi 21. Berdasarkan hasil uji hipotesis data hasil belajar menggunakan Independent Sample T Test. Data hasil belajar siswa kelas eksperimen menunjukan bahwa t hitung > t table (46.693 > 2.571) signifikasi 0.00 < 0.05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media video sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.  Abstract: This study aims to improve the results of science learning material changes in the form of objects in children with moderate intellectual disabilities in grade V SDLB at SKh Negeri 02 Lebak, the purpose of this study is to determine which effect is more dominant regarding improving learning using video media or using conventional media for getting learning outcomes in science learning at SKh Negeri 02 Lebak. The experimental design used in this research is Quasi-Experimental with the form of a Non-Equivalent Control Group. The total population in this study were ten students in class VA and class VB, which were divided into three people from the experimental class and three from the control class, so the sample taken was six students with moderate intellectual disabilities in class 5 SDLB. The Liliefors method is used to test data normality, Levene's test for homogeneity, and Independent Sample T-Test for hypothesis testing; all of these calculations are processed using the SPSS version 21 program. Based on the hypothesis test results, the learning outcomes data used the Independent Sample T-Test. The experimental class student learning outcomes data shows that t count> t table (46,693> 2,571) significance 0.00 <0.05; thus, it can be concluded that video media is very effective in improving student learning outcomes. 
Penerapan media balok magnet dalam meningkatkan keterampilan membaca permulaan terhadap anak dengan hambatan intelektual Reza Febri Abadi; Dedi Mulya; Dara Ayu Rosaliana
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.17 KB) | DOI: 10.30870/unik.v6i1.11864

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui data dan informasi mengenai penerapan media balok magnet dalam meningkatkan keterampilan membaca permulaan terhadap anak dengan hambatan intelektual kelas III SDKh di SKh Elok Asri Kota Serang. Desain yang digunakan adalah A-B-A dan metode penelitian ini ialah kuasi eksperimen dengan subyek tunggal atau single subyek research (SSR). Subjek penelitian ini adalah anak dengan hambatan intelektual. Pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi dan tes membaca dengan sembilan soal, target behavior pada penelitian ini adalah membaca permulaan dengan membaca huruf bilabil yang terdiri dari huruf p, b dan m dan huruf dental yang terdiri dari huruf n, t, f, l, s, dan r. Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan data dari penelitian yang telah dianalisis menunjukkan hasil yang cukup baik, dimana adanya perubahan yang lebih baik terhadap kemampuan membaca anak dibandingkan kemampuan awal anak sebelum adanya intervensi melalui media balok magnet. Hal ini dapat diketahui melalui hasil penyajian data melalui tabel disetiap fasenya dengan mean level baseline 1 (A-1) adalah 33 dan, intervensi (B) adalah 60,8 dan mean level untuk baseline 2 (A-2) ialah 45,8. Hal tersebut dapat terlihat adanya peningkatan pada penelitian ini meskipun ada beberapa fase yang memiliki kecenderungan stabilitas yang tidak stabil sebab masih dibawah kriteria stabilitas data. Akan tetapi, media balok magnet ini mampu meningkatkan keterampilan membaca permulaan anak.  Abstract: The purpose of this study is to find out the data and information on the application of magnetic beam media in improving the initial reading skills of children with intellectual barriers in grade III SDKh in SKh Elok Asri Serang City. The design used is A-B-A and this research method is a ucius experiment with a single subject or single research subject (SSR). The subject of this study was a child with intellectual barriers. Data collection is an observation and reading test with nine questions, the target behaviour in this study is to read the beginning by reading bilabial letters consisting of the letters p, b and m and dental letters consisting of the letters n, t, f, l, s, and r. The data that has been obtained will be analyzed using descriptive statistics. Based on data from the research that has been analyzed shows quite good results, where there is a better chance in the child's reading ability than the initial ability of the child before the intervention through the medium of magnetic beams. This can be known through the results of presenting data through tables in each phase with the mean baseline level 1 (A-1) being 33, intervention (B) being 60.8 and the mean level for baseline 2 (A-2) being 45.8. This can be seen as an improvement in this study although there are several phases that have a tendency to stability that is unstable because it is still below the data stability criteria. However, this magnetic beam medium is able to improve the child's early reading skills.
Pengaruh metode bermain peran terhadap perilaku agresif anak dengan hambatan pendengaran Rahadian Anugraha Ramadhan; Dedi Mulya; Yuni Tanjung Utami
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/unik.v7i1.12955

Abstract

Penelitian tentang metode bermain peran (role playing) bertujuan untuk menguji seberapa pengaruh metode bermain peran (role playing) terhadap perilaku agresif anak dengan hambatan pendengaran kelas1 SMP di SKH AL-Kautsar Cilegon. Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan bersifat eksperimen. Pendekatan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Single Subject Research (SSR) dengan subjek penelitian adalah kelas 1 SMPLB SKH Al-Kautsar Cilegon dengan anak hambatan pendengaran yang belum bisa mengendalikan perilaku agresif yang mudah memahami instruksi sederhana. Hasil keseluruhan dari penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku agresif pada subjek memuncak pada sesi kedua fase intervensi kemudian menurun pada sesi berikutnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya penurunan frekuensi munculnya perilaku agresif pada subjek. Penurunan perilaku agresif subjek dapat dilihat pada hasil observasi fase intervensi sesi ke-8. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa metode bermain peran (role playing) berpengaruh efektif untuk mengurangi perilaku agresif pada anak dengan hambatan pendengaran kelas SMPLB di Skh Al-kautsar Cilegon. Hal ini ditunjukkan dengan penurunan frekuensi perilaku agresif pada subjek. The effect of the role-playing method on the aggressive behavior of children with hearing impairment Abstract: Research on the method of playing a role (role-playing) aims to examine how the effect of playing methods (role-playing) against the aggressive behavior of children with hearing obstacles in first-grade junior high school in SKH AL-Kaustar Cilegon. This research approach using quantitative and experimental research. The experimental approach used in this study is a single approach to the subject of research (SSR) with the research subject being a first-grade junior high school in SKH AL-Kaustar Cilegon. with hearing obstacles that cannot control the aggressive behavior that is easy to understand simple instructions. The overall results of this study showed that aggressive behavior on the subject culminated in the second session of the intervention phase and then decreased in the next session. This is indicated by a decrease in the frequency of aggressive behavior on the subject. A decrease in the subject of aggressive behavior can be seen in the observation of the intervention phase of the 8th session. Based on the research that has been carried out, it can be concluded that the method of playing a role (role-playing) effective influence reducing aggressive behavior in children with hearing obstacle in junior high school in SKH AL-Kaustar Cilegon. This is indicated by a decrease in the frequency of aggressive behavior on the subject.
Penggunaan teknik modelling untuk meningkatkan kepercayaan diri anak tunadaksa Haifa Nurul Ghassani; Yuni Tanjung Utami; Dedi Mulya
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.649 KB) | DOI: 10.30870/unik.v6i2.12958

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dari permasalahan yang penelitin di TK Mutiara Ilmu Kota Serang, yaitu pada anak tunadaksa. Peneliti telah melakukan pengamatan terlebih dahulu guna mengetahui kebutuhan yang dimiliki serta mengetahui kondisi seorang anak tunadaksa usia dini yang kehilangan salah satu tangannya. Dari hasil yang didapatkan pada pengamatan awal ternyata subjek tidak memiliki banyak kegiatan selain kegiatannya di sekolah, subjekpun enggan untuk menyapa ataupun disapa oleh orang lain sehingga subjek kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Pada saat pengamatan awal ditemukan juga bahwa anak memiliki karakteristik yang pemalu dan sangat kurang percaya diri. Kurangnya kepercayaan diri yang dialami oleh subjek ini disebabkan karena subjek merasa berbeda dan memiliki kekurangan dibandingkan teman-temannya sehingga membuatnya menarik diri dari lingkungan bermainnya. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain A-B-A dengan menggunakan pendekatan subjek tunggal atau biasa sering disebut dengan single subjek research (SSR). Single Subject Research (SSR) sengaja diterapkan guna memberikan perlakuan kepada subjek secara individual dengan tujuan agar memberikan perubahan kepada subjek yang diteliti dengan lebih akurat. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen. Teknik analisis data yang digunakan berupa statistik deskriptif yang dituangkan dalam bentuk grafik pada penelitian ini. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik modelling dapat meningkatkan kepercayaan diri. Hal ini dibuktikan dari perbandingan hasil pada fase baseline 1 (A1) dengan memperoleh nilai akhir 33,33% data ini diperoleh dari kondisi alami subjek sebelum diberikannya perlakuan atau intervensi berupa teknik modelling, lalu pada fase intervensi berupa pemeberian perlakuan dengan menerapkan teknik modellingmemperoleh nilai persentase di sesi terakhir sebanyak 87,5% data ini diperoleh dari hasil perlakuan yang telah diberikan, selanjutnya pada fase baseline 2 (A2) memperoleh nilai persentase akhir 66,66% data ini diperoleh dari kondisi subjek setelah diberikannya perlakuan atau intervensi. Abstract: The background of this research is the problem that the research conducted at Mutiara Ilmu Kindergarten in Serang City, namely in children with disabilities. Researchers made observations first to find out their needs and the condition of an early childhood quadriplegic child who lost one of the actions. From the results obtained in the initial observations, it turned out that they did not have many activities other than their activities at school. The subject was reluctant to greet or be greeted by other people, so the subject did not socialize with the surrounding environment. At the time of initial observation, it was also found that the child had the characteristics of a lack of self-confidence. the confidence experienced by the subject is caused because the subject feels different and has shortcomings compared to his friends, so he withdraws from his playing environment. The design used in this study was the A-B-A design using a single subject approach or commonly referred to as single subject research (SSR). Single Subject Research (SSR) is deliberately applied to provide treatment to subjects individually to provide changes to the subjects studied more accurately. The research method used by the researcher in this research is using the experimental method. Data analysis techniques are used in the form of statistics the form of graphs in this study. The results of the study indicate that modeling techniques can increase self-confidence. This is evidenced by comparing results in baseline phase 1 (A1) by obtaining a final value of 33.33%. This data was obtained from the natural condition of the subject before being given treatment or intervention in the form of modeling techniques, then in the intervention phase, giving a treatment by applying modeling techniques to obtain a percentage value. in the last session, as much as 87.5% of this data was obtained from the results of the treatment that had been given, then in baseline phase 2 (A2), the final percentage value was 66.66%. This data was obtained from the condition after being given treatment or intervention.