Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TARI JAIPONG BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH KHUSUS NEGERI 02 KOTA SERANG BANTEN Toni Yudha Pratama; Suhaya Suhaya; Yuni Tanjung Utami
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.02 KB) | DOI: 10.30870/jpks.v2i1.2509

Abstract

Pembelajaran tari jaipong di sekolah dasar lebih ditujukan pada kegiatan belajar menari, bukan pengenalan dan pemahaman tentang teori-teori tari. Kegiatan praktik ini diarahkan pada kegiatan belajar bagaimana ia bergerak, memanfaatkan gerak dalam ruang dan waktu serta menemukan kekuatannya sebagai alat komunikasi. Hal itu akan memberikan siswa pengalaman penguasaan gerak dan perbendaharaan gerak sebelum mempelajari sebuah tarian jadi. Latihan penguasaan gerak ini mutlak diperlukan setiap anak. Anak berkebutuhan khusus terutama tunagrahita ringan merupakan individu yang perlu diberikan kesempatan dan pelayanan terhadap pembelajaran seni tari jaipong, hal ini dapat dijadikan media untuk anak tunagrahita ringan agar dapat melatih dan mengembangkan kemampuan motorik dan konsentrasi pada anak tunagrahita ringan walaupun mereka memiliki keterbatasan. Menari jaipong menampilkan gerakan-gerakan pada kepala, tangan dan kaki yang akan melatih motorik anak tunagrahita, serta konsentrasi dan ingatan yang kuat dalam mengingat setiap gerakan demi gerakannya. Keinginan belajar tari jaipong yang dimiliki oleh mereka dapat dijadikan orientasi oleh guru dalam pembelajaran seni tari untuk membuat stimulus-stimulus yang dapat merangsang munculnya perkembangan motorik dalam gerak-gerak tari yang mereka temukan secara kreatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran tari jaipong dan menyajikan data berupa deskripsi, menganalisis dan menginterpretasi data. Dalam kemampuan gerakan, siswa masih kaku dan hanya gerakan-gerakan sederhana saja yang dapat dilakukan siswa. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan rekomendasi, yaitu diharapkan pihak sekolah agar lebih memperhatikan pelayanan dengan memfasilitasi sarana dan prasarana dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tari jaipong agar lebih baik lagi. Serta hendaknya pihak guru mempelajari pelaksanaan asesmen keterampilan menari jaipong secara tertulis. 
Sikap remaja dengan hambatan pendengaran terhadap pembelajaran online pada masa pandemi Covid-19 di Kota Serang Saarah Dharmawan; Yuni Tanjung Utami; Toni Yudha Pratama
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/unik.v5i2.14379

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap remaja dengan hambatan pendengaran terhadap pembelajaran online pada Masa Pandemi Covid-19 di Kota Serang. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Subjek penelitian merupakan remaja yang berusia 15-25 tahun dan menempuh pendidikan di Kota Serang sebanyak 23 responden. Pengumpulan data menggunakan angket. Analasis data dalam penelitian ini adalah deskriptif. Hasil uji hipotesis melalui uji normalitas sebesar X2-hitung= 1.312,288 dengan taraf signifikan 5% dan df =2 mendapatkan nilai X2-tabel= 5,991. Sehingga hipotesis menunjukan Ho ditolak dan Hi diterima, sebab X2-hitung (1.312,288) > X2-tabel (5,991). Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa sikap remaja dengan hambatan pendengaran terhadap pembelajaran online pada Masa Pandemi Covid-19 di Kota Serang sebanyak 3 remaja dengan hambatan pendengaran (13,04%) termasuk kategori sangat baik, 16 remaja dengan hambatan pendengaran (69,57%) termasuk kategori baik, 3 remaja dengan hambatan pendengaran (13,04%) termasuk kategori cukup, 1 remaja dengan hambatan pendengaran (4,35%) termasuk kategori kurang, dan 0 remaja dengan hambatan pendengaran (0,00%) termasuk kategori sangat kurang. Teenage with hearing loss’ behaviour in online learning during the Covid-19 Pandemic in Serang City Abstract: This research aimed to determine the attitude of adolescents with hearing impairments toward learning online during the Covid-19 Pandemic Period in Serang City. This study uses a quantitative with a descriptive study approach. The research subjects are teenagers aged 15-25 years and studying in Serang City as many as 23 respondents. Data collection using a questionnaire. The data analysis in this research is descriptive. The results of hypothesis testing through the normality test of X2-count = 1,312,288 with a significant level of 5% and df = 2 get the value of X2-table = 5,991. So that the hypothesis shows that H0 is rejected and Hi is accepted because X2-count (1,312.288) > X2-table (5,991). The results and discussion show that the attitudes of adolescents with hearing impairments toward earning online during the Covid-19 Pandemic Period in Serang City were 3 adolescents with hearing impairments (13.04%) in the very good category, 16 adolescents with hearing impairments (69.57%) included in the good category, 3 adolescents with hearing impairments (13.04%) were included in the sufficient category, 1 youth with hearing impairments (4.35%) were in the poor category, and 0 adolescents with hearing impairments (0.00%) were in the very poor category.
Penggunaan media kocak untuk meningkatkan kemampuan artikulasi siswa tunarungu Riqqah Nidhakhatani; Toni Yudha Pratama; Yuni Tanjung Utami
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.226 KB) | DOI: 10.30870/unik.v6i2.12996

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media KOCAK (Kotak Cerdas dan Anak Kreatif) untuk meningkatkan kemampuan artikulasi khususnya pada bagian konsonan bilabial bunyi [p], [b], [m], [w] pada subjek berinisial R dengan hambatan pendengaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan Single Subject Research (SSR). Adapun pendekatan yang peneliti gunakan yaitu kuantitatif dengan desain A-B-A. A1 adalah fase baseline 1 yang dilakukan selama 4 sesi dan berfungsi untuk mengetahui kondisi subjek sebelum diberikannya intervensi, B adalah intervensi yaitu fase pemberian latihan yang dilakukan sebanyak 8 sesi, dan A2 adalah baseline 2 yang dilakukan sebanyak 4 sesi dan bertujuan untuk fase kontrol dari A1 dan B sekaligus untuk menarik kesimpulan. Setelah dilakukan penelitian sebanyak 16 kali pertemuan, diperoleh hasil bahwa kemampuan artikulasi konsonan bilabial pada subjek R mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah diberikan intervensi dengan menggunakan media KOCAK. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil mean level pada fase baseline 1 (A1) sebesar 33,33%, fase intervensi (B) 83,33%, dan fase baseline 2 (A2) sebesar 75%, dari hasil data tersebut terlihat bahwa pemberian intervensi dengan menggunakan media KOCAK memberikan pengaruh positif pada kemampuan artikulasi konsonan bilabial. Abstract: This study aims to determine the effect of using KOCAK (Smart Box and Creative Children) media to improve articulation skills, especially in the bilabial consonants [p], [b], [m], [w] on subjects with the initials R with hearing impairment. The method used in this research is an experiment with Single Subject Research (SSR). The approach that the researcher uses is quantitative with an A-B-A design. A1 is the baseline phase 1 which is carried out for four sessions and serves to determine the condition of the subject before the intervention is given, B is the intervention that is given the exercise phase, which is carried out for 8 sessions, and A2 is baseline 2 which is carried out for four sessions and aims for the control phase from A1 and B at the same time to draw conclusions. After 16 meetings, it was found that the articulation ability of bilabial consonants in subject R experienced a significant increase after being given an intervention using KOCAK media. This can be proven from the results of the mean level in the baseline phase 1 (A1) at 33.33%, the intervention phase (B) at 83.33%, and baseline phase 2 (A2) at 75%. using KOCAK media has a positive effect on the articulation ability of bilabial consonants.
Penerapan metode phonetic placment untuk meningkatkan kemampuan pengucapan konsonan bilabial Lusiana Lusiana; Reza Febri Abadi; Yuni Tanjung Utami
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.757 KB) | DOI: 10.30870/unik.v6i2.12961

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dari permasalahan yang peneliti temukan di SKh Al-Karim Cikedal Pandeglang Banten, yaitu pada anak dengan hambatan fisik motorik kelas IV SDKh dalam kemampuan pengucapan konsonan bilabial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode phonetic placment memberikan pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan pengucapan konsonan bilabial [p], [b], [m], [w], di awal, di tengah, dan di akhir kata pada anak dengan hambatan fisik motorik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan single subject research. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, observasi, dokumntasi dan instrumen. Hasil yang diperoleh subject dilihat dari perubahan level data pada analisis antar kondisi pada fase intervensi (B) ke baseline-1 (A1) meningkat sebesar (46) poin akibat diberikannya perlakuan. Sedangkan pada fase baseline-2 (A2) ke intervensi (B) mengalami peningkatan sebesar (-18) poin. Walaupun pada fase baseline-2 (A2) data yang diperoleh lebih rendah dari fase intervensi, namun data yang diperoleh lebih tinggi lebih tinggi dari fase baseline-1 (A1).selain itu, data overlap pada fase intervensi (B) ke baseline-1 (A1) dan fase baseline-2 (A2) ke intervensi (B) memiliki persentase overlap 0%. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat menjawab hipotesis bahwa dengan penerapan metode phonetic placment kemampuan pengucapan konsonan bilabial pada satu anak dengan dengan hambatan fisik kelas IV SDKh Meningkat. Abstract: This study is motivated by the problems that researchers found in SKh Al-Karim Cikedal Pandeglang Banten, namely in children with physical motor barriers in class IV SDKh in the ability to pronounce bilabial consonants. This study aims to determine whether the application of the phonetic placment method has a significant effect in improving the ability to pronounce bilabial consonants [p], [b], [m], [w], in the beginning, in the middle, and at the end of words in children with physical motor barriers. The type of research used is experimental research with single-subject research. The data collection techniques used are observation, documentation, and instruments. The results obtained by the subject are seen from the change in data levels in the analysis between conditions in the intervention phase (B) to baseline-1 (A1) increased by (46) points due to the treatment given. While in the baseline-2 (A2) to intervention (B) phase, there was an increase of (-18) points. Although in the baseline-2 (A2) phase, the data obtained was lower than in the intervention phase, the data obtained was higher than in the baseline-1 (A1) phase. In addition, the overlap data in the intervention phase (B) to baseline-1 (A1) and baseline-2 (A2) phase to intervention (B) had a 0% overlap percentage. Thus the results of this study can answer the hypothesis that with the application of the phonetic placment method, the ability to pronounce bilabial consonants in one child with physical disabilities in class IV SDKh Increased.
Penerapan metode phonetic placment untuk meningkatkan kemampuan pengucapan konsonan bilabial Lusiana Lusiana; Reza Febri Abadi; Yuni Tanjung Utami
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.757 KB) | DOI: 10.30870/unik.v7i1.12987

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dari permasalahan yang peneliti temukan di SKh Al-Karim Cikedal Pandeglang Banten, yaitu pada anak dengan hambatan fisik motorik kelas IV SDKh dalam kemampuan pengucapan konsonan bilabial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode phonetic placment memberikan pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan pengucapan konsonan bilabial [p], [b], [m], [w], di awal, di tengah, dan di akhir kata pada anak dengan hambatan fisik motorik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan single subject research. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, observasi, dokumentasi dan instrumen. Hasil yang diperoleh subject dilihat dari perubahan level data pada analisis antar kondisi pada fase intervensi (B) ke baseline-1 (A1) meningkat sebesar  (46) poin akibat diberikannya perlakuan. Sedangkan pada fase baseline-2 (A2) ke intervensi (B)  mengalami peningkatan sebesar (-18) poin. Walaupun pada fase baseline-2 (A2) data yang diperoleh lebih rendah dari fase intervensi, namun data yang diperoleh lebih tinggi lebih tinggi dari fase baseline-1 (A1).selain itu, data overlap pada fase intervensi (B) ke baseline-1 (A1)  dan fase baseline-2 (A2)  ke intervensi (B) memiliki persentase overlap 0%. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat menjawab hipotesis bahwa dengan penerapan metode phonetic placment kemampuan pengucapan konsonan bilabial pada satu anak dengan dengan hambatan fisik kelas IV SDKh Meningkat.  Application of the phonetic placement method to improve the ability to pronounce bilabial consonants Abstract: This research was motivated by the problems that the researchers found in SKh Al-Karim Cikedal Pandeglang Banten, namely in children with physical motoric barriers in class IV SDKh in the ability to pronounce bilabial consonants. This study aims to determine whether the application of the phonetic placement method has a significant effect in improving the ability to pronounce bilabial consonants [p], [b], [m], [w], at the beginning, in the middle, and at the end of the word in children with disabilities. motor physics. The type of research used is experimental research with single subject research. The data collection techniques used are observation, documentation and instruments. The results obtained by the subject were seen from the change in the level of data in the analysis between conditions in the intervention phase (B) to baseline-1 (A1) increased by (46) points due to the treatment. Meanwhile, in the baseline-2 phase (A2) to intervention (B) there was an increase of (-18) points. Although in the baseline-2 (A2) phase the data obtained were lower than the intervention phase, the data obtained were higher than the baseline-1 phase (A1). In addition, the data overlapped in the intervention phase (B) to baseline-1. (A1) and baseline-2 (A2) to intervention (B) phases have an overlap of 0%. Thus the results of this study can answer the hypothesis that with the application of the phonetic placement method the ability to pronounce bilabial consonants in a child with physical barriers in class IV SDKh increases.
Community Attitude to the Social Life of Mentally Retarded Teenager in Paninggilan Village Alfiani Putri Awalia; Dedi Mulya; Yuni Tanjung Utami
Journal of ICSAR Vol 6, No 1 (2022): January
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um005v6i12022p093

Abstract

Attitude is a form of response that a person gives to something he sees. The purpose of this study was to find out how the community's attitude towards the social life of mentally retarded adolescents in Paninggilan Village. This research use qualitative descriptive approach. The respondents of this study were the community, which consisted of 10 people and 1 parent of a mentally retarded teenager. Data were collected through observations, interviews, documentation and field notes. The data analysis used was data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that the attitude of the community towards the social life of mentally retarded adolescents in Paninggilan Village could not be said to be completely good. When viewed based on the 3 components of the attitude acceptance aspect, the community already knows and understands a little what children with special needs are, the attitude given by the community to mentally retarded adolescents in Paninggilan Village is also good, but people still think that mentally retarded adolescents cannot be united with the community in general. Generally, when in an event because mental retardation can ruin an event, some of the community also still has an understanding that children with special needs (tunagrahita) are the same as ODGJ.
Penerapan metode brain gym (senam otak) dalam meningkatan keterampilan membaca anak autis Yuli Insyirah; Yuni Tanjung Utami; Toni Yudha Pratama
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.744 KB) | DOI: 10.30870/unik.v6i1.11870

Abstract

Penelitian ini berdasarkan adanya permasalahan  mengenai  minimalnya penguasaan kosa kata, kemampuan dalam mengenal huruf alfabet (abjad) juga masih belum bisa dikatakan sempurna pada anak autis. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca anak autistik dengan target behavior yaitu, kemampuan mengenal huruf alfabet (abjad) dan kemampuan membaca kata. Subjek pada penelitian ini adalah anak autistik kelas XII SMALB di SKh. Samantha Kota Serang. Metode yang digunakan yang digunakan yaitu Single Subject Research (SSR) dengan design A-B-A. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan yang cukup signifikan pada keterampilan membaca pada subjek penelitian dengan penerapan metode Brain Gym (senam otak) dengan dibuktikannya perolehan nilai perbandingan mean level pada target behavior mengenal huruf alfabet (abjad), pada fase baseline-1 (A) nilai rata-rata yang didapatkan sebesar 48% , fase intervensi (B) mendapatkan nilai rata-rata sebesar 78%, dan fase baseline-2 (A2) mendapatkan nilai rata-rata sebesar 54%. maka penerapan metode Brain Gym (senam otak) efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca anak autis.  Abstract: This research is based on the existence of problems regarding the minimum mastery of vocabulary, the ability to recognize the letters of the alphabet (alphabets) is still not perfect in children with autism. This study aimed to improve the reading skills of autistic children with target behavior, namely, the ability to recognize letters of the alphabet (alphabet) and the ability to read words. The subjects in this study were autistic children in class XII SMALB at SKh. Samantha of Serang City. The method used is Single Subject Research (SSR) with an ABA design. The progress can be seen in the phase baseline-1 (A1), the Intervention phase (B), and phase baseline-2 (A2). The results showed a significant increase in reading skills in research subjects with the application of the method Brain Gym with the evidence of the acquisition of mean level comparisons on the target behavior of recognizing letters of the alphabet (alphabet) in the phase baseline-1 (A) mean value -The average obtained is 48%, the intervention phase (B) gets an average value of 78%, and the phase baseline-2 (A2) gets an average value of 54%. Then the application of the method Brain Gym is effective in improving the reading skills of children with autism.
Kewirausahaan berbasis online shop Amaliyah Amaliyah; Dedi Mulia; Yuni Tanjung Utami
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/unik.v5i2.14373

Abstract

Children with hearing impairments are children who experience hearing impairments, in these hearing impairments there are two categories, namely deafness and hearing loss, which can have an impact on their daily life. Entrepreneurship is more up to date with the times, there must be a renewal like entrepreneurship in the form of an online shop, in addition to following the development of the online shop, it is felt that it is easier for children with hearing impairments to run. This study aims to look at the entrepreneurial process of selling clothing through an online shop by students with hearing impairments. Techniques for data collection used were observation, interviews and documentation. The research method used is descriptive qualitative. The results showed that in marketing their products, students used social media Facebook and Whatsapp communication media. Communication and hearing disorders did not hinder the sales process. Event students feel happy because they have a new friend. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses kewirausahaan penjualan pakaian melalui online shop oleh peserta didik dengan hambatan pendengaran. anak dengan hambatan pendengaran  merupakan anak yang mengalami hambatan dalam segi pendengaran, di dalam hambatan pendengaran ini ada dua kategori yaitu tuli dan kurang dengar, hal ini dapat berdampak dalam kehidupan sehari-harinya. Kewirausahaan agar lebih mengikuti zaman maka haruslah ada pembaharuan seperti halnya kewirausahaan yang berbentuk online shop, selain mengikuti perkembangan zaman online shop dirasa  lebih mudah dijalankan oleh anak dengan hambatan pendengaran.  Teknik untuk pengumpulan data yang digunakan adalah observasi langsung dilapangan untuk melakukan wawancara dengan peserta didik dan orangtua (ibu) dan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.  Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam memasarkan produknya, peserta didik menggunakan media sosial facebook dan media komunikasi whatsapp. Adanya gangguan komunikasi dan pendengaran tidak menghambat proses penjualan. Bahkan peserta didik merasa senang karena memiliki teman baru.
Kewirausahaan berbasis online shop berjualan pakaian di sekolah khusus Amaliyah Amaliyah; Dedi Mulya; Yuni Tanjung Utami
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.099 KB) | DOI: 10.30870/unik.v6i1.11866

Abstract

Permainan ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses kewirausahaan penjualan pakaian melalui online shop oleh peserta didik dengan hambatan pendengaran. anak dengan hambatan pendengaran  merupakan anak yang mengalami hambatan dalam segi pendengaran, di dalam hambatan pendengaran ini ada dua kategori yaitu tuli dan kurang dengar, hal ini dapat berdampak dalam kehidupan sehari-harinya. Kewirausahaan agar lebih mengikuti zaman maka haruslah ada pembaharuan seperti halnya kewirausahaan yang berbentuk online shop, selain mengikuti perkembangan zaman online shop dirasa  lebih mudah dijalankan oleh anak dengan hambatan pendengaran.  Teknik untuk pengumpulan data yang digunakan adalah observasi langsung dilapangan untuk melakukan wawancara dengan peserta didik dan orangtua (ibu) dan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.  Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam memasarkan produknya, peserta didik menggunakan media sosial facebook dan media komunikasi whatsapp. Adanya gangguan komunikasi dan pendengaran tidak menghambat proses penjualan. Bahkan peserta didik merasa senang karena memiliki teman baru.   Abstract: Children with hearing impairments are children who experience hearing impairments; in these hearing impairments, there are two categories, namely deafness and hearing loss, which can have an impact on their daily life. Entrepreneurship is more up to date with the times; there must be a renewal like entrepreneurship in the form of an online shop; in addition to following the development of the online shop, it is felt that it is easier for children with hearing impairments to run. This study looks at the entrepreneurial process of selling clothing through an online shop by a student with hearing impairments. Techniques for data collection used were observation, interviews and documentation. The research method used is descriptive qualitative. The results showed that the student used social media, Facebook and WhatsApp communication media to market their products. Communication and hearing disorders did not hinder the sales process. Event students feel happy because they have a new friend. 
Penggunaan media smartcard dalam meningkatkan kemampuan membaca huruf pada anak tunarungu Nur Ahdi Asmara; Toni Yudha Pratama; Yuni Tanjung Utami
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.031 KB) | DOI: 10.30870/unik.v6i1.11868

Abstract

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah tingkah laku manusia ke arah yang lebih baik dan terencana untuk mencapai sebuah tujuan. Anak berkebutuhan khusus dalam spesifikasi gangguan pendengaran atau tunarungu, dilihat secara fisik terlihat sama dengan anak pada umum lainnya. Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat membantu dan mempercepat proses pemahaman dan penangkapan materi yang diberikan. Adapun rumusan masalah yang terjadi pada penelitian ini yaitu bagaimana penggunaan media SmartCard untuk meningkatkan kemampuan membaca huruf (A, B, C, D) pada anak tunarungu kelas dasar I di SKh Al-Ghisafa Labuan, dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media SmartCard dalam meningkatkan kemampuan membaca huruf pada anak tunarungu kelas dasar I di SKh Al-Ghisafa Labuan. Metode penelitian ini mengggunakan design Single Subject Research (SSR). Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian ini yaitu penggunaan media SmartCard dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf (A, B, C, D) pada anak tunarungu pada kelas I SDKh di SKh Al-Ghisafa yang dapat dibuktikan dengan nilai presentase pada intervensi (B) dan baseline 2 ( ) lebih tinggi dibandingkan dengan skor presentase baseline 1 ( ).  Abstract: Education is a conscious effort made by a person to change human behaviour in a better and planned direction to achieve a goal. Children with special needs in the specifications of hearing loss or deafness seen physically look the same as other children in general. The use of media in the learning process can help and accelerate the process of understanding and catching the material provided. The problem formulation that occurred in this study is how to use SmartCard media to improve the ability to read letters (A, B, C, D) in deaf children in elementary class I at SKh Al-Ghisafa Labuan, and the purpose of this study is to find out the use of SmartCard media in improving the ability to read letters in deaf children in elementary class I at SKh Al-Ghisafa Labuan. This research method uses Single Subject Research (SSR) design. Data collection techniques are observation, interview, and documentation. The data analysis used is descriptive statistics. The result of this study is the use of SmartCard media can improve the ability to read letters (A, B, C, D) in deaf children in grade I SDKh in SKh Al-Ghisafa, which the percentage value can prove at intervention (B) and baseline 2 (A_2) higher than the percentage score of baseline 1 (A_1).