A. Syathori
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DENGAN KEPEDULIAN SOSIAL SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 DARMA DESA CIPASUNG KECAMATAN DARMA KABUPATEN KUNINGAN Hasanudin Hasanudin; Wawan Ahmad Ridwan; A. Syathori
Al-Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruann, IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/tarbawi.v1i2.1241

Abstract

Pendidikan Agama Islam sangat penting ditanamkan kepada setiap anak didik sejak dini. Secara umum pendidikan merupakan sebuah proses transformasi yang  dilakukan oleh seseorang atau masyarakat ke generasi berikutnya, serta dilaksanakan secara sengaja, teratur dan dapat diukur, atau diketahui hasilnya, baik itu dari pendidikan formal maupun informal sehingga mereka dapat tumbuh secara intelektual, berakhlak mulia, serta memiliki sikap hidup yang baik sehingga mampu menjalin silaturahmi, saling menghormati, menghargai, gemar  membantu orang  lain, dan  ikut merasakan kesusahan yang dialami oleh orang lain.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), kepedulian sosial siswa, dan hubungan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan kepedulian sosial siswa Kelas XI di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Darma Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan. Penelitian ini bertolak dari pemikiran dasar bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dicapai dengan cara pembelajaran yang baik, memberikan contoh kepada siswa, dan menerapkan metode yang menarik dalam pembelajaran.  Dari hasil analisis data dapat diperoleh kesimpulan bahwa prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Darma Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan dalam kategori Baik dengan skor sebesar 78%, kepedulian sosial siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Darma Desa Cipasung Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan dalam kategori Baik dengan skor sebesar 78,02%, dan hasil korelasi antara prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan kepedulian sosial siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Darma Desa Cipasung Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan dapat diperoleh rxy sebesar 0,573 dalam kategori Sedang terletak antara 0,400 sampai dengan 0,599 sehingga dapat interpretasi yaitu terdapat keterhubungan yang Sedang antara prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan Kepedulian Sosial Siswa Kelas XI di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Darma Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan. Kata Kunci : Prestasi Belajar, PAI
KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH TSANAWIYAH (Implementasi, Analisis dan Pengembangannya) A. Syathori
Al-Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruann, IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/tarbawi.v2i1.2024

Abstract

Abstract Pada kurikulum Madrasah Tsanawiyah kegiatan pembelajaran mata pelajaran Fiqh pada kelas VII sampai VIII dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada kelas IX kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. Alokasi waktu dalam mata pelajaran Fiqh Madrasah Tsanawiyah adalah 2 jam pembelajaran, dengan alokasi waktu 40 menit setiap kegiatan pembelajaran. Secara substansial mata pelajaran Fiqh memiliki konstribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dan Allah, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya ataupun lingkungannya.Untuk mengembangkan indikator pembelajaran setiap guru seharusnya berpedoman pada Taksonomi Bloom karena di dalam taksonomi Bloom tersebut level-level ranah kemampuan baik itu kemampuan kognitif, afektif maupun kemampuan psikomotor sudah tersusun secara sistematis dan terdapat banyak pilihaan kosa kata yang sesuai dengan tuntutan KI-KD. Hal ini menjadi suatu tuntutan yang harus dipenuhi oleh seorang guru karena diantara prinsip pengembangan silabus adalah sistematis, relevan dan memadai.Agar seorang guru yang mengajar dapat mengevaluasi pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa, media, sarana dan prasarana serta lingkungan sekolahnya, maka seorang guru harus melakukan metode evaluasi pembelajaran yang bervariasi. Kata Kunci: Kurikulum 2013, Mata Pelajaran Fiqih, Implementasi  
Emulating Sayyidah Fāṭimah al-Zahrāʾ in Classical and Contemporary Literature for Moral Education Transformation Masruroh Masruroh; A. Syathori
Bulletin of Indonesian Islamic Studies Vol. 4 No. 1 (2025): Bulletin of Indonesian Islamic Studies
Publisher : KURAS Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/biis.v4i1.1506

Abstract

This study examines the moral exemplarity of Sayyidah Fāṭimah al-Zahrāʾ through a systematic review of classical Islamic literature and contemporary scholarship as a foundation for transforming moral education among Muslim women. In the digital era—marked by ethical crises—Fāṭimah al-Zahrāʾ is positioned as an ideal figure representing core Islamic values that are both contextually relevant and applicable to character formation, including ethical technology use and civil digital interaction. Adopting a normative orientation, the study applies a thematic approach in reviewing both classical Islamic texts and modern academic sources. The analysis identifies three central themes: (1) Fāṭimah’s personal and spiritual virtues, such as honesty, patience, and devotion; (2) her role in family education as a moral exemplar; and (3) the actualization of her values in digital spaces through ethical communication and moral responsibility. The study concludes that Fāṭimah al-Zahrāʾ’s character offers a practical and context-sensitive model for moral learning, especially within Islamic educational settings such as pesantren. These findings provide both conceptual and practical contributions to the development of value-based curricula and character education modules rooted in Islamic ethics that are responsive to contemporary challenges.