Pemahaman masyarakat akan agama pada masyarakat perkotaan dan pedesaan memiliki karakteristik tersendiri. Masyarakat pedesaan memiliki pemahaman agama yang tergolong unik dengan beberapa faktor diantaranya hubungan kekeluargaan masih kuat, masyarakat yang homogen, bergantung terhadap tokoh, serta sistem ekonomi yang masih sederhana. Namun demikian, dalam membangun keberagamaan di pedesaan tentu diperlukan orang yang dapat menyampaikan dengan baik sehingga nilai-nilai yang disampaikan dapat mudah diterima yaitu tokoh agama yang memahami kondisi masyarakat dan cara penyampaian yang tepat. Inilah yang menjadi latar belakang pentingnya penelitian ini yaitu tentang peran tokoh agama dan lembaga keagamaan dalam menyampaikan nilai-nilai agama kepada masyarakat. Dalam tulisan ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologi dengan metode kualitatif yaitu penggabaran data di lapangan dalam bentuk deskripsi data melalui susunan kalimat dan tidak menggunakan hitungan matematis dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi yaitu dengan mengamati langsung objek yang diteliti dan juga dengan menggunakan wawancara semi terstruktur terhadap subjek yang otoritatif. Setelah dianalisis terhadap fenomena keberagamaan di desa Ciburial dengan berbagai data empirisnya, maka dapat disimpulkan bahwa lembaga atau organisasi keagamaan beserta para tokoh keagamaan berperan signifikan dalam membangun keberagamaan masyarakat, baik itu dalam hal dimensi pemahaman keagamaan maupun intensitas pelaksanaan ritus agama.