This Author published in this journals
All Journal Sari Pediatri
Ranti Adriani
Bagian Ilmu Kesehatan Anak , Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Sistem Skoring Hematologi dalam Diagnosis Awal Sepsis Neonatorum Awitan Dini Ranti Adriani; Eny Yantri; Rinang Mariko
Sari Pediatri Vol 20, No 1 (2018)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.876 KB) | DOI: 10.14238/sp20.1.2018.17-23

Abstract

Latar belakang. Sepsis neonatorum awitan dini (SNAD) merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada neonatus. Adanya gejala klinis yang tidak spesifik dan keterbatasan sarana pemeriksaan penunjang masih merupakan masalah dalam diagnosis sepsis. Sistem skoring hematologi (SSH) dapat digunakan sebagai metode deteksi awal SNAD. Tujuan. Mengetahui apakah sistem skoring hematologi (SSH) dapat digunakan dalam diagnosis awal SNAD.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dan uji diagnostik pada bayi dengan risiko dan diduga sepsis neonatorum awitan dini yang dirawat di NICU/Perinatologi RSUP Dr. M Djamil Padang dari bulan Oktober 2016 hingga Juni 2017. Diagnosis sepsis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis dan biakan darah. Sistem skoring hematologi terdiri delapan parameter hematologis.Hasil. Subjek penelitian 78 pasien, terdiri dari tidak sepsis 30 orang (38%) sepsis klinis 28 orang (36%) dan terbukti sepsis 20 orang (26%). Nilai SSH tidak sepsis lebih rendah dari kelompok sepsis klinis dan terbukti sepsis. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna nilai SSH kelompok terbukti sepsis dan sepsis klinis. Nilai SSH ≥2 memiliki nilai sensitifitas 100%, spesifitas 25,8 % dalam mendiagnosis sepsis (bakteremia ) pada bayi dengan dugaan SNAD. Kesimpulan. Sistem skoring hematologi ini dapat digunakan sebagai metode deteksi awal sepsis neonatorum awitan dini, terutama di rumah sakit dengan sarana pemeriksaan penunjang terbatas.