Jody Moenandir
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pengaruh Tiga Jenis dan Tiga Komposisi Nutrisi Media Tanam pada Jamur Tiram Putih Nugroho, Selly Putri Widia; Baskara, Medha; Moenandir, Jody
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 9 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1231

Abstract

Sebuah percobaan untuk mempelajari pengaruh  tiga  jenis dan tiga komposisi nutrisi media tanam pada pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Percobaan ini dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok dengan 10 perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuannya ialah:  Kontrol (serbuk kayu 1200 g), Sorgum 10% (serbuk kayu 1080 g,  tepung sorgum 120 g), Sorgum  20% (serbuk kayu 960 g , tepung sorghum 240 g), Sorgum  30% (serbuk kayu 840 g, tepung sorghum 360 g), Jagung   10%  (serbuk kayu 1080 g,  tepung jagung 20 g),  Jagung  20% (serbuk kayu  960 g, tepung jagung 240 g), Jagung 30% (serbuk kayu 840 g, tepung jagung 360 g),  Bekatul padi 10% (serbuk kayu 1080 g, bekatul padi 120 g),  Bekatul padi  20% (serbuk kayu 960 g, bekatul padi 240 g)  dan Bekatul padi 30% (840 g serbuk kayu, bekatul padi 360 g). Maka, terdapat 30 petak contoh, setiap petak berisi 27 unit  jamur tiram.  Percobaan ini  dilaksanakan sejak 8 Maret  hingga  19 Juli 2018. Percobaan dilaksanakan di  dusun Sonotengah, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten  Malang.   Hasil menunjukkan jenis dan  komposisi nutrisi memberikan pengaruh yang signifikan pada persentase kontaminasi, lama penyebaran miselium, muncul badan buah pertama,  jumlah badan buah, diameter tudung buah dan bobot segar panen. Jenis dan komposisi nutrisi tambahan ialah dari bekatul padi 10%.  Bekatul padi 10% menunjukkan hasil  bobot segar panen ialah sebesar   1832,2%  (angka tersebut ialah 18  kali) dibandingkan dengan Kontrol. R/C Rasio jamur tiram putih  dengan bekatul padi 10% ialah sebesar 2,05. Semua perolehan hasil ialah pengaruh dari perlakuan - perlakuan yang digunakan.
Pengaruh Kerapatan dan Pengaplikasian Herbisida Pre dan Post Emergence pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Samba, Bunga Fitria; Moenandir, Jody
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 11 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1265

Abstract

Percobaan lapang untuk meneliti pengaruh kerapatan gulma dan pengaplikasian herbisida pre dan post-emergence pada tanaman bawang merah. Percobaan ini dilakukan di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur sejak  bulan Januari  hingga Maret 2019. Percobaan ini dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok non faktorial dengan kombinasi JT rapat, sedang dan renggang dengan pengendalian gulma secara manual setiap 2 minggu sekali dan pengaplikasian herbisida pre dan post-emergence). Analisis vegetasi dilakukan pada sebelum olah tanah, 42 HST dan 56 HST. Pada pengamatan 42 HST, Bidens pilosa ialah gulma yang mendominasi pada perlakuan P0 dan P6. Pada pengamatan 56 HST, gulma Commelina diffusa memiliki nilai SDR tertinggi pada perlakuan P3, P4, P6, P7 dan P8. Sedangkan pada perlakuan P0 Cynodon dactylon ialah gulma yang memiliki nilai SDR tertinggi. Pada P2 terdapat dua gulma yang memiliki nilai SDR tertinggi ialah gulma Cynodon dactylon dan Commelina diffusa. Hal ini sama seperti pernyataan Clyde et al. (2015), Umiyati (2016) dan Gomes et al. (2017). Pada perlakuan P5 gulma yang memiliki nilai SDR tertinggi ialah Cyperus iria. Pergeseran gulma terjadi karena adanya perubahan kelimpahan jenis gulma sebagai hasil dari praktik manajemen budidaya. Gulma yang rentan pada herbisida yang digunakan berulang kali akan berkurang tingkat kompetisinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Rana et al. (2016).   Bawang merah ialah tanaman yang rentan untuk berkompetisi dengan gulma. Kehadiran gulma dapat ditekan dengan pengendalian secara manual ataupun kimiawi dan pengaturan jarak tanam. Pengaturan kerapatan tanaman dapat dilakukan untuk membatasi pertumbuhan gulma.  Maka, hasil penelitian ini ialah karena dampak perlakuan yang diujikan.
Pengaruh Penyiangan Gulma dan Pengurangan Jumlah Cabang pada Pertumbuhan serta Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) Hidayat, Nur; Moenandir, Jody
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 11 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1277

Abstract

Sebuah percobaan lapang untuk menguji pengaruh penyiangan gulma dan pengurangan jumlah cabang pada pertumbuhan serta hasil tanaman tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) telah dilaksanakan sejak bulan Januari hingga bulan April 2019 di lahan penelitian FP-UB di sekitar  Perumahan Griya Santa, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dengan jenis tanah andosol. Percobaan ini dirancang dalam sebuah Rancangan Acak Kelompok (RAK)  faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama ialah: periode penyiangan (P) yang terdiri dari 3 periode penyiangan, ialah Tanpa penyiangan gulma (P0), Penyiangan 2 kali pada waktu 30 dan 58 hari setelah tanam (P1) dan Penyiangan 3 kali pada waktu 30, 44 dan 58 hari setelah tanam (P2). Faktor kedua, ialah: pemangkasan jumlah cabang tanaman tomat (W) yang terdiri dari 3 taraf, ialah: Tanpa pemangkasan cabang (W0), Pemangkasan cabang dengan menyisakan 2 cabang (W1) dan Pemangkasan cabang dengan menyisakan 4 cabang (W2). Semua petak perlakuan diulang 3m kali. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada 30 HST (P0W0) ada 2 gulma dominan ialah Portulaca oleraceae dan Cyperus rotundus. Pada 44 HST menunjukkan bahwa juga ada 2 gulma dominan ialah: Ricinus communis serta Cyperus rotundusPerlakuan P2W0 gulma yang paling dominan ialah Ricinus communis dan Ageratum conyzoides. Perlakuan P0W1, P1W1, P0W2 dan P1W2 memiliki spesies gulma, ialah:  Ricinus communis serta Cyperus rotundus. Gulma dominan terdapat pada perlakuan P2W1 dan P2W2 ialah Ricinus communis dan Portulaca oleraceae. Hasil tersebut menunjukkan adanya pengaruh dari perlakuan yang dilakukan.
Pengaruh Waktu Pengendalian Gulma Pada Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Tipe Tegak Dewi, Mila Kumala; Baskara, Medha; Moenandir, Jody
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 6 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1415

Abstract

Faktor biotik dan abiotik ialah faktor pembatas yang menentukan produksi buncis. Faktor biotik tersebut ialah adanya gulma yang bersaing dengan tanaman buncis dalam memenuhi kebutuhan cahaya, suhu, kelembaban dan nutrisi sehingga dapat menurunkan pertumbuhan dan hasil tanaman budidaya. Cara yang digunakan untuk mengurangi faktor pembatas biotik dan abiotik ialah dengan melakukan pengendalian gulma dan penggunaan varietas unggul. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui waktu pengendalian gulma dan varietas terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman buncis tipe tegak, serta mengetahui interaksi antara waktu pengendalian gulma dan varietas pada pertumbuhan dan hasil tanaman buncis tipe tegak. Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor, 9 kombinasi perlakuan, dan 3 ulangan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei – Juli 2019 di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Jatimulyo UB, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Waktu pengendalian gulma dan varietas yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda pada pertumbuhan dan hasil tanaman buncis tipe tegak serta terdapat interaksi antara waktu pengendalian gulma dan varietas pada pertumbuhan dan hasil tanaman buncis tipe tegak. Penggunaan varietas Balitsa-1 dan penyiangan gulma pada 7, 14, 21, 28, 35, 42 dan 49 HST memberikan hasil terbaik pada parameter bobot kering tanaman, jumlah polong / tanaman, bobot basah polong / tanaman, bobot kering polong / tanaman, jumlah polong / petak, bobot basah polong / petak dan bobot kering polong / petak. Terjadi pergeseran vegetasi yang menyebabkan terjadinya perbedaan beberapa jenis gulma pada sebelum olah tanah dan sesudah olah tanah.
PENGARUH LUBANG RESAPAN BIOPORI PADA PERTUMBUHAN DAN PANEN TANAMAN GANDUM MUSIM SEMI VAR. DEWATA (DWR 162) Hatigoran, Patar Ronnie; Soekartomo, Sardjono; Moenandir, Jody
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 6 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.106 KB) | DOI: 10.21776/60

Abstract

Gandum (Triticum aestivum) ialah bahan baku pangan olahan yang paling banyak dikonsumsi di dunia, termasuk di Indonesia. Terhambatnya pertumbuhan dan rendahnya hasil panen gandum musim semi di Indonesia diduga bukan hanya karena faktor suhu, tetapi air dan tanah juga berpengaruh. Selain pemuliaan, sistem budidaya juga diduga mampu meminimalisir pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman gandum. Lubang Resapan Biopori (LRB) sebagai teknik baru di dunia pertanian diduga dapat menjadi solusi untuk berbagai macam masalah yang berkaitan dengan tanah dan air. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh LRB terhadap pertumbuhan dan panen tanaman gandum telah dilaksanakan pada bulan September 2010 sampai Januari 2011 di Dadaprejo, Batu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) perlakuan tunggal dengan tiga level perlakuan dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lubang resapan biopori berpengaruh positif terhadap pertumbuhan Tanaman dan meningkatkan hasil sampai 60.24% di bandingkan cara konvensional.Kata kunci: gandum, LRB, biopori, budidaya gandum
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN BERBAGAI MULSA ORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) VAR. GROBOGAN Prasetyo, Rizky Adie; Nugroho, Agung; Moenandir, Jody
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 6 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.899 KB) | DOI: 10.21776/63

Abstract

Kedelai (Glycine max L.) ialah tanaman legum semusim. Var. Grobogan termasuk kedalam jenis varietas genjah mempunyai keunggulan umurnya lebih pendek dari kedelai yang lain. Olah tanah bertujuan untuk memperbaiki kondisi tanah untuk penetrasi akar, infiltrasi air dan peredaran udara, menyiapkan tanah untuk irigasi permukaan dan pengendalian hama serta menghilangkan sisa-sisa tanaman yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Mulsa organik mempunyai keuntungan sebagai sarana konservasi tanah. Titik berat penelitian  ini ialah memperoleh sistem olah tanah dan pemberian beberapa jenis mulsa organik terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai var. Grobogan. Hipotesis yang diajukan ialah Sistem olah tanah maksimal dengan aplikasi mulsa paitan (Tithonia diversifolia L.) memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai varietas grobogan tertinggi. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013 hingga bulan Juni 2013 di Kebun Percobaan Jatikerto Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dengan ketinggian + 303 m dpl menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 12 kombinasi perlakuan dan 3  ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem olah tanah maksimal menunjukkan pertumbuhan dan hasil  yang paling baik pada variabel jumlah daun, luas daun, berat kering total tanaman, jumlah biji/polong tetapi pada jumlah polong isi/tanaman dan hasil biji ha-1 tidak berbeda pengaruhnya dengan olah tanah minimal. Sedangkan pemberian mulsa paitan tidak berpengaruh nyata pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai var. grobogan. Kombinasi antara sistem olah tanah maksimal dan pemberian mulsa jerami efektif digunakan untuk budidaya kedelai var. grobogan.Kata kunci: kedelai, olah tanah, mulsa, var. grobogan
Pengaruh Pengendalian Gulma pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.). Ginting, Addriyani Kacanova; Moenandir, Jody
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 10 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1471

Abstract

Penelitian ini ialah sebuah penelitian lapang yang bertujuan untuk mempelajari Pengaruh Pengendalian Gulma Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode pengendalian dan dosis herbisida yang paling tepat untuk menekan pertumbuhan gulma serta memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang optimal. Percobaan ini dilakukan sejak bulan Januari 2020 hingga April 2020, di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 10 perlakuan diantaranya: (P0) Tanpa pengendalian gulma (kontrol) (P1) Penyiangan pada 15, 30 dan 45 hst, (P2) Herbisida pendimetalin 1,5 l ha-1 (P3) Herbisida pendimetalin 1,5 l ha-1 +  penyiangan 30 dan 45 hst, (P4) Herbisida pendimetalin 2 l ha-1, (P5) Herbisida pendimetalin 2 l ha-1 + penyiangan 30 dan 45 hst, (P6) Herbisida pendimetalin 2,5 l ha-1,(P7) Herbisida pendimetalin 2,5 l ha-1 + penyiangan 30 dan 45 hst, (P8) Herbisida pendimethalin 3 l ha-1 dan (P9) Herbisida pendimetalin 3 l ha-1 + penyiangan 45 hst. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan P7 (herbisida pendimetalin = 2,5 l ha-1 + pengendalian gulma pada hari ke 30 dan 45) memberikan hasil data terbaik. Perlakuan P7, mampu menekan pertumbuhan gulma secara efektif, sehingga pertumbuhan dan hasil kedelai menjadi baik dan optimal. Perlakuan P7 tidak selalu memberikan hasil terbaik pada tiap parameter pertumbuhan dan hasil kedelai, namun secara keseluruhan perlakuan ini memiliki hasil yang paling baik. Perlakuan P7 memberikan hasil yang terbaik pada parameter pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Perlakuan ini mampu menekan pertumbuhan gulma yang berperan sebagi kompetitor bagi tanaman kedali. Hal ini menjadikan tanaman tumbuh dapat tumbuh dengan baik akibat terpenuhinya kebutuhan hara dan kondisi lingkungan.
Pengaruh Waktu Penyiangan Gulma dan Dosis NPK Pada Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Pratama, Alvian Yogi; Moenandir, Jody
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 11 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1478

Abstract

Sebuah percobaan lapang untuk meneliti pengaruh waktu penyiangan gulma dan dosis NPK pada pertumbuhan dan hasil jagung manis. Percobaan ini dilakukan sejak bulan Januari hingga Juni 2020 di lahan percobaan FP-UB di sekitar Perumahan Griya Santa, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur dengan jenis tanah andosol. Percobaan ini dirancang dalam sebuah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama, ialah: Tanpa penyiangan gulma (P0), Penyiangan hari ke 14 dan 28 (P1) dan Penyiangan hari ke 14, 28 dan 42 (P2). Faktor kedua, ialah: Dosis NPK 400 kg ha-1 (D1), Dosis NPK 500 kg ha-1 (D2) dan Dosis NPK 600 kg ha-1 (D3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara waktu penyiangan gulma dengan pemberian dosis pupuk NPK pada pertumbuhan dan hasil jagung manis. Terjadi pergeseran vegetasi yang menyebabkan terjadinya perbedaan beberapa jenis gulma pada sebelum olah tanah dan sesudah olah tanah. Perlakuan penyiangan hari ke 14, 28 dan 42 memberikan hasil panen optimal dengan peningkatan hasil panen dari 5,13 ton ha-1 menjadi 9,97 ton ha-1 atau 94,34% lebih tinggi dibandingkan perlakuan tanpa penyiangan. Perlakuan pemberian dosis pupuk NPK Phonska 600 kg ha-1 memberikan hasil panen optimal dengan peningkatan hasil panen dari 6,42 ton ha-1 menjadi 8,49 ton ha-1 atau 32,24% lebih tinggi dibandingkan perlakuan pemberian dosis pupuk 400 dan 500 kg ha-1.
Pengaruh Interval Pengendalian Gulma Pada Pertumbuhan Dan Hasil Dua Varietas Tanaman Kacang Hijau (Vigna Radiata L.) Ayudita, Meli Amelia; Moenandir, Jody
Jurnal Produksi Tanaman Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1620

Abstract

Kacang hijau (Vigna radiata L.) termasuk tanaman Leguminosa yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi sehingga menjadi satu dari sumber pendapatan petani. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kacang hijau dapat dilakukan dengan pengendalian gulma serta peggunaan varietas yang tepat pada tanaman kacang hijau. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAKF) yang terdiri dari 8 kombinasi perlakuan dan diulang 4 kali. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan selanjutnya dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F). Perlakuan yang nyata terhadap pertumbuhan hasil tanaman kacang hijau dilakukan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan P3V1 (penyiangan 14 hst, 28 hst dan 42 hst) + varietas vima 1 mampu memberikan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya. Pada perlakuan P3 (penyiangan 14, 28 dan 42 HST), pertumbuhan gulma dapat ditekan secara efektif serta tanaman kacang hijau tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang optimal. Pada setiap parameter pengamatan pertumbuhan, perlakuan P3V1 (penyiangan 14, 28 dan 42 HST + varietas vima 1) sering kali memberikan hasil yang terbaik. Pada parameter bobot kering gulma, perlakuan P0 (kontrol) memberikan data koleksi gulma paling banyak dibandingkan perlakuan lainnya. Hal tersebut dikarenakan pada perlakuan P0 tidak ada penyiangan gulma sama sekali, sehingga gulma tumbuh terus menerus. Pada pengamatan hasil panen, perlakuan P3 (penyiangan 14 hst, 28 hst dan 42 hst ) memberikan hasil kacang hijau yang paling baik pada setiap parameter pengamatan.
Aplikasi Nitrogen Dan Pupuk Daun Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium Fistulosum L.) Wahyu Raphitasari Manullang; Wiwin Sumiya Dwi Yamika; Jody Moenandir
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.222 KB) | DOI: 10.21776/ub.jpt.2019.004.2.2

Abstract

Bawang daun (Allium fistulosum L.) ialah tanaman hortikultura yang dimanfaatkan daunnya. Bertambahnya penggunaan bawang daun oleh pertambahan penduduk maka peningkatan hasil tanaman bawang daun perlu dilakukan dengan aplikasi nitrogen dan pupuk daun. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh adanya pengaruh komposisi pupuk nitrogen dengan komposisi yang berbeda dan pengaruh kombinasi nitrogen pupuk daun pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun (Allium fistulosum L.). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2018 di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 10 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuannya ialah menggunakan pupuk nitrogen pada dosis rekomendasi Urea 300 kg ha1 dan ZA 600 kg ha-1atau gabungan urea dan ZA serta kombinasi pupuk daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi nitrogen dan pupuk daun memberikan hasil yang terbaik ialah perlakuan kombinasi nitrogen yang diberi penambahan pupuk daun dibandingkan tanpa penambahan pupuk daun. Perlakuan kombinasi nitrogen dan pupuk daun mampu meningkatkan bobot segar konsumsi dari 84,35 g menjadi 148,5 g atau setara dengan 43,20% dibandingkan tanpa pupuk daun.