Nugroho, Agung
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 39 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PENGARUH PENCACAHAN BERBAGAI MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN dan HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) Pradana, Taufik Adi; Nugroho, Agung; Guritno, Bambang
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 8 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/247

Abstract

Kedelai adalah salah satu komoditas pangan yang penting di Indonesia. Tanaman kedelai akan tumbuh dengan baik apabila persyaratan tumbuhnya terpenuhi dengan melakukan teknik budidaya yang tepat. Oleh karena itu, mulsa adalah salah satu dari teknik budidaya yang tepat diterapkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman kedelai tersebut. Pengaruh yang ditimbulkan akibat pemulsaan bergantung pada tingkat ketebalan dan bahan dari mulsa itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis mulsa organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, serta untuk menentukan mulsa organik yang terbaik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan di STTP Lawang yang terletak di Perumahan Ijen Nirwana Kota Malang, pada bulan Juni sampai Agustus 2014. Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan mulsa organik dan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian mulsa organik jerami tanpa cacah dapat meningkatkan secara nyata tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, jumlah polong pertanaman, bobot biji pertanaman, bobot 100 biji, hasil biji per hektar. Perlakuan mulsa jerami tanpa cacah menghasilkan hasil panen lebih besar 1,94 ton ha-1 lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa pemberian mulsa dengan peningkatan hasil sebesar 78 %. Kata kunci: Kedelai, mulsa organik, budidaya kedelai
KAJIAN POTENSI PRODUKTIVITAS UBIKAYU (Manihot esculenta Crant.) DI KABUPATEN PATI Nugraha, Hanggara Dwiyudha; Suryanto, Agus; Nugroho, Agung
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 8 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/249

Abstract

Kabupaten Pati merupakan salah satu daerah penghasil ubikayu terbesar di Jawa Tengah. Kompetisi dengan komoditas tebu yang tinggi dan ketersediaan lahan yang terbatas dengan harga sewa yang mahal merupakan tantangan bagi petani untuk meningkatkan hasil produksi dengan kondisi tersebut. Kabupaten Pati memiliki variasi agroklimat yang belum tentu cocok untuk ditanami tanaman ubikayu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari permasalahan dan variasi teknik budidaya, kondisi agroklimat, serta potensi hasil dan ekonomi tanaman ubikayu di Kabupaten Pati berdasarkan variasi teknik budidaya. Tanaman ubikayu yang dibudidayakan di Kabupaten Pati kebanyakan varietas UJ-3 dan UJ-5, dengan jarak tanam 1 m x 1m (73%), panjang stek 20 cm (49%), kedalaman tanam 10 cm (50%), dan sudut tanam 90o (62%). Pupuk yang digunakan dalam budidaya adalah NPK dengan dosis 150 – 200 kg.ha-1 dan ZA dengan dosis 150 – 250 kg.ha-1 disertai pupuk organik sebanyak 5 ton.ha-1. Tanaman ubikayu yang ditanam pada bulan September – Nopember dan dipanen pada bulan Juli – Oktober menghasilkan produktivitas 40 – 48 ton.ha-1 (61%). Produktivitas ubikayu tertinggi terdapat di Kecamatan Gembong yang melakukan budidaya dengan cara konvensional Kemudian didukung dengan curah hujan 229 mm dengan distribusi hujan 10 bulan. Perlakuan yang digunakan responden memberikan peningkatan sebesar 67% dari produksi normal sebesar 16,8 – 20,16 ton.ha-1. Dengan R/C ratio yang dihitung berdasarkan jarak tanam yang diterapkan oleh responden terdapat pada kisaran 2 sampai 4 sehingga layak untuk dikembangkan. Kata kunci : ubikayu, produktivitas, potensi, budidaya
APLIKASI HERBISIDA 2,4-D DAN PENOXSULAM PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Budhiawan, Arif; Guritno, Bambang; Nugroho, Agung
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/256

Abstract

Salah satu teknik budidaya untuk meningkatkan produksi tanaman padi sawah yaitu dengan mengurangi persaingan antara tanaman dengan gulma. Pengendalian dengan kimiawi merupakan salah satu cara mengurangi pertumbuhan gulma di pertanaman padi. Cara kimiawi merupakan cara yang praktis, efektif dan efisien untuk mengendalikan gulma. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dari aplikasi herbisida 2,4-D dan penoxsulam dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil padi sawah serta menentukan dosis aplikasi herbisida 2,4-D dan penoxsulam baik secara tunggal maupun campuran dalam mengendalikan gulma pada tanaman padi sawah. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2014 di Desa Campurasri, Ngawi. Penelitian menggunakan  Rancangan Acak Kelompok sederhana, dengan menempatkan 11 perlakuan yaitu H1 : kontrol herbisida 2,4-D; H2 : 2,4-D 11,25 kg ha-1; H3 : 2,4-D 22,5 kg ha-1; H4 : 2,4-D 33,75 kg ha-1;  H5 : kontrol herbisida penoxsulam; H6 : penoxsulam 200 ml ha-1;  H7 : penoxsulam 400 ml ha-1;  H8 : penoxsulam 600 ml ha-1; H9 : 2,4-D 11,25 kg ha-1 dan penoxsulam 200 ml ha-1; H10 : 2,4-D 22,5 kg ha-1 dan penoxsulam 400 ml ha-1; H11 : 2,4-D 33,75 kg ha-1 dan penoxsulam 600 ml ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan herbisida 2,4-D 11,25 kg ha-1 dan penoxsulam 200 ml menghasilkan bobot kering total tanaman dengan peningkatan sebesar 34,62 % dibandingkan dengan kontrol. Pada produksi tanaman padi peningkatan terjadi sebesar 29,77 % pada perlakuan herbisida 2,4-D 33,75 kg ha-1 dan penoxsulam 600 ml dibandingkan dengan kontrol. Kata kunci: Padi Sawah, Herbisida 2,4-D, Herbisida Penoxsulam, Gulma.
PENGARUH MULSA ORGANIK PADA GULMA DAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) VAR. GEMA Akbar M, Rosyad Ali; Nugroho, Agung; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 6 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.98 KB) | DOI: 10.21776/62

Abstract

Kedelai ialah komoditas pangan penting setelah padi dan jagung. Tanaman kedelai akan tumbuh dengan normal apabila kebutuhannya terpenuhi. Oleh karena itu, mulsa ialah salah satu dari teknik budidaya yang tepat diterapkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman kedelai tersebut. Besar kecilnya pengaruh yang ditimbulkan akibat pemulsaan tersebut akan bergantung juga pada tingkat ketebalan dan bahan dari mulsa itu sendiri. Tujuan penelitian untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh mulsa organik dalam menekan pertumbuhan gulma pada tanaman kedelai serta mempelajari dan mengetahui pengaruh mulsa organik pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai Mei 2013 di desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tujuh perlakuan dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan beberapa jenis mulsa berpengaruh positif terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai di bandingkan dengan cara konvensional.Kata kunci: kedelai, mulsa, budidaya kedelai
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN BERBAGAI MULSA ORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) VAR. GROBOGAN Prasetyo, Rizky Adie; Nugroho, Agung; Moenandir, Jody
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 6 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.899 KB) | DOI: 10.21776/63

Abstract

Kedelai (Glycine max L.) ialah tanaman legum semusim. Var. Grobogan termasuk kedalam jenis varietas genjah mempunyai keunggulan umurnya lebih pendek dari kedelai yang lain. Olah tanah bertujuan untuk memperbaiki kondisi tanah untuk penetrasi akar, infiltrasi air dan peredaran udara, menyiapkan tanah untuk irigasi permukaan dan pengendalian hama serta menghilangkan sisa-sisa tanaman yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Mulsa organik mempunyai keuntungan sebagai sarana konservasi tanah. Titik berat penelitian  ini ialah memperoleh sistem olah tanah dan pemberian beberapa jenis mulsa organik terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai var. Grobogan. Hipotesis yang diajukan ialah Sistem olah tanah maksimal dengan aplikasi mulsa paitan (Tithonia diversifolia L.) memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai varietas grobogan tertinggi. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013 hingga bulan Juni 2013 di Kebun Percobaan Jatikerto Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dengan ketinggian + 303 m dpl menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 12 kombinasi perlakuan dan 3  ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem olah tanah maksimal menunjukkan pertumbuhan dan hasil  yang paling baik pada variabel jumlah daun, luas daun, berat kering total tanaman, jumlah biji/polong tetapi pada jumlah polong isi/tanaman dan hasil biji ha-1 tidak berbeda pengaruhnya dengan olah tanah minimal. Sedangkan pemberian mulsa paitan tidak berpengaruh nyata pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai var. grobogan. Kombinasi antara sistem olah tanah maksimal dan pemberian mulsa jerami efektif digunakan untuk budidaya kedelai var. grobogan.Kata kunci: kedelai, olah tanah, mulsa, var. grobogan
PENGARUH JARAK TANAM DAN WAKTU PENGGENANGAN PADA METODE SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) Sauki, Achmad; Nugroho, Agung; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.986 KB) | DOI: 10.21776/87

Abstract

Tanaman padi (Oryza sativa L.) ialah tanaman penghasil beras yang digunakan sebagai bahan pangan utama hampir 90 % penduduk Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai jarak tanam dan waktu penggenangan pada metode SRI (system of rice intensification) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza sativa L.) yang terbaik. Penelitian di laksanakan di kebun Praktikum Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai  bulan November 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 8 kombinasi 8 perlakuan dan diulang 3 kali. Adapun kombinasi perlakuan adalah sebagai berikut : 1. J1A0 Jarak tanam 25 x 25 cm petak diairi secara terus menerus (metode konvensional). 2. J1A1 Jarak tanam 25 x 25 cm Penggenangan air saat umur 35 hss sampai panen. 3. J1A2 Jarak tanam 25 x 25 cm Penggenangan air saat umur 45 hss sampai panen. 4. J1A3 Jarak tanam 25 x 25 cm petak diari secara berselang (intermittent). 5. J2A0 Jarak tanam 35 x 35 cm petak diairi secara terus menerus (metode konvensional). 6. J2A1 Jarak tanam 35 x 35 cm Penggenangan air saat umur 35 hss sampai panen. 7. J2A2 Jarak tanam 35 x 35 cm Penggenangan air saat umur 45 hss sampai panen. 8. J2A3 Jarak tanam 35 x 35 cm petak diari secara berselang (intermittent). Kata kunci : tanaman padi, jarak tanam, penggenangan, SRI
PENGARUH JENIS KOMPOS KOTORAN TERNAK DAN WAKTU PENYIANGAN TERHADAP PRODUKSI TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa sub. chienensis) ORGANIK Andreeilee, Brian Feri; Santoso, Mudji; Nugroho, Agung
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.777 KB) | DOI: 10.21776/96

Abstract

Pakcoy (Brassica rapa sub. chinensis) adalah komoditas yang cocok untuk budidaya organik, namun dikarenakan potensi dari jenis bahan organik dalam meningkatkan perkembangan gulma, dan dapat menurunkan produksi tanaman keluarga Brassicaceae, maka penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui jenis kompos dan waktu penyiangna yang terbaik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari jenis kompos kototran ternak dan waktu penyiangan terhadap produksi tanaman pakcoy organik. Penelitian ini dilaksakana-kan pada bulan April – Juni 2013, di Kab. Malang, dengan kondisi geografis ± 450  m dpl dan suhu rata-rata 25 - 35 ° C dan curah hujan 1800 mm/tahun. Penelitian ini menggunkan rancangna petak terbagi (RPT) menggunakan kombinasi dari tiga perlakuan kompos kotoran ternak dan waktu penyiangan,  Sapi (K1), Kambing (K2), Ayam (K3) dan Tanpa penyiangan (P1), Penyiangan hingga 14 hst (P2) dan Penyiangan hingga 35 hst (P3) yang diulang empat kali, kemudian data diuji menggunakan uji F taraf 5% kemudian dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan kompos kotoran ternak dan waktu penyiangan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy organik. Kata kunci: Brassica rapa, Kompos, Penyiangan, Organik
PENGARUH BEBERAPA BAHAN ORGANIK DAN WAKTU APLIKASI TERHADAP KUALITAS UMBI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) Ridlo, Rosyid; Soelistyono, Roedy; Nugroho, Agung
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.261 KB) | DOI: 10.21776/98

Abstract

Produksi ubi jalar di Indonesia cukup tinggi dan belum termanfaatkan secara optimal, dari total produksi ubi jalar sebanyak 1,76 juta ton, 89% dimanfaatkan untuk konsumsi, sedangkan sisanya sebesar 18.000 ton digunakan sebagai pakan ternak dan 161.000 ton terbuang. Untuk dapat meningkatkan citra ubi jalar sekaligus pemanfaatannya, maka perlu ada upaya untuk mengolah ubi jalar menjadi tepung atau pati. Selain memperpanjang umur simpannya, tepung atau pati ubi jalar dapat digunakan sebagai bahan baku produk olahan dan dimanfaatkan menjadi bermacam-macam produk pangan (Putri, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sumber dan waktu aplikasi bahan organik pada kualitas umbi ubi jalar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 3 kali ulangan.  Petak utama adalah: Bahan organik (B) yang terdiri dari pupuk kandang sapi (B1), kompos azolla (B2), dan  kompos sampah kota (B3). Anak petak (W) yang terdiri dari 3 waktu aplikasi bahan organik, yaitu: 4 minggu sebelum tanam (W1), 2 minggu sebelum tanam (W2), dan bersamaan waktu tanam (W3). Pengamatan meliputi pengukuran kadar serat kasar dan kadar pati umbi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% dan apabila terjadi pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji antar perlakuan dengan menggunakan uji BNT pada taraf 5 %. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan bahwa aplikasi dari berbagai bahan organik dan waktu aplikasinya tidak memberikan pengaruh dan interaksi nyata pada kadar pati dan serat kasar umbi. Kata kunci : ubi jalar, pupuk kandang sapi, kompos azolla, kompos sampah kota
PENGARUH APLIKASI HERBISIDA PRA TANAM CUKA (C2H4O2), GLIFOSAT DAN PARAQUAT PADA GULMA TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) Utomo, Dwi Wahyu Sulistyo; Nugroho, Agung; Sebayang, Husni Thamrin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.833 KB) | DOI: 10.21776/99

Abstract

Pengendalian gulma scara ikimia ialah pengndalian menggunkan senyawa beracun yang dapat menghambata atau mematikan gulma mengunakan herbisida. Penggunaan herbisida memiliki efek samping yaitu residu pada lingkungan dan resistensi gulma. Diperlukan alternatif herbisida lain untuk pengendalian gulma yang ramah lingkungan seperti cuka.  Tujuan penelitian ini untuk mempelajari penggunaan cuka sebagai herbisida dibandingkan dengan glifosat dan paraquat dalam mengendalikan gulma kedelai dilaksanakan di Kebun Percobaan Jatikerto FP-UB, Desa Jatikerto, Kec. Kromengan Kabupaten Malang pada bulan Maret 2013 sampai dengan Juli 2013. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu (P1) : Tanpa penyiangan; (P2) : Penyiangan pada 21 dan 42 hst; (P3) : Herbisida cuka 5%; (P4) : Herbisida cuka 20%; (P5) Herbisida glifosat 1 L ha-1; (P6) : Herbisida glifosat 3 L ha-1; (P7) : Herbisida paraquat 1 L ha-1 dan (P8) : Herbisida paraquat 3 L ha-1. Uji BNT 5% menunjukkan bahwa aplikasi cuka 20% sebagai herbisida tidak berbeda nyata dibandingkan paraquat 3 L ha-1 dan glifosat 1 L ha-1, tetapi cuka 20% berbeda nyata lebih kecil dalam mengendalikan pertumbuhan gulma dan meningkatkan pertumbuhan serta hasil tanaman kedelai dibandingkan dengan glifosat 3 L ha-1. Kata kunci : Herbisida cuka, paraquat, glifosat, kedelai
KAJIAN PANJANG TUNAS DAN BOBOT UMBI BIBIT TERHADAP PRODUKSI TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) VARIETAS GRANOLA Arifin, Mochammad Samsul; Nugroho, Agung; Suryanto, Agus
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.939 KB) | DOI: 10.21776/100

Abstract

Produksi tanaman kentang di Indonesia dapat meningkat dengan didukung peng-gunaan bibit yang baik. Dalam hal ini dengan penggunaan umbi yang memiliki panjang tunas yang dijadikan sebagai kriteria viabilitas benih untuk mengetahui cepat lambatnya pertumbuhan awal ken-tang, serta penggunaan bobot umbi bibit yang tepat dalam mendukung produksi ken-tang. Penelitian ini bertujuan untuk men-dapatkan panjang tunas dan bobot umbi bibit yang tepat dalam meningkatkan pro-duksi kentang (Solanum tuberosum L.) Varietas Granola. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus - November 2013, di Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kec. Bumiaji, Kota Batu. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan yang meliputi 2 faktor. Faktor pertama, panjang tunas umbi bibit dan faktor kedua, bobot umbi bibit. Hasil pe-nelitian menunjukkan bahwa tanaman ken-tang dengan penggunaan berbagai variasi ukuran panjang tunas 0,3-0,7 cm, 1-1,4 cm, dan 1,7-2 cm tidak mempengaruhi kom-ponen pertumbuhan vegetatif tinggi tanam-an, jumlah batang, jumlah daun dan luas daun. Panjang tunas umbi bibit pada ber-bagai variasi ukuran 0,3-2 cm memiliki kemampuan yang sama terhadap produksi tanaman kentang yaitu 37,12-38,88 ton ha-1. Penggunaan berbagai variasi ukuran umbi bibit 35-50 g/umbi dan 55-70 g/umbi mem-pengaruhi komponen pertumbuhan vegetatif tinggi tanaman, jumlah batang, jumlah daun dan luas daun yang sama dan lebih tinggi daripada penggunaan umbi bibit 15-30 g/umbi. Penggunaan bobot umbi bibit 35-50 g/umbi memiliki potensi produksi yang sama dengan umbi bibit 55-70 g/umbi, sebesar 40,98 ton ha-1 dan 43,30 ton ha-1, lebih tinggi dibanding penggunaan umbi bibit 15-30 g/umbi dengan produksi 29,50 ton ha-1. Kata kunci: Solanum tuberosum L, varietas Granola, panjang tunas, bobot umbi bibit