Imam Fadli
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembangunan Sistem Monitoring Kualitas Udara Dan Gas Dalam Ruangan Dengan Platform Iot Dan Notifikasi Via Android Imam Fadli; Ery Safrianti
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 7 (2020): Edisi 2 Juli s/d Desember 2020
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Internet of Things (IoT) is a concept to exchange data through the internet with objects that can be controlled remotely. Air is a mixture of gases found in the layers that surround the earth. The component with the most varied such as H20 vapor and carbon dioxide (CO2). Air pollution is defined as the entry of one or more contaminants / pollutants such as dust, smoke, odor, gas, and vapor into the atmosphere in a certain amount and certain characteristics and at a certain time which can endanger the lives of humans, animals, plants, and interfere with comfort in life . This system was designed indoor air and gas quality monitoring on android notifications. The tools consisted of Arduino Mega, MQ2, MQ-7, ZH03A, PZEM 004T, and it was used to detect monitoring air and gas qualityof the air by sending notifications to user with the android smarthphone. The thingspeak.com is used to view monitoring data from sensors. The test results show that the time needed to be able to send android notifications is about 1-3 seconds, while the time needed to send and receive data to thingspeak.com are about 30 seconds. These time can be affected by the internet connection. Sending measurement data by arduino devices is also very good with an average delay less than 300ms. Keywords: Monitoring, air, gas, Iot, Notificaton
Latihan Penguatan dan Stabilitas untuk Meningkatkan Kemampuan Fungsional Pada Pasien Sprain Ankle : Laporan Kasus Nur Afni Agustyaningsih; Taufik Eko Susilo; Imam Fadli
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 2 No. 1 (2025): Vol. 2 No. 1 (2025): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/mk0tk727

Abstract

Latar belakang: Sehat menurut WHO adalah suatu kondisi fisik, mental dan kesejahteraaan sosial yang merupakan kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dilakukan sengaja ataupun direncanakan. Cedera olahraga dapat terjadi dari beberapa faktor, dan sprain ankle merupakan salah satu cedera olahraga yang sering ditemui. Sprain ankle terjadi karena ketidakseimbangan ligament yang mengalami peregangan atau robekan yang berlebihan. Cedera ini akan mengakibatkan adanya nyeri, penurunan kekuatan otot, penurunan lingkup gerak sendi dan aktivitas fungsional. Fisioterapi berperan dalam penanganan kondisi sprain ankle dengan pemberian intervensi berupa latihan penguatan dan stabilisasi dengn fokus peningkatan untuk aktivitas fungsional. Tujuan: Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui pemberian latihan penguatan dan stabilisasi untuk meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional pasa kondisi sprain ankle. Metode: Studi kasus ini dilakukan di Club Sepak Bola Persis Solo U-16 pada pasien cedera pergelangan kaki (sprain ankle) dengan keluhan mengalami nyeri, penurunan kekuatan otot, penurunan lingkup gerak sendi dan aktivitas fungsional. Hasil: Dari problem yang di temukan pada penelitian ini, pasien mengalami nyeri, penurunan kekuatan otot, penurunan lingkup gerak sendi dan aktivitas fungsional. Penilaian nyeri diukur dengan Visual Analog Scale didapatkan nyeri diam menurun dari 3 menjadi 0, nyeri gerakan menurun dari 7 menjadi 4 dan nyeri tekanan menurun dari 9 menjadi 2. Kekuatan pergelangan kaki dorsofleksi, plantarfleksi, inversi dan eversi menggunakan Manual Muscle Testing menguji kekuatan otot didapatkan peningkatan dari 3 menjadi 4. Goniometer untuk mengukur lingkup gerak sendi saat bergerak plantar-dorso fleksi S 10° - 0° - 10° menjadi S 20° - 0° - 35° sedangkan gerakan eversi-inversi R 10° - 0° - 10° menjadi R 30° - 0° - 20°. Aktivitas fungsional yang diukur dengan Foot and Ankle Ability Measure (FAAM) menunjukkan yang awalnya dengan nilai 61 mengalami peningkatan menjadi 102. Kesimpulan: Pemberian fisioterapi selama empat pertemuan dengan intervensi cooling therapy, ultrasound, active resisted exercise, isometric exercise dan core setting strengthening mampu menurunan nyeri dan bengkak, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan lingkup gerak sendi dan aktivitas fungsional.
Latihan Penguatan dan Stabilitas untuk Meningkatkan Kemampuan Fungsional Pada Pasien Sprain Ankle : Laporan Kasus Nur Afni Agustyaningsih; Taufik Eko Susilo; Imam Fadli
Media Physiotherapy Journal of Science Vol. 2 No. 1 (2025): Vol. 2 No. 1 (2025): Media Physiotherapy Journal of Science
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/mk0tk727

Abstract

Latar belakang: Sehat menurut WHO adalah suatu kondisi fisik, mental dan kesejahteraaan sosial yang merupakan kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dilakukan sengaja ataupun direncanakan. Cedera olahraga dapat terjadi dari beberapa faktor, dan sprain ankle merupakan salah satu cedera olahraga yang sering ditemui. Sprain ankle terjadi karena ketidakseimbangan ligament yang mengalami peregangan atau robekan yang berlebihan. Cedera ini akan mengakibatkan adanya nyeri, penurunan kekuatan otot, penurunan lingkup gerak sendi dan aktivitas fungsional. Fisioterapi berperan dalam penanganan kondisi sprain ankle dengan pemberian intervensi berupa latihan penguatan dan stabilisasi dengn fokus peningkatan untuk aktivitas fungsional. Tujuan: Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui pemberian latihan penguatan dan stabilisasi untuk meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional pasa kondisi sprain ankle. Metode: Studi kasus ini dilakukan di Club Sepak Bola Persis Solo U-16 pada pasien cedera pergelangan kaki (sprain ankle) dengan keluhan mengalami nyeri, penurunan kekuatan otot, penurunan lingkup gerak sendi dan aktivitas fungsional. Hasil: Dari problem yang di temukan pada penelitian ini, pasien mengalami nyeri, penurunan kekuatan otot, penurunan lingkup gerak sendi dan aktivitas fungsional. Penilaian nyeri diukur dengan Visual Analog Scale didapatkan nyeri diam menurun dari 3 menjadi 0, nyeri gerakan menurun dari 7 menjadi 4 dan nyeri tekanan menurun dari 9 menjadi 2. Kekuatan pergelangan kaki dorsofleksi, plantarfleksi, inversi dan eversi menggunakan Manual Muscle Testing menguji kekuatan otot didapatkan peningkatan dari 3 menjadi 4. Goniometer untuk mengukur lingkup gerak sendi saat bergerak plantar-dorso fleksi S 10° - 0° - 10° menjadi S 20° - 0° - 35° sedangkan gerakan eversi-inversi R 10° - 0° - 10° menjadi R 30° - 0° - 20°. Aktivitas fungsional yang diukur dengan Foot and Ankle Ability Measure (FAAM) menunjukkan yang awalnya dengan nilai 61 mengalami peningkatan menjadi 102. Kesimpulan: Pemberian fisioterapi selama empat pertemuan dengan intervensi cooling therapy, ultrasound, active resisted exercise, isometric exercise dan core setting strengthening mampu menurunan nyeri dan bengkak, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan lingkup gerak sendi dan aktivitas fungsional.