Ni Putu Urip Vidanti
Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS OPEN SOURCE SOFTWARE GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SINGARAJA Ni Putu Urip Vidanti; I Gusti Ayu Mahayukti; I Putu Wisna Ariawan
Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya Vol. 10 No. 2 (2016): OKTOBER 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.316 KB) | DOI: 10.23887/wms.v10i2.12663

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS)berbasis open source software GeoGebra yang memenuhi kriteria perangkatpembelajaran menurut Nieveen yaitu valid, praktis, dan efektif untuk siswa kelasVIII SMP Negeri 1 Singaraja. Pengembangan LKS berbasis open source softwareGeoGebra ini menggunakan model pengembangan four-D yang dimodifikasimenjadi 3 tahap yaitu: (1) tahap define, (2) tahap design, dan (3) tahap develop. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi untuk mengukur kevalidan perangkat, angket respon siswa dan guru untuk mengukur kepraktisan dan tes prestasi belajar untuk mengukur keefektifan LKS dan media GeoGebra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan yaitu LKS dan media GeoGebra telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Hasil uji validasi menunjukkan LKS dan media GeoGebra memenuhi kriteria sangat valid. Kepraktisan dari LKS dan media GeoGebra dilihat dari keterlaksanaan LKS dan media GeoGebra saat pelaksanaan uji coba di kelas VIII A6 SMP Negeri 1 Singaraja. Berdasarkan hasilnya pengolahan data, LKS dan media GeoGebra mendapat tanggapan sangat positif dari guru maupun siswa, sehingga perangkat tersebut dapat dikatakan praktis. Untuk kefektifan, sesuai hasil yang diperoleh LKS dan media GeoGebra sudah dikatakan efektif karena lebih dari 85 % siswa di kelas telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal.