Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Melinjo (Gnetum gnemon L) Menjadi Produk Olahan Keripik Kulit Buah Melinjo Sakral Hasby Puarada; Riris Nadia Syafrilia Gurning; Wahyuni Umami Harahap
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 11, No 4 (2020): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v11i4.6464

Abstract

Agroindustri berperan baik seiring berjalannya waktu sampai dengan saat ini. Berbagai macam produk telah dihasilkan mulai dari pengolahan umbi-umbian, buah-buahan. tetapi tidak banyak yang mengetahui bahwa tanaman hutan yang memiliki nama latin Gnetum gnemon L ternyata bisa menjadi sebuah alternatif untuk menambah pendapatan keluarga. Gnetum gnemon L adalah jenis tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) yang biasa disebut dengan Melinjo. Tanaman hutan ini berasal dari Asia tropic dan Pasifik Barat. Pohon melinjo tumbuh liar dihutan-hutan dengan ketinggian 1200 mdpl. Buah melinjo biasanya dikonsumsi sebagai pelengkap sayuran rumah tangga. Buah melinjo yang biasa dikonsumsi adalah buah melinjo yang berumur muda dan belum memiliki lapisan buah dalam yang tebal. Sementara itu, ternyata buah melinjo yang sudah tua atau yang berwarna merah memiliki banyak manfaat dan kandungan gizi yang tinggi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mitra dalam pengolahan dan pemanfaatan kulit buah melinjo menjadi keripik kulit buah melinjo. Sasaran program pengabdian kepada masyarakat ditujukan kepada Kepala Desa Sena Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Sumatera Utara dan yang berpartisipasi adalah ibu-ibu PKK Desa Sena Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah (a) sosialisasi dan pelatihan, yaitu memberikan pemahaman kepada mitra tentang pemanfaatan kulit buah melinjo; (b) pelatihan, yaitu memberikah pengetahuan bagaimana cara mengolah kulit buah melinjo menjadi satu produk agroindustri keripik kulit buah melinjo. Hasil yang didapatkan pada pelatihan ini adalah antusiasme dari mitra atas pengetahuan dan pemanfaatan kulit buah melinjo serta rasa dan nilai positif dari mitra bahwa agroindustri adalah alternatif lain untuk menghasilkan pendapatan tambahan keluarga.
Pemanfaatan Limbah Pisang Menjadi Selai Pisang Sebagai Peningkatan Nilai Guna Pisang Riris Nadia Syafrilia Gurning; Sakral Hasby Puarada; Misril Fuadi
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 12, No 1 (2021): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v12i1.6395

Abstract

Pengolahan pangan semakin berkembang seiring dengan perkembangan pengetahuan dan perkembangan teknologi. Berbagai inovasi dilakukan oleh beberapa industri pengolahan makanan dalam menciptakan produk makanan baru yang dapat diterima masyarakat. Seiring dengan beragamnya jenis makanan olahan dari buah pisang, maka meningkat pula jumlah limbah yang dihasilkan dari para pengusaha olahan pisang tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mitra dalam pengolahan limbah kulit pisang menjadi selai kulit pisang. Sasaran program pengabdian ini adalah Aisyiah Ranting Gedung Johor Kecamatan Medan Johor yang berjumlah 10 orang. Mitra yang ikut berpartisipasi adalah anggota Aisyiah yang tergolong dalam usia produktif dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Metode dalam kegiatan pengabdian ini adalah: (1) sosialisasi atau penyuluhan, yaitu memberikan pemahaman kepada mitra sasaran akan kesadaran kelestarian lingkungan, (2) pelatihan, yaitu memberikan pengetahuan kepada mitra sasaran bagaimana mengolah limbah kulit pisang menjadi selai kulit pisang. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah antusias mitra sasaran dalam setiap proses, umpan balik dari mitra sasaran yang dinilai positif dan memberikan manfaat kepada mitra sasaran baik dalam bidang sosial yaitu memberikan rasa percaya mitra untuk berwirausaha maupun bidang ekonomi yaitu sebagai penambah penghasilan keluarga.
Membangun Kepedulian Masyarakat dalam Upaya Mencegah dan Mengurangi Dampak Covid 19 Bagas Syafick Khayo Lubis; Sakral Hasby Puarada
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 4, No 1 (2022): Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat (April)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v4i1.10055

Abstract

Desa Serdang merupakan salah satu desa yang wilayah desanya terletak tidak jauh dari kota lubuk pakam. Kota lubuk pakam saat ini menjadi zona kuning Covid 19. Oleh karena itu, penerapan protokol kesehata yang ketat perlu disosialisasikan kepada masyarakat desa serdang. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid 19. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat dilaksanakan oleh masyarakat sekitar desa serdang. Adapaun hal hal yang dilakukan untuk mencegah penyebaran covid 19 yaitu dengan menjaga kebersihan lingkungan, menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kebugaran tubuh untuk menangkal virus covid 19.
PENGGUNAAN BAHAN ALAMI DAUN SIRIH DAN LIDAH BUAYA SEBAGAI ANTISEPTIK ALAMI UNTUK MENCEGAH COVID-19 DI DESA SENA, KECAMATAN BATANG KUIS Riris Nadia Syafrilia Gurning; Sakral Hasby Puarada; Nurhajijah Nurhajijah
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i1.37-44

Abstract

Penyebaran virus corona yang terjadi saat ini semakin meningkat tetapi kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, sehingga dibutuhkan alternatif usaha untuk menangani masalah tersebut yaitu produk alternatif pengganti pencuci tangan. Hand sanitizer merupakan salah satu produk yang efisien dikalangan masyarakat namun terkandung banyak alkohol yang tidak baik untuk kulit. Tujuan dari PKM ini adalah memberikan kesadaran untuk taat menjalankan protokol kesehatan dan membuat hand sanitizer berbahan dasar alami yaitu terbuat dari lidah buaya dan daun sirih. Daun sirih dan lidah buaya dinilai memiliki peran sebagai antiseptik alami yang tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Mitra sasaran dalam PKM ini adalah anggota PKK Desa Sena Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Metode pelaksanaan adalah dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan untuk menambah pengetahuan tentang penggunaan antiseptik alami yaitu menggunakan bahan daun sirih dan lidah buaya sebagai hand sanitizer. Hasil akhir dari PKM adalah mitra sasaran memiliki kesadaran akan kesehatan dan selalui menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah yaitu penggunaan bahan alami sebagai hand sanitizer sebagai usaha untuk mencegah penyebaran virus Covid-19
MEKANISME PEMBUATAN SIRUP JAHE (ZINGIBER OFFICINALE) YANG BERGUNA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA DALAM SUASANA COVID-19 Sakral Hasby Puarada; Riris Nadia Syafrilia Gurning; Misril Fuadi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i1.68-74

Abstract

Saat ini, penyebaran infeksi Corona Virus Disease (COVID) -19 belum berhenti di banyak negara di dunia. Jika kita cermati dari kasus pertama Covid-19 di Wuhan, China pada akhir Desember 2019, jumlah kasus yang terinfeksi virus tersebut tidak berkurang. Kasus virus corona telah mencapai lebih dari 43 juta. Untuk sensus ini, 1.157.714 orang meninggal, atau 5.580 per 1 juta orang. Obat herbal telah lama menjadi obat tradisional. WHO menjelaskan bahwa 65% penduduk negara berkembang menggunakan obat tradisional. Jahe adalah salah satu tanaman biofarmaka yang paling sehat dan efektif. Ada banyak jenis yang tersedia di pasaran. salah satunya adalah varietas jahe merah. senyawa dari tanaman jahe memiliki aktivitas anti-bakteri. Senyawa ini memiliki fungsi yang kuat untuk mencegah bakteri. Salah satu produk olahan jahe yang dapat dihasilkan adalah sirup jahe. Sirup jahe merupakan produk olahan yang bisa dikonsumsi sebagai pengganti teh dan kopi di masa wabah saat ini. Selain itu, pengolahan agroindustri komoditas jahe dapat menghasilkan pendapatan diluar dari pendapatan yang biasanya didapatkan dari pekerjaan utama.
Efisiensi Teknis Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) Kabupaten Gunungkidul Riris Nadia Syafrilia Gurning; Dian Retno Intan; Sakral Hasby Puarada
JASc (Journal of Agribusiness Sciences) Vol 5, No 1 (2021): "JASc" JOURNAL OF AGRIBUSINESS SCIENCES
Publisher : JASc (Journal of Agribusiness Sciences)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jasc.v5i1.7790

Abstract

Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui pemberian dana bantuan penguatan modal dalam bentuk Bantuan Langsung Masyarakat (BLM-PUAP) Rp. 100 juta/Gapoktan. Penyaluran dana ke petani harus melalui Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA). Program PUAP dilaksanakan pemerintah guna mengatasi masalah utama petani dalam sulitnya mengakses permodalan dan lemahnya modal petani skala mikro. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efisiensi Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) di Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini dilakuka pada 65 LKMA penerima dana PUAP. Penentuan sampel berdasarkan LKMA yang telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) januari maret 2018. Metode penelitian menggunakan pendekatan analisis DEA (Data Envelopment Analysis) dengan asumsi constant return to scale (CRS) dan variable return to scale (VRS) dengan menggunakan orientasi output. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKMA di Kabupaten Gunungkidul sebagian besar pengelolaannya beroperasi belum efisien. Dari hasil asumsi CRS tersebut menghasilkan 13 LKMA (20%) yang telah beroperasi secara efisien dan 52 LKMA (80%) yang belum beroperasi secara efisien atau inefisien. Hasil perhitungan efisiensi LKMA dengan asumsi VRS tersebut menghasilkan 20 LKMA (30,8%) yang telah beroperasi secara efisien dan 45 LKMA (69,2%) yang belum beroperasi secara efisien atau inefisien.
EFISIENSI TEKNIS RANTAI PASOK JAGUNG TINGKAT PETANI DAN PENGUMPUL DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) KECAMATAN BATANG KUIS, DELI SERDANG, SUMATERA UTARA Sakral Hasby Puarada; Riris Nadia Syafrilia Gurning; Wahyuni Umami Harahap
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v3i2.629

Abstract

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sektor pertanian yang besar. dimana sektor pertanian tersebut terus berkembang pesat. Selain sektor pertanian yang besar, hasil pertanian yang sangat dikenal adalah tanaman pangan. Tanaman pangan merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang dibudidayakan dalam tanaman pangan meliputi tanaman padi, jagung dan kedelai serta ubi kayu. Tanaman pangan jagung merupakan salah satu komoditas yang memiliki sumber vitamin dan mineral. Pengukuran efisiensi kinerja manajemen rantai pasok menjadi menjadi alternatif penyelesaian masalah yang sedang berjalan dalam Tanaman Jagung melalui pengukuran kinerja dan efisiensi Kinerja rantai pasok. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Batang Kuis merupakan salah satu Kecamatan yang menjalankan rantai pasok jagung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kinerja rantai pasok dan tingkat efisiensi kinerja rantai pasok jagung dari petani dan pengumpul. Metode pengukuran kinerja menggunakan Supply Chain Operation Reference (SCOR) yang akan melihat hasil pengukuran berdasarkan indikator-indikator pengukuran. Kemudian untuk melihat dan membandingkan nilai efisiensi menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dengan membandingkan Desicions Making Unit (DMU) 1 dengan DMU lain yaitu pengumpul lain yang ada didalam objek penelitian. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dalam pengukuran kinerja petani mitra, didapatkan hasil bahwa ada tiga indikator dari pengukuran yang masih dikategorikan tidak baik (parity). Kemudian, dari hasil perbandingan efisiensi didapatkan bahwa ada 23 petani mitra yang  inefisien dikarenakan input yang dijalankan tidak maksimal sehingga output yang didapatkan belum efisien. Sementara itu, dalam perbandingan dan pengukuran efisiensi teknis kinerja antara pengumpul  rukun sena dan karya jagung didapatkan bahwa rukun sena lebih efisien dibandingkan dengan karya jagung. Artinya, input yang telah dijalankan sudah maksimal sehingga ouput yang didapatkan dikategorikan efisien.
AN ANALYSIS OF MARKETING EFFICIENCY OF BEEF CATTLE BREEDERS PERCUT SEI TUAN DISTRICT, DELI SERDANG REGENCY, NORTH SUMATERA Sakral Hasby Puarada; Riris Nadia Syafrilia Gurning
Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue (MORFAI) Vol. 1 No. 2 (2022): January (January-March)
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.797 KB) | DOI: 10.54443/morfai.v1i2.47

Abstract

The livestock business is a business consisting of fattening and breeding. Cows are one of the food producers that have a lot of value and nutrition. The high economic value is in line with the increase in population, and the need for food consumption in Indonesia continues to increase every year. Therefore, we must be able to cope with the increasing demand for meat. One of these needs is raising cattle or animal feed and understanding the livestock supply chain as seen from the decline in livestock and feed prices in the market. Knowledge of supply chain flow and beef cattle marketing efficiency is an alternative solution to ongoing problems. The research location is in Percut Sei Tuan District, Deli Serdang Regency, North Sumatra, considering that Percut Sei Tuan District is one of the sub-districts that runs a beef cattle business. This study aims to see how the efficiency of beef cattle marketing. The method used is measuring marketing efficiency and looking at the farmer's share in the beef cattle supply chain. From the study results, it was found that the marketing efficiency analysis of each of the beef cattle supply chain actors in this study has reached a high level of efficiency starting from suppliers, farmer groups and retailers.