Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Farming Of Red Chili And The Green Chili During The Plague Of Covid-19 Nurhajijah Nurhajijah; Fitria Fitria; Ade Firmansyah Tanjung
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 8 No 1 (2021)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/agritepa.v8i1.1321

Abstract

Covid-19 is a disease caused by the corona virus. In this situation, it makes new changes from all aspects of life, one of which is a change in the food supply chain. This change in situation greatly affected the red chili farmers. At the time of the pandemic, it was difficult for chili farmers to market their crops due to the closure of the venues and the enactment of the PSBB. This study aims to determine the impact of the Covid-19 pandemic on chili commodities. The research was conducted in Sei Mencirim Village, Deli Serdang Regency in May 2020. The research method used in this study was a survey method. The results showed that the average green chili farming income was Rp. 18,536,000 and Rp. 14,880,000 per one planting season. The profits obtained by farmers are certainly very small compared to the previous situation. This is due to the difficulty of marketing chilies during the Covid pandemic and the low prices of chilies. Farmers choose to harvest chilies when they are still green because they are more profitable in terms of production costs and storage capacity of chilies. Not only that, at harvest green chilies the size and weight of chilies are larger and require less maintenance such as fertilization, labor, spraying pests and other treatments.
PERSEMAIAN PADI SISTEM KERING MELALUI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN RUMAH PETANI DI DESA PALUH MANAN KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG Salsabila Salsabila; Aflahun Fadhly Siregar; Nurhajijah Nurhajijah
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2021): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v4i3.814-821

Abstract

Kelompok Tani Tunas Mekar merupakan kelembagaan tani yang mengusahakan komoditi padi di Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang. Ketersediaan dan kebutuhan pangan masyarakat di daerah tersebut harus dapat terpenuhi setiap saat, maka dari itu aktivitas usahatani padi harus tetap berjalan. Kelompok ini masih melakukan penyemaian padi di lahan sawah. Pada saat musim hujan dengan intensitas hujan yang tidak menentu dan mengakibatkan banjir berdampak pada persemaian yang dilakukan petani di lahan sawah. Akibatnya petani mengalami kerugian dan berpengaruh terhadap pola tanam yang mundur dari jadwal yang semula. Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kelompok tani mengenai persemaian padi sistem kering yang dapat dilakukan di lahan pekarangan rumah petani. Hal ini dilakukan untuk mempercepat luas tambah tanam di daerah tersebut. Petani juga dapat lebih mudah mengawasi pertumbuhan benih secara langsung dari gangguan tikus dan serangan hama lainnya. Selain itu biaya dan tenaga yang dikeluarkan untuk penyemaian padi sistem kering ini lebih efisien dibandingkan dengan penyemaian yang dilakukan di lahan sawah. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi mengenai program pengabdian dan dilanjutkan dengan penyuluhan dan pelatihan pembuatan persemaian padi sistem kering melalui pemanfaatan lahan pekarangan rumah petani. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah kelompok tani tunas mekar memahami cara pembuatan persemaian padi sistem kering dan mengimplementasikan metode ini untuk masa tanam padi berikutnya
PENGGUNAAN BAHAN ALAMI DAUN SIRIH DAN LIDAH BUAYA SEBAGAI ANTISEPTIK ALAMI UNTUK MENCEGAH COVID-19 DI DESA SENA, KECAMATAN BATANG KUIS Riris Nadia Syafrilia Gurning; Sakral Hasby Puarada; Nurhajijah Nurhajijah
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i1.37-44

Abstract

Penyebaran virus corona yang terjadi saat ini semakin meningkat tetapi kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, sehingga dibutuhkan alternatif usaha untuk menangani masalah tersebut yaitu produk alternatif pengganti pencuci tangan. Hand sanitizer merupakan salah satu produk yang efisien dikalangan masyarakat namun terkandung banyak alkohol yang tidak baik untuk kulit. Tujuan dari PKM ini adalah memberikan kesadaran untuk taat menjalankan protokol kesehatan dan membuat hand sanitizer berbahan dasar alami yaitu terbuat dari lidah buaya dan daun sirih. Daun sirih dan lidah buaya dinilai memiliki peran sebagai antiseptik alami yang tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Mitra sasaran dalam PKM ini adalah anggota PKK Desa Sena Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Metode pelaksanaan adalah dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan untuk menambah pengetahuan tentang penggunaan antiseptik alami yaitu menggunakan bahan daun sirih dan lidah buaya sebagai hand sanitizer. Hasil akhir dari PKM adalah mitra sasaran memiliki kesadaran akan kesehatan dan selalui menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah yaitu penggunaan bahan alami sebagai hand sanitizer sebagai usaha untuk mencegah penyebaran virus Covid-19
PEMANFAATAN LAHAN KOSONG UNTUK BUDIDAYA PORANG DENGAN PEMBERDAYAAN PKK AEK KANOPAN TIMUR, LABUHANBATU UTARA Nurhajijah Nurhajijah; Wahyuni Umami Harahap; Riris Nadia Syafrilia Gurning; Ade Firmansyah Tanjung
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2021): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v4i3.828-832

Abstract

Kelurahan Aek Kanopan Timur merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Kualuh Hulu. Ada 2 kelurahan, yaitu Aek Kanopan dan Aek Kanopan Timur yang menjadi ibu kota Kabupaten Labuhanbatu Utara setelah dimekarkan dari Kabupaten Labuhanbatu pada tanggal 24 Juni 2008. Pemanfaatan lahan kosong yang terbengkalai dapat dimanfaatkan untuk budidaya porang (Amorphophallus onchophyllus Prain). Umbi porang saat ini merupakan salah satu komoditas ekspor yang belum banyak diketahui. Tanaman ini banyak dijumpai namun belum banyak dibudidayakan terutama di Aek Kanopan Timur. Umbi porang mudah tumbuh diberbagai tempat dan mudah dalam membudidayakannya. Banyak masyarakat yang belum mengetahui nilai ekonomi umbi porang. Selain itu pemanfaatan lahan kosong untuk budidaya umbi porang sangat membantu pendapatan keluarga terkhusus ibu-ibu rumah tangga. Berdasarka kegiatan yang sudah dilakukan banyak PKK yang belum mengetahui tanaman porang. PKK sulit mebedakan antara tanaman suweg adan atanaman porang. Antusias PKK sangat tinggi untuk melakukan budidaya porang dikarenakan pengelolaan yang mudah serta menguntukan. Dengan kegiatan ini diharapak PKK menjadi model dimasyarakat untuk memotivasi masyarakat dalam budidaya porang sehingga meningkatkan pendapatan ekonomi.
Pembuatan Hand Sanitizer Dan Alat Cuci Tangan Dengan Injak Di Desa Pematang Ganjang Nurhajijah Nurhajijah; Fitria Fitria; Wahyuni Umami Harahap
JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.335 KB) | DOI: 10.30596/jp.v5i1.5740

Abstract

Abstrak.  Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Virus ini merupakan jenis baru (varian) dari Severe Acute Resipratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang menyebabkan gangguan pernapasan, infeksi paru-paru yang berat hingga kematian. Mayoritas warga pematang ganjang berprofesi sebagai petani padi. Petani  di desa pematang ganjang tetap harus beraktivitas dalam kegiatan sehari-hari seperti biasa yaitu melakukan budidaya padi serta kegiatan lainya. Petani harus bekerja dalam kondisi apapun, baik dalam era pandemic covid 19 dan new normal, karena ketersediaan pangan sangat ditentukan oleh kelangsungan kerja petani. Tujuan dari PKM ini agar petani mengetahui cara pembuatan handsanitaizer dan alat cuci tangan dengan sistem injak sehingga petani dapat bekerja dengan resiko yang minim. PKM ini dilakukan dengan cara penyuluhan, sosialisasi dan pembuatan alat cuci tangan sistem injak serta pembuatan hand sanitizer. Pelaksanaan PKM berjalan dengan lancar dan petani sangat tertarik untuk membuat hand sanitizer dan alat cuci tangan sistem injak yang pembuatannya sangat mudah dan murah. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa 100% dari anggota yang mengikuti pelatihan menyatakan bersedia untuk membuat hand sanitizer sendiri dan 100% alat cuci tangan sistem injak bisa disediakan disetiap tempat keramaian. 
Sosialisasi Teknologi Pengendalian Lalat Buah Bactrocera Sp Yang Ramah Lingkungan Di Desa Kubu Colia Kecamatan Dolat Rakyat Efrida Lubis; Rini Susanti; Nurhajijah Nurhajijah
JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.141 KB) | DOI: 10.30596/jp.v5i1.5742

Abstract

Abstrak.  Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan solusi bagi petani jeruk dalam mengatasi permasalahan mengendalikan hama lalat buah yang efektif, efisien dan aman bagi lingkungan dengan menggunakan perangkap buah pisang dan nenas. Model kegiatan dengan cara penyuluhan dan dilanjutkan dengan teknik membuat perangkap, pemeliharaan dengan cara pengendalian hama lalat buah. Hasil yang diperoleh adalah petani mengerti cara pengendalian hama lalat buah yang dengan menggunakan perangkap buah pisang dan nenas
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA BUATAN UNTUK PERTUMBUHAN ULAT GRAYAK Spodoptera litura Nurhajijah Nurhajijah; Wahyuni Umami Harahap; Ade Firmansyah Tanjung
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2022): AGROVITAL VOLUME 7, NOMOR 1, MEI 2022
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v7i1.2639

Abstract

S. litura is a polyphagous pest that has many hosts. Here we use some leaves which are the host of S. litura. Provision of artificial feed in the laboratory as a substitute for natural feed for S. litura. The success of this research can be applied to plantations and farmers to develop parasitoids in the laboratory because parasitoid hosts are readily available in the laboratory. The results showed that the mortality of S. litura on artificial diet was 20% because the growth media of moldy S. litura showed black and gray color changes. Fungal contamination occurs during late instar larvae, larvae that die due to fungal contamination. Artificial feeding with different compositions showed different results. The average growth on soybean leaf artificial media showed the largest growth at the time of larvae (37.6 mm). Sequentially, the next largest larval growth was on corn artificial diet  (33.87 mm) and the smallest was the growth of S. litura on palm leaf artificial media (33.56 mm). The average stage in the larval stage of each artificial diet treatment did not show any difference in larval age. Likewise in the adult phase the difference was only seen in the treatment of artificial diet soybean leaf feed (5.20 days). This value is the highest compared to the treatment on  artificial diet of corn leaves and oil palm leaves with a value of (5.00 days). In the larval phase the number of instars was the same from each treatment and in the instar phase none experienced a long larval phase. This shows the composition of the artificial diet is very good.
PENERAPAN URBAN FARMING DENGAN SISTEM FERTIGASI PADA KUBIS BUNGA UNTUK MASYARAKAT MANDIRI PANGAN Hazen Arrazie Kurniawan; Nurhajijah Nurhajijah; Wiidani Lubis; Imam Hartono Bangun
Jurnal Abdi Insani Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v9i2.601

Abstract

Urban farming is one solution in solving food problems in Indonesia by utilizing vacant land so that people can improve the household economy. An example of a problem case is that of rice farmers in Pematang Ganjang Village, this is an important problem for farmer groups in Pematang Ganjang Village because they only depend on one livelihood, namely rice cultivation. Meanwhile, in Pematang Ganjang village, income is still seasonal, the majority in the village only grows rice. So, when the new planting season there are jobs for farmers. The purpose of this activity is to create a food self-sufficient community in order to create welfare for farmers in Pematang Ganjang Village by cultivating cabbage flowers in empty yards. The benefits to be achieved in this activity include increasing skills and knowledge in the use of vacant land and house yards with a fertigation system in Pematang Ganjang Village. The achievement of government programs related to urban farming as a form of achieving food independence for the community. With the knowledge gained in this activity, farmers do not need to rely on one source of income, but farmers get additional income from cabbage flower cultivation. To create a food self-sufficient community in order to create welfare for farmers in Pematang Ganjang Village. Based on the problems that occur in the field, the solution to this problem is the Participatory Rural Appraisal approach, the lecture method, demonstration plots and mentoring. PKM training implementation procedures. The results of the service activities that have been carried out show that farmers are enthusiastic about transferring technology to the fertigation system and implementing urban farming by utilizing their yards as an additional livelihood for farmers who initially only had one livelihood.
PENGARUH PERLAKUAN KADAR AIR PADA BUAH KETUMBAR DAN ASPEK BIOLOGI Stegobium paniceum (L) (Coleoptera : Anobiidae) Hazen Arrazie Kurniawan; Imam Hartono Bangun; Nurhajijah Nurhajijah
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 47, No 3 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v47i3.7429

Abstract

The use of coriander seeds as acooking spice in a number of food processing is widely found and damage to coriander is known to be cause by Stegobium paneceum (L), which cause a decrease in a decreased fruid weigth, an unattractive fruit shape, and a musty smell, which is a form of decreased fruit weight, qulity and quantity of coriander seeds. Based on the observation of the biological aspect, the egg phase is 6-12 days, larvae is 10-140 days, pupa is 7-12 days, and 25-37 days. In the treatment of differences in water content to coriander, the mortality value of Z1 was 16,2%, Z2was 12,6%, Z3 was 5%, and Z4 was 1% at 30 day after observation. The shrinkage that occurred in coiander seeds was 0,14% (Z4), 0,04% (Z3), 0,02% (Z2), and 0,02% (Z1).
Identifikasi Perubahan Fenologi Gulma Akibat Paparan Herbisida Glifosat dan Parakuat Dengan Dosis yang Berbeda Wahyuni Umami Harahap; Nurhajijah Nurhajijah; Wizni Fadhillah
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 25, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v25i2.9452

Abstract

Penurunan produksi yang tinggi akibat gulma menyebabkan adanya teknik pengendalian gulma. Salah satu teknik pengendalian gulma yang banyak diaplikasikan adalah penyemprotan dengan menggunakan herbisida. Masalah yang muncul akibat penggunaan herbisida antara lain munculnya gulma resisten herbisida, penurunan biodiversitas tumbuhan, peningkatan biaya produksi dan pencemaran pada tanah, air dan udara serta meningkatkan residu pestisia pada bahan pangan. Masalah ini harus segera diselesaikan dengan mencari rekomendasi penyemprotan yang lebih efektif dan efisien. Rekomendasi penyemprotan herbisida dapat diperoleh melalui penelitian. Hal ini yang menjadi dasar penulis untuk melakukan penelitian tentang pengaruh jenis dan dosis bahan aktif terhadap perubahan fenologi dan waktu kematian gulma. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial. Perlakuan pertama adalah jenis bahan aktif herbisida yang terdiri dari dua taraf yaitu farakuat diklorida dan glifosat. Sedangkan perlakuan yang kedua adalah dosis herbisida yang terdiri dari tiga taraf yaitu 1,5 l/ha, 3 l/ha dan 4,5 l/ha. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa perubahan fenologi gulma dapat dilihat pada 1 HSP pada penyemprotan herbisida berbahan aktif farakuat diklorida sedangkan herbisida berbahan aktif glifosat pada 7 HSP. Waktu kematian gulma sangat dipengaruhi oleh jenis bahan aktif herbisida. Herbisida yang paling cepat mampu membunuh gulma adalah berbahan aktif farakuat diklorida.