Ria Etikasari
STIKES Muhammadiyah Kudus

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PKM Sekolah Dasar di Desa Tumpang Krasak Kecamatan Jati dan Desa Dersalam Kecamatan Bae Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah Nasriyah Nasriyah; Ummi Kulsum; Ria Etikasari
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 10, No 2 (2019): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v10i2.2834

Abstract

Salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya bagi anak usia sekolah dengan menyediakan makanan jajanan yang bergizi guna memenuhi kebutuhan tubuh selama mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah. Di Indonesia saat ini sudah banyak variasi makanan jajanan yang dijual untuk anak termasuk di lingkungan sekolah tetapi sayangnya tidak semuanya aman dikonsumsi oleh anak. Penelitian yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebutkan bahwa makanan jajanan yang banyak dijual di sekitar sekolah masih dicampur dengan berbagai zat berbahaya untuk menarik minat anak untuk membelinya. SD 01 Tumpang Krasak dan SD 02 Dersalam Kudus memiliki masalah yang hampir sama terkait dengan warung atau pedagang jajanan di lingkungan sekolah, dimana warung tidak memenuhi syarat jajanan sehat pada anak serta jajanan yang dijual banyak mengandung pengawet, pewarna dan perasa makanan Meskipun ada sebagian makanan yang memenuhi kriteria jajanan sehat, banyak anak sekolah yang lebih memilih jajanan yang tidak memenuhi kriteria sehat karena lebih menarik. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti diare, radang tenggorokan, influenza, yang menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh anak sehingga mengganggu kegiatan belajar. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat melalui sosialisasi tentang jajanan sehat kepada mitra, pembentukan paguyuban pedagang makanan dan minuman jajanan sehat, pembentukan kader kesehatan terkait jajanan sehat, penyusunan job description pengurus dan pengawas, serta kesepakatan pelaksanaan monitoring dan evaluasi ke depan, Pelatihan Pedagang makanan dan minuman jajanan tentang cara menyiapkan makanan dan minuman jajanan sehat beserta variasi makanan yang bisa disiapkan, cara menyajikan makanan dan minuman jajanan sehat untuk menjamin kebersihan, keamanan dan kualitasnya. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah terbentuknya kader sekolah dan paguyuban pedagang sekolah, terbentuknya kantin sehat di sekolah. Dengan demikian terpeliharanya kualitas jajanan anak sekolah sehingga mencapai status gizi yang baik dan menurunnya kejadian sakit pada anak sekolah.
EVALUASI PIGMEN KAROTENOID KARANG LUNAK SARCOPHYTON SP. SEBAGAI AGEN ANTIBAKTERI POTENSIAL MASA DEPAN Ria Etikasari; Rika Murharyanti; Awang Surya Wiguna
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 2, No 1 (2017): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v2i1.414

Abstract

AbstractInfectious diseases can be treated using antibiotics. Source of antibiotic producer can come from marine microbe. Soft coral Sarcophyton sp., is reported to have bioactive compound alkaloids, steroids, and flavonoids. Carotenoid pigments of soft coral symbiont bacteria are potentially antibacterial compounds. This study aims to evaluate antibacterial activity of carotenoid pigment from soft coral symbiont Sarcophyton sp., to growth of pathogenic bacteria and to know difference antibacterial activity of carotenoid pigment at concentration 0,5%, 0,75%, and 1% with sink method.Sample used were carotenoid pigment of methanol extract from soft coral symbiont bacteria Sarcophyton sp. Purposive sampling technique with soft coral criteria Sarcophyton sp., colored yellow. Sampling soft coral Sarcophyton sp., from waters of Pulau Cemara Besar, Karimunjawa with snorkeling at depth 2 meters. Carotenoid pigment acting as antibacterial extracted by maceration method using methanol solvent until all bacterial cells are pale. Carotenoids produced by symbiont bacteria have antibacterial activity against pathogenic bacteria Staphylococcus aureus ATCC 25923 with diameter average inhibitory zone at 0.5% concentration 0.678 cm, 0.75% concentration 0.978 cm, 1% concentration 1.416 cm and diameter inhibitory zone positive control amoxicillin trihydrate at 1.875 cm.Keywords: Sarcophyton sp., carotenoid, antibacterial , Staphylococcus aureus AbstrakPenyakit infeksi dapat diobati dengan menggunakan antibiotik. Sumber penghasil antibiotik bisa berasal dari mikroba laut. Karang lunak Sarcophyton sp., dilaporkan memiliki kandungan senyawa bioaktif alkaloid, steroid, dan flavonoid. Pigmen karotenoid dari bakteri simbion karang lunak merupakan senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antibakteri pigmen karotenoid dari bakteri simbion karang lunak Sarcophyton sp. terhadap pertumbuhan bakteri patogen serta mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri pigmen karotenoid pada konsentrasi 0,5 %, 0,75 %, dan 1 % dengan metode sumuran.Sampel yang digunakan adalah ekstrak metanol pigmen karotenoid dari bakteri simbion karang lunak Sarcophyton sp. Teknik sampling yang digunakan adalah purposif dengan kriteria karang lunak Sarcophyton sp., berwarna kuning. Pengambilan sampel karang lunak Sarcophyton sp., dari perairan Pulau Cemara Besar, Karimunjawa dengan teknik snorkeling pada kedalaman 2 meter. Pigmen karotenoid yang berfungsi sebagai antibakteri diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol hingga seluruh sel bakteri berwarna pucat. Karotenoid yang diproduksi bakteri simbion tersebut memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri patogen Staphylococcus aureus ATCC 25923 dengan rata – rata diameter zona hambat pada konsentrasi 0,5 % sebesar 0,678 cm, konsentrasi 0,75 % sebesar 0,978 cm, konsentrasi 1 % sebesar 1,416 cm serta diameter zona hambat kontrol positif amoksisilin trihidrat sebesar 1,875 cm.Kata Kunci: Sarcophyton sp., karotenoid, antibakteri, Staphylococcus  aureus