Rika Murharyanti
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EVALUASI PIGMEN KAROTENOID KARANG LUNAK SARCOPHYTON SP. SEBAGAI AGEN ANTIBAKTERI POTENSIAL MASA DEPAN Ria Etikasari; Rika Murharyanti; Awang Surya Wiguna
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 2, No 1 (2017): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v2i1.414

Abstract

AbstractInfectious diseases can be treated using antibiotics. Source of antibiotic producer can come from marine microbe. Soft coral Sarcophyton sp., is reported to have bioactive compound alkaloids, steroids, and flavonoids. Carotenoid pigments of soft coral symbiont bacteria are potentially antibacterial compounds. This study aims to evaluate antibacterial activity of carotenoid pigment from soft coral symbiont Sarcophyton sp., to growth of pathogenic bacteria and to know difference antibacterial activity of carotenoid pigment at concentration 0,5%, 0,75%, and 1% with sink method.Sample used were carotenoid pigment of methanol extract from soft coral symbiont bacteria Sarcophyton sp. Purposive sampling technique with soft coral criteria Sarcophyton sp., colored yellow. Sampling soft coral Sarcophyton sp., from waters of Pulau Cemara Besar, Karimunjawa with snorkeling at depth 2 meters. Carotenoid pigment acting as antibacterial extracted by maceration method using methanol solvent until all bacterial cells are pale. Carotenoids produced by symbiont bacteria have antibacterial activity against pathogenic bacteria Staphylococcus aureus ATCC 25923 with diameter average inhibitory zone at 0.5% concentration 0.678 cm, 0.75% concentration 0.978 cm, 1% concentration 1.416 cm and diameter inhibitory zone positive control amoxicillin trihydrate at 1.875 cm.Keywords: Sarcophyton sp., carotenoid, antibacterial , Staphylococcus aureus AbstrakPenyakit infeksi dapat diobati dengan menggunakan antibiotik. Sumber penghasil antibiotik bisa berasal dari mikroba laut. Karang lunak Sarcophyton sp., dilaporkan memiliki kandungan senyawa bioaktif alkaloid, steroid, dan flavonoid. Pigmen karotenoid dari bakteri simbion karang lunak merupakan senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antibakteri pigmen karotenoid dari bakteri simbion karang lunak Sarcophyton sp. terhadap pertumbuhan bakteri patogen serta mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri pigmen karotenoid pada konsentrasi 0,5 %, 0,75 %, dan 1 % dengan metode sumuran.Sampel yang digunakan adalah ekstrak metanol pigmen karotenoid dari bakteri simbion karang lunak Sarcophyton sp. Teknik sampling yang digunakan adalah purposif dengan kriteria karang lunak Sarcophyton sp., berwarna kuning. Pengambilan sampel karang lunak Sarcophyton sp., dari perairan Pulau Cemara Besar, Karimunjawa dengan teknik snorkeling pada kedalaman 2 meter. Pigmen karotenoid yang berfungsi sebagai antibakteri diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol hingga seluruh sel bakteri berwarna pucat. Karotenoid yang diproduksi bakteri simbion tersebut memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri patogen Staphylococcus aureus ATCC 25923 dengan rata – rata diameter zona hambat pada konsentrasi 0,5 % sebesar 0,678 cm, konsentrasi 0,75 % sebesar 0,978 cm, konsentrasi 1 % sebesar 1,416 cm serta diameter zona hambat kontrol positif amoksisilin trihidrat sebesar 1,875 cm.Kata Kunci: Sarcophyton sp., karotenoid, antibakteri, Staphylococcus  aureus
SINTESIS KOMPOSIT KITOSAN : SILIKA DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA TEKSTIL Aji Tetuko; Rika Murharyanti; Warlan Sugiyo
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 1, No 1 (2016): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v1i1.101

Abstract

Struktur pori membran komposit dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain konsentrasi polimer, bahan pembentuk dinding yang sengaja ditambahkan untuk memperbaiki sifat mekanik membran. Pembuatan kitosan :  Sebanyak 50 gram kitin ditambahkan dengan 500 mL NaOH 50% dalam wadah dan diaduk sambil dipanaskan 1000C selama 30 menit. Kitosan yang dihasilkan diseragamkan ukurannya sampai 100 mesh. Komposit kitosan yang dihasilkan disimpan dalam desikator. Karakterisasi morfologi komposit kitosan :  pengukuran fluks air,  pengukuran koefesien rejeksi, pengukuran diameter pori membran, struktur mikroskopi membran kitosan yang didasarkan pada hasil uji kualitatif menggunakan Spektroskopi IR dan SEM. Karakterisasi morfologi komposit kitosan-silika :  pengukuran fluks air,  pengukuran koefesien rejeksi, pengukuran diameter pori membran, struktur mikroskopi membran kitosan yang didasarkan pada hasil uji kualitatif menggunakan Spektroskopi IR dan SEM. Uji kapasitas adsorpsi dilakukan terhadap air yang mengandung zat warna tekstil Direct Blue 86. Karakterisasi kitin dan kitosan dikarakterisasi gugus aktifnya menggunakan Spektrofotometri Infra Merah (IR).  Analisis kualitatif dengan menggunakan spektroskopi infra merah dilakukan pada bilangan gelombang 4000-500 cm-1 menggunakan pellet KBr. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui perubahan struktur yang terjadi setelah proses sintesis kitosan pada cangkang udang. Banyaknya protein yang terdapat dalam kitin dan kitosan dapat dilihat dari persen nitrogen. Penentuan kadar nitrogen dilakukan dengan metode kjeldahl melalui 3 tahap yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi. Derajat deasetilasi kitin sebesar 67,64% dan derajat deasetilasi kitin sebesar 81,11 %. Pemutusan gugus asetil pada proses sintesis dikatakan baik karena perhitungan dengan metode base line pada spektra IR menghasilkan derajat deasetilasi kitosan yang tinggi. Sintesis membran kitosan yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik inverse fasa rendap endap. Hasil analisis morfologi menggunakan foto SEM, terlihat bahawa membrane yang disintesis dengan menggunakn kertas saring terlihat seratnya.
PENGARUH ATRIBUT PRODUK MINUMAN SUPLEMEN MEREK "X" PRODUKSI PT. "A" TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA Rika Murharyanti; Tiyas Putri Nugraheni
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 2, No 1 (2017): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v2i1.417

Abstract

 AbstractSupplement drinks competition in Indonesia very competitive proven by number energy drink products circulating in community, such as supplement "X" brand of PT "A”, which is herbal medicine company. Product attributes are important component marketing. Purpose this study determine effect product attributes to  perception "X" brand supplements on student consumers.Respondents used as many 100 people. Data was collected using questionnaire method which analyzed by Likert scale, with purposive sampling method, data analysis multiple regression counting and hypothesis testing with F test and t test using SPSS for Windows Release 15.0.Results obtained in study showed partially four variables of brand, label, packaging, and quality significantly influence students perceptions on supplement brand "X" (p 0.05) and simultaneously have significant effect on student perception brand supplement "X ". This proved by value Fcount = 128.478, greater than value Ftabel = 2.45, determination coefficient value of 0.844, and brand variable is most dominant variable affecting students perceiving supplements brand" X ".Keywords: Product attributes, perceptions, students, supplement drinks  AbstrakPersaingan minuman suplemen di Indonesia sangat kompetitif terbukti dengan banyaknya produk minuman energi yang beredar di masyarakat, misalnya minuman suplemen merek ” X” produksi PT “A” yang merupakan perusahaan jamu. Atribut produk merupakan komponen penting dalam pemasaran. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh atribut produk terhadap persepsi suplemen merek ” X” pada konsumen mahasiswa.Responden yang digunakan sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner yang dianalisis dengan skala likert, dengan metode purposive sampling, analisis data dengan penghitungan regresi berganda dan pengujian hipotesis dengan uji F dan uji t yang menggunakan program SPSS For Windows Release 15.0.Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan secara parsial keempat variabel merek, label, kemasan, dan kualitas berpengaruh signfikan terhadap persepsi mahasiswa pada suplemen merek ” X” (p0,05) dan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap persepsi mahasiswa pada suplemen merek ” X”, hal ini dibuktikan dengan nilai Fhitung = 128,478, lebih besar dari nilai Ftabel = 2,45, nilai koefisien determinasi sebesar 0,844, dan variabel merek adalah variabel yang paling dominan mempengaruhi mahasiswa dalam mempersepsikan suplemen merek ” X”.Kata Kunci: Atribut produk, persepsi, mahasiswa, minuman suplemen
HUBUNGAN RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTI INFLAMASI NON STEROID DENGAN DERAJAT OSTEOARTHRITIS PADA PASIEN USIA LANJUT Ria Etikasari; Rika Murharyanti; Izza Mufarrikhah
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 4, No 1 (2019): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v4i1.799

Abstract

Osteoartritis merupakan penyakit yang berkembang dengan lambat, biasa mempengaruhi terutama sendi diartrodial perifer dan rangka aksial. Secara umum prevalensi penyakit sendi di Indonesia sangat tinggi sebesar 30,3%. Sehingga diperlukan studi mengenai penggunaan obat anti-inflamasi non-steroid. Tujuan penelitian untuk Mengetahui hubungan rasionalitas penggunaan obat anti inflamasi non steroid dengan derajat Osteoarthritis pada usia lanjut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasi analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Instrument penelitian berupa rekam medic. Data dianalisis dengan uji Rank Spearman menggunakan Statistical Product and Servicer Solution (SPSS) versi 22. Dari 26 pasien yang diteliti 25 pasien yang sudah tepat cara pemberian obat dan derajat Osteoarthritis grade 1 sebanyak 9 pasien (36,0%), grade 2 sebanyak 9 pasien (36,0%), dan grade 3 sebanyak 7 pasien (28,0%). Mendapatkan nilai p value (0,210)0,05 dengan nilai Rho – 0,255 bernilai negatif. Sedangkan hubungan antara tepat pemilihan obat dengan derajat Osteoarthritis data yang diperoleh dari penelitian sebanyak 26 pasien mendapatkan nilai p value (0,327)0,05 dengan nilai Rho -0,200 bernilai negatif. Kesimpulan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara rasionalitas penggunaan obat anti inflamasi non steroid dengan derajat Osteoarthritis di Rumah Sakit Islam Sunan Kudus.