p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal BIOMA Prima JODS
Susanna Halim
Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Dan Ilmu Kesehatan Universitas Prima Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas gel ekstrak etanol daun senggani (Melastoma candidum D. Don.) terhadap diameter luka pasca pencabutan gigi pada tikus putih (Rattus norvegicus) Susanna Halim; Hariyanto Halim; I Nyoman Ehrich Lister; Saipul Sihotang; Ali Napiah Nasution; Ermi Girsang
Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 10 No. 1: April 2021
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/bioma.v10i1.6555

Abstract

ABSTRAKDaun senggani (Melastoma candidum D. Don.) mengandung flavonoid, triterpenoid, tanin, saponin, steroid, glikosida, dan fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan bersifat antifungi, antivirus dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun senggani (M. candidum D. Don.) yang memberikan efektivitas terbaik terhadap penyembuhan luka pasca pencabutan gigi pada tikus putih (Rattus norvegicus). Hasil ekstraksi daun senggani diformulasikan dalam bentuk salep dengan konsentrasi 1%, 3%, 5%, dan 10%. Hasil data rata-rata persentase kesembuhan luka yang terlihat dari diameter luka diuji secara statistik menggunakan SPSS versi 23. Hasil analisis pada hari ke-5 menunjukkan salep ekstrak etanol daun senggani (M. candidum D. Don.) konsentrasi 10% memiliki efektivitas penyembuhan luka yaitu sekitar 2,96 mm (p>0,05). Hasil skrining fitokimia daun senggani menunjukkan adanya senyawa metabolit sekunder seperti tanin, saponin, flavonoid, streroid/triterpene, dan glikosida. Kata kunci: ekstrak; gel; luka gigi; Melastoma candidum D. Don.  ABSTRACTThe effectiveness of senggani (Melastoma candidum D. Don.) leaves ethanolic gel extract on wound diameter after tooth extraction in Rattus norvegicus.Senggani (Melastoma candidum D. Don.) contains flavonoid, triterpenoid, tanin, saponin, steroid, glicoside, and phenolic compound which use as antioxidant, antiinflamation, antifungus, antivirus, and antibacteria. This study aims to determine the concentration of senggani (M. candidum D. Don.) leaves extract which gives the best effectiveness on wound healing after tooth extraction in Rattus norvegicus. The results of senggani (M. candidum D. Don.) leaves extraction was formulated in the form of ointments with concentrations of 1%, 3%, 5%, and 10%. The results of the average data on the percentage of wound healing visible from the diameter of the wound were statistically tested using SPSS version 23. The results of the analysis on the day 5 showed the ointment of 10% ethanolic extract of senggani (M. candidum D. Don.) leaves  had an effective wound healing of about 2.96 mm (p> 0.05). Furthermore, the results of phytochemical screening are secondary metabolites such as tanins, saponins, flavonoids, streroids/triterpene and glycosides. Keywords: extract; gel; tooth wounds; Melastoma candidum D. Don.
Persepsi diri terhadap estetika gigi dan senyum pada mahasiswa kedokteran gigi Lina Hadi; Zulfan Muttaqin; Susanna Halim; Alya Adhana; Evi Sariyanti Pasaribu; Sherina Alfida; Zara Magfirah
Prima Journal of Oral and Dental Sciences Vol. 4 No. 1 (2021): Edisi April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/primajods.v4i1.2395

Abstract

Persepsi estetika gigi dan senyum dipengaruhi oleh banyak faktor. Penilaian persepsi diri terhadap estetika gigi dan senyum adalah hal yang penting untuk mendapatkan perawatan estetika yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk memahami persepsi diri mahasiswa pre-klinik Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan Universitas Prima Indonesia (FKKGIK UNPRI) terhadap estetika gigi dan senyum berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tingkat semester. Penelitian cross-sectional ini  melibatkan 70 mahasiswa pre-klinik yang berumur 17-24 tahun. Sampel penelitian mengisi 15 pertanyaan mengenai estetika gigi dan senyum via Google Form. Uji Chi-Square digunakan untuk analisis data. Hasilnya, terdapat perbedaan persepsi diri mahasiswa pre-klinik terhadap estetika gigi dan senyum berdasarkan jenis kelamin (p=0,013). Tidak terdapat perbedaan persepsi diri mahasiswa pre-klinik terhadap estetika gigi dan senyum berdasarkan usia (p=0,981). Tidak juga terdapat perbedaan persepsi diri mahasiswa pre-klinik terhadap estetika gigi dan senyum berdasarkan tingkat semester (p=0,220). Dapat disimpulkan terdapat perbedaan persepsi diri mahasiswa pre-klinik terhadap estetika gigi dan senyum berdasarkan jenis kelamin, namun tidak terdapat perbedaan persepsi diri mahasiswa pre-klinik terhadap estetika gigi dan senyum berdasarkan usia dan tingkat semester.