Retnaningdyastuti Retnaningdyastuti
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN SANGGAR BUDAYA SATRIA WONOSOBO Sugino Sugino; Noor Miyono; Retnaningdyastuti Retnaningdyastuti
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 6, No 1 (2017): APRIL
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v6i1.1988

Abstract

Dimensi kepemimpinan merupakan interaksi antara pemimpin dan orang-orang yang dipimpinnya. Interaksi tersebut merupakan interaksi timbal balik karena adanya pengaruh dan harapan. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana implementasi gaya kepemimpinan partisipatif pada Sanggar Satria Wonosobo dan bagaimana implementasi fungsi kepemimpinan yang dijalankan pimpinan sanggar. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif pendekatan deskriptif. Kehadiran peneliti bersifat observasi partisipatif. Lokasi penelitian di Sanggar Budaya Satria Kabupaten Wonosobo. Penelitian berlangsung selama 8 (delapan) bulan terhitung April 2016 sampai dengan Nopember 2016. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi bawahan yang dikembangkan oleh pimpinan sanggar berupa partisipasi pemikiran dan gagasan termasuk gagasan kreativitas menciptakan tarian. Partisipasi dilakukan melalui berbagai cara dan berbagai bentuk. Partisipasi yang tinggi dari bawahan dapat terwujud karena pimpinan mampu memberikan motivasi, memberikan pemberdayaan, dan menciptakan komunikasi dua arah. Gaya kepemimpinan partisipatif tersebut dijalankan dalam fungsi-fungsi kepemimpinannya. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa masih terdapat kekurangan atau kelemahan dari fungsi kepemimpinan yang dilakukan pimpinan sanggar. Saran yang diajukan diantaranya agar dilakukan perbaikan pelaksanaan fungsi kepemimpinan dan agar dipelihara keterlibatan para bawahan dalam mengelola organisasi. Implikasi dari penelitian ini antara lain peran pemerintah daerah dalam menumbuhkembangkan kesenian rakyat sangat menentukan bagi perkembangan kelompok seni di suatu daerah dan sinergitas masyarakat, penggiat seni, dan pemerintah daerah mampu memberikan penguatan nilai-nilai karakter generasi muda dan pelestarian budaya setempat.
PENGARUH KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH DI KABUPATEN PEMALANG Winaryo Winaryo; Noor Miyono; Retnaningdyastuti Retnaningdyastuti
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 5, No 3 (2016): DESEMBER
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v5i3.1939

Abstract

Permasalahan penelitian ini adalah (a) adakah pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas sekolah, (b) adakah pengaruh budaya sekolah terhadap efektivitas sekolah, dan (c) adakah pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah dan budaya sekolah secara bersama-sama terhadap efektivitas sekolah. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui besarnya pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas sekolah, (2) mengetahui besarnya pengaruh budaya sekolah terhadap efektivitas sekolah, dan (3) mengetahui besarnya pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah dan budaya sekolah secara bersama-sama terhadap efektivitas sekolah. Populasi penelitian 120 guru SDN di UPPK Petarukan Kabupaten Pemalang. Sampel ditetapkan secara proporsional random sampling sebannyak 89 guru. Pengambilan data melalui kuesioner. Uji validitas, reliabilitas instrument penelitian, uji normalitas data, linearitas, multikolinearitas, heterokedastisitas, uji regresi tunggal dan regresi ganda menggunakan SPSS for windows 21. Hasil penelitian diperoleh (1) pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap efektivitas sekolah sebesar 39,9% dengan regresi Ŷ= 72,898 + 0,544 X1, (2) pengaruh budaya sekolah terhadap efektivitas sekolah sebesar 74,9 % dengan persamaan regresi Ŷ= 27,092 + 0,112X2, dan (3) pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah dan budaya sekolah secara bersama-sama terhadap efektivitas sekolah sebesar 40,3%, persamaan regresi Ŷ= 64,191 + 0,541 X1 + 0,488 X2.
STRATEGI PENINGKATAN BUDAYA MUTU MADRASAH ALIYAH NEGERI DI KOTA SEMARANG marjoko marjoko; Soegito Soegito; Retnaningdyastuti Retnaningdyastuti
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 5, No 2 (2016): AGUSTUS
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v5i2.1930

Abstract

Mutu pendidikan adalah suatu proses dari hasil pendidikan yang diukur berdasarkan relevansi, keefektifan dan dampak dari program, proses atau tindakan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP).Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif  kualitatif.  Dalam  hal  ini,  peneliti  akan  mendeskripsikan  Strategi Peningkatan Budaya Mutu di MAN 01 Kota Semarang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) MAN 1 Semarang sudah mengimplementasikan budaya mutu melalui a) Budaya akademik, b) kultur sosial budaya, dan c). kutur demokrasi 2). MAN 1 Semarang sudah menerapkan strategi peningkatan budaya mutu dengan cukup baik menggunakan tiga tahapan, yaitu : a) strategi formulasi budaya mutu, meliputi perumusan visi organisasi, perumusan misi organisasi, perumusan profil organisasi, analisis eksternal berorientasi budaya mutu, analisis internal melalui Evaluasi Diri Sekolah, analisis internal dan eksternal melalui analisi SWOT, analisis dan pilihan strategi, penetapan sasaran jangka panjang, serta penentuan strategi induk. b) strategi implementasi budaya mutu, meliputi penentuan strategi operasional, penentuan sasaran jangka pendek, seperti sasaran tahunan, perumusan kebijaksanaan, dan pelembagaan strategi. c)  strategi evaluasi budaya mutu, meliputi penciptaan sistem pengawas, penciptaan sistem nilai, dan penciptaan umpan balik. Strategi operasional peningkatan budaya mutu di MAN 1 Semarang melalui pembiasaan peningkatan keimanan dan ketaqwaan, kegotongroyongan, saling menghargai, kebersamaan, kedisiplinan, tanggung jawab, kritis, analisis, obyektif dan kreatif keilmuan. Dampak strategi  operasional peningkatan budaya mutu di MAN 1 Semarang  adalah capaian prestasi siswa meningkat baik bidang akademik maupun non kademik. 
MANAJEMEN KURIKULUM SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU INSAN MULIA KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Rita Haryaningrum; Muhdi Muhdi; Retnaningdyastuti Retnaningdyastuti
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 6, No 2 (2017): AGUSTUS
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v6i2.1994

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen kurikulum SDIT Insan Mulia Kajen yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum.Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, jenisnya studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan triangulasi ketiga teknik, serta triangulasi sumber data. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, kegiatan analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, verifikasi dan menarik kesimpulan.Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: (1) SDIT Insan Mulia Kajen melakukan perencanaan kurikulum secara intensif dan mendalam oleh yayasan, Kepala Sekolah, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan masukan dari orang tua murid, yang dijiwai oleh visi, misi sekolah sehingga menjadi kurikulum plus, yaitu kurikulum nasional ditambah kurikulum Sekolah Islam Terpadu. Kurikulum disusun dalam kegiatan pembelajaran, pengembangan diri, dan pembiasaan serta program unggulan sekolah yang dilaksanakan dengan sistem fullday school. (2) Pelaksanaan kurikulum berjalan efektif sesuai dengan perencanaan dilakukan oleh Kepala Sekolah, guru kelas dan wali kelas sebagai ujung tombak pelaksana bekerja sama dengan orang tua dan masyarakat untuk memperluas sumber belajar, melalui pengorganisasian, kepemimpinan, budaya sekolah, dan penghargaan sebagai imbalan. (3) Evaluasi kurikulum dilaksanakan dengan baik oleh Yayasan, Kepala Sekolah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, berdasarkan monitoring dan supervisi kinerja. Evaluasi dilakukan terhadap hasil dan proses untuk mengetahui keefektifan program dan pencapaian tujuan sebagai upaya tindak lanjut untuk perbaikan dan pengembangan. 
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DIKLAT TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN Nur Khayatun; muhdi Muhdi; Retnaningdyastuti Retnaningdyastuti
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 6, No 1 (2017): APRIL
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v6i1.1991

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan diklat terhadap kompetensi pedagogik guru sekolah dasar di Gugus jenderal Sudirman UPT Pendidikan dan Kebudayaan Sragi Kabupaten Pekalongan. Sampel sebanyak 50 guru PNS sekolah dasar di Gugus Jenderal Sudirman UPT Pendidikan dan Kebudayaan Sragi Kabupaten Pekalongan. Pengumpulan data menggunakan angket. Data penelitian dianalisis menggunakan program SPSS window 16.Hasil penelitian menunkukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan motivasi kerja terhadap kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar di Gugus Jenderal Sudirman UPT Pendidikan dan Kebudayaan Sragi Kabupaten Pekalongan. (2) ada pengaruh positif dan signifikan diklat terhadap kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar di Gugus Jenderal Sudirman UPT Pendidikan dan Kebudayaan Sragi Kabupaten Pekalongan. (3) ada pengaruh positif dan signifikan motivasi kerja dan diklat terhadap kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar di Gugus Jenderal Sudirman UPT Pendidikan dan Kebudayaan Sragi Kabupaten Pekalongan.
Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Problem Solving Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas XI MIPA Di SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang Laras Budiansyah; Retnaningdyastuti Retnaningdyastuti; Primaningrum Dian
Jurnal Sadewa : Publikasi Ilmu Pendidikan, pembelajaran dan Ilmu Sosial Vol. 1 No. 3 (2023): Agustus : Publikasi Ilmu Pendidikan, pembelajaran dan Ilmu Sosial
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/sadewa.v1i3.37

Abstract

The research was motivated by several problems, namely: (1) students violated time discipline, namely: late coming to school, truant and late submitting assignments; and (2) students commit disciplinary violations, namely: not participating in ceremonies, wearing incomplete attributes, sleeping in class, quarreling at school, playing cellphones during class, falsifying picket attendance data, and violating the use of attributes. The purpose of the study was to determine the influence of group guidance on problem solving techniques on student learning discipline. This research uses a quantitative approach with a quasi-experimental design with a nonequivalent control group design model. The research population of all class XI MIPA students at Sultan Agung Islamic High School 1 Semarang amounted to 72 students. The research sample was 35 students of grade XI MIPA 2 at Sultan Agung 1 Islamic High School Semarang. The sampling technique uses cluster random sampling. Psychological scale data collection techniques. Data analysis techniques use descriptive statistics. Test the hypothesis of simple linear regression. The results of the study showed the influence of group guidance with problem solving techniques on student learning discipline. The influence provided by group guidance services with problem solving techniques on the learning discipline of grade XI MIPA students at Sultan Agung Islamic High School 1 Semarang obtained an R-Square value of 0.38, group guidance services with problem solving techniques had an influence of 38%. There is an influence of group guidance with problem solving techniques on the learning discipline of grade XI MIPA students at Sultan Agung Islamic High School 1 Semarang.