Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN GELATIN BERBAGAI JENIS KULIT IKAN TERHADAP ISOTHERM SORPSI AIR PADA PROTEIN MYOFIBRIL IKAN KURISI (Nemipterus sp.) SELAMA PROSES DEHIDRASI Mubarak, Iqbal; Darmanto, Y S; Agustini, Tri Winarni
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 2, No 2 (2013) : Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah kulit ikan air tawar (Patin), payau (Bandeng) dan laut (Remang) dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku gelatin. Sementara itu, peningkatan kualitas produk berbasis protein myofibril perlu dilakukan, hal ini dapat diteliti melalui analisa isotherm sorpsi air selama proses dehidrasi. Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui kualitas gelatin yang dihasilkan dan pengaruh penambahan gelatin sebanyak 5% terhadap isotherm sorpsi air, water holding capacity (WHC), gel strength dan folding test myofibril ikan Kurisi. Nilai rendemen terbesar adalah gelatin kulit Remang (14,025±0,013%). Kadar air, pH, Gel strength dan viskositas tertinggi adalah gelatin kulit Bandeng, dengan nilai berturut-turut 9,853±0,023%; 7,77±0,023;  146,703±4,045  bloom, 20,42±0,175 cP. Hasil analisa isotherm sorpsi air untuk myofibril dengan  penambahan gelatin kulit Bandeng menunjukan perlakuan terbaik dengan nilai  M1, M2 dan S  berturut-turut sebesar 7,644 g/100g; 17,697 g/100g; 0,290 m2/mg. Penambahan gelatin kulit ikan yang berbeda memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai WHC, gel strength dan folding test myofibril ikan Kurisi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penambahan gelatin kulit Bandeng pada myofibril ikan Kurisi memiliki pengaruh paling baik terhadap isotherm sorpsi air, nilai WHC, gel strength dan folding test.
PENGARUH JENIS IKAN TERHADAP RENDEMEN PEMBUATAN GELATIN DARI IKAN DAN KARAKTERISTIK GELATINNYA Agustini, Tri Winarni; Widayat, W; Suzery, Meiny; Darmanto, YS; Mubarak, Iqbal
Indonesia Journal of Halal Vol.2 (2) 2019
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.403 KB) | DOI: 10.14710/halal.v2i2.7342

Abstract

Gelatin merupakan protein sederhana dari hasil hidrolisis kolagen yang dapat berubah bentuk sol ke bentuk gel secara reversible. Indonesia masih melakukan import dari negara Australia, China, Jerman, Jepang, dan Perancis. Import gelatin pada tahun 2014 mencapai 601.681 Kg. Gelatin mayoritas di produksi dari bahan baku kulit babi (46%), kulit sapi (29,4%), daging dan tulang babi (23,1%). Gelatin yang dibuat dengan katalis asam maka digolongkan dalam gelatin tipe A. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan gelatin yang halal dengan bahan baku dari berbagai produk-produk perikanan. Secara khusus dikaji dari 3 jenis ikan yaitu ikan nila, ikan pari dan ikan kakap merah. Percobaan dilakukan proses pembuatan gelatin dengan tahap degreasing (pemisahan), demineralisasi (perendaman asam sitrat), ekstraksi (dilakukan perendaman aquadest diatas kompor), pengeringan (pengeringan pada oven). Hasil penelitian menunjukkan bahwa studi karakteristik bahan baku berupa kadar air, rendemen, kekuatan gel, viskositas, pH, uji organoleptik sangat beragam.